Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ESSAI

Hemodinamika Darah

Nama : Rosalina Yolanda


NIM : 020.06.0073
Blok SP : Kardiovaskular I
Dosen : Siti Ruqayyah, S.Si., M.Sc.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
2020/2021
LATAR BELAKANG
Hemodinamika adalah dinamika dari aliran darah. Darah merupakan cairan dalam sistem
peredaran dalam manusia yang membawa beberapa materi. Darah berperan penting dalam sistem
peredaran atau transportasi internal tubuh manusia dan hewan. Perpindahan zat-zat seperti bahan
makanan, udara, sisa-sisa metabolisme tubuh diangkut dalam darah. Dalam manusia, darah
dipompa ke seluruh tubuh atau ke paru-paru sehingga terjadi proses peredaran darah atau
kardiovaskular. Di dalam kardiovaskular ini terdapat jantung dan pembuluh darah. Jantung
berfungsi memompa darah keseluruh tubuh dan pembuluh darah berfungsi sebagai tempat
mengalirnya darah dari seluruh tubuh menuju jantung.

ISI
Organisasi sistem kardiovaskular, sistem kardiovaskular ini meliputi kardio yang berarti
jantung dan vascular yang artinya pembuluh darah yang membawa di dalamnya adalah darah
dalam organisasi sistem kardiovaskular pada tubuh kita meliputi dua sirkulasi atau rute yang
utama yaitu sirkulasi pulmonal dan yang kedua yaitu sirkulasi sistemik.
Sirkulasi pulmonal merupakan sirkulasi darah dari jantung menuju paru-paru dan kembali
ke jantung, sirkulasi ini berlangsung saat darah yang mengandung karbon dioksida dari sisa
metabolisme tubuh kembali ke jantung melalui pembuluh vena besar atau vena cava. Sirkulasi
pulmonal adalah bagian dari sirkulasi sistemik karena pulmonal adalah salah satu sistem dalam
tubuh kita, sirkulasi pulmonal akan membawa darah yang terdeoksigenasi atau konsentrasi
oksigen yang kurang di dalam darah, darah dari ventrikel dektra akan di bawa menuju ke kapiler
pulmonal melalui arteri pulmonal, arteri pulmonal akan membawa darah sampai ke arteri
pulmonal dan masuk ke kapiler pada proses ini terjadi pertukaran gas dimana darah yang
deoksigenasi akan mengambil atau mengabsorpsi oksigen yang terdapat di alveoli yang terdapat
di paru-paru. Sirkulasi pulmonal ini akan membawa darah yang teroksigenasi dari vena pulmonal
kembali ke jantung dan masuk ke atrium sinistra setelah sirkulasi pulmonal terjadi kemudian
akan masuk ke rute sirkulasi sistemik dimana dari atrium sinistra melewati katup bikuspidalis
dan masuk ke ventrikel sinistra dan kemudian akan terjadi kontraksi ventrikel sistolik dan
kemudian akan mengejeksikan darah lewat aorta dan menuju ke seluruh tubuh.
Sirkulasi sistemik adalah bagian dari sistem kardiovaskular yang membawa darah
beroksigen dari jantung untuk tubuh dan kembali terdeoksigenasi darah kembali ke jantung.
Sirkulasi sistemik yang biasanya juga disebut sebagai sirkulasi utama adalah proses dimana
darah, yaitu sebagai pembawa hormone dan zat-zat yang diperlukan tubuh ini dipompakan
melalui sistem tertutup pembuluh-pembuluh darah oleh jantung dari ventrikel kiri, darah
dipompakan melalui arteri-arteri dan arteriol ke kapiler dimana darah berada dalam keadaan
seimbang dengan cairan interstitial. Kapiler mengalirkan darah melalui venula ke dalam vena
dan kembali ke atrium kanan.
Aliran darah merupakan volume darah yang mengalir melalui tiap jaringan pada suatu
periode tertentu, aliran darah berkaitan dengan volume darah yang mengalir lewat tiap jaringan
karena aliran darah bertujuan ke suatu tempat pada suatu periode tertentu dalam suatu waktu
satuan dari aliran darah adalah mL/menit total dari keseluruhan aliran darah yang mengalir dari
tubuh kita menentukan jumlah dari cardiac output, cardiac output merupakan volume darah yang
mengalir baik di rute sirkulasi sistemik atau di sirkulasi pulmonal dalam satu menit. Faktor-
faktor yang mempengaruhi dari cardiac output ini sehingga curah jantung dapat di distribusikan
di masing-masing rute baik itu di sirkulasi sistemik maupun pulmonal di dasarkan oleh sebuah
faktor yang pertama yaitu faktor terkait dengan perbedaan tekanan atau gradient tekanan dan
yang kedua adalah adanya resistensi dari vaskular, darah dapat mengalir menggunakan hukum
fisika yaitu adanya perbedaan tekanan atau gradient tekanan dimana darah itu mengalir dari
daerah yang memiliki tekanan yang lebih tinggi ke daerah dengan tekanan yang lebih rendah
sehingga semakin besar perbedaan tekanan yang ada di antara masing-masing pembuluh darah
maka akan semakin besar aliran darah. Jadi tekanan dan aliran darah itu berbanding lurus
semakin besar gradient tekanannya maka aliran darahnya makin besar. Resistensi ini berkaitan
dengan tahanan atau hambatan yang mungkin dihadapi oleh aliran darah selama dia mengalir
dalam vaskular maka semakin besar resistensinya makin besar hambatannya maka semakin kecil
aliran darah artinya semakin kecil kecepatan aliran darahnya.
Tekanan darah merupakan tekanan hidrostatik darah pada dinding vaskular, tekanan yang
terdapat di dalam darah merupakan tekanan hidrostatik darah karena darah itu memiliki
konsentrasi air yang cukup tinggi maka tekanannya adalah tekanan hidrostatik, tekanan
hidrostatik darah melewati pipanya yaitu vaskular berarti tekanan hidrostatik pada dinding yang
mengenai dinding vaskular, tekanan darah di tentukan oleh nilai dari cardiac output, volume
darah yang terdapat di tubuh serta resistensi vaskular jika di ukur maka tekanan darah tertinggi
terdapat di aorta serta di arteri sistemik besar artinya tekanan-tekanan yang pembuluh darah yang
paling dekat dengan jantung khususnya pada jalur sirkulasi sistemik karena disini tekanan paling
tinggi dan memiliki struktur pembuluh darah yang lebih tebal karena menerima darah dengan
aliran bertekanan tinggi. Tekanan darah ada dua yaitu tekanan darah sistolik dan diastolik,
tekanan sistolik adalah tekanan tertinggi pada arteri selama fase sistolik atau kontraksi pentrikel,
sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan arteri terendah selama fase diastolik atau fase
relaksasi ventrikel.
Resistensi merupakan tahanan terhadap aliran darah yang disebabkan oleh priksi atau
gesekan yang terjadi antara darah dengan dinding vaskular, resistensi vaskular dipengaruhi oleh
tiga faktor yang pertama dia bergantung pada ukuran lumen dari vaskular, yang kedua yaitu
fiskositas darah, dan yang ketiga adalah panjang total vaskular. Ukuran lumen adalah jari-jari
atau diameternya semakin kecil lumen semakin kecil diameter dari lumen atau rongga dari
vaskular maka semakin besar resistensi yang di timbulkan terhadap aliran darah tahanannya
makin besar karena ukurannya makin kecil. Viskositas atau tingkat tahanan terhadap aliran darah
viskositas darah ini bergantung pada rasio dari sel darah merah terhadap volume plasma volume
plasma secara utuh ada air dan konsentrasi berbagai sel-sel darah di dalamnya dan viskositas
darah ini bergantung pada rasio atau persentase sel darah merah terhadap volumenya, dan
bergantung juga dengan konsentrasi kecil protein di dalam plasma. Viskositas darah semakin
tinggi artinya sangat kental maka resistensi juga makin besar. Dan faktor terakhir yaitu Panjang
total dari pembuluh darah sebanding dengan nilai dari resistensi vaskular. Resistensi vascular
sistemik atau resistensi total perifer merupakan seluruh resistensi vaskular yang ditimbulkan oleh
vaskular sistemik artinya keseluruhan tahanan dari pembuluh darah itu terutama vaskular-
vaskular sistemik itu merupakan resistensi vascular sistemik atau resistensi total periver. Masing-
masing dari pembuluh darah berkontribusi untuk menghasilkan atau menimbulkan tahanan atau
resistensi arteri dan vena diameternya pembuluh darahnya berkontribusi terhadap adanya
resistensi begitu juga dengan arteriola, kaviler, dan venula. Fungsi utama dari arteriola berkaitan
dengan pengaturan tekanan darah dan aliran darah menuju ke jaringan. Pusat regulasi dari
resistensi vascular sistemik terletak di pusat vasomotor center di batang otak. Sejumlah
pembuluh darah yang mengalir kembali ke jantung melalui vena sistemik yang ditimbulkan oleh
adanya tekanan oleh kontraksi dari ventrikel sinister, perbedaan tekanan di dalam pembuluh
balik jantung inilah yang menyebabkan darah dapat kembali ke jantung karena adanya perbedaan
tekanan. Ketika tekanan meningkat pada atrium atau ventrikel dektra maka akan menyebabkan
nilai dari venous return menurun.
Mekanisme pompa darah di bagian bawah tubuh untuk dapat mengembalikan darah
kembali ke jantung ada dua mekanisme yaitu pompa otot skeletal dan pompa respiratorik. Pompa
otot skeletal di bantu oleh otot skeletal sedangkan pompa respiratorik berdasarkan pada
kompresi, dekompresi vena selama mekanisme bernapas yang pertama yaitu proses inhalasi pada
saat kita menghirup udara masuk ke dalam paru-paru akan terjadi kontraksi diafragma, kontraksi
diafragma ini akan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan di dalam rongga thorax.
Diafragma berkontraksi tekanan dalam rongga thorax menurun karena adanya perbedaan tekanan
di dalam rongga thorax dengan lingkungan maka udara dapat masuk, pada saat yang bersamaan
tekanan di dalam rongga abdominal meningkat akibatnya darah yang berasal dari vena
abdominal akan bergerak menuju ke vena thorax dan kemudian masuk ke atrium dektra. Selama
proses ekshalasi atau mengeluarkan udara menghembuskan udara keluar katup pada vena akan
mencegah darah mengalir balik.
Kecepatan aliran darah dalam cm/detik berbanding terbalik dengan area cross-sectional,
semakin rendah kecepatannya maka area cross-sectional makin tinggi, area cross-sectional
merupakan daerah kapiler yang pembuluh darahnya merupakan pembuluh darahyang paling
besar jumlahnya karena memiliki percabangan yang paling banyak. Setiap percabangan dari
arteri nantinya yang akan memberikan kontribusi terhadap total area cross-sectional yang lebih
besar dibandingkan dengan area cross-sectional pembuluh asal. Setiap percabangan arteri berarti
jatuhnya ke arteriola kemudian ke kapiler sehingga luas area cross-sectionalnya makin besar
kecepatan aliran darah menuju ke kapiler makin sedikit. Aliran darah lebih lambat ketika
menjauhi jantung semakin menjauhi jantung maka aliran darah menjadi lebih lambat.

KESIMPULAN
Dari keseluruhan materi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa, pada sistem
kardiovaskular terdapat sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal kedua sirkulasi ini saling
berkaitan satu sama lain dan terdapat tekanan darah dimana tekanan darah termasuk tekanan
hidrostatik darah pada dinding vascular yang ditentukan oleh Cardiac Output, volume darah, dan
resistensi vascular dan paling tinggi di aorta dan arteri sistemik. Terdapat dua tekanan darah
yaitu tekanan sistolik dan diastolic. Tekanan sistolik adalah tekanan tertinggi pada arteri selama
fase sistolik atau kontraksi pentrikel, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan arteri terendah
selama fase diastolik atau fase relaksasi ventrikel.
REFERENSI
Siti Ruqayyah, S.Si., M.Sc. 2020. PPT Dinamika Aliran Darah/Hemodinamika Darah.

Guyton and Hall. 2011. Text Book Medical Physiologi. Edisi 12. Amerika: ELSEVIER.

Sherwood, L. 2018. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 9. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai