Anda di halaman 1dari 22

HALAMAN JUDUL

Kelompok 5

FOTOSINTESIS
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah : Fisiologi Tumbuhan
Dosen : Nanik Lestariningsih, M.Pd.

Disusun Oleh:
1. Ema Puspitasari NIM : 170114048
2. Emiliasi Widyasari NIM : 170114048
3. Eva Tresnawati NIM : 1701140502
4. Helsi Fujianti NIM : 1701140484
5. Lathifah Nor Thoybah NIM : 1701140482
6. Yoga Hastiko Ardi NIM : 1701140411

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN 1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR
   
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam yang kepada-Nya kita
menyembah dan kepada-Nya pula kita memohon pertolongan. Shalawat serta salam
kepada Nabi Junjungan kita yakni Nabi Muhammad (‫)صلى ا هلل عليه وسلم‬. Khatamun
Nabiyyin, beserta para keluarga dan sahabat serta seluruh pengikutnya hingga akhir
zaman.
Dengan rahmat dan hidayah dari Allah (‫)سبحانه وتعالى‬, kami diberikan
kemampuan untuk menyelesaikan tugas dari ibu Nanik Lestariningsih, M.Pd. untuk
membuat makalah yang memuat materi tentang “Fotosintesis”.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah
ini kurang sempurna, maka apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini mohon
dimaafkan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Palangka Raya, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3

A. Pengertian Fotosintesis ................................................................................... 3

B. Proses Fotosintesis ......................................................................................... 4

C. Bagian Daun yang Berperan dalam Proses Fotosintesis .............................. 12

D. Faktor yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis ............................................. 14

E. Integrasi Q.S Al-An’am ayat 99 ................................................................... 16

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 18

A. Kesimpulan ................................................................................................... 18

B. Saran ............................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 19

ii
BAB I PENDAHU LUAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua mahkluk hidup sangat memerlukan makanan agar dapat tumbuh
dan hidup. Manusia mengkomsumsi beras, umbi-umbian, kacang-kacangan,
sayur-sayuran, dan buah-buahan yang semuanya diperoleh atau berasal dari
tumbuhan. Manusia juga mengkomsumsi daging, ikan, susu, dan telur yang
semuanya diperoleh atau berasal dari hewan. Dengan demikian, nutrisi
(makanan) manusia diperoleh dari tumbuhan dan hewan. Sedangkan, hewan
memperoleh makanan atau nutrisinya dari tumbuhan atau hewan lainnya.
Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri untuk memenuhi
segala kebutuhan makanan dan energinya. Untuk membangun tubuhnya dan
mendapatkan energi, manusia dan hewan mengambil zat-zat yang berasal dari
tumbuhan sebagai sumber makanannya. Hal ini menunjukan bahwa manusia dan
hewan sangat bergantung kepada tumbuhan demi kelangsungan hidupnya.
Seperti halnya manusia dan hewan yang merupakan makhluk hidup yang
membutuhkan energi, tumbuhan pun demikian. Tumbuhan juga sangat
membutuhkan energi dan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhan
dapat memperoleh energi dan makanan melalui sebuah proses. Fotosintesislah
proses yang dapat memberikan energi dan makanan bagi tumbuhan.
Namun, berbeda dengan manusia dan hewan yang memperoleh makanan
dan energinya dari mahkluk hidup lain yakni dari tumbuhan dan hewan,
tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri.
Akan tetapi, bukan sembarang tumbuhan yang dapat membuat makanannya
sendiri. Tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri adalah tumbuhan yang
mempunyai klorofil. Dengan fotosintesislah tumbuhan bisa menghasilkan
makanan dan memperoleh energinya demi kelangsungan hidupnya.

