Anda di halaman 1dari 10

BAB VI

UJI PADATAN TERSUSPENSI TOTAL (TSS)

6.1. Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum kali ini adalah untuk menentukan residu tersuspensi yang terdapat
dalam contoh uji air dan air limbah secara gravimetri.
6.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
Dilaksanakan pada tanggal 21 September 2019. Bertempat di laboratorium fisika-
kimia Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat, Kabupaten Banjarbaru.

6.3. Dasar Teori


Total suspended solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari padatan
total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari
ukuran partikel koloid. Yang termasuk TSS adalah lumpur, tanah liat, logam oksida, sulfida,
ganggang, bakteri dan jamur. TSS umumnya dihilangkan dengan flokulasi dan penyaringan.
TSS memberikan kontribusi untuk kekeruhan (turbidity) dengan membatasi penetrasi cahaya
untuk fotosintesis dan visibilitas di perairan. Sehingga nilai kekeruhan tidak dapat dikonversi
ke nilai TSS. Kekeruhan adalah kecenderungan ukuran sampel untuk menyebarkan cahaya.
Sementara hamburan diproduksi oleh adanya partikel tersuspensi dalam sampel. Kekeruhan
adalah murni sebuah sifat optik. Pola dan intensitas sebaran akan berbeda akibat perubahan
dengan ukuran dan bentuk partikel serta materi. Sebuah sampel yang mengandung 1.000 mg /
L dari fine talcum powder akan memberikan pembacaan yang berbeda kekeruhan dari sampel
yang mengandung 1.000 mg / L coarsely ground talc . Kedua sampel juga akan memiliki
pembacaan yang berbeda kekeruhan dari sampel mengandung 1.000 mg / L ground
pepper. Meskipun tiga sampel tersebut mengandung nilai TSS yang sama. Perbedaan antara
padatan tersuspensi total (TSS) dan padatan terlarut total (TDS) adalah berdasarkan prosedur
penyaringan. Padatan selalu diukur sebagai berat kering dan prosedur pengeringan harus
diperhatikan untuk menghindari kesalahan yang disebabkan oleh kelembaban yang tertahan
atau kehilangan bahan akibat penguapan atau oksidasi (Anonim, 2019).
Adapun persamaan untuk mencari TSS dari sebuah sampel air adalah sebagai berikut:
(𝐴−𝐵)×1.000.000
TSS = ……………………………...……………………(persamaan 5.1)
𝑉

Keterangan:
A = Berat kertas saring + residu kering (mg)
B = Berat kertas saring (mg)
V = Volume sampel air (L)

6.4 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu sebagai berikut:
6.4.1 Alat
Adapun alat-alat yang dapat digunakan pada praktikum kali ini yaitu sebagai berikut:
a. Neraca analitik, adalah alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar massa sebuah
benda.

Sumber : Dokumentasi pribadi 2019


Gambar 5.1
Neraca analitik

b. Oven, adalah alat yang digunakan untuk memanaskan kertas saring agar kertas saring
menjadi kering.
Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019
Gambar 5.2
Oven

c. Kertas Saring, adalah untuk memisahkan partikel suspensi dengan cairan ,atau untuk
memisahkan antara zat terlarut dengan zat padat desikator.

Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019


Gambar 5.3
Kertas saring

d. Cawan Porselen, adalah wadah untuk kertas saring agar bisa dimasukkan ke dalam oven.

Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019


Gambar 5.4
Cawan Porselen

e. Labu Erlenmeyer, adalah alat yang digunakan untuk proses titrasi agar bisa menampung
larutan yang akan dititrasi.
Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019
Gambar 5.5
Labu Erlenmeyer

f. Penjepit Besi, penjepit besi berfungsi untuk memegang krusible saat pemanasan berlangsung.

Sumber : http://www.fungsiklopedia.com, 2019


Gambar 5.6
Penjepit Besi
g. Stopwatch, adalah alat untuk mengukur waktu seberapa lama kertas penyaring dipanaskan.

Sumber : http://www.fungsiklopedia.com, 2019


Gambar 5.7
Stopwatch

h. Corong Kaca, adalah sebagai alat bantu untuk memindah atau memasukkan larutan ke labu
erlenmeyer.
Sumber: http://www.fungsiklopedia.com, 2019
Gambar 5.8
Corong Kaca

5.4.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum pengujian konduktivitas kali ini yaitu
sebagai berikut:
a. Sampel
Sampel air yang berupa air asam yang berasal dari sungai Galuh Cempaka, Kabupaten
Banjarbaru.

Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019


Gambar 5.9
Sampel Air Danau Galuh Cempaka

6.5. Prosedur Pengujian


Berikut ini langkah kerja yang dilakukan dalam menguji padatan tersuspensi total
(TSS) air asam yang berasal dari sampel air sungai galuh cempaka, Kabupaten Banjarbaru.
1. Siapkan sampel air sampel yang akan di uji.

Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019

Gambar 5.10
Menyiapkan Sampel air

2. Penimbangan berat kertas saring,catat berat awal kertas.

Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019

Gambar 5.11
Menimbang kertas Saring

3. Ambil sampel air sebanyak 500 ml.

Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019

Gambar 5.12
Menyiapkan sampel 500 ml
4. Pasang kertas saring kedalam corong kaca kemudian letakkan corong kedalam labu
erlenmeyer.

Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019

Gambar 5.13
Pemasangan kertas saring pada labu erlenmeyer

5. Tuang sampel air kedalam corong secara perlahan-lahan agar tidak ada air yang tumpah atau
lolos dari kertas saring.

Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019

Gambar 5.14
Penuangan air sampel ke corong

6. Tunggu air di kertas saring hingga benar-benar habis kemudian asukkan kertas saring
kedalam cawan porselen dan masukkan kedalam oven dengan suhu 105˚ selama 15-20 menit
(sehingga kertas saring benar-benar kering).

Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019

Gambar 5.15
Pemasukan kertas saring ke oven
7. Penimbangan berat kertas saring yang telah dioven, catat berat akhirnya.

Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019

Gambar 5.16
Mengukur massa kertas saring

6.6. Pengolahan Data


Tabel 6.1
Pengolahan Data
No Cawan Kertas saring Kertas saring Volume (ml) TSS (gr)
persolen (gr) (gr) + residu (gr)
1 77,74 1,03 1,05 250 80
2 88,77 1,07 1,12 250 200

(𝐴−𝐵)×1.000.000
TSS = 𝑉

(1,12−1,07)×1.000.000
1. TSS = 250
(0,05)×1.000.000
TSS = 250
50.000
TSS = 250

= 200 gr
(1,05−1,03)×1.000.000
2. TSS = 250
(0,02)×1.000.000
TSS = 250
20.000
TSS = 250

= 80 gr
6.7. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kita melaksanakan praktikum pengujian TSS pada air sampel
Danau Galuh Cempaka, alat dan bahan yang digunakan adalah neraca analitik, lau erlenmeyer,
oven, corong kaca, penjepi besi, kertas saring, stopwatch,cawan porselen dan sampel air Danau
Galuh Cempaka. Pertama kita menyiapkan sampel kemudian menimbang kertas saring
didapatlah berat kertas 1.03 dan 1,07sebelum dipanaskan, setelah itu tuangkan sampel
sebanyak 500 ml kemudian tuangkan air ke dalam labu erlenmeyer melalui corong kaca dan
tunggu sampai air tersaring melalui kertas penyaring, setelah selesai disaring kertas kemudian
dikeringan mengunakan oven kemudian setelah kering kertas saring diukur kembali massanya
menggunakan neraca analitik dan didapatlah berat kertas 1,05 dan 1,12 (Akbar Arni)

Pada praktikum kali ini kita melaksanakan pengujian TSS pada sampel air danau
Galuh Cempaka, yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 21 september 2019 bertempat di
laboraturium kimia fisika. Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam pengujian ini adalah
neraca analitik, lauerlenmayer,oven, corong kaca, jepitan besi, stopwatch,cawan porselen,
kertas saring, dan sampel air danau Galuh Cempaka. Yang kita lakukan pertama yaitu
menyiapkan sampel air kemudian menimbang kertas saring di dapatkan beratnya yaitu 1.03gr
dan 1,07gr sebelum dipanaskan setelah itu tuangkan sampel air sebanyak 500 ml kemudian
tuangkan air ke dalam labu erlenmayer melalui corong kaca dan tunggu sampai air turun dan
tersaring melalui kertas penyaring, setelah selesai disaring kertas kemudian dikeringkan
dengan oven dengan suhu 105˚ setelah kering kertas tersebut di timbang kembali dan kertas
tersebut bertambah beratnya menjadi 1,05gr dan 1,12gr di karenakan ada partikel yang
tersaring

(Muhammad Kahfi)
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2019. Total Suspended Solid (TSS)( http://environmentalchemistry.wordpress.com).


Diakses pada tanggal 3 November 2019 pukul 22.50 WITA.

Anonim. 2019. Fungsi Peralatan Laboratorium. (http://www.fungsiklopedia.com). Diakses


pada tanggal 3 November 2019 pukul 23:10 WITA.

Anda mungkin juga menyukai