BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
rahim atau serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada
tahun namun kanker serviks paling sering ditemukan pada wanita berusia
paling umum yang mengenai organ reproduksi wanita yang terjadi pada
6
7
kelainan sel yang mengalami mutasi lalu berkembang menjadi sel diplastik
jangka panjang. Virus HPV terbagi dua yaitu virus HPV berisiko rendah
perubahan sel-sel vagina) dengan tipe 16, 18, 31, 33 dan 45.1
4. Faktor resiko
adalah2:
8
usia dini.
tahun, pada kehamilan di usia kurang dari 20 tahun secara fisik dan
tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa usia masa
ini.15
20-35 tahun, karena pada usia tersebut rahim sudah siap menerima
umur risiko tinggi terhadap kehamilan karena umur < 20 tahun rahim
b. Smegma
lekukan dekat kepala kemaluan atau penis dan didapati pada laki-laki
9
dihasilkan kelenjar sebaceous pada kulit penis, namun ternyata hal ini
c. Wanita perokok
kesehatan tidak ada satu titik yang menyetujui atau melihat manfaat
d. Paritas
wanita yang melahirkan anak lebih dari 5 kali lebih berisiko 4 kali
wanita yang sering melahirkan dapat terjadi trauma yang bila tidak
10
dengan tingkat sosial ekonomi menengah atau tinggi, hal ini berkaitan
f. Riwayat IMS
meningkatkan risiko terkena kanker serviks, hal ini terkena HPV bisa
saat terjadi hubungan kelamin. Tanda dan gejala IMS adalah cairan
yang keluar dari alat kelamin encer dan berwarna kuning atau hijau,
sering buang air kecil dan sakit saat buang air kecil, rasa sakit pada
disekitar alat kelamin dan luka atau benjolan disekitar alat kelamin
berikut13:
c. Tampak pucat
d. Kurus
dan tangan).
a. Stadium 0
Kanker serviks hanya ditemukan pada lapisan atas dari sel-sel pada
carcinoma in situ.
b. Stadium I
Kanker telah menyerang leher rahim di bawah lapisan atas dari sel-sel
c. Stadium II
yang berdekatan dan kebagian atas dari vagina. Kanker serviks tidak
dinding pelvis.
12
d. Stadium III
pelvis.
e. Stadium IV
≤ 7 mm).
f. Stadium IB, terlihat secara klinik dan terbatas diserviks atau secara
i. Stadium II, invasi tidak sampai ke dinding panggul atau mencapai 1/3
uterus.
13
l. Stadium III, invasi mencapai dinding panggul 1/3 bagian bawah vagina
7. Diagnosis
Jika terdapat tanda dan gejala kanker serviks atau jika hasil
frekuensi mortalitas kanker serviks dari 35.000 kasus menjadi 5.000 kasus
setiap tahun. Tujuan dari tes ini adalah untuk menemukan proses-proses
endometrium.14
Pap Smear adalah salah satu deteksi dini terhadap kanker serviks
yang sering dilakukan dengan mengambil sel epitel yang ada dileher rahim
yang mudah dan murah serta sederhana. Pap smear adalah upaya
pengambilan cairan dari vagina untuk melihat kelainan sel di sekitar leher
rahim. Tes pap smear hanyalah suatu langkah skrining bukan pengobatan,
14
karena diagnosis akhir harus melalui biosip dengan alat yang disebut
dengan kolposkopi.18
ini lebih mudah, murah, sederhana, aman dan akurat. Pap smear dilakukan
displasia pada area serviks. Pap smear terbukti dapat menemukan lesi
secara akurat dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Pap smear dapat
dilakukan dua atau tiga bulan setelah melahirkan, karena pada masa ini
darah atau cairan masa nifas sudah tidak ada. Selain itu pasien juga sudah
berikut18:
kontrasepsi hormonal.
atau lebih jika selama 3 kali tes berturut-turut hasilnya normal. Jika
penyakit HPV atau kanker leher rahim harus menjalami tes ini sesuai
pap smear.
f. Vulva hygiene.
g. Memasang speculum.
h. Memeriksa portio.
endoserviks.
l. Speculum dilepas
a. Pap smear biasanya dilakukan bila saat tidak menstruasi, prosedur ini
dapat menimbulkan sedikit rasa sakit. Meskipun demikian hal ini juga
a. Hasil pap smear menunjukkan hasil negatif jika tidak ada sel-sel serviks
yang abnormal.
