Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL TUTORIAL BLOK 6

Tutorial 10

Hari/Tanggal : Rabu, 03 Juni 2020

Skenario/Pertemuan : 5 / 1

Tutor : dr. Dian Puspita Sari, M.Med.Ed

Ketua : Iga Cahya Madani (H1A019055)

Sekertaris : Silvi Sari Dewi (H1A019102)

Scriber : Lalu Rifal Hadi Anugra (H1A019063)

Anggota

 Raisa Astasia (H1A018083)


 Baiq Nindya Annisa Putri (H1A019015)
 Dimas Zul Fariqhan (H1A019028)
 Fadhila Maulida Alidrus (H1A019032)
 I Gusti Bagus Surya Ari Kusuma (H1A019049)
 Naurah Nazhifah (H1A019079)
 Quilla Shafa Amala (H1A019089)
 Rizqi AlKasiron (H1A019095)

STEP 1 (Terminologi/Kata sulit)

1. Imobilisasi : Merupakan pembatasan pergerakan pada seseorang yang mengalami gigitan


ular supaya bisa pada ular tidak cepat menyebar ke seluruh tubuh.
2. Bebat : Penutupan suatu bagian tubuh yang cedera dengan bahan tertentu. Bebat biasa
disebut juga dengan pembalutan.
3. Edema : Pembengkakan pada anggota tubuh yang terjadi karena penumpukan cairan di
dalam jaringan tubuh.
4. Tandu: Alat transportasi yang bertenaga manusia dalam kegawat daruratan medis, tandu
digunakan untuk memindahkan korban menuju lokasi perawatan.

Keywords: Aliran limfatik, Edema

STEP 2 (Merumuskan Pertanyaan)

1. Apa saja fungsi sistem limfe?


2. Faktor apa saja yang mempengaruhi aliran limfe?
3. Bagaimana alur aliran limfe pada bagian kiri dan kanan tubuh dan bagaimana
hubungannya dengan aliran darah?
4. Apa saja Komposisi cairan limfe?
5. Bagaimana mekanisme terbentuknya cairan limfe?
6. Bagaimana sistem limfatik dapat mengembalikan kelebihan cairan dan protein ke
sirkulasi darah?
7. Perbedaan sirkulasi darah dengan sirkulasi limfe?
8. Bagian tubuh mana saja yang tidak terdapat sistem limfatik?
9. Bagaimana analisis kasus dalam skenario?
10. Apa saja gangguan yang terjadi pada sistem limfatik?

STEP 3 dan 4 (Menjawab dan Menganalisa)

1. Apa saja fungsi sistem limfe?


Fungsi sistem limfe
- mengalirkan kelebihan cairan interstisial
Pembuluh Limfe mendrainase kelebihan cairan interstisial dari ruang ruang jaringan
dan mengembalikannya ke darah.
- Mengangkut lemak
Pembuluh limfe mengangkut lemak dan vitamin larut lemak (A, D, E, dan K) yang
diserap di saluran cerna
- Melaksanakan respon imun
Jaringan limfe memulai respon yang sangat spesifik terhadap mikroba atau sel
abnormal tertentu.
- Mengatur konsentrasi protein dalam cairan interstisial
Sebagian protein di kapiler darah terus keluar dan masuk ke dalam interstisium.
Proterin yg bocor tersebut hanya sedikit dan akan Kembali ke sirkulasi melalui ujung
vena. Protein-protein ini akan berkumpul di cairan interstisial, setelah itu akan
meningkatkan tekanan osmotik koloid cairan interstisial.
- Mengatur volume cairan interstisial
Terjadinya peningkatan tekanan osmotik koloid dalam cairan interstisial akan
membuat pergeseran keseimbangan daya pada membran kapiler darah dalam
membantu filtrasi cairan ke dalam interstisium. Hal tersebut membuat cairan bertukar
tempat secara osmosis keluar melalui dinding kapiler masuk ke dalam interstisium
akibat protein, sehingga akan meningkatkan volume cairan interstisial.
- Mengatur tekanan cairan interstisial
Terjadinya peningkatan tekanan osmotik koloid dalam cairan interstisial akan
membuat pergeseran keseimbangan daya pada membran kapiler darah dalam
membantu filtrasi cairan ke dalam interstisium. Hal tersebut membuat cairan bertukar
tempat secara osmosis keluar melalui dinding kapiler masuk ke dalam interstisium
akibat protein, tidak hanya meningkatkan volumenya tetapi juga mampu
meningkatkan tekanan cairan interstisial

* Peningkatan tekanan osmotik koloid dalam cairaninterstisial akan meggeser keseimbangan daya
pada membran kapiler darah dalam membantu filtrasi cairan ke dalam interstisium. Oleh karena
itu, cairan bertukar tempat secara osmosis keluar melalui dinding kapiler masuk ke dalam
interstisium akibat protein, sehingga meningkatkan volume cairan interstisial dan tekanan cairan
intersitisial. Peningkatan tekanan cairan intersitisial akan sangat meningkatkan kecepatan aliran
limfe. Hal tersebut kemudian membawa keluar kelebihan volume cairan interstisial dan
kelebihan protein yang telah terakumulasi di dalam ruang interstisial.
menjalaskan mengenai tekanan sirkulasi
kapiler total

ini tekanan yang ada pada ujung arteri

ini tekanan yang ada pada kapiler vena

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi aliran limfe?


Faktor yang mempengaruhi aliran limfe :
1. Tekanan cairan intertisial
Peningkatan tekanan cairan intertisial maka akan meningkatkan aliran limfe.
Faktor-faktor yang meningkatkan tekanan cairan intertisial :
a. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler
b. Penurunan tekanan osmotik koloid plasma
c. Peningkatan tekanan osmotik koloid cairan intertisial
d. Peningkatan permeabilitas kapiler
Faktor-faktor ini membantu pergerakan cairan ke intertisium yang akan
meningkatkan volume cairan intertisial, tekanan cairan intertisial dan aliran limfe
secara bersamaan
2. Aktivitas pompa limfe
Ketika saluran limfe pengumpul atau pembuluh limfe besar diregangkan oleh
cairan, otot polos pada dinding pembuluh limfe akan berkontraksi secara otomatis.
Selanjutnya setiap segmen pembuluh limfe di antara katup akan berfungsi sebagai
suatu pompa otomatis, pengisian suatu segmen akan menyebabkan kontraksi
segmen tersebut dan cairan akan dipompa melalui katup berikutnya ke dalam
segmen pembuluh limfe berikutnya. Proses ini berlanjut sampai cairan limfe
bermuara di sirkulasi darah.

Kapiler terminal juga mampu memompa cairan limfe selain pemompaan limfe oleh
pembuluh limfe besar.
Faktor luar yang secara intermiten menekan pembuluh limfe juga dapat
menyebabkan pemompaan :
- kontraksi otot rangka di sekitar saluran limfe
- pergerakan bagian-bagian tubuh
- pulsasi arteri yang berdekatan dengan saluran limfe
- penekanan jaringan oleh benda-benda di luar tubuh
Faktor yg mempengaruhi aliran limfe :

Tekanan Cairan Interstisial


Aliran limfe normal sangat kecil pada tekanan cairan interstisial yang lebih negative dari
nilai normal yang besarnya- 6 mm Hg.

• Ketika tekanan meningkat sampai 0 mm Hg (tekanan atmosfer), jumlah aliran limfe


akan meningkat lebih dari 20 kali lipat
• Ketika tekanan cairan interstisial menjadi 1 atau 2 mm Hg lebih besar dari tekanan
atmosfer (> 0 mm Hg), aliran limfe tidak dapat meningkat lagi. Hal ini terjadi karena
peningkatan tekanan jaringan tidak hanya meningkatkan pemasukan cairan ke dalam
kapiler limfe, tetapi juga akan menekan sisi luar permukaan saluran limfe yang
berukuran lebih besar, sehingga aliran limfe menjadi terhambat sehingga aliran limfe
sampai pada tahap kecepatan maksimum aliran limfe pada garis plateau tersebut.

* Tekanan cairan interstisial di grafik negatif karena tekanannya lebih rendah dari tekanan
atmosfer. histologis pada daerah tersebut tidak ada jaringan ikat jadi seperti bagaimana
jaringan-jaringan tersebut bisa saling berikatan itu dengan adanya tekanan negatif dari
cairan interstisial, apabila terjadi peningkatan tekanan cairan interstisial ini kemampuan
"mengikat"nya itu berkurang sehingga dapat terjadi edema.
3. Bagaimana alur aliran limfe pada bagian kiri dan kanan tubuh dan bagaimana
hubungannya dengan aliran darah?

Dari kapiler limfatik yang sangat kecil dan berdinding tipis kemudian bermuara di
pembuluh prakolektor-> pembuluh kolektor yang berkaliber lebih besar (pembuluh
limfe)->pembuluh limfe membawa cairan limfe menuju Nodus Lymphoideus (kelenjar
ini mengontrol kuman dan toksin didalam cairan limfe) -> pembuluh-pembuluh ini akan
bergabung dan membentuk pembuluh limfe besar (trunci lymphatici)-> trunci-trunci ini
akan saling menyatu mejadi satuan-satuan yang lebih besar sehingga menjadi 2 pembuluh
limfatik besar yang akan bermuara ke vena

Lalu hubungannya dengan aliran darah:


Pada dasarnya seluruh pembuluh limfe dari bagian bawah tubuh pada akhirnya
akan bermuara ke duktus torakikus, yang selanjutnya bermuara ke dalam sistem darah
vena pada pertemuan antara vena jugularis interna kiri dan vena subklavia kiri.
• Cairan limfe dari sisi kiri kepala, lengan kiri, dan sebagian daerah toraks juga
memasuki duktus toraksikus sebelum bermuara ke dalam vena.
• Cairan limfe dari sisi kanan leher dan kepala, lengan kanan, dan bagian kanan toraks
memasuki duktus limfatikus kanan (jauh lebih kecil daripada duktus toraksikus), yang
akan bermuara ke dalam sistem darah vena pada pertemuan antara vena subklavia
kanan dan vena jugularis interna.

4. Apa saja Komposisi cairan limfe?

 komposisi cairan limfe


jaringan = 2 g/dl
hepar = 6 g/dl
intestin = 3-4 g/dl

 Komposisi cairan limfe : air, gula, wbc, protein

 Cairan limfe yang pertama kali mengalir dari setiap jaringan memiliki komposisi
yang hampir sama dengan cairan interstisial. Cairan limfe jernih, tidak berwarna
sama dengan plasma dan mengandung air, gula, WBC (sel darah putih) dan protein-
protein.

Komponen limfatik:
- Limfe: Cairan interestial yang menggenangi jaringan secara terus menerus yang
diambil oleh kapiler kapiler limfatik disebut dengan Limfa.
- pembuluh limfe
- kelenjar limfe
- organ limfatik.

limfe juga mengandung protein yang melintasi dinding kapiler dan dapat kembali ke
dalam darah melalui limfe, kandungan protein limfe umumnya lebih rendah
dibanding plasma, yang mengandung sekitar 7 g/dL, tetapi kandungan protein limfe
bervariasi bergantung dari mana aliran limfe tersebut berasal
5. Bagaimana mekanisme terbentuknya cairan limfe?

Cairan limfe berasal dari cairan interstisial yang mengalir ke dalam sistem
limfatik. Oleh karena itu, cairan limfe yang memasuki pembuluh limfe terminal
mempunyai komposisi hampir sama dengan komposisi cairan interstisial.

1. Sejumlah kecil protein keluar dari kapiler darah masuk ke dalam intertisium. Protein-
protein ini cenderung berakumulasi di cairan intertisial dan kemudian meningkatkan
tekanan osmotik koloid cairan intertisial.

2. Peningkatakan tekanan osmotik koloid intertisial akan menggeser keseimbangan daya


pada membran kapiler darah dalam membantu filtrasi cairan ke dalam intertisium.
Cairan bertukar tempat secara osmosis ke dalam intertisium akibat protein, sehingga
terjadi peningkatan volume cairan intertisial dan tekanan cairan intertisial.

3. Terjadinya peningkatan volume cairan intertisial menyebabkan jaringan membengkak


kemudian filamen penambat akan menarik kapiler limfe dan cairan akan mengalir ke
dalam kapiler limfe terminal melalui pertautan di antara sel-sel endotel. Ketika
jaringan tertekan, tekanan di dalam kapiler meningkat dan menyebabkan tepi-tepi sel
endotel yang tumpang tindih menutup seperti katup.

4. Tekanan akan mendorong cairan limfe masuk ke dalam saluran limfe pengumpul dan
bukan bergerak mundur melalui pertautan sel.

6. Bagaimana sistem limfatik dapat mengembalikan kelebihan cairan dan protein ke


sirkulasi darah?

Begitu konsentrasi protein cairan interstisial mencapai nilai tertentu dan


menyebabkan peningkatan volume cairan intersitisial dan tekanan cairan interstisial yang
setara, pengembalian protein dan cairan melalui sistem limfatik menjadi cukup besar
untuk mengimbangi secara tepat kecepatan bocornya protein dan cairan ke dalam
interstisium dari kapiler darah.

Sejumlah kecil protein yang terus keluar dari kapiler darah masuk ke dalam
interstisium. Hanya sejumlah kecil protein yang bocor, jika ada, kembali ke sirkulasi
melalui ujung-ujung vena dari kapiler darah. Oleh karena itu, protein protein ini
cenderung berakumulasi di cairan interstisial, dan hal ini kemudian akan meningkatkan
tekanan osmotik koloid cairan interstisial. protein akan masuk ke kapiler limfe dan
protein tadi beserta cairan limfe dipompa melalui pembuluh limfe dengan pemompaan
oleh pompa limfe sampai bermuara ke vena.

7. Perbedaan sirkulasi darah dengan sirkulasi limfe?


8. Bagian tubuh mana saja yang tidak terdapat sistem limfatik?

Jadi hampir seluruh jaringan tubuh tu mempunyai saluran limfe khusus yang
mengalirkan kelebihan cairan secara langsung dari ruang interstisial. Tapi ada beberapa
pengecualian, yaitu bagian permukaan kulit, sistem saraf pusat, endomisium otot, dan
tulang.

Jaringan- jaringan tersebut mempunyai pembuluh interstisial kecil disebut saluran


pralimfatik yang dapat dialiri oleh cairan interstisial; pada akhirnya cairan ini mengalir ke
dalam pembuluh limfe atau, pada otak, mengalir ke dalam cairan serebrospinal dan
kemudian langsung kembali ke dalam darah.
* Ada juga bagian tubuh yang tidak terdapat saluran limfe, yaitu bola mata tepatnya di kornea (sifat
jaringan kornea: lapisannya transparan dan tidak terdapat vascular), telinga bagian dalam, dan
tulang rawan,

9. Bagaimana analisis kasus dalam skenario?

Pada skenario diketahui keluhan laki-laki tersebut adalah kaki kiri bengkak.
Menurut saya, kaki bengkak ini terjadi karena pembebatan kaki kiri dan imobilisasi
pasien. Hal itu menyebabkan penyumbatan pada aliran limfatik sehingga menyebabkan
edema di daerah tersebut. Kondisi ini disebut lymphedema.

* Jika pasien masih bebas bergerak dan kakinya tidak dibebat tetap bisa terjadi edema,
disebabkan oleh racun berbisa dari ular tersebut. Jadi racun yang menyebabkan
kerusakan lokal mengandung komponen yang mempengaruhi sel endotel pembuluh darah
dan limfatik darah. Pada racun ada komponen yang bernama metalloproteinase,
komponen inilah yang menyebabkan edema, edema dikaitkan dengan degranulasi sel
mast dan pembesaran makrofag. Pada proses inflamasi, sitokin dapat memediasi
inflamasi karena pelepasan IL-1 dan IL-6 ke jaringan.
Edema terjadi karena efek inflamasi dari bisa ular. Efek untuk dinding kapiler itu akan
meningkatkan permeabilitas dari kapilernya. Karena permeabilitas dinding kapiler
meningkat, maka lebih banyak cairan plasma dan protein yang akan keluar ke interstisial,
karena itu terjadi edema.

10. Apa saja gangguan yang terjadi pada sistem limfatik?

- Lymphedema
Disebabkan oleh menurunnya aliran limfe, disebabkan oleh sumbatan limfatik,
destruksi limfatik, katup incompeten, paralisis otot, peningkatan tekanan vena
sentral. Pembengkakan jaringan
- Lymphangitis
Disebabkan oleh inflamasi pada aliran limfatik akibat infeksi.
Pathogenic organism : bacteria, fungi, viruses, protozoa
- Limfadenitis
Ketika kuman masuk ke dalam tubuh, mereka umumnya dijemput oleh sistem
limfatik. Sering kali kemudian kuman tersebut menang dan menginfeksi kelenjar
getah bening di dekatnya, menyebabkan pembengkakan dan nyeri.
Istilah medis untuk kondisi ini adalah limfadenitis, tetapi lebih dikenal sebagai
"infeksi kelenjar getah bening" Banyak infeksi bakteri dan virus umum dapat
menyebabkan pembengkakan kelenjar, yang kembali normal setelah infeksi sembuh

STEP 5 (LO/Learning Objectives)

1. Efek lain dari bisa Ular


2. Keterkaitan kasus Gigitan Ular dengan sistem limfatik
3. Drainase cairan limfatik
4. Perbedaan tekanan diujung kapiler arteri dan vena
5. Perbedaan pembuluh darah dan limfatik
6. Bagaimana tipe-tipe edema?
7. Apakah penyebab lymphedema?

STEP 6 (Self Study)

Anda mungkin juga menyukai