1
2

Fotosintesis adalah peristiwa sintesis atau penyusunan zat organik yang


terdiri dari gula dari zat anorganik yang terdiri dari air dan karbon dioksida
dengan bantuan energi cahaya atau foton matahari. Dalam fotosintesis,
dihasilkan glukosa atau karbohidrat dan oksigen. Hampir semua makhluk hidup
sangat bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi sangat
penting bagi kehidupan di bumi. Organisme yang mampu menyusun senyawa
organik dari senyawa anorganik dinamakan organisme autrotof.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian fotosintesis?
2. Bagaimana proses terjadinya fotosintesis?
3. Apa saja bagian daun yang berperan dalam proses fotosintesis ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi fotosintesis?
5. Bagaimana integrasi keislaman mengenai fotosintesis?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian fotosintesis
2. Untuk mengetahui proses terjadinya fotosintesis
3. Untuk mengetahui bagian daun yang berperan dalam proses fotosintesis
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi fotosintesis
5. Untuk mengetahui integrasi keislaman mengenai fotosintesis
BAB II PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembentukan molekul-molekul makanan yang
kompleks dan berenergi tinggi dari komponen-komponen yang lebih sederhana
oleh tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainnya dengan keberadaan energy
cahaya. Dalam proses fotosintesis foton (paket satuan) cahaya ditangkap oleh
molekul-molekul pigmen tersebut diekstansi oleh foton-foton yang diserap dan
elektron-elektron yang tereksitasi itupun akhirnya akan membebaskan energi
kedalam sel saat elektron-elektron itu kembali ke keadaan tak tereksitasi. Banyak
sel yang menggunakan energi ini untuk mereduksi karbondioksida menjadi
karbohidrat.
Proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dan ganggang disebut
juga sebagai proses fotosintesis. Pengertian fotosintesis dalam kamus biologi
adalah peristiwa penggabungan karbon dioksida dan air secara kimiawi dalam
klorofil untuk membentuk karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari sebagai
sumber energi.
Sedangkan dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI), fotosintesis
adalah pemanfaatan energi cahaya matahari (cahaya matahari buatan) oleh
tumbuhan berhijau daun atau bakteri untuk mengubah karbon dioksida dan air
menjadi karbohidrat.
Secara ringkas, fotosintesis merupakan penyusun/pembuatan makanan
yang terjadi di daun, dilakukan oleh klorofil dengan bantuan energi cahaya.
Secara alami fotosintesis berlangsung dengan bantuan energi cahaya matahari
dan terjadi di siang hari. Jadi, forosintesis bisa juga terjadi pada malam hari
dengan bantuan cahaya lampu atau cahaya lainnya.

3
4

Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan, dipakai untuk keperluan


hidupnya sendiri, seperti untuk tumbuh dan berkembang serta menjalankan
aktivitas lainnya, dan sisanya disimpan sebagai cadangan makanan. Cadangan
makanan inilah yang biasanya dimanfaatkan hewan dan manusia untuk bahan
makanannya.1
B. Proses Fotosintesis
Dalam proses fosintesis, reaksi terang merupakan proses yang pada
akhirnya menghasilkan ATP juga NADPH2. Dalam rekasi ini diperlukan molekul
air. Proses rekais terang dimulai dengan menangkap foton yang dilakukan oleh
pigmen klorofil yang berperan sebagai antenna. Di dalam daun, cahaya akan
diserap melalui molekul klorofil dan kemudian dikumpulkan pada pusat-pusat
reaksi. Fotosintesis dimulai pada saat cahaya mulai mengionisasi molekul klorofil
dan kemudian terjadi pelepasan electron.
Sementara itu, apa yang dimaksud dengan reaksi gelap adalah proses
dimana ATP dan juga NADPH yang dihasilkan dalam proses sebelumnya
kemudian menghasilkan sejumlah proses atau reaksi biokimia.Pada tumbuhan
sendiri, reaksi biokimia ini akan terjadi siklus calvin dimana karbondioksida akan
diikat dengan tujuan membentuk ribose dan lebih lanjut akan menjadi glukosa.
Reaksi ini tidak bergantung pada ada atau tidaknya cahaya matahari. Laju proses
fotosintesis pada tumbuhan bisa berlangsung dengan laju maksimal jika unsur-
unsur pendukungnya terpenuhi yakni antara lain: cahaya, konsentrasi
karbondiosida, suhu, kadar air, jumlah fotosintet atau hasil fotosintesis dan
kemudian tahap pertumbuhan tanaman itu sendiri.
Berikut ini persamaan fotosintesis yang menghasilkan produk karbohidrat
(dalam hal ini glukosa), berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya :
6CO2 + 12H2O + energi cahaya → C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
atau disederhanakan menjadi

