Anda di halaman 1dari 40

Sistem Kardiovaskuler

Pertemuan II
Irfanianta Arif Setyawan, M.Sc., Apt.
Outline
1. Anatomi jantung
2. Katup jantung dan sirkulasi darah
3. Sistem konduksi jantung
4. Struktur dan fungsi pembuluh darah
5. Pertukaran kapiler
6. Faktor- faktor yg mempengaruhi aliran darah
SIRKULASI
DARAH
PENDAHULUAN
Sistem sirkulasi  berperan dalam homeostasis
sebagai sistem transportasi tubuh

Pembuluh darah mengangkut dan


mendistribusikan darah yg dipompa oleh jantung
untuk memenuhi kebutuhan O₂ dan nutrient,
menyingkirkan zat sisa, dan penyampaian sinyal
hormon
ORGANISASI
DASAR
SISTEM
KARDIOVASKULER
ALIRAN DARAH MELALUI PEMBULUH

Arteri

Arteriol

Jantung Kapiler Mikrosirkulasi

Venula

Vena
ALIRAN DARAH

∆𝑃
𝐹=
𝑅
F : Laju aliran darah melalui suatu pembuluh
ΔP : Gradien tekanan
R : Resistensi pembuluh darah

Faktor resistensi terhadap pembuluh darah:


1. Viskositas (kekentalan) darah
2. Panjang pembuluh
3. Jari-jari pembuluh
ARTERI
• Sebagai jalur cepat untuk
menyampaikan darah dari jantung ke
jaringan (radius besar  resistensi
terhadap aliran darah rendah)
• Sebagai reservoir tekanan 
menghasilkan gaya pendorong bagi
darah sewaktu jantung mengalami
relaksasi
• Bersifat elastis  arteri dapat melebar
untuk mengakomodasi tambahan
volume darah yg dipompa oleh jantung
dan kemudian mengecil kembali untuk
terus mendorong darah
ARTERI

• Tekanan maksimum yg
ditimbulkan di arteri
sewaktu darah
disemprotkan masuk ke
dalam arteri selama
sistole  Tekanan
sistole ; rata-rata 120
mmHg

• Tekanan minimum di dalam arteri sewaktu darah


mengalir ke luar ke pembuluh di hilir selama diastole 
Tekanan diastole ; rata-rata 80 mmHg
ARTERIOL

• Pembuluh resistensi utama (tinggi)  penurunan


tekanan darah rata-rata ketika darah melalui pembuluh
ini
• Sedikit mengandung jaringan ikat elastik
• Memiliki lapisan otot polos yg tebal dan banyak
dipersyarafi oleh serat saraf simpatis
• Otot polosnya peka terhadap perubahan kimiawi lokal
dan terhadap beberapa hormon dalam sirkulasi
ARTERIOL

• Lapisan otot polos berjalan sirkuler mengelilingi arteriol


 berkontraksi  diameter dan jari-jari mengecil 
resistensi meningkat  aliran melalui pembuluh
berkurang  Vasokonstriksi
• Vasodilatasi  pembesaran lingkaran diameter dan
jari-jari pembuluh darah akibat melemasnya lapisan
otot polos  penurunan resistensi  peningkatan
aliran melalui pembuluh
• Otot polos arteriol dalam keadaan normal
memperlihatkan keadaan terkontriksi parsial  tonus
vaskuler (aktivitas miogenik; serat simpatis)
POTONGAN MELINTANG ARTERIOL
Tonus arteriol normal

↑ aktivitas miogenik
Vasokonstriksi
(peningkatan kontraksi otot ↑ O₂
polos sirkuler di dinding arteriol, ↓ CO₂ dan metabolit lain
yg menyebabkan peningkatan ↑ stimulasi simpatis
resistensi dan penurunan aliran Vasopresin; angiotensin II
melalui pembuluh)
Dingin

↓ aktivitas miogenik
Vasodilatasi
(penurunan kontraksi otot polos ↓ O₂
sirkuler di dinding arteriol, yg ↑ CO₂ dan metabolit lain
menyebabkan penurunan ↓ stimulasi simpatis
resistensi dan peningkatan Pengeluaran histamin
aliran melalui pembuluh)
Panas
KAPILER

• Tempat pertukaran
bahan-bahan antara
darah dan jaringan,
memiliki percabangan yg
luas sehingga terjangkau
oleh semua sel

