Anda di halaman 1dari 15

DIET PADA KOMPLIKASI

KEHAMILAN
Hiperemesis Gravidarum
Pengertian Hiperemesis
Rasa mual dan muntah serta perasaan yang tdk enak yg dialami ibu pada awal
masa kehamilan sampai sekitar trimester 2 (umur kehamilan 20 minggu),
secara berlebihan dlm waktu yg lama, pekerjaan sehari2 terganggu dan
keadaan umum ibu menjadi buruk
Hiperemesis Gravidarum
Adalah mual dan muntah yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa
hamil.
Mual dan muntah yang membahayakan ini berbeda dari morning
sickness normal yang umum dialami ibu hamil karena intensitasnya
melebihi muntah normal dan berlangsung selama trimester pertama
kehamilan, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit
atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan.
Pada umumnya dirasakan di waktu pagi dan siang.
Etiologi
• Pembentukan hormon Human Corionik
Gonadotropin (HCG) / hormon kehamilan yg
berlebihan
• Perubahan metabolik akibat kehamilan serta
resistensi yg menurun pada ibu
• Alergi
• Sbg salah satu respon jaringan ibu thdp anak
• Faktor psikologik
Patofisiologi
• Apabila terjadi terus menerus akan menyebabkan
dehidrasi dan tidak seimbangnya cairan elektrolit.
• Hny terjadi pada sebagian kecil wanita, tapi faktor
psikologik lbh dominan daripada hormonal
• Mengakibatkan cadangan KH dan Lemak habis untuk
keperluan energi
• Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan
karena muntah menyebabkan dehidrasi shg cairan
ekstraseluler dan plasma berkurang serta
hemokosentrasi  tertimbun zat metabolik yg toksik
• Kekurangan kalium dan bertambahnya ekskresi lewat
ginjal merusak hati
Tanda dan Gejala
• Tingkatan I ; muntah terus menerus, ibu merasa lemah, nafsu
makan tidak ada, BB menurun, nyeri pada epigastrium (ulu hati),
nadi meningkat sekitar 100/mnt,tekanan darah sistole menurun,
turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata cekung
• Tingkatan II ; Ibu tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lbh
berkurang,lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat,
suhu kdg2 naik dan mata sdkt ikterus, BB menurun, mata menjadi
cekung,tensi rendah, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi
• Tingkatan III ; keadaan umum lbh parah, muntah berhenti,
kesadaran menurun sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu
meningkat, tensi menurun dan ikterus tanda adanya payah hati
• Pada kasus-kasus yang ekstrim ini, embrio dan janin dapat mati dan
ibu dapat meninggal akibat perubahan metabolic yang menetap.
Penatalaksanaan Hiperemesis
Gravidarum
• Memberikan penjelasan ttg kehamilan sbg
suatu proses fisiologis
• Menganjurkan makanan porsi kecil tp sering
• Waktu bangun pagi dianjurkan makan roti
kering dgn teh hangat.
• Obat2an
• Terapi psikologik
• Cairan parenteral
Diet Hiperemesis
• Tujuan diet ; Mengganti ketersediaan glikogen dan
mengontrol terjadinya asidosis (keadaan darah asam)
• Syarat diet ;
– KH tinggi 75-80 % energi, (karbohidrat tinggi dapat menekan
rasa mual)
– lemak rendah 10 % energi,
– protein sedang 10-15 % energi,
– mkn dlm bentuk kering, hindari makanan berkuah (terlalu
banyak cairan dapat menyebabkan perut terasa penuh dan
mengakibatkan mual)
– mknan mudah cerna