1
Hademenos Fried, Schaums: Tss Biologi Edisi 2, (Jakarta : Erlangga ,2005), hlm 68-70.
5

6CO2 + 6H2O + energi cahaya → C6H12O6 + 6O22


1. Reaksi Terang
Pada reaksi terang, energi yang berasal dari matahari ( energi cahaya)
akan diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia (untuk mensintesis
NADPH dan ATP) di dalam kloroplas. Reaksi terang terjadi di dalam grana.
Salah satu pigmen yang berperan secara langsung dalam reaksi terang adalah
klorofil a. Di dalam membran tilakoid, klorofil bersama-sama dengan protein
dan molekul organik berukuran kecil lainnya membentuk susunan yang
disebut fotosistem. Beberapa ratus klorofil a, klorofil b, dan karotenoid
membentuk suatu kumpulan sebagai “pengumpul cahaya” yang disebut
kompleks antena. Sebelum sampai ke pusat reaksi, energi dari partikel-
partikel cahaya (foton) akan dipindahkan dari satu molekul pigmen ke
molekul pigmen yang lain. Pusat reaksi merupakan molekul klorofil pada
fotosistem, yang berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi kimiawi (reaksi
cahaya) fotosintesis pertama kalinya.
Di dalam membran tilakoid terdapat 2 macam fotosistem berdasarkan
urutan penemuannya, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Setiap fotosistem
tersebut mempunyai klorofil pusat reaksi yang berbeda, tergantung dari
kemampuan menyerap panjang gelombang cahaya. Klorofil pusat reaksi pada
fotosistem I disebut P700, karena mampu menyerap panjang gelombang
cahaya 700 nm (spektrumnya sangat merah), sedangkan pada fotosistem II
disebut P680 (spektrum merah).

2
Benyamin Lakitan, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2015) hlm. 117
6

Gambar 2. Kerja fotosistem


Kalian tentu masih ingat bahwa di dalam fotosistem terdapat ratusan
antena atau klorofil. Oleh karena itu, aliran elektron pada reaksi terang akan
mengikuti suatu rute tertentu. Selanjutnya, bagaimanakah proses aliran
elektron pada reaksi terang? Ada 2 kemungkinan aliran elektron pada reaksi
terang. Nah, untuk menjawab hal tersebut simaklah uraian berikut.
a. Aliran Elektron Non-siklik
Langkah awal dari reaksi terang adalah transfer elektron tereksitasi
dari klorofil pusat reaksi menuju molekul khusus yang disebut akseptor
elektron primer. Air (H2O) diuraikan menjadi 2 ion hidrogen dan 1 atom
oksigen kemudian melepaskan O2 Elektron yang berasal dari air (H2O)
menggantikan elektron yang hilang pada P680. Sebagaimana sistem
transportasi elektron pada respirasi aerobik, transport elektron pada reaksi
terang ini melalui rantai transport elektron menuju fotosistem I (P700).
Secara berturut-turut, rantai elektron tersebut yiatu: plastokuinon (Pq),
merupakan pembawa elektron; kompleks sitokrom; dan plastosianin (Pc),
merupakan protein yang mengan dung tembaga. Adanya aliran elektron ini
7

akan menghasilkan energi- energi yang kemudian tersimpan sebagai ATP.


Pembentukan ATP yang menggunakan energi cahaya melalui aliran elektron
non siklis pada reaksi terang ini disebut fotofosforilasi non siklis.
Setelah elektron mencapai fotosistem I (P700), elektron ditangkap
oleh akseptor primer fotosistem I. Elektron melalui rantai transport elektron
ke-dua, yaitu melalui protein yang mengandung besi atau feredoksin (Fd).
Selanjutnya, enzim NADP+ reduktase mentransfer elektron ke NADP+
sehingga membentuk NADPH yang menyimpan elektron berenergi tinggi
dan berfungsi dalam sintesis gula dalam siklus berikutnya yaitu siklus
Calvin. Dengan demikian, reaksi terang menghasilkan ATP dan NADPH.

Gambar 3. Aliran elektron nonsiklik reaksi terang


b. Aliran elektron siklik
Pada aliran elektron siklis ini, elektron dari akseptor primer fotosistem I
dikembalikan ke fotosistem I (P700) melalui feredoksin, kompleks sitokrom,
dan plastosianin. Oleh karena itu, pada aliran siklis ini menyebabkan produksi
ATP bertambah tetapi tidak terbentuk NADPH serta tidak terjadi pelepasan
8

molekul O2. Proses pembentukan ATP melalui aliran siklis ini disebut
fotofosforilasi siklis. Perhatikan Gambar 4.

Gambar 4. Aliran elektron siklik reaksi terang


2. Reaksi Gelap (Siklus Calvin)
Bahan-bahan yang dihasilkan dari reaksi terang akan digunakan dalam
siklus Calvin. ATP digunakan sebagai sumber energi dan NADPH sebagai
tenaga pereduksi untuk penambahan elektron berenergi tinggi.
9

Siklus Calvin terjadi pada bagian kloroplas yaitu stroma. Pada reaksi
gelap ini, bahan untuk fotosintesis (CO2) nantinya akan dibentuk menjadi
molekul gula setelah melalui 3 tahapan, antara lain:
a. Fiksasi Karbon
Pada tahap ini, gula berkarbon 5 yang disebut ribulosa 1,5 bisfosfat
(RuBP) mengikat CO2 membentuk senyawa interme diate yang tidak stabil,
sehingga terbentuk 3-fosfogliserat. Pembentukan tersebut dikatalisis oleh
enzim RuBP karboksilase atau rubisko. Sebagian besar tumbuhan dapat
melakukan fi ksasi karbon dan menghasilkan senyawa (produk) pertama
berkarbon 3, yaitu 3-fos fo gliserat. Oleh karena itu, tumbuhan yang dapat
memfi ksasi CO2 ini disebut tumbuhan C3. Contohnya adalah tanaman padi,
gandum, dan kedelai. Pada beberapa tumbuhan, fiksasi karbon mendahului
siklus Calvin dengan cara membentuk senyawa berkarbon 4 se ba gai produk
pertamanya. Tumbuhan seperti ini disebut tumbuhan C4. Contohnya adalah
tebu, jagung, dan anggota rumput-rumputan.
Tidak seperti pada tumbuhan C3 dan C4, tumbuhan kaktus dan nanas
membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari. Pada
10

saat stomata terbuka, tumbuhan mengikatkan CO2 pada berbagai asam


organik. Cara fiksasi karbon ini pertama kali dtiemukan pada tumbuhan famili
Crassulaceae (tumbuhan penyimpan air) dan disebut metabolisme asam
krasulase (Crassulacean Acid Metabolism) sehingga tumbuh annya disebut
tumbuhan CAM. Asam organik (senyawa intermediate) yang dibuat pada
malam hari disimpan dalam vakuola sel mesofi l sampai pagi hari. Pada siang
hari (stomata tertutup), reaksi terang dapat memasok ATP dan NADPH untuk
siklus Calvin. Pada saat itu, asam organik melepaskan CO2 dan memasuki
molekul gula (RuBP) dalam kloroplas. Dengan demikian, baik tumbuhan C3,
C4, maupun CAM akan menggunakan siklus Calvin setelah fiksasi CO2,
untuk membentuk molekul gula dari karbondioksida.

Gambar 5. Masuknya produk reaksi terang ke siklus


Calvin

b. Reduksi

Setiap molekul 3-PGA menerima gugus fosfat dari ATP sehingga


terbentuk 1,3 bisfosfogliserat. Elektron dari NADPH mereduksi 1,3
bisfosfogliserat dan terbentuk 6 molekul gliseraldehid 3-fosfat (G3P), yang
dikatalisis oleh G3P dehidrogenase. Satu molekul G3P akan keluar sebagai
molekul gula atau glukosa dan senyawa organik lain yang diperlukan
11

tumbuhan, sedangkan 5 molekul G3P yang lain akan masuk ke tahapan


regenerasi.
c. Pembentukan kembali (regenerasi) RuBP

Pada tahapan terakhir siklus Calvin ini, RuBP sebagai pengikat CO2
dibentuk kembali oleh 5 molekul G3P. RuBP siap untuk mengikat CO2
kembali dan siklus Calvin dapat berlanjut kembali. Dengan demikian,
molekul gula tidak akan terbentuk hanya dengan reaksi terang atau siklus
Calvin saja. Oleh karena itu, kedua proses tersebut merupakan gabungan
proses untuk terjadinya fotosintesis. Pada materi sebelumnya, kalian telah
mempelajari bahwa fotosintesis menghasilkan molekul gula. Gula yang
dibuat dalam kloroplas tersebut akan digunakan untuk proses respirasi
tumbuhan atau menyusun senyawa organik lainnya dalam sel tumbuhan.
Gula tersebut akan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan, dalam bentuk gula
sederhana seperti glukosa. Molekul-molekul gula berlebih yang terbentuk
selama fotosintesis dan tidak diedarkan, akan menumpuk atau disimpan di
dalam plastida sebagai sumber cadangan energi dalam bentuk amilum atau
pati (polisakarida).3

3
Pertamawati, Pengaruh Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kentang (Solanum
Tuberosum L.) Dalam Lingkungan Fotoautotrof secara Invitro, Jurnal Sain dan Teknologi Indonesia
Vol 12, No.1, 2010. hlm 32-33
12

Gambar 6. Tahapan siklus Calvin

C. Bagian Daun yang Berperan dalam Proses Fotosintesis


Pada sebagian tumbuhan tinggi, daun merupakan organ utama untuk
melakukan proses fotosintesis. Fotosintesis tidak hanya terjadi pada daun, tetapi
terjadi pada semua tumbuhan yang berwarna hijau. Pada struktur daun,
permukaan luar epidermis bawah dan atas biasanya dilindungi oleh lapisan
kultikula dan kadang-kadang sebelah luarnya lagi terdapat lapisan lilin. Lapisan
kultikula dan lilin ini berguna untuk mencegah penguapan air (transpirasi)
berlebihan dan menambah kekuatan.
Fotosintesis ibarat suatu proses yang terjadi dalam sebuah “pabrik”. Pada
umumnya, “pabrik” tempat fotosintesis adalah daun. Sel-sel daun memiliki
kelengkapan alat untuk menangkap energi matahari. Pada tumbuhan tertentu
yang tidak berdaun seperti bangsa Kaktus, kelengkapan alat fotosintesisnya
terdapat pada sel-sel lapisan luar dari batangnya. Di bagian manakah fotosintesis
berlangsung ? Untuk memehami hal ini, coba perhatikan contoh susunan anatomi
daun tumbuhan dikotil, pada gambar x3 berikut. Daun tersusun atas beberapa
lapis sel atau jaringan (gambar 3), meliputi :
13

(a) (b) (c)


Perhatikan sel-sel mesofilnya pada gb 3-c. Di dalam sel-selnya terdapat
banyak organela sel berbentuk bulat atau lonjong yang berwarna hijau, yang
disebut kloroplas. Kloroplas paling banyak terdapat pada sel-sel jaringan
tiangnya. Pada setiap selnya, dapat memiliki 50 atau lebih kloroplas. Pada
lapisan epidermisnya tidak ditemukan kloroplas, kecuali pada sel penutup mulut
daunnya.
Organel yang berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas. Organel
tersebut berisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna hijau pada tumbuhan.
Di setiap sel terdapat 40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas inilah penyerapan
sinar oleh klorofil dimulai pada proses fotosintesis.
Kloroplas merupakan alat atau organela sel yang khas pada sel-sel daging
daun. Bentuknya bermacam-macam, tergantuing jenis tumbuhannya. Selain bulat
atau lonjong, ada juga yang berbentuk pita. Pada daun Hydrila, kloroplasnya
bulat atau lonjong, berukuran cukup besar dan mudah diamati di bawah
mikroskop.
14

Organela ini mudah dikenali dengan warnanya yang hijau karena banyak
mengandung zat warna atau pigmen hijau daun yang disebut klorofil. Ada dua macam
klorofil pada tumbuhan darat yaitu klorofil a dan klorofil-b. Kloroplas tersusun dari
dua bagian, meliputi bangunan seperti tumpukan piring, disebut grana dan bahan
yang mengisi di luar grana, disebut matrik stroma.
Pada bagian grana, terdapat seluruh perangkat alat penangkap energi matahari.
Perangkat alat itu adalah ibarat antena penerima. Alat penerima tersebut berupa
kumpulan bermacam-macam zat pigmen. Pigmen adalah suatu zat yang berfungsi
menangkap atau memantulkan jenis sinar atau warna cahaya tertentu. Pigmen daun
paling banyak adalah klorofil. Sekelompok pigmen yang merupakan satu kesatuan
alat penerima energi cahaya ini disebut fotosistem.4

