Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM II

Aliran Darah Pada Ikan Cetol/Cere

A. Tujuan
1. Mengetahui perbedaan dari macam-macam pembuluh darah pada ikan kepala timah.

B. Landasan Teori
Secara umum sistem peredaran darah pada ikan mirip sistem hidraulis yang terdiri
atas sebuah pompa, pipa, katup, dan cairan. Meskipun, jantung teleostei terdiri atas empat
bagian. Namun pada kenyataanya mirip dengan satu silinder atau pompa piston tunggal.
Untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, maka daerah dipompa dengan perbedaan
tekanan. Tekanan jantung lebih besar dari tekanan arteri, dan tekanan arteri lenih besar
dari tekanan arterionale. Akibat adanya perbedaan tekanan maka aliran darah dapat terjadi
(Cahyono, 2022).
Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat satu jalur
sirkulasi peredaran darah. Start dari jantung, darah menuju insang untuk melakukan
pertukaran gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal aorta dan terbagi ke segenap organ-
organ tubuh melalui saluran-saluran kecil. Selain itu, sebagian darah dari insang kadang
langsung kembali ke jantung. Hal ini terjadi bilamana tidak semua output cardiac
dibutuhkan untuk menuju ke dalam dorsal aorta dan pembuluh eferen yang lain. Pada
bagian lain, yaitu berawal dari insang pertama, sebelum dihubungkan ke sistem vena
(Putri, 2019). Peranan kedua organ ini mungkin sebagai ventilasi kontrol dan untuk sekresi
gas ke cairan mata. Jenis-jenis pembuluh darah pada ikan, yaitu:
1. Arteri
Pembuluh arteri adalah jenis pembuluh darah berotot yang berfungsi membawa
darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri membawa darah dari jantung dan
disebarkan ke berbagai jaringan tubuh melalui cabang-cabangnya. Arteri yang terkecil,
diameternya kurang dari 0,1 mm, dinamakan arteriol. Persatuan cabang-cabang arteri
dinamakan anastomosis. Pada arteri tidak terdapat katup (Cambpell, 2003).
a. Struktur dinding
Dinding (struktur luar) dari arteri mengandung serat otot polos, berkontraksi
dan refleks di bawah instruksi dari sistem saraf simpatik. Pembuluh arteri memiliki
lapisan elastis yang tebal, menjadikan pembuluh darah tersebut kuat dan elastis.
Pembuluh darah arteri memiliki dinding yang tebal dan elastis dan berada pada
bagian dalam tubuh manusia. Ketebalan pembuluh arteri disebabkan terdapatnya
jaringan ikat elastis dan otot polos. Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu:
1) Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium
2) Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastic
3) Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastic
b. Arah aliran darah
Pembuluh nadi besar bercabang-cabang menjadi pembuluh nadi yang lebih
kecil, kemudian bercabang-cabang lagi sampai mencapai pembuluh nadi paling
kecil, disebut arteriol. Aliran darah dalam arteri berarah menjauhi jantung. Aliran
darah dipengaruhi oleh kekuatan kontraksi otot jantung.
c. Kecepatan aliran darah
Pada pembuluh darah arteri, dapat merasakan denyutan nadi, hal ini
dikarenakan adanya renggangan dan kontraksi pada pembuluh darah ini. Kecepatan
rata-rata aliran darah yaitu 7,5 m/s menyebabkan denyut nadi begitu terasa cepat.
Hal yang perlu kita sadari bahwa pembuluh darah nadi dapat mempertahankan
kecepatan arus yang dimiliki dikarenakan elastisitas yang ada.
d. Tekanan
Tekanan arteri pada umumnya kuat, disebabkan dindingnya tebal dan elastis
dan jika terpotong darah yang keluar akan memancar. Tekanan darah biasanya
menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama.
e. Fungsi
Fungsi dari arteri yaitu pengangkutan darah dari jantung dan transportasi
oksigen darah saja (kecuali dalam kasus arteri paru-paru).

