Anda di halaman 1dari 47

PEMBULUH

LIMFE
OLEH : dr. SUSI RAHMAWATI

STRUKTUR PEMBULUH LIMFE


Darah yang meninggalkan jantung
melalui arteri dan dikembalikan
melalui vena
Sebagian cairan meninggalkan
sirkulasi
dikembalikan melalui saluran limfe
yang merembes dalam ruang-ruang
jaringan.

Susunan pembuluh limfe disebut


juga midleman atau susunan tengah
Merupakan saluran antara darah dan
cairan jaringan yang terdapat zat-zat
koloid, garam elektrolit
Zat-zat tersebut tidak dapat masuk
ke dalam kapiler darah akan tetapi
masuk melalui kapiler-kapiler limfe
atau saluran limfe.

Struktur pembuluh limfe serupa


dengan vena kecil tetapi memiliki
lebih banyak katup sehingga
tampak seperti rangkaian merjan.
Pembuluh darah limfe yang
terkecil atau kapiler lebih besar
dari kapiler darah terdiri atas
selapis endotelium.

Pembuluh limfe merupakan


jalinan halus kapiler yang sangat
kecil atau sebagai rongga limfe di
dalam jaringan berbagai organ
Dalam vili usus terdapat
pembuluh limfe khusus yang
disebut lakteal yang dijumpai
dalam vili usus.

Saluran limfe mempunyai dua batang


saluran yang sama yaitu :
1. Duktus torasikus atau duktus
limfatikus sinistra, yang dimulai
dari pembuluh limfe yang terdapat
di depan vertebra lumbalis menuju
ke bagian atas, akhirnya bermuara
ke vena brakiosefalika kemudian
ke vena kava superior

duktus torasikus ini merupakan


kumpulan dari pembuluh limfe
yang berasal dari kepala kiri,leher
kiri, dada sebelah kiri bagian
perut, anggota gerak bawah dan
alat-alat dalam rongga perut.

2.Duktus limfatikus dekstra,


merupakan pembuluh limfe yang
pendek dan panjangnya kira-kira
1,20 cm, menerima limfe dari
pembuluh limfe yang berasal dari
kepala kanan, leher kanan, dada
kanan dan lengan sebelah kanan
yang bermuara pada vena kava
subklavia dekstra.

Fisiologi Kelenjar limfe


Komposisinya hampir sama dengan
komposisi kimia plasma darah
Mengandung sejumlah besar limfosit
yang mengalir sepanjang pembuluh
limfe untuk masuk ke dalam aliran
darah.

Pembuluh limfe yang mengaliri usus


disebut lakteal karena lemak yang
diabsorpsi dari usus sebagian besar
melewati pembuluh limfe.
Pergerakan limfe sebagian
mengalami tarikan oleh tekanan
negatif di dalam dada, sebagian lagi
didorong oleh kontraksi otot.

Kuman-kuman infeksi dapat


ditangkap sehingga menimbulkan
peradangan di daerah kelenjar
setempat, peristiwa ini sebagai
petunjuk adanya infeksi di suatu
tempat.
Misalnya, infeksi pada kaki
menimbulkan pembengkakan pada
kelenjar limfe inguinal, TBC paru-paru
menimbulkan pembesaran kelenjar
limfe di leher.

Pembentukan cairan limfe


Konsentrasi protein di dalam
cairan interstisial rata-rata 2
gram/100 ml, konsentrasi protein
cairan limfe yang mengalir
kebanyakan dari jaringan perifer
mendekati nilai ini atau lebih
pekat.

Cairan limfe yang terbentuk


dalam hati mempunyai
konsentrasi protein 6 gram/100 ml
Limfe yang terbentuk dalam usus
mempunyai konsentrasi protein 35 gram / 100 ml.

Karena lebih dari separuh limfe


berasal dari hati dan usus maka
cairan limfe duktus torasikus
merupakan campuran dari semua
daerah tubuh dan mempunyai
konsentrasi protein sebesar 3-5
gram / 100 ml.

Kecepatan total aliran limfe


Kira-kira 100 ml limfe mengalir
melalui duktus torasikus per jam
pada manusia yang sedang
beristirahat dan 20 ml/jam, cairan
limfe lain mengalir ke dalam
sirkulasi yang lain.

Taksiran aliran limfe total 120


ml/jam dan aliran limfe relatif kecil
jika dibandingkan dengan
pertukaran cairan total di antara
plasma dan cairan intertisial.

Faktor yang menentukan


keseimbangan pertukaran cairan
pada membran kapiler darah
untuk membantu pergerakan
cairan ke dalam intestinum
meningkatkan volume cairan
intertisial dan cairan limfe
seluruhnya pada saat yang
bersamaan.

Faktor Penentu Kecepatan Aliran


Limfe
Tekanan cairan intertisial
Peninggian tekanan cairan bebas
intertisial di atas tingkat normal (-6,3
mmHg) meningkatkan kecepatan
aliran limfe, pertambahan aliran
tersebut kapiler limfe membesar
karena tekanan cairan intertisial
meningkat sampai lebih dari nol
mmHG.

Faktor-faktor yang mempengaruhi


kecepatan aliran limfe :
1. Peningkatan tekanan kapiler.
2. Penurunan tekanan osmotik koloid
plasma.
3. Peningkatan protein cairan
intertisial.
4. Peningkatan permeabilitas kapiler.

Pompa limfe
Katup-katup ada dalam semua
saluran limfe pengumpul dimana
isi kapiler dialirkan
sehingga setiap saat pembuluh
limfe/kapiler limfe ditekan oleh
sumber apapun

Pembuluh limfe dapat ditekan


oleh kontraksi dinding pembuluh
limfe itu sendiri atau tekanan
struktur sekitarnya.
Dalam suatu pembuluh limfe
besar pompa limfe ini dapat
membangkitkan tekanan setinggi
25-50 mmHg.

Jika aliran keluar dari pembuluh


tersumbat, disamping pompaan yang
disebabkan oleh kontraksi intrinsik
dinding pembuluh limfe
faktor eksternal yang menyebabkan
pompaan :
- Kontraksi otot
-Gerakan bagian-bagian tubuh
-Pulsasi arteri
-Penekanan jaringan di luar tubuh

Pompa limfe menjadi sangat aktif


selama gerak badan, sering
meningkatkan aliran limfe
sebanyak 5-15 kali.
Selama istirahat aliran limfe
sangat lambat.

Kekuatan yang menggerakan cairan


limfe
Kekuatan utama yang menentukan
apakah cairan akan bergerak ke luar
dari darah masuk ke dalam cairan
intertisial atau ke arah yang
berlawanan

Kekuatan tersebut ditentukan oleh :


1.Tekanan kapiler, tekanan yang
cenderung mendorong cairan keluar
melalui membran kapiler.
2.Tekanan cairan intertisial, mendorong
cairan ke dalam melalui membran
kapiler(bila positif terdorong ke dalam,
bila negatif terdorong keluar)
3.Tekanan osmotik koloid plasma,
cenderung menimbulkan osmosis cairan
ke dalam melalui membran kapiler.

4. Tekanan osmotik koloid cairan


intertisial, cenderung menimbulkan
osmosis, cairan ke luar melalui
membran kapiler.

Kelenjar limfe
Kelenjar ini berbentuk bulat lonjong
dengan ukuran kira-kira 10-25 mm.
Limfe disebut juga getah bening,
merupakan cairan yang susunan
isinya hampir sama dengan plasma
darah dan cairan jaringan, bedanya
ialah dalam cairan limfe banyak
mengandung sel darah limfosit,

tidak terdapat karbon dioksida, dan


mengandung sedikit oksigen.
Cairan limfe yang berasal dari usus
banyak mengandung zat lemak.
Cairan limfe ini dibentuk atau berasal
dari cairan jaringan melalui difusi atau
filtrasi ke dalam kapiler-kapiler limfe
dan seterusnya akan masuk ke dalam
peredaran darah melalui vena.

Faktor penggerak cairan limfe :


1. Kontraksi otot-otot akan menekan
cairan limfe bergerak.
2. Pada inspirasi dan ekspirasi
rongga dada, mengakibatkan adanya
perubahan tekanan.
3. Masase tubuh (pemijtan tubuh).

Fungsi pembuluh limfe


1. Mengembalikan cairan dan protein
dari jaringan ke dalam sirkulasi
darah.
2. Mengangkut limfosit dari kelenjar
limfe ke sirkulasi darah.
3. Membawa lemak yang sudah dibuat
emulsi dari usus ke sirkulasi darah,
susunan limfe yang melaksanankan
ini ialah saluran lakteal.

4. Menyaring dan menghancurkan

mikroorganisme.
5. Menghasilkan zat antibodi untuk
melindungi terhadap kelanjutan
infeksi.

Fungsi kelenjar limfe


1. Menyaring cairan limfe dari benda
asing.
2. Pembentukan limfosit.
3. Membentuk antibodi.
4. Pembuangan bakteri.
5. Membantu resorpsi lemak.

Pembuluh Darah Limpa


Struktur limpa
Limpa merupakan sebuah organ
yang terletak di sebelah kiri abdomen
di daerah hipogastrium kiri bawah iga
ke 9, 10 dan 11.
Limpa berdekatan pada fundus dan
permukaan luarnya menyentuh
diafragma.

Jalinan struktur jaringan ikat di


antara jalinan itu membentuk isi
limpa/pulpa yang terdiri dari jaringan
limpa dan sejumlah besar sel-sel
darah.
Limpa menerima darah dari arteri
lienalis dan keluar melalui vena
lienalis pada vena porta.
Darah dari limpa tidak langsung
menuju jantung tetapi terlebih dulu ke
hati.

Pembuluh darah masuk dan keluar


melalui hilus yang berada di
permukaan dalam.
Pembuluh darah itu memperdarahi
pulpa sehingga darah bercampur
dengan unsur limpa.

Fungsi limpa :
1. Sebagai gudang darah seperti hati,
limpa banyak mengandung kapilerkapiler darah, dengan demikian
banyak darah yang mengalir dalam
limpa.
2. Sebagai pabrik sel darah, limpa
dapat memproduksi leukosit dan
erotrosit terutama limfosit.

3. Sebagai tempat penghancuran


eritrosit, karena di dalam limpa
terdapat juga jaringan retikulum
endotel maka limpa tersebut dapat
menghancurkan eritrosit sehingga
hemoglobin dapat dipisahkan dari
zat besinya.
4. Menghasilkan zat antibodi.

Lapisan limpa
Lapisan luar diselimuti oleh
peritoneum, dibawah peritoneum
terdapat selaput yang langsung
membungkus limpa.
Selaput ini terbuat dari jaringan otot
polos yang sangat elastis, terbentuk
seperti spons.
Dalam jaringan limpa terdapat
banyak lubang yang berisi retikulum,
endotelium dan banyak juga
mengandung kapiler-kapiler darah.

Limpa dibungkus oleh kapsul yang


terdiri atas jaringan kolagen elastis dan
berupa serabut halus.

Tonsil
Kedua tonsil terdiri juga atas jaringan
limfe, letaknya di antara lengkung
langit-langit dan mendapat persediaan
limfosit yang melimpah di dalam cairan
yang ada pada permukaan dalam selsel tonsil.
Tonsil terdiri atas:
1. Tonsil faringealis, agak menonjol
keluar dari atas faring dan terletak di
belakang koana.

2.

Tonsil palatina, dilapisi oleh epitel


berlapis gepeng tanpa lapisan
tanduk.
3. Tonsil lingualis, epitel berlapis
gepeng tanpa lapisan tanduk.

Vili (lamina propia)


Sebagian besar merupakan jaringan
limfe kalius sentralis.
Didalam vilus berhubungan dengan
pembuluh limfe dalam jaringan
submukosa membran serosa yang
paling lebar yaitu peritoneum.

Anda mungkin juga menyukai