18
dan ukuran tumor, stadium kanker, usia, kondisi umum penderita serta
sebagai berikut:19
a. Pembedahan
luar) seluruh kanker sering kali dapat diangkat dengan bantuan pisau
histerektomi.
b. Terapi penyinaran
c. Kemoterapi
suatu siklus artinya suatu periode pengobatan diberi jarak waktu untuk
pemulihan.
d. Terapi biologis
kerusakan pada sel-sel yang sehat sehingga sering kali menimbulkan efek
sangat tergantung pada jenis dan luasnya pengobatan, selain itu reaksi dari
Efek samping yang sering timbul berupa kram dan rasa nyeri,
emosional.
Efek samping yang sering timbul adalah kelelahan yang luar biasa,
dan gatal.
Efek yang sering timbul adalah flu, menggigil, demam, nyeri otot,
dikenal dengan virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus HPV (Human
serviks serta anus. Apabila tidak segera terdeteksi infeksi virus HPV (Human
dalam jangka panjang. Selain itu ada beberapa faktor penyebab kanker serviks
22
yaitu wanita dan laki-laki mitra seksual, aktivitas seksual dini usia kurang
dari 20 tahun, wanita perokok, paritas, status sosial ekonomi, riwayat IMS.2
aman adalah umur 20-35 tahun, pada kehamilan di usia kurang dari 20
tahun secara fisik dan psikis masih kurang misalnya dalam perhatian untuk
usia lebih dari 35 tahun berkaitan dengan kemunduran dan penurunan daya
tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa usia masa ini.15
memungkinkan tidak risiko tinggi pada saat kehamilan adalah umur 20-35
tahun, karena pada usia tersebut rahim sudah siap menerima kehamilan.
Sedangkan umur < 20 tahun dan > 35 tahun merupakan umur risiko tinggi
terhadap kehamilan karena umur < 20 tahun rahim dan bagian tubuh
terhadap kehamilannya.14
2. Merokok
keluarga terdapat beberapa orang yang merokok seperti suami, istri, anak
laki-laki, paman, kakek dan lain-lainnya. Dari kesehatan tidak ada satu
3. Paritas
minggu atau lebih (bayi tunggal atau kembar dianggap telah mampu
bertahan hidup diluar kandungan) yang pernah dialami ibu, dengan kata
lain paritas adalah banyaknya bayi yang telah dilahirkan oleh seorang ibu
kali
Wanita yang pernah hamil dan melahirkan sebanyak 3 kali atau lebih
berisiko terkena kanker serviks lebih tinggi, belum diketahui secara pasti
menahun.21
lebih dari 5 kali lebih berisiko 4 kali lebih besar mengalami kanker
serviks, hal ini disebabkan karena wanita yang sering melahirkan dapat
infeksi HPV.
paritas.7
tingkat sosial ekonomi menengah atau tinggi, hal ini berkaitan dengan
risiko terkena kanker serviks, hal ini terkena HPV bisa ikut tertularkan
hubungan kelamin. Tanda dan gejala IMS adalah cairan yang keluar dari
alat kelamin encer dan berwarna kuning atau hijau, sering buang air kecil
dan sakit saat buang air kecil, rasa sakit pada perut bagian bawah saat
C. Penelitian Terkait
antara paritas dengan kejadian kanker serviks, dimana ibu yang memiliki
26
menikah sebesar 60%, usia sebesar 60,6%, paritas lebih dari 3 kali sebesar
dimana ibu yang berusia >35 tahun 4 kali lebih besar mengalami kanker
serviks dibandingkan dengan usia < 35 tahun, hubungan seksual < 20 tahun 5
kali lebih besar berisiko dibandingkan dengan usia > 20 tahun, paritas >3 5
kali lebih besar berisiko dibandingkan dengan paritas <3 dan penggunana
hormonal >4 tahun 2 kali lebih besar berisiko dibandingkan < 4 tahun.22
kanker serviks. Paritas yang tinggi menunjukkan risiko yang lebih besar
diketahui bahwa kejadian kanker serviks sebesar 57%, umur awal melakukan
D. Kerangka Teori
Di teliti
Tidak di teilti