Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 6:

1. Siti Fatimah

2. Yuni rinawati

3. Yufika lestari siregar

4. Riska amelia

1. Pertanyaan dari Annisa Maulidia :

Bagaimanakah mekanisme terjadinya mendengkur saat tidur?

Jawaban oleh Riska Amelia :

Mendengkur merupakan dampak dari terhalang atau menyempitnya saluran pernapasan.


Penyempitan ini akan menyebabkan getaran pada saluran pernapasan ketika bernapas, yang kemudian
menimbulkan suara dengkuran. Semakin terhalangnya saluran pernapasan, semakin keras pula suara
dengkuran.

Terhalangnya saluran pernapasan dapat disebabkan oleh melemahnya otot tenggorokan, umumnya
akibat penuaan. Selain itu, dapat juga disebabkan oleh suatu kondisi medis, seperti:

 Sleep apnea.
 Hidung atau saluran napas tersumbat, karena alergi atau sinusitis.
 Tulang hidung bengkok.
 Pembengkakan amandel atau kelenjar adenoid.
 Penyakit gondok.
 Kelebihan berat badan. Orang dengan berat badan berlebih cenderung memiliki jaringan
tenggorokan yang tebal, sehingga menghalangi saluran pernapasan.
 Kebiasaan mengonsumsi alkohol atau obat tidur juga dapat menyebabkan ngorok, karena
membuat otot-otot pada lidah dan tenggorokan menjadi lemas.

Menurut National Sleep Foundation, setidaknya 37 juta orang dewasa mendengkur secara teratur.
Salah satu risiko kesehatan terkait mendengkur ialah strok. Semakin keras dan semakin lama Anda
mendengkur setiap malam, semakin besar risiko jangka panjang Anda untuk strok. Bagi Anda yang sering
mendengkur, bisa jadi mengalami sleep apnea, yaitu gangguan tidur dengan pernapasan sering berhenti.
Hal ini mengakibatkan organ tubuh, terutama otak, tidak mendapat cukup oksigen. Kemudian, berdampak
pada kualitas tidur buruk dan bangun keesokan paginya dengan perasaan lelah.
Agus Dwi Susanto dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mengatakan bahwa mendengkur adalah
mekanisme awal terjadinya obstructive sleep apnea (OSA). Mendengkur adalah kondisi bahaya karena
dapat menyebabkan napas berhenti lebih dari 10 detik dan terjadi berulang sepanjang tidur. Siapa yang
berisiko terhadap OSA? Ini bisa terjadi pada semua orang, tetapi risikonya lebih besar pada laki-laki di
atas usia 40 tahun dan orang obesitas.

Dilansir dari Health24, penelitian yang dilakukan terhadap 4.500 orang dewasa yang diperiksa
jantungnya melalui cardiac imaging. Diketahui dari penelitian tersebut bahwa gejala obstructive sleep
apnoea (OSA) atau gangguan dalam tidur kerap muncul pada orang yang mendengkur. Dengkuran yang
keras menjadi salah satu tanda utama pada gejala obstructive sleep apnoea. Penyakit ini sendiri ditandai
berupa berhentinya napas untuk sementara waktu yang kemudian diikuti oleh kondisi terengah-engah.

Gangguan tidur ini juga menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan yang serius seperti tekanan
darah tinggi, serangan jantung, dan metabolisme gula darah yang rendah. Penanganannya tergantung dari
penyebabnya dan dapat berupa operasi atau penggunaan mesin tertentu ketika tidur. Dari penelitian yang
dilakukan oleh Dr. Curta diketahui bahwa baik pada pria atau wanita yang mengalami gangguan tidur
serta mendengkur terdapat satu persamaan. Ventrikel kiri jantung cenderung lebih besar, yang berarti
bahwa bagian tersebut mengalami pembesaran dan bekerja lebih keras.

2. Pertanyaan dari Rini Sintia :

Bagaimana mekanisme terjadinya flu yang menyerang pada hidung yang berupa
cairan/lender maupun kental ? dan apa penyebabnya ?
Jawaban oleh Yuni Rinawati :

Flu atau pilek adalah kondisi ketika hidung mengeluarkan ingus atau lender,baik sesekali
maupun terus menerus.lendir yang keluar dapat terlihat bening,hijau,atau pun
kekuningan.Teksturnya bisa encer atau kental,tergantung kepada penyebab yang mendasarinya.
Flu sendiri timbul ketika ada virus influenza masuk ke dalam tubuh kita,sebenarnya ingus
merupakan benteng pertahanan tubuh dari virus yang masuk melalui hidung.
Pilek sendiri timbul ketika ada virus influenza masuk ke dalam tubuh kita. sebenarnya ingus
merupakan benteng pertahanan tubuh dari virus yang masuk melalui hidung kita tersebut.