D. Faktor yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis


Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :
1. Intensitas cahaya.
Cahaya merupakan sumber energi untuk proses fotosintesis dan laju
fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.. Energi cahaya yang diserap
4
Suyitno, Fotosintesis, (FMIPA UNY : 2008), hlm. 3-4.
15

oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang gelombang


cahaya, dan lamanya penyinaran yang terjadi. Pada batas-batas tertentu,
semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi
cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis semakin
meningkat. Cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan
menimbulkan kerusakan pada klorofil.
2. Konsentrasi karbon dioksida. Semakin banyak karbon dioksida di udara,
makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk
melangsungkan fotosintesis. Namun, kadar karbon dioksida yang terlalu
tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju
fotosintesis menjadi terhambat. Untuk itu, kenaikkan karbondioksida atau
CO2 harus disesuaikan dengan intensitas cahaya. Jika konsentrasi
karbondioksida tidak mencukupi laju fotosintesis akan turun. Apabila
konsentrasi karbondioksida ditingkatkan pelan-pelan maka laju fotosintesis
akan meningkat hingga pada tingkat tertentu.
3. Suhu. Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat
bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring
dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air. Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata atau mulut
daun tertutup, dan dapat menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga
mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis). Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat
berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau
bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh
lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan
16

dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan


lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.5

E. Integrasi Q.S Al-An’am ayat 99

   


 
   
  
   
  
  
  
 
 
  
  
   
   
  

Artinya : “dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan. Maka
Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau.
Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak
dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai dan
kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima
yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya diwaktu
pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi orang-orang yang beriman.”
5
I Wayan Wiraatmaja, Bahan Ajar Fotosintesis, (Denpasar : Fakutas Pertanian Unud, 2017),
(hlm 34-35)
17

Ayat di atas memberikan penekanan khusus saat pembentukan buah


(dengan daun yang berwarna hijau) dimulai dalam kaitannya dengan
kematangan buah (ketika tidak ada lagi buah baru terbentuk karena sebagian
daunnya mulai berwarna kuning dan sel-sel di dalamnya mati). Ilustrasi ini
tampak jelas pada tanaman padi-padian.
Al-quran telah mengungkap mengenai ilmu tumbuhan sejak sekira 14
abad lalu. Sedangkan penelitian modern baru dapat menjelaskan mengenai hal
ini setelah berkembangnya teknologi, laboratorium serta peralatan canggih.
Setelah penelitian yang sangat lama, para ahli fisiologi tumbuhan mulai dapat
memahami proses fotosintesis.
BAB III PENUTUP

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Fotosintesis merupakan proses pembentukan molekul-molekul makanan yang
kompleks dan berenergi tinggi dari komponen-komponen yang lebih
sederhana oleh tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainnya dengan
keberadaan energi cahaya.
2. Daun merupakan organ utama untuk melakukan proses fotosintesis.
Fotosintesis tidak hanya terjadi pada daun, tetapi terjadi pada semua
tumbuhan yang berwarna hijau. Organel yang berperan dalam fotosintesis
yaitu kloroplas. Organel ini berisi pigmen klorofil yang menyebabkan warna
hijau pada tumbuhan.
3. Faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis yaitu : Intensitas cahaya,
konsentrasi karbon dioksida, suhu, kadar air, kadar fotosintat (hasil
fotosintesis) dan tahap pertumbuhan.
4. Proses Fotosintesis terdiri dari dua bagian yaitu fase terang dan fase gelap.
B. Saran
Pada penulisan makalah kali ini diharapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan apabila ada kesalahan dalam penulisan diharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.

18
DAFTAR PUSTAKA

Fried, Hademenos. 2005. Schaums: Tss Biologi Edisi 2. Jakarta : Erlangga ,Suyitno.
2008. Fotosintesis. FMIPA UNY : 2008.
Wiraatmaja, I Wayan. 2017. Bahan Ajar Fotosintesis, Denpasar : Fakutas Pertanian
Unud.
Lakitan, Benyamin. 2015. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Pertamawati, Pengaruh Fotosintesis Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kentang
(Solanum Tuberosum L.) Dalam Lingkungan Fotoautotrof secara Invitro,
Jurnal Sain dan Teknologi Indonesia Vol 12, No.1, 2010. hlm 32-33

19

Anda mungkin juga menyukai