Anda di halaman 1dari 22

Fisiologi dan Fungsi Pembuluh

Darah
ARTERI
Areteri berfungsi sebagai;
• saluran transit-cepat bagi darah dari jantung
ke berbagai organ
• sebagai reservoir tekanan untuk menghasilkan
gaya pendorong bagi darah ketika jantung
dalam keadaan relaksasi
• Semua pembuluh dilapisi oleh satu endotelium
• lapisan endotel arteri dikelilingi oleh suatu
dinding tebal yang terbuat dari otot polos dan
jaringan ikat
• Jaringan ikat arteri mengandung dua jenis serat
jaringan ikat dalam jumlah banyak yaitu, serat
kolagen dan elastin.
• Tekanan maksimal yang ditimbulkan pada arteri
sewaktu darah disemprotkan ke dalam pembuluh
tersebut selama sistol, tekanan sistol, rerata
adalah 120 mm Hg.
• Tekanan minimal di dalam arteri ketika darah
mengalir keluar menuju ke pembuluh yang
lebih kecil di hilir sewaktu diastol, tekanan
diastol, rerata adalah 80 mm Hg.
• Secara klinis, tekanan darah arteri
digambarkan sebagai tekanan sistolik per
tekanan diastolik (120/80)
• Tekanan arteri rerata adalah tekanan rerata
yang mendorong darah maju menuju jaringan
sepanjang siklus jantung.
ARTERIOL

• Arteriol berfungsi sebagai pembuluh resistensi


utama; menentukan distribusi curah jantung
• tingginya resistensi arteriol menyebabkan
penurunan mencolok tekanan rerata.
• Penurunan tekanan tersebut membantu
membentuk perbedaan tekanan yg
mendorong darah mengalir ke berbagai organ.
• resistensi arteriol dapat disesuaikan secara
independen untuk melakukan dua fungsi :
1. Mendistribusikan curah jantung di antara
berbagai organ sistemik
2. Membantu mengatur tekanan darah arteri
• arteriol mengandung sedikit jaringan ikat
elastik. Namun, memiliki lapisan otot polos
yang tebal dan dipersarafi oleh serat saraf
simpatis
• Otot polos ini peka terhadap perubahan
kimiawi beberapa hormon dalam darah
TONUS VASKULAR

• Otot polos arteriol dalam keadaan normal


memperlihatkan suatu keadaan konstriksi parsial,
yang membentuk resistensi arteriol basal
• Dua faktor yang berperan menentukan tonus
vaskular:
1. Aktivitas miogenik
2. Serat-serat simpatis
• Aktivitas tonus yang terus-menerus ini
menyebabkan tingkat aktivitas kontraktil
ditingkatkan atau diturunkan masing-masing untuk
menghasilkan vasokonstriksi atau vasodilatasi.
• Berbagai faktor dapat memengaruhi tingkat
aktivitas kontraktil pada otot polos arteriol,
sehingga mengubah resistensi aliran pernbuluh
• Faktor-faktor yg dpt mempengaruhi tingkat aktivitas
kontraktil di otot polos arteriol :
1. Kontrol intrinsik, yg penting dalam menentukan
distribusi curah jantung.
2. Kontrol ekstrinsik, yg penting dalam mengatur
tekanan darah.
KAPILER

• Tempat pertukaran bahan antara darah dan sel


jaringan.
• Faktor yg meningkatkan difusi melalui kapiler :
1. molekul-molekul yg berdifusi hanya perlu
menempuh jarak pendek antara darah dan sel
sekitar karena dinding kapiler yg tipis dan garis
tengah kapiler yg kecil, disertai dekatnya jarak
setiap sel dg sebuah kapiler. Jarak pendek ini
penting karena laju difusi melambat seiring dg
pertambahan jarak difusi.
2. Luas permukaan total yg sangat besar utk proses
pertukaran.
3. Percabangan kapiler yg ekstensif merupakan
penyebab lambatnya aliran darah melalui kapiler.
Aliran melambat melalui kapiler
• Kata aliran dapat digunakan dalam dua konteks
berbeda laju aliran dan kecepatan aliran.
Laju aliran (flow rate) : merujuk pada volume darah
persatuan waktu yg melewati suatu segmen sirkulasi
Kecepatan aliran (flow velocity) : kecepatan linier atau
jarak persatuan waktu yg ditempuh oleh darah melalui
segmen tertentu sistem sirkulasi.
• Laju aliran di semua level sistem sirkulasi setara
karena sistem sirkulasi adalah suatu sistem tertutup
• Kecepatan aliran darah bervariasi, karena kecepatan
aliran berbanding terbalik dg luas total potongan
melintang.
Pertukaran darah dan sel jaringan tidak terjadi
secara langsung,
Pertukaran antara darah dan jaringan sekitar
melewati dinding kapiler berlangsung melalui
dua cara:
1. Difusi pasif
2. Bulk flow
VENULA

• venula adalah Kapiler-kapiler menyatu kembali


kembali
• Venula berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler
dan secara bertahap bergabung menjadi vena yang
semakin besar
VENA

• Vena berfungsi sebagai saluran dari organ ke


jantung; reservoir darah
• Vena memiliki jari-jari besar sehingga
resistensinya terhadap aliran darah rendah
• Vena memiliki dinding yang jauh lebih tipis dan
lebih sedikit otot polos dibandingkan dengan
arteri
• vena juga memiliki elastisitas yang rendah karena
jaringan ikat vena lebih
• banyak mengandung serat kolagen dari pada
elastin
• Karena kapasitas penyimpanannya, vena sering
disebut pembuluh kapasitansi.
• Kapasitas vena bergantung pada distensibilitas
dinding vena (seberapa banyak pembuluh ini dapat
diregangkan untuk menampung darah) dan
pengaruh tekanan eksternal yang memeras vena.
• Perubahan pada kapasitas vena secara langsung
memengaruhi jumlah aliran balik vena
• Aliran balik vena merujuk kepada volume darah tiap
menit yang masuk ke masing-masing atrium dari
vena
• Faktor yang meningkatkan aliran balik vena:
tekanan pendorong yang ditimbulkan oleh kontraksi
jantung, saraf simpatis, aktivitas otot rangka, efek
katup vena, aktivitas pernapasan, dan efek
penghisapan oleh jantung

Anda mungkin juga menyukai