Kapiler adalah tempat pertukaran anatara darah dan jaringan, memiliki percabangan yang
luas sehingga terjangkau ke semua sel. Kapiler merupakan saluran mikroskopik untuk
pertukaran nutrient dan zat sisa diantara darah dan jaringan. Dindingnya bersifat
semipermeable untuk pertukaran berbagai substansi.
Struktur Kapiler
1. Kapiler sempurna
Bayak dijumpai pada jaringan termasuk otot paru,susundan saraf pusat dan kulit. Sitoplasma
sel endotel menebal d tempat yang berinti dan menipis di bagian lainnya.
2. Kapiler bertingkat
Kapiler bertingkat dijumpai pada mukosa usus,glomerulus,ginjal dan pancreas. Sitoplasma
tipis dan tempat pori-pori.
3. Kapiler sinusidal
Kapiler sinusidal mempunyai garis tengah,lumen lebih besar dari normal.
Sistem sirkulasi adalah sistem transpor yang menghantarkan oksigen dan berbagai zat
yang diabsorbsi dari traktus gastrointestina menuju ke jaringan serta melibatkan
karbondioksida ke paru dan hasil metabolisme lain menuju ke ginjal. Sistem sirkulasi
berperan dalam pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi hormon serta berbagai zat lain yang
mengatur fungsi sel. setiap pembuluh halus yang menghubungkan aneriol dan venol
membentuk suatu jaringan pada hampir seluruh bagian tubuh. Dindingnya berkerja sebagai
membran semipermeable untuk pertukaran berbagai substansi.
Arteri berfungsi untuk mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan, dinding
arteri kuat dan darah mengalir kuat di arteri.
Kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon, dan bahan
lainnya antara darah dan cairan interstisial.
Vena berfungsi untuk saluran darah dari jaringan kembali ke jantung. Dindingnya sangat
tipis, punya otot, dan dapat menampung darah sesuai kebutuhan.
Pertukaran zat antara darah dan jaringan melalui dinding kapiler terdiri dari 2 tahap:
Difusi pasif
Dinding kapiler tidak ada sistem transportasi, sehingga zat terlarut berpindah melalui
proses difusi menuruni gradien konsentrasi mereka. Gradien konsentrasi adalah perbedaan
konsentrasi antara 2 zat yang berdampingan. Difusi zat terlarut terus berlangsung
independen hingga tak ada lagi perbedaan konsentrasi antara darah dan sel di sekitarnya.
Bulk flow
Merupakan suatu volume cairan bebas protein yang tersaring ke luar kapiler, bercampur
dengan cairan interstisium disekitarnya, dan kemudian direabsorpsi. Bulk flow sangat
penting untuk mengatur distribusi CES antara plasma dan cairan interstisium. Proses ini
disebut bulk flow karena berbagai konstituen cairan berpindah bersama sama sebagai satu
kesatuan.
a. Tekanan di dalam kapiler melebihi tekanan diluar sehingga cairan terdorong
keluar melalui pori-pori tersebut dalam suatu proses yang disebut ultrafiltrasi
b. Tekanan yang mengarah ke dalam melebihi tekanan keluar, terjadi perpindahan
netto cairan dari kompartemen interstitium ke dalam kapiler melalui pori-pori,
yang disebut dengan reabsorpsi.
Bulk flow dipengaruhi oleh perbedaan tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik koloid
antara plasma dan cairan interstitium. 4 gaya yang mempengaruhi perpindahan cairan
menembus dinding kapiler adalah :
Sistem Limfatik
Jalur tambahan cairan dari ruang interstitial ke dalam darah
Dapat mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar keluar dari jaringan yang
tidak dapat dipindahkan dengan proses absorpsi langsung ke dalam kapiler
Cairan Limfe
Cairan limfe berasal dari cairan interstitial yang mengalir ke dalam sistem limfatik
Cairan limfe yang masuk ke pembuluh limfe, komposisinya hampir sama dengan
cairan interstitial.
Sistem limfatik jalur utama untuk reabsorpsi zat nutrisi dari saluran cerna (terutama
absorpsi lemak tubuh)
Kecepatan Aliran Limfe
2. Pompa Limfe
Katup-katup terdapat di saluran limfe terdapat di saluran limfe pengumpul
tempat bermuaranya kapiler-kapiler limfe.
Saluran limfe cairan, otot polos pada dinding pembuluh berkontraksi
segmen pembuluh limfe di antara katup (pompa otomatis). Cairan di pompa
melalui katup berikutnya ke dalam segmen pembuluh segmen kontraksi
sehingga bermuara dalam sirkulasi darah.
Tekanan osmotik koloid plasma / tekanan onkotik adalah gaya yang disebabkan oleh
dispersi koloid protein protein plasma, tekanan ini ini mendorong pergerakan cairan kedalam
kapiler. Tekanan koloid plasma rata rata adalah 25 mmHg.
Tekanan hidrostatik cairan interstisium adalah tekanan cairan yang bekerja dibagian luar
dinding kapiler oleh cairan interstisium, tekanan ini mendorong cairan masuk ke dalam
kapiler.
Hukum starling : kecepatan dan arah perpindahan air dan zat terlarut antara kapiler dan
jaringan dipengaruhi oleh tekanan hidrostatik dan osmotik masing masing kompartemen.
Kelebihan volume ECF dapat terjadi jika Na dan air tertahan dengan proporsi yang
lebih kurang sama seiring dengan terkumpulnya cairan isotonik berlebihan di ECF
(hipervolemia) maka cairan akan berpindah ke kompartemen cairan intersitial > Edema.
Kelebihan cairan volume selalu terjadi sekunder akibat peningkatan kadar Na tubuh total
yang akan menyebabkan terjadinya retensi air.
- Penyebab volume ECF berlebihan :
1. Mekanisme pengaturan yang berubah
2. Gagal jantung
3. Sirosis hati
4. Sindrom nefrotik
5. Gagal ginjal
- Gejala :
1. Distensi vena jugularis
2. Peningkatan tekanan yang sentral
3. Peningkatan tekanan darah
4. Denyut nadi penuh / kuat
5. Edema perifer dan periobita
6. Asitesis
7. Efusi pleura
8. Edema paru akut
9. Penambahan berat badan secara cepat
Memahami dan menjelaskan gangguan keseimbangan cairan tubuh (edma dan asites)
Patofisiologi Edema
Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan diantara sel-sel tubuh atau
didalam berbagai rongga tubuh. Keadaan ini sering dijumpai pada praktik klinik sehari-hari
yang terjadi akibat ketidakseimbangan faktor-faktor yang mengontrol perpindahan cairan
tubh, anatara lain gangguan hemodinamik sistem kapiler yang menyebabkan retensi natrium
dan air, penyakit ginjal serta berpindahnya air dari intravskular ke interstisium.
Volume cairan intertisial dipertahankan oleh hukum starling. Menurut hukum starling,
kecepatan dan arah perpindahan air dan zat terlarut termasuk protein antara kapiler dan
jaringan sangat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan hidrostatik dan osmotik masing-masing
kompartemen. Tekanan osmotik adalah tekanan yang dihasilkan molekul protein plasma yang
tidak permeabel melalui membran kapiler. Proses perpindahan ini melalui proses difusi,
ultrafiltrasi dan reabsorpsi. Faktor yang terlibat adalah perbedaan tekanan tekanan hidrostatik
intravaskular dengan ekstravaskular, perbedaan tekanan osmotik dan permeabilitas kapiler.
Edema terjadi pada kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan hidrostatik kapiler,
peningkatan permeabilitas kapiler atau peningkatan tekanan osmotik interstisial atau
penurunan tekanan osmotik plasma. Ginjal mempunyai peranan sentral dalam
mempertahankan homeostasis cairan tubuh dengan kontrol volume cairan ekstraselular
melalui pengaturan eksresi natrium dan air. Hormon antidiuretik disekresikan sebagai respon
terhadap perubahan dalam volume darah, tonisitas dan tekanan darah untuk mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh.
Konsep volume darah arteri efektif (VDAE) didefiniskan sebagai volume darah
arteri yang adekuat untuk mengisi keseluruhan kapasitas pembuluh darah arteri.
VDAE yang normal terjadi pada kondisi dimana rasio curah jantung terhadap
resistensi pembuluh darah perifer seimbang. VDAE dapat berkurang pada kondisi
terjadi pengulangan volume darah arteri (perdarahan, dehidrasi), penurunan curah
jantung (gagal jantung), atau peningkatan kapasitansi pembuluh