• Pertukaran bahan melintasi dinding kapiler terutama


berlangsung melalui proses difusi
• Kapiler meminimalkan jarak difusi, memaksimalkan luas
permukaan dan waktu yg tersedia untuk pertukaran
KAPILER
4 gaya yg mempengaruhi perpindahan cairan menembus
dinding kapiler:
• Tekanan darah kapiler: tekanan cairan/hidrostatik darah
yg bekerja pada bagian dalam dinding kapiler 
mendorong cairan keluar kapiler
• Tekanan osmotik koloid plasma (tekanan onkotik): gaya
yg disebabkan oleh dispersi koloid protein plasma 
mendorong pergerakan cairan ke dalam kapiler
• Tekanan hidrostatik cairan interstisium: tekanan cairan
yg bekerja di bagian luar dinding kapiler oleh cairan
interstisium  mendorong cairan masuk ke dalam kapiler
• Tekanan osmotik koloid cairan interstisium: dalam
keadaan normal tidak banyak berperan dalam bulk flow
SISTEM LIMFE
• Rute tambahan untuk
mengembalikan cairan
interstisium ke dalam darah
• Cairan ekstra yg difiltrasi ke luar
akibat ketidakseimbangan
filtrasi-reabsorbsi diserap oleh
sitem limfe
• Fungsi:
 Mengembalikan kelebihan
cairan filtrasi
 Pertahanan terhadap
penyakit
 Transportasi lemak yg
diserap
 Pengembalian protein yg
difiltrasi
VENA
• Pembuluh berdinding tipis yg mudah
diregangkan secara pasif  untuk
menampung darah dalam jumlah besar
• Reservoir darah sekaligus jalan untuk
kembali ke jantung  dapat
mengakomodasi berbagai volume darah
• Aliran vena
 Tekanan antara vena dan atrium  efek penghisapan
jantung
 Vasikonstriksi vena  diinduksi saraf simpatis dan
kontraksi otot-otot rangka
 Katup vena satu arah
 Aktivitas perpapasan
FAKTOR YG MEMPERMUDAH ALIRAN BALIK VENA
KONTRAKSI OTOT RANGKA
KATUP VENA SATU ARAH
PERBANDINGAN ARTERI DAN VENA
Arteri Vena
Arah aliran darah Menjauhi jantung Menuju jantung
Tampilan umum Bulat Tidak teratur, sering runtuh
Tekanan Tinggi Rendah
Ketebalan dinding Tebal Tipis
Konsentrasi oksigen • Lebih tinggi pada arteri • Lebih rendah pada vena
relatif sistemik sistemik
• Lebih rendah pada arteri • Lebih tinggi pada vena
pulmonalis pulmonalis
Katup Tidak ada Ada, di tungkai dan pada vena
yg lebih rendah dari jantung
DISTRIBUSI CURAH JANTUNG

 Selama olah raga  curah jantung ↑ (distribusi


disesuaikan untuk menunjang peningkatan aktivitas
fisik)  curah jantung ke otot rangka dan jantung ↑ 
O₂ dan nutrien ↑ (untuk menunjang pe ↑an kecepatan
konsumsi ATP di kedua jaringan)  curah jantung ke
kulit ↑ (cara untuk menyalurkan/mengeliminasi panas
yg dihasilkan otot ke permukaan tubuh)
 Peningkatan aliran darah ke otot rangka dan jantung 
diimbangi penurunan curah jantung ke organ lain
 Hanya distribusi aliran darah ke otak yg tidak berubah
DISTRIBUSI CURAH JANTUNG
TEKANAN DARAH

• Pengaturan tekanan darah arteri rata-rata dilakukan


dengan mengontrol curah jantung, resistensi perifer
total, dan volume darah
• Tekanan darah arteri rata-rata harus cukup tinggi 
untuk menghasilkan gaya dorong yg cukup
• Tekanan darah arteri rata-rata tidak boleh terlalu tinggi
 menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung
dan meningkatkan risiko kerusakan pembuluh serta
kemungkinan rupturnya pembuluh-pembuluh halus
EFEK SISTEM SIMPATIS DAN PARASIMPATIS
REFLEKS BARORESEPTOR
EDEMA

 Penurunan konsentrasi protein


plasma
 Peningkatan permeabilitas
dinding kapiler
 Peningkatan tekanan vena
 Penyumbatan pembuluh limfe
PENYEBAB SYOK SIRKULASI
KONSEKUENSI
DAN
KOMPENSASI
PERDARAHAN

Anda mungkin juga menyukai