Anda di halaman 1dari 3

Pengkajian dilakukan pada tanggal 6 desember 2018 pukul 13.45 WIB.

Data
diperoleh dari wawancara dengan pasien, keluarga, observasi dan catatan
keperawatan.
A. Assesment
1. Identitas Pasien
a. Nama :
b. Jenis kelamin :
c. Umur :
d. Dx Medis :
e. Agama :
f. Alamat :
2. Identitas penanggung jawab
a. Nama :
b. Umur :
c. Hub. Dengan Pasien :
3. Keluhan Utama
Pasien sesak napas
4. Primary Survey
a. Airway
1) Tidak ada sumbatan jalan napas
2) Tidak terdapat alat bantu napas
b. Breathing
1) Terdengar suara napas tambahan
2) RR : 30x/menit
c. Circulation
1) Akral teraba hangat, tidak tampak sianosis, kulit kemerahan
2) CRT < 2 detik
3) TD : 130/90 mmHg
4) Suhu : 37,6 C
d. Disability
1) Tingkat kesadaran : Composmentis
2) GCS : E4V5M6
3) Tidak ada kelemahan pada ekstermitas atas bawah
e. Eksposure
1) Tidak ada edema da jejas pada pasien.
5. Secondary Survey
a. Sign and Symtom (S)
Pasien mengatakan dadanya sesak, susah bernapas, kringat dingin
dan badanya lemas.
b. Alergy (A)
Pasien mengatakan ada alergi makanan kacang dan kubis.
c. Medication (M)
Pasien mengatakan minum obat ambroxol jika sesak napas
d. Post Medical History (P)
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit asma dan pernah
dirawat dirumah sakit karena sesak napas.
e. Last meal (L)
Pasien belum makan dari bangun tidur karena tidak napsu makan.
f. Event (E)
Pasien mengatakan dadanya sesak napas kurang lebih 3 hari yang
lalu, badan nya terasa lemas, pasien minum obat ambroxol untuk
mengurangi sesak napasnya,tapi tidak mereda kemudian pasien
datang ke IGD RSUD dr. Soehadi prijonegoro Sragen.

B. Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi.

C. Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x...jam diharapkan pola nafas
pasien efektif dengan kriteria hasil:
1. RR normal (16-24x/menit)
2. Tidak menngunakan otot bantu nafas
3. Tidak ada pernafasan cuping hidung saat beraktivitas
4. Tidak ada nafas pendek
Intervensi Keperawatan
1. Observasi TTV dan keadaan umum
Rasional : untuk mengetahui keadaan pasien
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi (semi fowler)
Rasional: untuk mengurangi sesak nafas
3. Auskultasi suara nafas, catat suara tambahan
Rasional: untuk mengetahui perkembangan keadaan pasien
4. Monitor respirasi dan status O2
Rasional: untuk memantau respirasi dan status O2 pada pasien
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian program terapi pada pasien
Rasional: untuk mempercepat penyembuhan
D. Implementasi Keperawatan
Hari/tgl No. Implementasi Respon TTD
Dx
Kamis, 1 Mengobservasi Ds: pasien mengatakan
6 des TTV dan keadaan badannya lemas, sesak
2018 umum nafas
13.45 Do: Ku: lemah
TD:120/80 mmHg
N :89x/ menit
RR:30x/ menit
S :36,6 C
SpO2 :92 %

13.50 1 Memposisikan Ds: pasien mengatakan


semi fowler untuk sesak nafas
memaksimalkan Do:pasien terlihat sesak
ventilasi nafas sambil memegangi
dada dengan RR: 30x/
menit
14.30 1 Memonitor Ds: pasien mengatakan
respirasi dan status masih sesak nafas
O2 Do: pasien terlihat masih
sesak terpasang O2 nasal
kanul 3 lpm
15.00 1 Berkolaborasi Ds: pasien mengatakan
dengan dokter bersedia
dalam pemberian Do:Infus terpasang di
program terapi tangan kiri dengan
pemasangan infus kecepatan 20 tpm dan
ditangan kiri dan nasal kanul 3lpm telah
pemberian O2 terpasang dengan
nasal kanul

E. Evaluasi Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai