Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 2014 KELOMPOK 7 1

Suhu Tubuh Manusia


Miftahur Rohmah (1511100061)
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: miftahur11@mhs.bio.its.ac.id
Abstrak—Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran
yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang panas sehingga suhu kembali pada titik tetap [5].
hilang ke lingkungan luar. Tujuan dari praktikum ini adalah Oleh karena itu, dilakukan praktikum suhu tubuh manusia
untuk mengetahui untuk mengetahui faktor-faktor yang ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
mempengaruhi perubahan suhu tubuh manusia dan dapat
mempraktekkan bagaimana penggunaan thermometer. Suhu perubahan suhu tubuh manusia dan dapat mempraktekkan
tubuh 4 probandus diukur dengan 5 perlakuan berbeda yaitu bagaimana penggunaan thermometer.
posisi terlentang dengan mulut tertutup, posisi duduk dengan
mulut tertutup, posisi duduk dengan mulut terbuka,
beraktivitas, dan berkumur dengan es batu. Perlakuan ini II.METODOLOGI
dilakukan di 2 ruangan dengan suhu ruang yang berbeda. Hasil A. Waktu dan Tempat
yang didapat adalah suhu tubuh Bintang (36,5°C) lebih rendah
dari Halim (36,6°C). Suhu tubuh Maya (37,6°C) lebih tinggi Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 16 April 2014
dari Halim (36,6°C). Setelah beraktivitas, suhu tubuh Maya pada pukul 07.30-selesai di Laboratorium Botani jurusan
menurun dari 37,6°C menjadi 37,1°C di ruangan dengan suhu Biologi ITS dan ruang H-307 jurusan Biologi ITS
25°C. Setelah berkumur dengan es batu, suhu tubuh Maya Surabaya. Dengan suhu ruangan di Laboratorium Botani
menurun dari 37,6°C menjadi 32,4°C-33,9°C di ruangan dengan adalah 25°C dan suhu di H-307 adalah 18°C.
suhu 25°C. care menggunakan thermometer klinis adalah
dibersihkan dulu dengan alkohol 70%, kemudian dikalibrasi B. Alat dan Bahan
bari digunakan pada bagian yang ingin diukur suhu tubuhnya. Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh seseorang adalah adalah 2 probandus perempuan dan 2 probandus laki-laki
jenis kelamin, berat badan, hormone, aktivitas, dan suhu dengan kriteria berat badan terendah dan berat badan
lingkungan.
tertinggi. Alat-alat yang dibutuhkan adalah thermometer
Kata Kunci— homeostatis, termometer, termoregulasi, suhu
tubuh klinis, thermometer auricle, tisu, alkohol 70%, es batu, dan
serbet.
C.Cara Kerja
I. SPENDAHULUAN
Dipilih 4 probandus yang akan diukur suhu tubuhnya
UHU tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang dengan kriteria 2 laki-laki dan 2 perempuan yang masing-
diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang masing memiliki berat badan berbeda yaitu berat badan
ke lingkungan luar [1]. Termoregulasi adalah suatu tertinggi dan berat badan terendah. Pada praktikum ini
pengaturan secara kompleks dari suatu proses dan kehilangan terdapat 5 perlakuan dalam pengukuran suhu tubuh
panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara probandus yaitu posisi tidur terlentang dengan mulut
konstan [2]. tertutup, posisi duduk dengan mulut tertutup, posisi duduk
Walaupun suhu tubuh normal yaitu sebesar 37°C, hanya dengan mulut terbuka, beraktivitas, dan berkumur dengan
sebagian kecil orang yang benar-benar memiliki suhu tubuh es batu. Perlakuan ini diulang dua kali dan dilakukan di
tepat seperti itu. Suhu bergantung pada waktu. Suhu lebih dua tempat dengan suhu yang berbeda yaitu di
rendah di pagi hari, suhu lingkungan, serta aktivitas fisik Laboratorium Botani dengan suhu ruangan 25°C dan di
yang baru dilakukan, ketebalan baju, dan kesehatan individu. ruang kelas H-307 dengan suhu ruangan 18°C.
Suhu setelah olahraga berat dapat mencapai 40°C [3]. Suhu Untuk perlakuan pada posisi terlentang, probandus tidur
dapat diukur pada beberapa tempat di tubuh melalui rute oral, terlentang di atas lantai dalam posisi rileks. Sebelum
rektal, aksila, kulit, atau membran thympani [4]. ternometer klinis digunakan, ujung thermometer klinis
Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam yang terbuat dari metal dibersihkan dahulu dengan alkohol
keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh 70%. Kemudian dikalibrasi hingga muncul LC di layarnya.
manusia diatur dengan mekanisme umpan balik yang Ditunggu hingga thermometer berbunyi baru dimasukkan
diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. ke fossa axillaris probandus hingga thermometer berbunyi
Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh lagi. kemudian dilihat angka yang tertera yang merupakan
yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan suhu tubuh probandus. Setelah itu, thermometer klinis
balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu tubuh inti dibersihkan lagi dengan alkohol 70%.
telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan Perlakuan kedua yaitu posisi duduk dengan mulut
suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh tertutup. Thermometer klinis yang digunakan berbeda dari
dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C. thermometer yang digunakan pada perlakuan pertama.
Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, Sebelumnya bagian metal thermometer klinis dibersihkan
hipotalamus akan terangsang untuk melakukan serangkaian dengan alkohol 70% kemudian dikalibrasi hingga muncul
mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara LC di layar thermometer. Setelah probandus siap,
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 2014 KELOMPOK 7 2

