Kelompok 5
FOTOSINTESIS
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan
Dosen : Nanik Lestariningsih, M.Pd.
Disusun Oleh:
1. Ema Puspitasari NIM : 170114048
2. Emiliasi Widyasari NIM : 170114048
3. Eva Tresnawati NIM : 1701140502
4. Helsi Fujianti NIM : 1701140484
5. Lathifah Nor Thoybah NIM : 1701140482
6. Yoga Hastiko Ardi NIM : 1701140411
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
A. Kesimpulan ................................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................................. 18
ii
BAB I PENDAHU LUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua mahkluk hidup sangat memerlukan makanan agar dapat tumbuh
dan hidup. Manusia mengkomsumsi beras, umbi-umbian, kacang-kacangan,
sayur-sayuran, dan buah-buahan yang semuanya diperoleh atau berasal dari
tumbuhan. Manusia juga mengkomsumsi daging, ikan, susu, dan telur yang
semuanya diperoleh atau berasal dari hewan. Dengan demikian, nutrisi
(makanan) manusia diperoleh dari tumbuhan dan hewan. Sedangkan, hewan
memperoleh makanan atau nutrisinya dari tumbuhan atau hewan lainnya.
Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri untuk memenuhi
segala kebutuhan makanan dan energinya. Untuk membangun tubuhnya dan
mendapatkan energi, manusia dan hewan mengambil zat-zat yang berasal dari
tumbuhan sebagai sumber makanannya. Hal ini menunjukan bahwa manusia dan
hewan sangat bergantung kepada tumbuhan demi kelangsungan hidupnya.
Seperti halnya manusia dan hewan yang merupakan makhluk hidup yang
membutuhkan energi, tumbuhan pun demikian. Tumbuhan juga sangat
membutuhkan energi dan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhan
dapat memperoleh energi dan makanan melalui sebuah proses. Fotosintesislah
proses yang dapat memberikan energi dan makanan bagi tumbuhan.
Namun, berbeda dengan manusia dan hewan yang memperoleh makanan
dan energinya dari mahkluk hidup lain yakni dari tumbuhan dan hewan,
tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri.
Akan tetapi, bukan sembarang tumbuhan yang dapat membuat makanannya
sendiri. Tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri adalah tumbuhan yang
mempunyai klorofil. Dengan fotosintesislah tumbuhan bisa menghasilkan
makanan dan memperoleh energinya demi kelangsungan hidupnya.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian fotosintesis?
2. Bagaimana proses terjadinya fotosintesis?
3. Apa saja bagian daun yang berperan dalam proses fotosintesis ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi fotosintesis?
5. Bagaimana integrasi keislaman mengenai fotosintesis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian fotosintesis
2. Untuk mengetahui proses terjadinya fotosintesis
3. Untuk mengetahui bagian daun yang berperan dalam proses fotosintesis
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi fotosintesis
5. Untuk mengetahui integrasi keislaman mengenai fotosintesis
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembentukan molekul-molekul makanan yang
kompleks dan berenergi tinggi dari komponen-komponen yang lebih sederhana
oleh tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainnya dengan keberadaan energy
cahaya. Dalam proses fotosintesis foton (paket satuan) cahaya ditangkap oleh
molekul-molekul pigmen tersebut diekstansi oleh foton-foton yang diserap dan
elektron-elektron yang tereksitasi itupun akhirnya akan membebaskan energi
kedalam sel saat elektron-elektron itu kembali ke keadaan tak tereksitasi. Banyak
sel yang menggunakan energi ini untuk mereduksi karbondioksida menjadi
karbohidrat.
Proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dan ganggang disebut
juga sebagai proses fotosintesis. Pengertian fotosintesis dalam kamus biologi
adalah peristiwa penggabungan karbon dioksida dan air secara kimiawi dalam
klorofil untuk membentuk karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari sebagai
sumber energi.
Sedangkan dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI), fotosintesis
adalah pemanfaatan energi cahaya matahari (cahaya matahari buatan) oleh
tumbuhan berhijau daun atau bakteri untuk mengubah karbon dioksida dan air
menjadi karbohidrat.
Secara ringkas, fotosintesis merupakan penyusun/pembuatan makanan
yang terjadi di daun, dilakukan oleh klorofil dengan bantuan energi cahaya.
Secara alami fotosintesis berlangsung dengan bantuan energi cahaya matahari
dan terjadi di siang hari. Jadi, forosintesis bisa juga terjadi pada malam hari
dengan bantuan cahaya lampu atau cahaya lainnya.
3
4
1
Hademenos Fried, Schaums: Tss Biologi Edisi 2, (Jakarta : Erlangga ,2005), hlm 68-70.
5
2
Benyamin Lakitan, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2015) hlm. 117
6
molekul O2. Proses pembentukan ATP melalui aliran siklis ini disebut
fotofosforilasi siklis. Perhatikan Gambar 4.
Siklus Calvin terjadi pada bagian kloroplas yaitu stroma. Pada reaksi
gelap ini, bahan untuk fotosintesis (CO2) nantinya akan dibentuk menjadi
molekul gula setelah melalui 3 tahapan, antara lain:
a. Fiksasi Karbon
Pada tahap ini, gula berkarbon 5 yang disebut ribulosa 1,5 bisfosfat
(RuBP) mengikat CO2 membentuk senyawa interme diate yang tidak stabil,
sehingga terbentuk 3-fosfogliserat. Pembentukan tersebut dikatalisis oleh
enzim RuBP karboksilase atau rubisko. Sebagian besar tumbuhan dapat
melakukan fi ksasi karbon dan menghasilkan senyawa (produk) pertama
berkarbon 3, yaitu 3-fos fo gliserat. Oleh karena itu, tumbuhan yang dapat
memfi ksasi CO2 ini disebut tumbuhan C3. Contohnya adalah tanaman padi,
gandum, dan kedelai. Pada beberapa tumbuhan, fiksasi karbon mendahului
siklus Calvin dengan cara membentuk senyawa berkarbon 4 se ba gai produk
pertamanya. Tumbuhan seperti ini disebut tumbuhan C4. Contohnya adalah
tebu, jagung, dan anggota rumput-rumputan.
Tidak seperti pada tumbuhan C3 dan C4, tumbuhan kaktus dan nanas
membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari. Pada
10
b. Reduksi
Pada tahapan terakhir siklus Calvin ini, RuBP sebagai pengikat CO2
dibentuk kembali oleh 5 molekul G3P. RuBP siap untuk mengikat CO2
kembali dan siklus Calvin dapat berlanjut kembali. Dengan demikian,
molekul gula tidak akan terbentuk hanya dengan reaksi terang atau siklus
Calvin saja. Oleh karena itu, kedua proses tersebut merupakan gabungan
proses untuk terjadinya fotosintesis. Pada materi sebelumnya, kalian telah
mempelajari bahwa fotosintesis menghasilkan molekul gula. Gula yang
dibuat dalam kloroplas tersebut akan digunakan untuk proses respirasi
tumbuhan atau menyusun senyawa organik lainnya dalam sel tumbuhan.
Gula tersebut akan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan, dalam bentuk gula
sederhana seperti glukosa. Molekul-molekul gula berlebih yang terbentuk
selama fotosintesis dan tidak diedarkan, akan menumpuk atau disimpan di
dalam plastida sebagai sumber cadangan energi dalam bentuk amilum atau
pati (polisakarida).3
3
Pertamawati, Pengaruh Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kentang (Solanum
Tuberosum L.) Dalam Lingkungan Fotoautotrof secara Invitro, Jurnal Sain dan Teknologi Indonesia
Vol 12, No.1, 2010. hlm 32-33
12
Organela ini mudah dikenali dengan warnanya yang hijau karena banyak
mengandung zat warna atau pigmen hijau daun yang disebut klorofil. Ada dua macam
klorofil pada tumbuhan darat yaitu klorofil a dan klorofil-b. Kloroplas tersusun dari
dua bagian, meliputi bangunan seperti tumpukan piring, disebut grana dan bahan
yang mengisi di luar grana, disebut matrik stroma.
Pada bagian grana, terdapat seluruh perangkat alat penangkap energi matahari.
Perangkat alat itu adalah ibarat antena penerima. Alat penerima tersebut berupa
kumpulan bermacam-macam zat pigmen. Pigmen adalah suatu zat yang berfungsi
menangkap atau memantulkan jenis sinar atau warna cahaya tertentu. Pigmen daun
paling banyak adalah klorofil. Sekelompok pigmen yang merupakan satu kesatuan
alat penerima energi cahaya ini disebut fotosistem.4
Artinya : “dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan. Maka
Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau.
Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak
dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai dan
kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima
yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya diwaktu
pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi orang-orang yang beriman.”
5
I Wayan Wiraatmaja, Bahan Ajar Fotosintesis, (Denpasar : Fakutas Pertanian Unud, 2017),
(hlm 34-35)
17
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Fotosintesis merupakan proses pembentukan molekul-molekul makanan yang
kompleks dan berenergi tinggi dari komponen-komponen yang lebih
sederhana oleh tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainnya dengan
keberadaan energi cahaya.
2. Daun merupakan organ utama untuk melakukan proses fotosintesis.
Fotosintesis tidak hanya terjadi pada daun, tetapi terjadi pada semua
tumbuhan yang berwarna hijau. Organel yang berperan dalam fotosintesis
yaitu kloroplas. Organel ini berisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna
hijau pada tumbuhan.
3. Faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis yaitu : Intensitas cahaya,
konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar air, kadar fotosintat (hasil
fotosintesis) dan tahap pertumbuhan.
4. Proses Fotosintesis terdiri dari dua bagian yaitu fase terang dan fase gelap.
B. Saran
Pada penulisan makalah kali ini diharapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan apabila ada kesalahan dalam penulisan diharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.
18
DAFTAR PUSTAKA
Fried, Hademenos. 2005. Schaums: Tss Biologi Edisi 2. Jakarta : Erlangga ,Suyitno.
2008. Fotosintesis. FMIPA UNY : 2008.
Wiraatmaja, I Wayan. 2017. Bahan Ajar Fotosintesis, Denpasar : Fakutas Pertanian
Unud.
Lakitan, Benyamin. 2015. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Pertamawati, Pengaruh Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kentang
(Solanum Tuberosum L.) Dalam Lingkungan Fotoautotrof secara Invitro,
Jurnal Sain dan Teknologi Indonesia Vol 12, No.1, 2010. hlm 32-33
19