Bahkan saat tubuh tidak sedang sakit, ingus sebenarnya tetap ada di hidung. Ingus
menangkap bakteri dan virus penyebab penyakit yang mungkin menginfeksi tubuh,” kata Stella
Lee, profesor bidang otolaringologi di University of Pittsburgh Medical Center kepada Popular
Science.Saat dalam keadaan sehat, ingus tidak akan menumpuk dan mengalir ke tenggorokan,
sehingga kita tidak sadar bahwa sebenarnya tubuh memproduksi 1,5 liter ingus setiap
harinya.Tapi ketika tubuh diserang mikroorganisme penyebab penyakit, termasuk oleh virus
penyebab pilek, bakteri, maupun pemicu alergi, ingus akan memproduksi zat yang disebut
histamin. Histamin ini menyebabkan pembengkakan di jalur pernapasan. Produksi ingus pun
kemudian akan bertambah untuk melindungi tubuh. Akibatnya, kamu akan mengalami meler
sekaligus hidung terasa gatal yang juga merupakan gejala awal dari pilek.Semakin lama, ingus
pun akan menjadi semakin kental dan lengket, sehingga sulit untuk masuk ke dalam
tenggorokan. Yang terjadi adalah, hidung akan tersumbat dan kamu akan sulit bernapas

Apa penyebab flu (influenza)?

Influenza atau flu adalah kondisi yang disebabkan oleh virus yang bisa dikategorikan.
Ada jenis flu dari jenis A, B atau C. Jenis A adalah yang paling umum.Orang yang terkena virus
penyebab influenza akibat menghirup udara yang sudah tercemar virus dari orang lain yang
terinfeksi (misalnya melalui batuk atau bersin), atau dari menyentuh sesuatu yang sudah disentuh
orang yang terinfeksi.Influenza bisa menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau
jika Anda memakan daging hewan tersebut.Flu atau influenza adalah infeksi virus yang
menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penderita flu akan mengalami demam, sakit
kepala, pilek, hidung tersumbat, serta batuk.

Adapun penyebab flu lain nya yaitu :


1.Infeksi
2.Alergi
3.Paparan udara dingin/kering
4.Ketidak seimbangan hormon
Menurut Agromedia Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus myxovirus,
influenza dibagi dalam tiga tipe virus yang berbeda yaitutipe A,B dan C. Penyakit ini mudah
menular.Cara penularannya bisa melalui bersin,batuk,atau bercakap-cakap dengan penderita.
Karena disebabkan oleh virus, penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Penderita bisa sembuh
dengan sendirinya jika kondisi badannya membaik (fit). Adapun gejalanya yang dikatakan Tapan
yaitu bervariasi tergantung pada ketahanan tubuh penderita,mulai dari demam, batuk, pilek,
bersin, dan mata yang berair. Selain gejala tersebut bisa juga menimbulkan pegal linu otot dan
tulang disebutkan pula gejala pertama influenza adalah tubuh terasa dingin namun badan demam
dengan suhu tubuh mencapai 390C . Dalam gejala influenza meliputi badan terasa sakit terutama
tulang sendi dan tenggorokan, batuk dan bersin,demam, pusing, iritasi mata, sakit perut danlain
sebagainya (Pratiwi dan Kartono, 2008).

Pratiwi dan Kartono mengatakan Gejala pertama influenza adalah tubuh terasa dingin
namun badan demam dengan suhu tubuh mencapai 390C . Gejala influenza meliputi badan terasa
sakit terutama tulang sendi dan tenggorokan, batuk dan bersin,demam, pusing, iritasi mata, sakit
perut danlain sebagainya

Penderita Influenza disarankan untuk banyak beristirahat, banyak minum, hindari minum
alkohol dan merokok, bila diperlukan dapat meminum paracetamol (asetaminofen) untuk
menurunkan panas dan nyeri sendi. Pada penderita influenza sebenarnya antibiotik tidak banyak
bermanfaat karena disebabkan oleh virus, bukan bakteri, kecuali bila timbul komplikasi berupa
infeksi sekunder seperti pneumonia (radang paru) akibat bakteri.Penyakit Influenza sendiri
sebenarnya bersifat“self limiting”, sehingga akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1
sampai dengan 2 minggu (Tapan, 2004:19) Influenza menyebabkan infeksi akut pada hospes dan
memulai proses berseri aktivasi reaksi imun pada hampir semua bagian sistem pertahanan imun.
Sebagian besar mulainya respon alami, termasuk pelepasan sitokin, masuknya neutrofil
granulosit atau natural killer cells dan sel aktivasi bertanggung jawab atas onset akut gejala-
gejala klinis (Mandelboim 2001, Achdount 2003).

3. Pertanyaan dari Intan lestari :

Bagaimana mekanisme pernapasan saat seseorang sesak napas,? Apakah ada pengaruhnya
pada frekunsi paru paru seseorang ?
Di jawab oleh Siti Fatimah :

Sesak napas atau Dispnea adalah keadaan sulit bernapas dan merupakan gejala utama dari
penyakit kardiopulmonal. Seseorang yang mengalami sesak napas sering mengeluh napasnya menjadi
pendek atau merasa tercekik. (Laksana, Khairun Nisa Berawi, 2015:64)

Mekanisme sesak nafas karena kebutuhan ventilasi yang meningkat akibat peningkatan ruang
rugi fisiologi, hipoksia, hiperkapnia, onset awal asidosis laktat, penekanan pergerakan saluran nafas,
hiperinflasi, kelemahan otot nafas dan kelemahan otot ekstremitas oleh karena efek sistemik,
deconditioning dan nutrisi yang buruk. (Britannica Concise Encyclopedia, 2007) Dimulai dari otot-otot
yang mengelilingi saluran udara berkontraksi atau merapat,sehingga saluran tabung bronkial
menyempit dan membatasi jumlah suplai udara keparu-paru. Hal ini menyulitkan udara masuk
dan keluar dari paru-paru,menyebabkan gejala seperti batuk, mengi, sesak napas dan / atau sesak
dada.

Pengaruhnya dengan frekuensi paru-paru ada , ketika mengalami sesak napas oksigen yg
masuk ke dalam paru-paru jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan orang yg tidak
mengalami sesak napas , sehingga frekuensi paru-paru nya lebih lambat.

4. Pertanyaan Lindy Erninda

Apa yang terjadi pada kapasitas paru-paru seorang perokok pasif,karena perokok pasif
dinilai lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Dan apakah kapasitas paru-paru nya
masih berjalan dengan normal?

Jawaban oleh Yufika Lestari Siregar :

Seorang perokok,akan memiliki gangguan kesehatan atau kerusakan pada tubuhnya baik
perokok aktif maupun pasif terutama pada organ paru-paru. Selain kanker paru,merokok juga
dapat menyebabkan penyakit “Emfisema”.

Emfisema yaitu pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan
kapasitas paru untuk menghirup oksigen dan melepaskan karbondioksida. Jaringan paru-
paru,yang berperan pada bentuk fisik paru dan fungsi pernapasan bagi pengidap emfisema sudah
rusak.
Emfisema mengakibatkan kerusakan jaringan paru-paru disekitar saluran udara yang
lebih kecil,bronkiolus. Kerusakan ini membuat bentuk fisik paru-paru tidak normal saat
menghembuskan napas keluar. Bentuk abnormal ini akan mengganggu pertukaran udara kotor
dan udara bersih, sehingga oksigen yang masuk dan karbondioksida yang keluar dari aliran darah
di paru tidak maksimal.

Pada beberapa kasus, pengidap emfisema tidak menyadari gejalanya hingga bertahun-
tahun. Gejala utama emfisema adalah napas pendek atau lebih dikenal dengan istilah sesak
napas.

Bagi pengidap emfisema yang merokok, langkah awal pengobatan adalah dengan
berhenti merokok untuk menghentikan efek kerusakan akibat emfisema. Karena emfisema tidak
dapat disembuhkan, maka penanganan dilakukan untuk meringankan gejala yang dirasakan
pengidapnya, serta memperlambat perkembangan penyakit.

Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah emfisema adalah menghentikan kebiasaan
merokok. Jika tidak merokok, berusahalah sebisa mungkin untuk tidak menghirup asap rokok
(menjadi perokok pasif).

Dan mengapa perokok pasif dinilai lebih berbahaya dari pada perokok aktif? Hai ini karena asap
rokok yang dihirup oleh perokok pasif memiliki setidaknya 4000 senyawa kimia berbahaya layaknya
sianida, tar, arsenik, benzene, dan berbagai senyawa berbahaya lainnya. Dengan menghirup berbagai
senyawa kimia berbahaya, maka perokok pasif tentu saja berpotensi mendapatkan penyakit-penyakit yang
mengerikan.

Perokok pasif juga berpotensi mendapatkan penyakit yang berhubungan dengan gangguan
pernapasan layaknya asma atau kanker paru-paru. Sulit bernapas hingga batuk berkepanjangan berisiko
didapatkan para perokok pasif.

Disamping itu, kanker paru-paru juga bisa disebabkan oleh asap rokok yang tidak sengaja dihirup
perokok pasif. Sebuah data menunjukkan bahwa, 20-30 persen penderita kanker paru-paru di dunia
ternyata adalah perokok pasif.

Selain itu, perokok pasif juga berisiko mendapatkan serangan jantung atau stroke secara
mendadak karena darah yang terpapar kandungan asap rokok cenderung menjadi lebih lengket dan
memicu penyumbatan pada pembuluh darah.

Anda mungkin juga menyukai