Anda di halaman 1dari 50

FISIOLOGI DARAH

DAN LIMFE

dr. Budi Hernawan, M.Sc


Bagian Fisiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Mmhammadiyah Surakarta
SASARAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan

1. Cairan tubuh dan komposisi darah

2. Siklus Eritrosit

3. Fragilitas Eritrosit

4. Hemostasis

5. Sistem Limfe
Karakteristik umum darah

Darah merupakan cairan tubuh


yang beredar dalam sistem
pembuluh yang tertutup atau
sistem sirkulasi.

Sistem sirkulasi dibagi 2 :

Sirkulasi mayor

Sirkulasi minor.
Sistem sirkulasi
adalah suatu sistem
tertutup, maka
volume darah yang
melewati setiap
level sistem harus
sama dengan curah
jantung
Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh darah
terkecil dalam sistem kardiovaskular.
Kapiler dan venula pascakapiler
merupakan lokasi pertukaran zat
antara darah dan cairan interstitial.

Kapiler sempit sehingga sel darah


merah harus mengalir satu per satu
Pertukaran melalui Dinding
Kapiler

1. Difusi Pasif : menuruni gradien konsentrasi

2. Transitosis: larut air, larut lemak, protein

3. Bulk Flow : Karena perbedaan tekanan hidrostatik dan


osmotik antara plasma dan cairan interstitium.
Difusi Pasif
Transitosis

Bahan kecil larut air dipertukarkan antara plasma dan cairan interstitium dengan
melewati pori berisi air
Bahan larut lemak dipertukarkan melewati dinding kapiler dengan menembus sel endotel
Protein akan dipindahkan dipertukarkan melalui transpor vesikular.
Bulk Flow
Dinamika permeabilitas kapiler (Starling force), tergantung:

Tekanan hidrostatik kapiler (Pc) tekanan cairan yg dihasilkan oleh


darah pada bagian dalam dinding kapiler. (37 mm Hg ,ujung arteriol
dan 17 mm Hg, ujung venula kapiler). Mendorong cairan keluar
kapiler

Tekanan hidrostatik interstitial (PIF) tekanan yg di timbulkan cairan


interstisium pada bagian luar dinding kapiler. Mendorong cairan
masuk ke dalam kapiler. 1 mm Hg > tekanan atmosfer

Tekanan osmotic koloid plasma (μp) koloid protein plasma. ( 25 mm


Hg) Cairan masuk ke dalam kapiler.

Tekanan osmotic koloid interstitial (μIF) tekanan mendekati 0 mm


Hg.
Terdapat dua gaya yang mengatur aliran massal di dalam kapiler,tekanan hidrostatik dan tekanan
osmotik yang dikenal atau dinamakan gaya Starling.

Rata-rata 3L/hari cairan difiltrasi keluar dari kapiler.

Kelebihan air dan solut yang difiltrasi keluar kapiler diambil oleh pembuluh limfe dan
dikembalikan ke sirkulasi.
Siklus Eritrosit
Siklus Eritrosit

Eritrosit memiliki sifat-sifat khusus dan bentuk khusus

Umur eritrosit pendek

Di fagosit oleh makrofag di spleen, liver kalo eritrosit


sudah tua dan mati

Diganti dengan eritrosit yang baru di sumsum tulang


merah eritropoesis

Eritropoesis - masuk sirkulasi - eritrosit mati -


eritropoesis kembali—> siklus eritrosit
lanjutan…

Eritrosit sebagian isinya adalah hemoglobin

Hemoglobin —> heme (protoporfirin IX+Fe)


dan Globin (asam amino)

Fe dan Globin akan di daur ulang


Fragilitas Eritrosit
Fragilitas Eritrosit

Kerusakan membran eritrosit

Terkait dengan tekanan osmotik

Tekanan untuk mencegah terjadinya osmosis


(perpindahan cairan melewati membran
semipermeabel menuju ke yang lebih pekat)

Cairan di dalam eritrosit dan cairan plasma/


interstisial
lanjutan…

Tekanan osmotik
dari dalam eritrosit =
di luar eritosit

—> larutan isotonis


( NaCl 0,9% disebut
larutan fisiologis)
lanjutan…

Tekanan osmotik dari


dalam eritrosit > di luar
eritosit

—> larutan hipertonis


( NaCl 4%)

Air di dalam eritosit keluar

Eritrosit berkerut seperti


berduri (sel burr), peristiwa
ini disebut krenasi
lanjutan…

Tekanan osmotik dari dalam


eritrosit < di luar eritosit

—> larutan hipotonis ( NaCl


0,2%)

Air dari luar masuk ke


eritosit

Eritrosit bengkak —> pecah,


peristiwa ini disebut
hemolisis
lanjutan…

Larutan isotonis (infus NaCl 0,9%, Ringer


Laktat, Ringer Asering)

Larutan hipertonik (infus NaCl 4%, D5 N/S)

Larutan hipotonik (infus NaCl 0,45%, D5%)


Hemostasis
Hemostasis

Beda dengan homeostasis

Suatu proses penghentian perdarahan pada


pembuluh darah

Setiap hari arteriol dan venula pecah —>


hemostasis
lanjutan..

Terdapat 3 Langkah utama

1. Spasme vaskuler

2. Pembentukan sumbat

3. Koagulasi darah

Peran paling besar adalah platelet


lanjutan..

1. Spasme vaskuler (vasokontriksi)

• Respon instriks lokal —> zat parakrin dari lapisan dalam


endotel (endotelin)/terkait reseptor nyeri simpatik (refleks)

• Konstriksi sel otot polos—> kehilangan darah di


minimalkan

• Permukaan endotel yang berhadapan saling menempel erat

• Kolagen terlihat —> adhesi dari platelet (serotonin,


Tromboksan A2) —> menambah vasokontriksi
lanjutan..

