Keterangan:
A = Berat kertas saring + residu kering (mg)
B = Berat kertas saring (mg)
V = Volume sampel air (L)
b. Oven, adalah alat yang digunakan untuk memanaskan kertas saring agar kertas saring
menjadi kering.
Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019
Gambar 5.2
Oven
c. Kertas Saring, adalah untuk memisahkan partikel suspensi dengan cairan ,atau untuk
memisahkan antara zat terlarut dengan zat padat desikator.
d. Cawan Porselen, adalah wadah untuk kertas saring agar bisa dimasukkan ke dalam oven.
e. Labu Erlenmeyer, adalah alat yang digunakan untuk proses titrasi agar bisa menampung
larutan yang akan dititrasi.
Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019
Gambar 5.5
Labu Erlenmeyer
f. Penjepit Besi, penjepit besi berfungsi untuk memegang krusible saat pemanasan berlangsung.
h. Corong Kaca, adalah sebagai alat bantu untuk memindah atau memasukkan larutan ke labu
erlenmeyer.
Sumber: http://www.fungsiklopedia.com, 2019
Gambar 5.8
Corong Kaca
5.4.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum pengujian konduktivitas kali ini yaitu
sebagai berikut:
a. Sampel
Sampel air yang berupa air asam yang berasal dari sungai Galuh Cempaka, Kabupaten
Banjarbaru.
Gambar 5.10
Menyiapkan Sampel air
Gambar 5.11
Menimbang kertas Saring
Gambar 5.12
Menyiapkan sampel 500 ml
4. Pasang kertas saring kedalam corong kaca kemudian letakkan corong kedalam labu
erlenmeyer.
Gambar 5.13
Pemasangan kertas saring pada labu erlenmeyer
5. Tuang sampel air kedalam corong secara perlahan-lahan agar tidak ada air yang tumpah atau
lolos dari kertas saring.
Gambar 5.14
Penuangan air sampel ke corong
6. Tunggu air di kertas saring hingga benar-benar habis kemudian asukkan kertas saring
kedalam cawan porselen dan masukkan kedalam oven dengan suhu 105˚ selama 15-20 menit
(sehingga kertas saring benar-benar kering).
Gambar 5.15
Pemasukan kertas saring ke oven
7. Penimbangan berat kertas saring yang telah dioven, catat berat akhirnya.
Gambar 5.16
Mengukur massa kertas saring
(𝐴−𝐵)×1.000.000
TSS = 𝑉
(1,12−1,07)×1.000.000
1. TSS = 250
(0,05)×1.000.000
TSS = 250
50.000
TSS = 250
= 200 gr
(1,05−1,03)×1.000.000
2. TSS = 250
(0,02)×1.000.000
TSS = 250
20.000
TSS = 250
= 80 gr
6.7. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kita melaksanakan praktikum pengujian TSS pada air sampel
Danau Galuh Cempaka, alat dan bahan yang digunakan adalah neraca analitik, lau erlenmeyer,
oven, corong kaca, penjepi besi, kertas saring, stopwatch,cawan porselen dan sampel air Danau
Galuh Cempaka. Pertama kita menyiapkan sampel kemudian menimbang kertas saring
didapatlah berat kertas 1.03 dan 1,07sebelum dipanaskan, setelah itu tuangkan sampel
sebanyak 500 ml kemudian tuangkan air ke dalam labu erlenmeyer melalui corong kaca dan
tunggu sampai air tersaring melalui kertas penyaring, setelah selesai disaring kertas kemudian
dikeringan mengunakan oven kemudian setelah kering kertas saring diukur kembali massanya
menggunakan neraca analitik dan didapatlah berat kertas 1,05 dan 1,12 (Akbar Arni)
Pada praktikum kali ini kita melaksanakan pengujian TSS pada sampel air danau
Galuh Cempaka, yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 21 september 2019 bertempat di
laboraturium kimia fisika. Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam pengujian ini adalah
neraca analitik, lauerlenmayer,oven, corong kaca, jepitan besi, stopwatch,cawan porselen,
kertas saring, dan sampel air danau Galuh Cempaka. Yang kita lakukan pertama yaitu
menyiapkan sampel air kemudian menimbang kertas saring di dapatkan beratnya yaitu 1.03gr
dan 1,07gr sebelum dipanaskan setelah itu tuangkan sampel air sebanyak 500 ml kemudian
tuangkan air ke dalam labu erlenmayer melalui corong kaca dan tunggu sampai air turun dan
tersaring melalui kertas penyaring, setelah selesai disaring kertas kemudian dikeringkan
dengan oven dengan suhu 105˚ setelah kering kertas tersebut di timbang kembali dan kertas
tersebut bertambah beratnya menjadi 1,05gr dan 1,12gr di karenakan ada partikel yang
tersaring
(Muhammad Kahfi)
DAFTAR PUSTAKA