Anda di halaman 1dari 5

Materi 2 – 8 Maret 2022

MIKROSIRKULAS. Pembuluh darah

 Ada sel darah merah, sel darah putih, plasma, protein plasma (hasil dari hati atau limfe)

Sel pelapis kapiler – sel endotel (lapisan teflon)

 Kalo rusak, ada hambatan, karena kerusakan sel endotel akan diikuti dengan perlekatan
trombosit

Di bawah sel pelapis kapiler, ada ruang interstitial space. Lalu, di bawahnya sel-sel yang akan
dipengaruhi mikrosirkulasi.

Difusi dari sel dalam pembuluh darah ke tempat mikrosirkulasi.

Difusi dari konsentrasi tinggi ke rendah.


Adapun cara kedua, pada molekul-molekul besar (seperti protein). Ditangkap oleh channel tertentu
lalu dikeluarkan. Cara ini disebut transitosis.

Cara ketiga, yaitu cara yang mempengaruhi cairan (dapat menyebabkan pembengkakan/edema).
Cairan IS bertumpuk. Cara ketiga disebut bulk flow. Cairan dari plasma bergerak keluar.
Proses capillary exchange terjadi pada kapiler. Adanya pertukaran transisi dari arteri ke vena. Kapiler
berfungsi dalam menjaga keseimbangan cairan.

Jantung memompa, menimbulkan tekanan darah. Tekanan darah meningkatkan hydrostatatic


pressure. Semakin jauh dari jantung, maka hydrostatic pressure makin kecil.

Hydrostatic pressure adalah tekanan yang menimbulkan dorongan pada cairan keluar. Tetapi, tidak
semua cairan dapat keluar dari tubuh.

Ada gaya dorong memasukkan cairan ke dalam tubuh, yaitu osmotic pressure. Besar gaya selalu
sama, walaupun jauh atau dekat dari jantung.

Osmotic pressure dipengaruhi oleh adanya protein plasma.


Akibat dari hydrostatic pressure (pengeluaran cairan)  filtration

Akibat dari osmotic pressure (pemasukkan cairan)  absorption

Pada daerah arteri, hydrostatic pressure kira-kira 33 mmHg dan osmotic pressure 20 mmHg

 HP – OP = Net Filtration Pressure (NFP)  33 – 20 = 13 (Filtrasi / cairan keluar 13 mmHg)

Pada sisi vena, HP sekitar 13 mmHg dan OP sekitar 20 mmHg

 HP – OP = 13 -20 = (-) 7 (Absorpsi / cairan masuk 7 mmHg)

Selisihnya akan masuk ke limfatik. Sirkulasi limfatik berasal dari selisih NFP

Adanya radang atau inflamasi pada pulpa menyebabkan permeabilitas kapiler meningkat.
Permeabilitas meningkat menyebabkan filtrasi meningkat, yang kemudian menyebabkan cairan IS
semakin banyak. Cairan IS yang meningkat menyebabkan edema.
Pada periodontium, menyebabkan gusi bengkak.

Adanya kekurangan albumin, menyebabkan tekanan osmotik rendah (protein plasma rendah),
sehingga menyebabkan edema.

Anda mungkin juga menyukai