2. Vena
Pembuluh balik vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbondioksida. Umumnya terletak dekat permukaan
tubuh, tampak kebiruan. Vena memiliki katup-katup yang berguna untuk
mempertahankan darah agar terus mengalir ke jantung. Pada permukaan tubuh, vena
sering tampak sebagai garis-garis biru. Vena diklasifikasikan sebagai superfisial
(mereka yang dekat dengan permukaan kulit dan tidak memiliki arteri yang sesuai),
dalam (memiliki arteri yang sesuai dan lebih dalam tubuh), paru (yang menyalurkan
darah beroksigen dari paru-paru ke jantung) dan vena sistemik (dengan mengalir
jaringan tubuh dan mengambil darah terdeoksigenasi ke jantung) (Cambpell, 2003).
a. Struktur dinding
Dinding pembuluh vena umumnya tidak berotot seperti pada pembuluh arteri.
Karena tekanan darah di dalam vena rendah, maka konstraksi otot rangka sangat
membantu mengalirkan darah kembali ke jantung. Dinding (struktur luar) dari
pembuluh darah terdiri dari tiga lapisan jaringan yang lebih tipis dan kurang elastis
dibandingkan dengan lapisan arteri yang sesuai. Pembuluh vena mempunyai katup
sepanjang pembuluhnya. Katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar
darah tetap mengalir satu darah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap
mengalir menuju jantung (Budijastuti, 2002).
b. Arah aliran darah
Pembuluh darah yang mengembalikan darah dari jaringan menuju jantung.
Pembuluh balik besar mengangkut darah yang berasal dan seluruh tubuh menuju
serambi kanan jantung. Pembuluh ini membawa darah yang kaya karbon dioksida.
c. Kecepatan aliran darah
Kecepatan aliran darah vena lambat. Pada keadaan normal aliran darah vena dan
vena kecil kontinu, sedangkan pada vena sedang dan vena besar terjadi fluktuasi (naik
turun) aliran darah kembali.
d. Faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran darah yaitu aliran darah vena terjadi
karena efek pompa jantung, tekanan negative rongga toraks, kontraksi otot rangka,
dan adanya katup-katup vena pada pembuluh darah vena di bagian bawah jantung.
e. Tekanan
Tekanan darah di dalam pembuluh vena lebih kecil daripada di dalam pembuluh
arteri. Beberapa vena tertentu diduga memiliki tekanan darah 0,0 mmHg. Tekanan
vena biasanya sangat rendah dan bahkan pada daerah vena kava hanya 4-5mm Hg. Di
daerah atrium kanan, dalam keadaan normal 2- 4mm Hg dan kadang-kadang
mencapai -4 sampai -7mm Hg pada keadaan inspirasi. Pembuluh vena lemah karena
memiliki dinding tipis dan kurang elastis dan jika terpotong darah keluar secara
menetes.
f. Jumlah darah
Jumlah vena lebih banyak dari pada arteri dan ukurannya pun lebih besar.
g. Fungsi
Fungsi dari Vena yaitu pengangkutan Darah ke jantung dan pengangkutan darah
terdeoksigenasi saja (kecuali dalam kasus vena paru).
3. Arteriol
Arteriol adalah cabang kecil arteri yang mengarah ke kapiler. Ini juga di bawah
kendali sistem saraf simpatik, dan dapat menyempit dan melebar, untuk mengatur
aliran darah. Arteriol akan bercabang-cabang lagi menjadi kapiler-kapiler. Kapiler
merupakan pembuluh darah yang halus dan tersusun lapis jaringan endhothelium.
Kapiler hasil percabangan arteriol akan berhubungan dengan venula. Venula
merupakan pembuluh balik hasil percabangan dari vena (Cambpell, 2003).
a. Struktur dinding
Arteriol memiliki dinding otot yang kuat sehingga dapat menutup arteriol
secara total, atau dengan berelaksasi dapat mendilatasi arteriol hingga beberapa
kali lipat, sehingga mempunyai kemampuan untuk sangat mengubah aliran darah di
dasar setiap jaringan sebagai respons terhadap kebutuhan jaringan. Dinding arteriol
mengandung lebih sedikit lapisan jaringan elastik tetapi lebih banyak otot polos.
Otot dipersarafi oleh serat saraf adrenergik, yang merupakan vasokontriktordalam
fungsinya dan beberapa keadaan oleh serat kolinergik yang mendilatasi pembuluh.
b. Arah aliran darah
Setelah arteriol masuk ke saluran akar, otot polos yang menutupinya
berkurang dan sejalan dengan itu volumenya meningkat. Hal ini akan menurunkan
kecepatan aliran darah. Kecepatan aliran darah
c. Tekanan darah arteriol adalah tekanan kuat ke dinding pembuluh darah yang
menampungnya.
d. Tekanan
Tekanan arteriol pada umumnya kuat, disebabkan dindingnya tebal dan
elastic dibawah arteri. Selama sistole ventrikuler pada saat ventrikel kiri memaksa
darah masuk aorta, tekanan naik sampai kepuncak yang disebut tekanan
siastolik.selama diastole tekanan menurun nilai terendah yang dicapai disebut
tekanan diastolic.
e. Fungsi
Fungsi dari arteriol yaitu pengangkutan darah dari arteri ke kapiler dan
arteriol adalah regulator utama aliran darah dan tekanan.

