Anda di halaman 1dari 3

KASUS 1 (kasus DM)

Tn. YM, usia 54 tahun, masuk rumah sakit dengan diagnosa DM type 2 +
Gangren. Dia adalah seorang buruh honorer sebagai administrasi di kantor
kecamatan dengan penghasilan rata-rata Rp. 50.000/hari. Bekerja setiap hari
dan libur di hari Minggu. Kebiasaan konsumsi makanan harian tiap pagi sarapan
dengan gethuk singkong 1 bungkus dan nasi jagung 1 bungkus (@100gr)
ditambah kopi manis 1gls. Makan siang selalu di warteg kantin tempatnya
bekerja dengan menu nasi 3 centong, lauk nabati 2 porsi, kadang kadang pakai
ayam / ati goreng, selalu dengan sayur oseng dan bihun goreng. Minum selalu
dengan teh manis atau minuman teh kemasan. Saat sore sepulang kerja terbiasa
mengkonsumsi cemilan pisang rebus 2-3 porsi dan kopi manis. Menu makan
malam hampir sama dengan makan siang namun tanpa lauk hewani. memiliki
riwayat berat badan 1 tahun yang lalu 69kg. Saat masuk rumah sakit keluhan
lemas, ada luka (gangren) di kaki. Pengukuran Tinggi Lutut = 49cm dan Berat
badan saat pemeriksaan 2 hari sebelum masuk rumah sakit 48kg. Pemeriksaan
nadi 82x/menit, pernapasan 24x/menit, tekanan darah 110/70 mmHg. Hasil
pemeriksaan laboratorium kadar GDP 165mg/dl, Trigliserida 203 mg/dl, LDL 186
mgldl, kolesterol total 235mg/dl, HDL 56mg/dl. Riwayat penyakit dahulu radang
sendi, ada riwayat DM dalam keluarga dan memiliki kebiasaan merokok. Pasien
tidak pernah olah raga. Kebiasaan makan buah sangat jarang, hanya 1 minggu
1x.
KASUS 2 (untuk kelompok 2)

Ny. S, usia 48 tahun, masuk rumah sakit dengan diagnosa DM type 2. Pekerjaan
penjual sayuran. Hasil asessment riwayat makan didapatkan hasil pasien
memiliki kebiasaan makan dalam sehari berupa 6 porsi makanan pokok, 1 porsi
lauk hewani , 4 porsi lauk nabati, 2 porsi sayur, 6 porsi minyak, 6 porsi gula .
pasien sangat suka sayur berkuah santan dan selalu menggoreng menu lauk.
Orang tua pasien memiliki riwayat DM. Pengukuran BB = 79kg, TB 152cm.
Keluhan lemas, pandangan kabur, pusing, leher kaku dan nafsu makan menurun.
Pemeriksaan nadi 82x/menit, pernapasan 24x/menit, tekanan darah 140/90
mmHg. Hasil pemeriksaan laboratorium kadar GDP 165mg/dl, Trigliserida 203
mg/dl, LDL 186 mgldl, kolesterol total 235mg/dl, HDL 36mg/dl. Pasien tidak
pernah olah raga. Kebiasaan makan buah sangat jarang, hanya 1 minggu 1x.
Pasien sering mengkonsumsi snack berupa kerupuk goreng, pisang goreng dan
minuman pop ice.
KASUS 3 (ND)

Tn. GS diketahui menderita DM sejak 5 tahun yang lalu, saat itu keluhan 3 P (+),
penurunan BB 15 kg dalam waktu 6 bulan, nafsu makan meningkat, kesemutan (+),
pandangan kabur (-). Pasien sering konsumsi obat glikuidon dan metformin. 2 hari
sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh badan lemas, sering BAK dengan urine
berbuih, rasa tidak enak badan, mual muntah dan nafsu makan menurun. Saat dilakukan
pemeriksaan fisik di dapat : TD 160/100 mmHg, Nadi 100x/menit, Suhu 38 C,
Pernafasan 24x/menit. BB 48 kg sudah 2 bulan terakhir berat badan turun 5 kg, TB 160
cm, Turgor kulit kembali 7 detik, bibir dan mukosa kering, conjungtiva anemis. Hasil
Laboratorium : HB 9 gr/dl, GDS 200, Albumin 3 mg/mmol, ureum 114 mg/dl, Creatinin
8 mg/dl, GDP 175 mg/dl, Kolesterol total 198 mg/dl. Riwayat asupan makan pasien per
hari energi = 1800 – 2000 kkal, Karbohidrat = 350 gr, Lemak = 40gr, Protein = 70gr.
Sering mengkonsumsi mi instan. Riwayat personal pasien : pekerjaan seorang ojek
online, memiliki kebiasaan merokok, olahraga renang sebulan sekali, usia 48 tahun,
pendidikan terakhir SMA, jarang memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan selama
menderita DM.

Untuk kelompok 4 (ND DIALISIS) : kasus sama dengan kasus 3 namun pasien sudah
menjalani terapi DIALISIS.

Anda mungkin juga menyukai