2. Pembentukan sumbatan (platelet plug formation)

• Kolagen pada tunika intima akan ditempeli von


Willebrand Factor (vWF) —> adhesi platelet

• Platelet bentuk berubah

• Granul dari platelet melepaskan ADP, Serotonin, TXA2


—> aktivasi platelet

• ADP akan merekrut platelet lain

• Agregrasi platelet
ADP
lanjutan..

3. Koagulasi Darah (Clotting)

• Disebut juga koagulasi pembentukan fibrin

• Tujuan —> memperkuat platelet plug formation

• Di mediasi oleh faktor-faktor koagulasi

• Faktor I - XIII

• Dalam darah bentuknya tidak aktif —> perlu di aktifkan

• Akan ditambah “a” berarti Sudah dalam bentuk aktif


misal: Ia, Va, dst
III

PF3
lanjutan..

Retraksi bekuan

• Setelah bekuan terbentuk, platelet akan


berkontraksi (aktin miosin)

• Ujung-ujung pembuluh darah yang rusak saling


mendekat

• Cairan terperas dari bekuan —> plasma tanpa


fibrinogen dan faktor pembekuan lainnya =
“serum”
lanjutan..

Plasmin —> fibrinolitik

• Mencegah pembekuan terjadi di luar pembuluh


darah yang cedera

• Plasminogen —> plasmin dikatalis oleh Tissue


Plasminogen Aktivator (tPA/PLAT) —> endotel

• Penelitian lain menyebutkan terkait juga


dengan faktor XII
SISTEM LIMFE
Pendahuluan
Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening
merupakan suatu jalur tambahan tempat cairan dan protein
dapat mengalir dari ruang interstisial ke dalam darah
(sirkulasi).

• Sistem limfe terdiri dari:


• Cairan limfe
• Pembuluh limfe (yg mengangkut limfe)
• Sejumlah struktur dan organ yg mengandung jaringan limfe
(limfosit di dalam suatu jaringan penyaring)
• Sumsum tulang merah
Fungsi Sistem Limfe
• Mengalirkan kelebihan aliran cairan interstisial (protein plasma
& plasma) dan mengembalikannya ke pembuluh darah.
• Mengangkut lemak makanan yang diabsorpsi oleh usus kecil
(lemak dan vitamin larut-lemak yg diserap oleh saluran
cerna)
• Melaksanakan respon imun terhadap mikroba atau sel
abnormal tertentu.
Maka, pembuluh sistem limfatik berinteraksi dengan tiga
sistem fisiologis lainnya, yaitu sistem kardiovaskular,
sistem cerna, dan sistem imun
Cairan interstisial difusi ke kapiler limfe

Cairan interstitial memasuki


sistem limfatik dengan cara
berdifusi ke dalam kapiler
limfa kecil yang terjalin di
antara kapiler-kapiler sistem
kardiovaskuler.

Dinding pembuluh limfe


yang sangat halus terikat
pada jaringan ikat
disekitarnya oleh serat yang
memegang dinding
pembuluh limfe tipis agar
tetap terbuka.
Pembuluh Limfe dan Sirkulasi Limfe

Pembuluh limfe dimulai


sebagai kapiler limfe.

Kapiler limfe terletak di


ruang antara sel-sel, di salah
satu ujungnya buntu.

Ka p i l e r l i m f e m e n y a t u
membentuk pembuluh
limfe.

Kemudian melalui kelenjar


limfe
Perbedaan Pembuluh Limfe dan
Kapiler Darah
Kapiler limfe memiliki
permeabilitas > kapiler darah

Kapiler limfe memiliki diameter


sedikit lebih > kapiler darah

Kapiler limfe memiliki


struktur satu arah yg unik
(cairan interstisial mengalir ke
dalam tetapi tidak dapat keluar)
ujung sel endotel pembentuk
dinding kapiler limfe
bertumpang tindih

Filamen penahan melekatkan


sel endotel limfe ke jaringan
sekitar.
Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran limfe yang mengalirkan kelebihan cairan
dari ruang interstitial.
Beberapa terkecuali bagian permukaan kulit, sistem saraf pusat, endomisium otot, dan
tulang.
Akan tetapi jaringan tersebut mempunyai pembuluh interstitial kecil yang disebut saluran
pralimfatik yang dapat dialiri oleh cairan interstisial
Pompa Limfe

Limfe tidak memiliki “jantung limfe” yang


menghasilkan tekanan pendorong.
Aliran limfe terjadi melalui dua mekanisme:
• Pembuluh limfe awal dikelilingi otot polosaktivitas miogenik untuk
berkontraksi secara ritmis mendorong cairan limfe akibat adanya
renggangan. Pompa limfe intrinsik.
• Pembuluh limfe terletak di antara otot-otot akan memeras limfe keluar
dari pembuluh. Pompa limfe ekstrinsik.
Jalur Aliran Limfe
Cairan limfe dari bagian bawah tubuh, sisi kiri kepala,
lengan kiri, dan sebagian thorak mengalir ke “duktus
toraksikus” >> bermuara ke sistem vena pada pertemuan
V. Jugularis interna sinistra dan V. Subclavia sinistra

Cairan limfe dari bagian sisi kanan leher & kepala, lengan
kanan, dan sebagian thorak mengalir ke “duktus
limfatikus dextra” >> bermuara ke sistem vena pada
pertemuan V. Jugularis interna dekstra dan V. Subclavia
dekstra
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai