Tutorial 10
Skenario/Pertemuan : 5 / 1
Anggota
* Peningkatan tekanan osmotik koloid dalam cairaninterstisial akan meggeser keseimbangan daya
pada membran kapiler darah dalam membantu filtrasi cairan ke dalam interstisium. Oleh karena
itu, cairan bertukar tempat secara osmosis keluar melalui dinding kapiler masuk ke dalam
interstisium akibat protein, sehingga meningkatkan volume cairan interstisial dan tekanan cairan
intersitisial. Peningkatan tekanan cairan intersitisial akan sangat meningkatkan kecepatan aliran
limfe. Hal tersebut kemudian membawa keluar kelebihan volume cairan interstisial dan
kelebihan protein yang telah terakumulasi di dalam ruang interstisial.
menjalaskan mengenai tekanan sirkulasi
kapiler total
Kapiler terminal juga mampu memompa cairan limfe selain pemompaan limfe oleh
pembuluh limfe besar.
Faktor luar yang secara intermiten menekan pembuluh limfe juga dapat
menyebabkan pemompaan :
- kontraksi otot rangka di sekitar saluran limfe
- pergerakan bagian-bagian tubuh
- pulsasi arteri yang berdekatan dengan saluran limfe
- penekanan jaringan oleh benda-benda di luar tubuh
Faktor yg mempengaruhi aliran limfe :
* Tekanan cairan interstisial di grafik negatif karena tekanannya lebih rendah dari tekanan
atmosfer. histologis pada daerah tersebut tidak ada jaringan ikat jadi seperti bagaimana
jaringan-jaringan tersebut bisa saling berikatan itu dengan adanya tekanan negatif dari
cairan interstisial, apabila terjadi peningkatan tekanan cairan interstisial ini kemampuan
"mengikat"nya itu berkurang sehingga dapat terjadi edema.
3. Bagaimana alur aliran limfe pada bagian kiri dan kanan tubuh dan bagaimana
hubungannya dengan aliran darah?
Dari kapiler limfatik yang sangat kecil dan berdinding tipis kemudian bermuara di
pembuluh prakolektor-> pembuluh kolektor yang berkaliber lebih besar (pembuluh
limfe)->pembuluh limfe membawa cairan limfe menuju Nodus Lymphoideus (kelenjar
ini mengontrol kuman dan toksin didalam cairan limfe) -> pembuluh-pembuluh ini akan
bergabung dan membentuk pembuluh limfe besar (trunci lymphatici)-> trunci-trunci ini
akan saling menyatu mejadi satuan-satuan yang lebih besar sehingga menjadi 2 pembuluh
limfatik besar yang akan bermuara ke vena
Cairan limfe yang pertama kali mengalir dari setiap jaringan memiliki komposisi
yang hampir sama dengan cairan interstisial. Cairan limfe jernih, tidak berwarna
sama dengan plasma dan mengandung air, gula, WBC (sel darah putih) dan protein-
protein.
Komponen limfatik:
- Limfe: Cairan interestial yang menggenangi jaringan secara terus menerus yang
diambil oleh kapiler kapiler limfatik disebut dengan Limfa.
- pembuluh limfe
- kelenjar limfe
- organ limfatik.
limfe juga mengandung protein yang melintasi dinding kapiler dan dapat kembali ke
dalam darah melalui limfe, kandungan protein limfe umumnya lebih rendah
dibanding plasma, yang mengandung sekitar 7 g/dL, tetapi kandungan protein limfe
bervariasi bergantung dari mana aliran limfe tersebut berasal
5. Bagaimana mekanisme terbentuknya cairan limfe?
Cairan limfe berasal dari cairan interstisial yang mengalir ke dalam sistem
limfatik. Oleh karena itu, cairan limfe yang memasuki pembuluh limfe terminal
mempunyai komposisi hampir sama dengan komposisi cairan interstisial.
1. Sejumlah kecil protein keluar dari kapiler darah masuk ke dalam intertisium. Protein-
protein ini cenderung berakumulasi di cairan intertisial dan kemudian meningkatkan
tekanan osmotik koloid cairan intertisial.
4. Tekanan akan mendorong cairan limfe masuk ke dalam saluran limfe pengumpul dan
bukan bergerak mundur melalui pertautan sel.
Sejumlah kecil protein yang terus keluar dari kapiler darah masuk ke dalam
interstisium. Hanya sejumlah kecil protein yang bocor, jika ada, kembali ke sirkulasi
melalui ujung-ujung vena dari kapiler darah. Oleh karena itu, protein protein ini
cenderung berakumulasi di cairan interstisial, dan hal ini kemudian akan meningkatkan
tekanan osmotik koloid cairan interstisial. protein akan masuk ke kapiler limfe dan
protein tadi beserta cairan limfe dipompa melalui pembuluh limfe dengan pemompaan
oleh pompa limfe sampai bermuara ke vena.
Jadi hampir seluruh jaringan tubuh tu mempunyai saluran limfe khusus yang
mengalirkan kelebihan cairan secara langsung dari ruang interstisial. Tapi ada beberapa
pengecualian, yaitu bagian permukaan kulit, sistem saraf pusat, endomisium otot, dan
tulang.
Pada skenario diketahui keluhan laki-laki tersebut adalah kaki kiri bengkak.
Menurut saya, kaki bengkak ini terjadi karena pembebatan kaki kiri dan imobilisasi
pasien. Hal itu menyebabkan penyumbatan pada aliran limfatik sehingga menyebabkan
edema di daerah tersebut. Kondisi ini disebut lymphedema.
* Jika pasien masih bebas bergerak dan kakinya tidak dibebat tetap bisa terjadi edema,
disebabkan oleh racun berbisa dari ular tersebut. Jadi racun yang menyebabkan
kerusakan lokal mengandung komponen yang mempengaruhi sel endotel pembuluh darah
dan limfatik darah. Pada racun ada komponen yang bernama metalloproteinase,
komponen inilah yang menyebabkan edema, edema dikaitkan dengan degranulasi sel
mast dan pembesaran makrofag. Pada proses inflamasi, sitokin dapat memediasi
inflamasi karena pelepasan IL-1 dan IL-6 ke jaringan.
Edema terjadi karena efek inflamasi dari bisa ular. Efek untuk dinding kapiler itu akan
meningkatkan permeabilitas dari kapilernya. Karena permeabilitas dinding kapiler
meningkat, maka lebih banyak cairan plasma dan protein yang akan keluar ke interstisial,
karena itu terjadi edema.
- Lymphedema
Disebabkan oleh menurunnya aliran limfe, disebabkan oleh sumbatan limfatik,
destruksi limfatik, katup incompeten, paralisis otot, peningkatan tekanan vena
sentral. Pembengkakan jaringan
- Lymphangitis
Disebabkan oleh inflamasi pada aliran limfatik akibat infeksi.
Pathogenic organism : bacteria, fungi, viruses, protozoa
- Limfadenitis
Ketika kuman masuk ke dalam tubuh, mereka umumnya dijemput oleh sistem
limfatik. Sering kali kemudian kuman tersebut menang dan menginfeksi kelenjar
getah bening di dekatnya, menyebabkan pembengkakan dan nyeri.
Istilah medis untuk kondisi ini adalah limfadenitis, tetapi lebih dikenal sebagai
"infeksi kelenjar getah bening" Banyak infeksi bakteri dan virus umum dapat
menyebabkan pembengkakan kelenjar, yang kembali normal setelah infeksi sembuh