– Optimalkan makan malam jika siang / pagi mual berlebihan
– Porsi mkn bertahap ditambah
Macam Diet dan Indikasi Pemberian
• Diet Hiperemesis I, dg hiperemesis berat, hanya diberikan roti
kering, singkong bakar/rebus dan buah2an. Minum tidak diberikan
bersamaan waktu makan namun 1-2 jam setelah makan. Diet ini
hanya 1-2 hari saja karena nilai energi rendah (hanya sekitar 1100
kalori). Supaya ibu beradaptasi dengan makanan dan dapat
mengurangi rasa mual dan muntah.
• Diet hiperemesis II, jika mual dan muntah sudah berkurang, mulai
diberikan makanan dengan nilai gizi yang lebih tinggi. Minum tidak
diberikan bersamaan waktu makan namun 1-2 jam setelah makan.
Nilai energi sekitar 1700 kkal.
• Diet hiperemesis III, dg hiperemesis ringan, makanan sudah cukup
bergizi. Minuman bisa diberikan bersamaan wktu makan. Nilai
energi sesuai kebutuhan ibu hamil secara normal.
Bentuk makanan : Lunak / biasa
Makanan yang dianjurkan
• Makanan dengan karbohidrat tinggi seperti :
biskuit, roti panggang, krakers, ketela, ubi
• Buah segar dan sari buah
• Kaldu tidak berlemak
• Teh / kopi encer
• Sirup
Makanan yang tidak dianjurkan
• Berbumbu tajam dan merangsang saluran
cerna
• Bersantan kental, terlalu pedas /asam
• Bersoda
• Berpengawet, pewarna dan penyedap
Preeklampsia dan Eklampsia
• Preeklampsia adalah sindrom yang ditandai dengan
tekanan darah tinggi, kenaikan kadar protein di dalam
urin (proteinuria), dan pembengkakan pada tungkai
(edema).
• Pre-eklampsia dialami oleh ibu yang sedang hamil dan
umumnya pada saat kehamilan masuk minggu ke 20
• Eklampsia adalah masalah serius pada masa kehamilan
akhir yang ditandai dengan kejang tonik-klonik atau
bahkan koma. Eklampsia merupakan akibat yang
ditimbulkan oleh pre-eklampsia dengan persentase
kemunculan antara 0,3% sampai 0,7% pada negara
berkembang.
Tanda dan gejala Pre-Eklampsia
• Pertambahan BB krn edema
• Kemerah2an pd kulit
• Mual
• Muntah
• Pusing
• Pandangan kabur
• Nyeri lambung
• Oliguria
• Gelisah dan kesadaran menurun
Tujuan diet Preeklampsia dan
Eklampsia
• Mencapai dan mempertahankan status gizi
optimal
• Mencapai dan mempertahankan tensi darah
stabil
• Mencegah dan mengurangi retensi garam dan
cairan
• Mencapai keseimbangan nitrogen
• Menjaga penambahan bb tidak melebihi normal
• Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor
risiko lain
Syarat Diet Pre-eklampsia dan
Eklampsia
• Energi dan zat gizi cukup, dalam keadaan berat
makanan diberikan bertahap mulai dari pemenuhan
metabolisme basal kemudian dinaikkan bertahap
hingga kebutuhan normal terpenuhi
• Garam rendah, untuk mengurangi retensi garam atau
air (mengurangi udem)
• Protein tinggi : 1 ½ -2 gram/kgBB/hr
• Lemak sedang 20-25%
• Vitamin dan mineral cukup
• Bentuk makanan disesuaikan
• Cairan diberikan 2500 ml / hr
Macam Diet
• Diet preeklamsia I, dg preeklamsia berat, dlm
bentuk cair dari sari buah dan susu. Nilai kalori
rendah (hanya memenuhi basal metabolisme)
sehingga hanya diberikan 1-2hr saja.
• Diet preeklamsia II, dg preeklamsia tidak terlalu
berat, dlm bentuk saring atau lunak dan rendah
garam serta tinggi protein.
• Diet preeklamsia III, dg preeklamsia ringan, dlm
bentuk lunak/biasa, mkn tinggi protein dan
rendah garam

Anda mungkin juga menyukai