Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk dari batuan yang sudah ada sebelumnya, dari tumbuhan yang berkambium, maupun dari hasil penguapan larutan suatu cangkang dari organisme yang ada di laut (Foraminifera). Batuan sedimen merupakan batuan yang keterdapatannya paling banyak. Hal tersebut dapat dilihat dari keterbentukan batuan sedimen secara mekanis dimana batuan sedimen berasal dari batuan asal (batuan beku, batuan metamorf, dan batuan sedimen itu sendiri) yang mengalami proses sedimentasi dan proses litifikasi. Proses sedimentasi meliputi pelapukan, transfortasi, dan pengendapan. Sedangkan proses litifikasi merupakan proses pembentkan batuannya. Menurut beberapa ahli, bahwa 70% dari sturktur permukaan bumi merupakan batuan sedimen. Hal tersebut menunjukan bahwa batuan sedimen merupakan batuan terbanyak dan persebarannya paling luas di permukaan bumi. Akan tetapi, biasanya batuan sedimen meiliki ketebalan perlapisan yang tipis.
Sumber: Rusina, 2014
Gambar 1 Gambar Siklus Batuan B. Klasifikasi dan Genesa Batuan Sedimen Berdasarkan pada proses pembentukannya batuan sedimen dapat dikalsifikasikan menjadi 2, diantaranya yaitu : 1. Batuan Sedimen Klastik Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terdiri dari mineral silikat dan fragmen batuan yang diangkut oleh media fluida yang bergerak dan pembentukannya secara alamiah. Pembentukan batuan sedimen klastik terbentuk secara mekanis dimana batuannya terbentuk dari batuan asal yang mengalami proses sedimentasi (pelapukan, transfortasi, dan pengendapan) dan litifikasi.Batuan sedimen klastik terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal.
Sumber : Irnawan. 2014
Foto 1 Batuan Sedimen Klastik 2. Batuan Sedimen Non-Klastik Batuan sedimen non-klastik merupakan batuan yang terbentuk dari proses penghabluran suatu larutan yang jenuh akan kandungan kimia tertentu. hal tersebut merupakan hasil dari penguapan, endapan biokimia, serta proses penggantian. Pembentukan batuan sedimen non-klastik dapat secara kimiawi, organik maupun kombinasi dari keduanya (Biokimia).
Sumber : Resti. 2014
Foto 2 Batuan Sedimen Non-Klastik C. Golongan Batuan Sedimen Batuan sedimen dapat dibagi menjadi beberapa golongan diantaranya yaitu : 1. Golongan Detritus Kasar Pada golongan detritus kasar, Batuan sedimen terendapkan secara mekanis. Yang termasuk kedalam golongan ini diantaranya yaitu : Breksi, Konglomerat dan Batu Pasir. Lingkungan tempat pengendapan berada pada sungai, danau atau laut.
Sumber: Malik, 2014
Foto 3 Golongan Detritus Kasar 2. Golongan Detritus Halus Pada golongan detritus halus umumnya lingkungan pengendapan berada pada laut dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk kedalam golongan ini antara lain : Batu Lanau, Serpih, Lempung dan Napal.
Sumber: Malik, 2014
Foto 4 Golongan Detritus Halus 3. Golongan Karbonat Batuan yang umumnya terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, algae ataupun foraminifera. Batuan golongan ini juga dapat terbentuk dari hasil rombakan batuan asal dan terendapkan pada suatu tempat. Proses pertama umumnya terjadi dilingkungan laut litoras sampai neritik, kemudian proses kedua terendapkan pada lingkungan laut neritik sampai bahtial. Batuan golongan ini memiliki banyak jenis tergantung dari materialpenyusunnya.
Sumber: Malik, 2014
Foto 5 Golongan Karbonat 4. Golongan Silika Penyebaran batuan golongan silica terbilang sedikit dikarenakan pembentukan batuan golongan silica ini terbentuk dari gabungan antara proses organik dan kimiawi.
Sumber: Ferdinand, 2014
Foto 6 Golongan Silika 5. Golongan Evaporit Proses pembentukan batuan sedimen golongan ini umumnya terbentuk pada lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsur-unsur tertentu. Contoh batuan yang termasuk golongan ini diantaranya yaitu : Gip, Anhidrit dan Batu Garam.
Sumber: Malik, 2014
Foto 7 Golongan Evaporit 6. Golongan Batubara Terbentuk dari unsur-unsur organik, yaitu dari tumbuh-tumbuhan berkambium yang telah mati. Dimana tumbuhan tersebut terendapkan di daerah yang lembab seperti rawa dan delta. Hal tersebut dikarenakan pada daerah lembab terdapat suatu bakteri yang mendukung proses penguraian pada tumbuhan tersebut. Bakteri tersebut yaitu bakteri aerob dan anaerob.
Sumber: Malik, 2014
Foto 8 Golongan Batubara Adapun penggolongan batuan sedimen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Sumber: Ani, 2013
Gambar 2 Proses sedimentasi utama dan golongan batuan sedimen yang dihasilkan (Koesoemadinata, 1981) KESIMPULAN
Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk dari batuan yang
sudah ada sebelumnya, dari tumbuhan yang berkambium, maupun dari hasil penguapan larutan suatu cangkang dari organisme yang ada di laut (Foraminifera). Batuan sedimen dapat diklasifikasikan menjadi batuan sedimen klastik dan non-klastik. Pada batuan sedimen klastik genesa atau pembentukannya batuannya melalui proses mekanik sedangkan pada batuan sedimen non-klastik genesanya yaitu kimiawi dan organik. Batuan sedimen dapat digolongkan menjadi beberapa golongan diantaranya yaitu golongan detritus kasar, golongan detritus halus, golongan karbonat, golongan silika, golongan evaporit dan Golongan Batubara. DAFTAR PUSTAKA