4. Venula
Venula adalah pembuluh vena yang paling kecil mengalirkan darah dari kapiler
dan masuk ke pembuluh darah. Banyak venula bersatu untuk membentuk vena.
Pembuluh venula merupakan pembuluh balik yang langsung berhubungan dengan
kapiler. Pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena) sama-sama mempunyai
fungsi yang sama, yaitu mengalirkan darah ke jantung dan dari jantung (Cambpell,
2003).
a. Struktur dinding
Dinding pada venula lebih tipis terdiri dari lapis endhotelium daripada
dinding pembuluh arteri. Sebagian besar vena dilengkapi dengan banyak klep.
yang berguna untuk mencegah aliran darah menuju jantung.
b. Arah aliran darah
Aliran darah dalam pembuluh vena juga dibantu oleh kontraksi otot pada
dinding pembuluh vena serta kontraksi otot lurik disekitar pembuluh tersebut.
Mengalirkan darah ke jantung dan dari jantung.
c. Kecepatan aliran darah
Kecepatan aliran darah venula lambat.
d. Tekanan
Tekanan darah di dalam venula dan vena jauh lebih kecil daripada tekanan
di dalam arteri.
e. Fungsi
Mengalirkan darah dari kapiler ke dalam pembuluh darah, untuk kembali ke
jantung, mengumpulkan darah dari kapiler dan secara bertahap bergabung menjadi
vena yang semakin besar.

C. Hasil dan Pembahasan


Gambar pengamatan aliran darah pada ikan kepala timah
Berdasarkan data diatas dapat diketahi bahwa pembuluh darah terdiri atas
pembuluh darah arteri, vena, arteriol, dan venula. Dari pengamatan untuk mengidentifikasi
pembuluh darah ikan cetol/cere yang telah kami lakukan, kami menemukan perbedaan
dari masing-masing pembuluh darah. Pembuluh darah terdiri dari arteri, arteriol, vena, dan
venula.
Pada struktur dinding pembuluh darah, arteri memiliki struktur dinding pembuluh
sangat tebal dengan tiga lapisan yaitu lapisan atas endothelium, lapisan tengah terdiri atas
otot polos dengan serat elastis, lapisan terluar terdiri atas jaringan ikat serat elastis.
Arteriol memiliki dinding yang tebal, arteriol merupakan cabang dari arteri. Arteriol
memiliki struktur dinding yang kuat sehingga dapat menutup arteri secara total, atau
dengan beerelaksasi dapat mendilatsi arteri hingga beberapa kali. Vena memiliki dinding
yang tidak elastis dan lebih tipis dari arteri, pembuluh vena memiliki tiga lapisan yang
berbeda yaitu vena cava superior, vena cava inferior, dan vena cava pulmonalis. Venula
merupakan cabang dari pembuluh darah vena yang memiliki struktur dinding tipis dari
arteri.
Di lihat dari arah aliran darahnya, untuk arteri meninggalkan jantung dan menuju
ke arteriol, untuk arteriol menjauhi jantung menuju kapiler, untuk vena arahnya menuju ke
jantung dari venula, dan untuk venula dari kapiler menuju ke jantung. Kecepatan aliran
darahnya yang paling cepat yaitu arteri sedangkan untuk arteriol agak cepat atau lebih
lambat daripada arteri dan untuk kapiler aliran darahnya cepat namun lebih lambat dari
arteriol. Untuk venula dan vena kecepatan aliran darahnya lambat. Pembuluh darah paling
besar yaitu arteri kemudian arteriol sedikit lebih kecil dari arteri, vena lebih kecil dari
arteriol dan venula lebih kecil dari vena. Jumlah darah di dalamnya yang paling banyak
yaitu pembuluh arteri kemudian pembuluh arteriol, venula, dan yang terakhir yang paling
sedikit yaitu pembuluh vena.
D. Kesimpulan
1. Pada pengamatan yang dilakukan, ditemukan pembuluh darah arteri, arteriol, vena,
dan venula.
2. Struktur dinding pembuluh darah yang paling tebal yaitu arteri yang memiliki tiga
lapisan, sedangkan yang paling tipis yaitu pembuluh darah venula.
3. Kecepatan aliran darah yang paling cepat yaitu pembuluh darah arteri, sedangkan yang
paling lambat arteriol.

E. Daftar Pustaka
Budijastuti, T. d. (2002). Struktur Hewan Jilid II. Surabaya: Unesa University Press.
Cahyono, R. (2022, Agustus 18). Dictio.
Cambpell. (2003). Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Putri, K. (2019, Maret 27). Duniakumu.com. Retrieved from Sistem Peredaran Darah Pada
Ikan, Komposisi Darah, dan Fungsi Darah.

Anda mungkin juga menyukai