thermometer dimasukkan ke dalam mulut di bagian bawah Perlakuan keempat yaitu probandus beraktivitas hingga
lidah probandus. Kemudian dilihat suhu yang tertera pada merasa lelah. Tujuannya untuk mengatahui faktor aktvitas
layar thermometer. Setelah itu thermometer di bersihkan terhadap perubahan suhu tubuh dan membandingkan suhu
bagia metalnya dengan alkohol 70% dan di kalibrasi agar tubuh sebelum dan setelah aktivitas. Pengukurannya
siap digunakan untuk perlakuan selanjutnya. dilakukan di bawah lidah. Perlakuan kelima yaitu berkumur
Perlakuan ketiga yaitu posisi duduk dengan mulut dengan air es. Suhu tubuh probandus diukur setelah
terbuka. Pengukurannya menggunakan thermometer berkumur dengan air es. Tujuannya untuk mengetahui
auricle. Thermometer ini diletakkan pada pangkal auditory pengaruh dingin terhadap suhu tubuh. Pengukuran dilakukan
canal probandus, kemudian ditekan tombol power. di bagian bawah lidah.
Ditunggu hingga terdengar bunyi dari termoeter. Lalu Hasil pengukuran suhu tubuh probandus ditunjukkan pada
tombol power ditekan lagi, diangkat dan dicatat suhu yang tabel 1 dan tabel 2.
tertera pada layar thermometer.
Perlakuan ketiga yaitu probandus melakukan aktivitas Tabel 1. Hasil pengukuran suhu tubuh probandus laki-laki
hingga tubuhnya merasa lelah. Kemudian suhu tubuhnya
diukur dengan thermometer klinis yang sudah dibersihkan
dan dikalibrasi tadi. Thermometer dimasukkan ke dalam
mulut di bagian bawah lidah. Kemudian dilihat dan dicatat
suhu tubuh probandus yang tertera pada layar thermometer.
Perlakuan kelima yaitu probandus berkumur dengan es
batu hingga giginya terasa ngilu. Kemudian diukur
suhunya mengunakan thermometer klinis yang sebelumnya
dibersihkan dulu bagian metanya dengan alkohol 70% dan
dikalibrasi hingga muncul LC di layarnya. Thermometer Tabel 2. Hasil pengukuran suhu tubuh probandus perempuan
dimasukkan ke mulut di bagian bawah lidah probandus.
Kemudian dicatat suhu awal yang tertera saat thermometer
dimasukkan ke dalam mulut dan suhu akhir saat angka
pada layar yang menunjukkan suhu tubuh benar-benar
berhenti.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Praktikum suhu tubuh manusia ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
suhu tubuh manusia dan dapat mempraktekkan bagaimana
penggunaan thermometer. Dipilih probandus dengan jenis
kelamin yang berbeda untuk membandingkan perbedaan suhu
tubuh antara laki-laki dan perempuan. Masing-masing
probandus (laki-laki/perempuan) memiliki berat badan yang
berbeda dipilih berat badan yang tertinggi dan terendah yaitu
untuk mengetahui pengaruh berat badan terhadap suhu tubuh.
Pengukuran suhu tubuh dilakukan dengan 5 perlakuan
berbeda. Tujuannya untuk mengetahui perbedaan suhu tubuh
pada setiap perlakuan. Untuk posisi tubuh tidur terlentang,
pengukuran dilakukan di fossa axillaris. Pengukuran suhu di
fossa axillaris ini memiliki kearutan paling rendah tetapi
paling aman penggunaannya [6]. Bagian axilla ini dekat
dengan kelenjar limfe sehingga suhu pada daerah ini menjadi
lebih panas. Pada saat pengukuran, bagian axilla dan lengan
diarahken ke dada sehingga axilla tertutup dan tidak
terpengaruh oleh suhu lingkungan.
Perlakuan kedua yaitu posisi duduk dengan mulut tertutup.
Pengukurannya dilakukan di bagian bawah lidah. Daerah
dibawah lidah ini dekat dengan pembuluh arteri sublingual
sehingga dianggap dapat mewakili suhu tubuh [7]. Selain itu,
pengukuran dibawah lidah ini dimaksudkan agar pengukuran
tidak terpengaruh oleh suhu lingkungan. Perlakuan ketiga
yaitu pada posisi duduk dengan mulut terbuka. Pengukuran
ini dilakukan di telinga. Di dalam telinga terdapat membrane
timpani yang merupakan tempat yang sangat baik karena
gendang telinga dan hipotalamus (pusat pengaturan suhu)
diperfusi oleh sirkulasi yang sama. Suhu lingkungan yang
hangat ini juga dapat meningkatkan suhu telinga [4].
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 2014 KELOMPOK 7 3

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa suhu tubuh


laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Sesuai dengan
kegiatan metabolisme, suhu tubuh pria lebih tinggi daripada
wanita. Suhu tubuh wanita dipengaruhi daur haid. Pada saat
ovulasi, suhu tubuh wanita pada pagi hari meningkat 0,3-
0,5°C. Hormon kelamin pria dapat menigkatkan keepatan
metabolisme basal kira-kira 10-15% kecepatan normal,
menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan,
fluktuasi suhu lebih bervariasi daripada laki-laki karena
pengeluaran hormon progesteron pada masa ovulasi
meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3-0,6°C diatas suhu basal
[8]. Selain itu, massa otot laki-laki cenderung lebih banyak
daripada perempuan sehingga lebih banyak otot yang
berkontraksi dan menghasilkan lebih banyak energi. Bila
kontraksi lebih bayak, maka panas yang dihasilkan juga akan Grafik 3. Perbandingan suhu tubuh Maya sebelum dan setelah
beraktivitas
lebih banyak dan panas ini yang akan meningkatkan suhu
Setelah beraktivitas, suhu tubuh Maya menurun seperti
tubuh [9]. Seperti pada grafik 1, dapat dilihat bahwa suhu
pada grafik 3. Suhu tubuh sebelum beraktivitas adalah 37,6°C
tubuh probandus Bintang cenderung lebuh tinggi daripada
dan setelah beraktivitas menurun menjadi 37,1°C. Hal ini
suhu tubuh pada probandus Leista.
terjadi pada kedua ruangan, baik yang di Laboratorium
Botani dan ruang kelas H-307. Penurunan suhu setelah
beraktivitas ini juga terjadi pada semua probandus. Dalam
literature disebutkan bahwa aktivitas dapat merangsang
peningkatan laju metabolisme yang mengakibatkan terjadinya
gesekan antar komponen otot yang menhasilkan energi
termal sehingga suhu tubuh meningkat [11]. Sedangkan pada
probandus Maya, setelah beraktivitas mengalami penurunan.
Hal ini disebabkan karena dalam tubuh manusia terdapat
mekanisme termoregulasi. Mekanisme ini terjadi apabila ada
detektor suhu tubuh untuk menandakan jika suhu tubuh
terlalu panas atau terlalu dingin [12].
Setelah berkumur dengan air es, suhu diukur dengan
melihat angka awal dan angka akhir yang ditunjukkan dalam
Grafik 1. Perbandingan suhu tubuh probandus Bintang dan Leista layar thermometer. Angka awal menunjukkan suhu tubuh
probandus yang terpengaruh oleh air es, sedangkan angka
terakhir menunjukkan suhu akhir setelah tubuh probandus
menyeimbangkan panas dalam tubuhnya. Dapat dilihat pada
tabel 1 yaitu Bintang (49 kg) suhu awalnya adalah 36,5°C
sedagkan suhu tubuh setelah berkumur dengan es batu yaitu
33,1°C-35,2°C. suhu tubuh Bintang (49) menurun setelah
berkumur dengan es batu. Hal ini dikarenakan ketika tubuh
berada pada suhu dingin maka tubuh akan kehilangan panas
karena adanya perpindahan panas dari tubuh ke es batu.
Perpindahan panas ini terjadi secara konduksi yaitu suatu
proses pemindahan panas antara dua benda yang berbeda
suhu dan saling bersentuhan. Apabila tubuh diberi suhu
dingin maka suhu tubuh akan meningkat dimana pada saat
tersebut tubuh mempertahankan panas dengan melakukan
pengurangan pelepasan panas melalui epidermis dengan cara
Grafik 2. Perbandingan suhu tubuh Leista dan Maya penyempitan pembuluh darah perifer (vasokonstriksi) [12].
Pada praktikum ini, probandus yang memiliki berat badan
tertinggi adalah Maya (69 kg) dan berat badan terendah yaitu
Leista (44). Dapat dilihat dari grafik 2 bahwa suhu tubuh
Maya lebih tinggi daripada Leista. Berat badan seseorang
berpengaruh terhadap suhu tubuhnya. Berat badan yang
tinggi menyebabkan massa sel yang tinggi pula dan
berpengaruh terhadap kecepatan metabolisme tiap individu
[10]. Hal ini memepngaruhi pembentukan panas tubuh yang
lebih besar dibandingkan probandus dengan berat badan
terendah.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 2014 KELOMPOK 7 4

[10] Bogin, Barry, and L. Rios. Rapid Morphological Change in Living


Humans: Implications for Modern Human Origins. Comparative
Biochemistry and Physiology, Part A 136: 71-84 (2003).
[11] G. Pearce. Anatomi dan Fisiologi Untuk Parameter. Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta (1999).
[12] A.C. Guyton. Fisiologi Tubuh Manusia. Bina Rupa Aksara: Jakarta
(1995).

LAMPIRAN
A. Foto Perlakuan
No. Perlakuan Gambar
1. Probandus dalam
posisi tidur
terlentang
Grafik 4. Perbandingan suhu tubuh Maya di Lab. Botani dan di
ruang kelas H-307
Praktikum ini dilakukan di dua tempat dengan suhu
ruangan yang berbeda yaitu di Laboratorium Botani (25°C)
dan di ruang kelas H-307 (18°C). Tujuannya adalah untuk 2. Pengukuran suhu di
mengetahui pengaruh suhu lingkungan terhadap suhu tubuh. fossa axillaris pada
Misal diambil sampel probandus Maya (69 kg) seperti pada posisi tubuh
grafik 4. Pada posisi duduk dengan mulut tertutup di probandus tidur
Laboratorium Botani, suhu tubuhnya yaitu 37,4°C sedangkan terlentang
di ruang H-307 suhu tubuhnya menurun menjadi 36,6°C.
Ketika suhu udara lebih dingin dari suhu kulit, sebagian
energi akan dipindahkan ke udara. Suhu tersebut akan
mengalami homeostatis, yaitu terjadinya kontraksi pembuluh 3. Pengukuran suhu
darah yang akan menyebabkan panas sulit keluar sehingga probandus dalam
suhu tubuh meningkat [12]. Saat suhu tubuh di bawah suhu posisi duduk
normal maka hipotalamus merangsang mekanisme produksi dengan mulut
atau penyimpanan panas tubuh. Tubuh kemudian melakukan tertutup
vaskonstriksi, pembuluh darah menyempit untuk
menghindari hilangnya panas tubuh ke lingkungan [7].

4. Pengukuran suhu
IV. KESIMPULAN probandus dalam
Sebelum thermometer klinis digunakan, dibersihkan posisi duduk
dahulu ujung metalnya dengan alkohol 70%. Kemudian dengan mulut
thermometer dikalibrasi dengan cara ditekan tombol terbuka.
powernya dan ditunggu hingga pada layar thermometer Pengukuran suhu
muncul LC. Setelah thermometer berbunyi, baru thermometer dilakukan di telinga
bias digunakan untuk pengukuran suhu. Suhu dapat diukur menggunakan
pada beberapa tempat di tubuh melalui rute oral, rektal, thermometer
aksila, kulit, atau membran thympani. Faktor-faktor yang auricle
mempengaruhi suhu tubuh adalah aktivitas, suhu lingkungan, 5. Probandus
berat badan, jenis kelamin, dan hormone. beraktivitas hingga
merasa lelah
DAFTAR PUSTAKA
[1] P.A Potter., and Perry A.G. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep Proses dan Praktik. Edisi 4 volume 2. EGC: Jakarta. (2005).
[2] W. Isnaeni. Fisiologi Hewan. Kanisius: Yogyakarta (2006).
[3] J. R. Cameron, J. G. Skofronik, dan R. M. Grant. Fisika Tubuh Manusia
Edisi 2. Buku Kedokteran EGC: Jakarta (2003). 6. Pengukuran suhu
[4] D. L. Wong, M. Hockenberry-Eaton, D. Wilson, M. L. Winkelstein, dan P.
Schwartz. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 1. Buku Kedokteran
setelah probandus
EGC: Jakarta (2009). beraktivitas
[5] L. Sherwood. 1996. Fisiologi Manusia edisi 2. EGC: Jakarta. (1996).
[6] A. Berman, S. Snyder, B. Kozier, dan G. Erb. Buku Ajar Praktik
Keperawatan Klinis Edisi 5. Buku Kedokteran EGC: Jakarta (2009).
[7] L. McCallum. Measuring Body Temperature. Nursing Times Vol 108 No
45 (2012).
[8] W. F. Ganong. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Buku
Kedokteran EGC: Jakarta (2002).
[9] J. Bullock. Physiology 4th Edition. Lippincott Williams and Wilkins: USA
(2001).
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 2014 KELOMPOK 7 5

7. Probandus
berkumur dengan
es batu

8. Pengukuran suhu
setelah probandus
berkumur dengan
air es

Anda mungkin juga menyukai