Anda di halaman 1dari 8

Sistem Kardiovaskular (Sistem Peredaran Darah)

11:50:00 Materi 1 Anatomi Fisiologi No comments

PENGERTIAN

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-
sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang
mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Sistem peredaran darah atau sistem
kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong
stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem
peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler)
dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan
mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh :
- Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan .
- Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam
jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau
organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan
bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai


pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu
sendiri. Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup
karena darah yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh
darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga
disebut sebagai peredaran darah ganda, yaitu :
a. Peredaran darah besar (sistemik)
Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan
darah yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh
jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan
tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena
menuju atrium dextra.
b. Peredaran darah kecil (pulmonal)
Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan
darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang
kaya karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan darah
yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra
melalui vena pulmonalis.

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari
sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran
darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
a. Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak selamanya beredar atau
berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan
pembuluh darah dan langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh. Sistem
peredaran darah terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat peredaran darah, sejumlah sinus (rongga) dan
sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah belakang dada, berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung yang
terbungkus oleh perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal dari jantung, mempunyai valve (katub-katub) yang
mencegah darah masuk kembali ke jantung. Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:
1. Arteri Optalmik (mata)
2. Dua arteri antenna
3. Dua arteri hati
4. Arteri dorsal abdominalis
b. Sistem Peredaran Darah Tertutup
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh pembuluh darah. Pada sistem
peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Contoh cacing tanah
(Lumbricus terrestris). Pada cacing tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan
jantung sebagai pusat peredaran. Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing tanah
berwarna merah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam plasma darah. Jantung dan saluran darahnva
memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung.
Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh. Pertukaran gas
terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju bagian dorsal
tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung. Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari
kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.

Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan
mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan.
2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam
jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang
dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ
ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian
dari sistem pembekuan dalam tubuh.

Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas :
1. Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar dapat mengalir ke jaringan.
2. Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat didistribusikan ke seluruh tubuh.
3. Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan ke seluruh tubuh.

JANTUNG

Jantung merupakan bagian penting dari sistem kardiovaskuler yang


berfungsi sebagai pompa, mempunyai peranan penting dalam
kehidupan dan sebagai salah satu indikator kehidupan.
Jantung terletak di dalam mediastinum di rongga dada (thoraks)
12-14 cm dari tulang rusuk ke dua. 2/3 nya terletak di bagian kiri,
1/3 nya terletak di bagian kanan dari garis tengah tubuh.
Ukurannya kurang lebih kepalan tangan orang dewasa. Berat
jantung orang dewasa berkisar 250-300 gr.

STRUKTUR JANTUNG :
Struktur Perikardium dan Lapisan Jantung
Perikardium adalah memberan yang mengelilingi dan melapisi
jantung, dan memberan ini membatasi jantung pada posisi didalam
mediastinum. Pericardium terdiri dari dua bagian yaitu fibrous
pericardium dan serous pericardium. Febrous pericardium superficial adalah lapisan keras, tidak elastik dan merupakan
jaringan tebal yang tidak beraturan. Fungsi dari fibrous pericardium mencegah peregangan berlebihan dari jantung,
melindungi dan menempatkan jantung dalam mediastinum. Serous pericardium adalah lapisan dalam yang tipis, memberan
yang halus yang terdiri dari dua lapisan. Lapisan parietal adalah lapisan paling luar dari serous pericardium yang menyatu
dengan perikardium fibrosa. Bagian dalam adalah lapisan viseral yang di sebut juga epicardium, yang menempel pada
permukaan jantung, antara lapisan parietal dan viseral terdapat cairan yang di sebut cairan perikadial. Cairan perikardial
adalah cairan yang dihasilkan oleh sel pericardial untuk mencegah pergesekan antara memberan saat jantung berkontraksi.
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu : Epikardium ( lapisan terluar ), Myocardium ( lapisan tengah ), Endocardium (
lapisan terdalam )
Lapisan perikardium dapat disebut juga lapisan viseral, dari serous perikardium. Lapisan luar yang transparan dari dinding
jantung terdiri dari mesothelium yang bertekstur licin pada permukaan jantung. Myocardium adalah jaringan otot jantung
yang paling tebal dari jantung dan berfungsi sebagai pompa jantung dan bersifat involunter. Endocardium adalah lapisan
tipis dari endotelium yang melapisi lapisan tipis jaringan penghubung yang memberikan suatu batas yang licin bagi ruang-
ruang jantung dan menutupi katup-katup jantung. Endocardium bersambung dengan endothelial yang melapisi pembuluh
besar jantung.

Struktur Bagian Dalam dan Luar Ruang-ruang Jantung


Jantung terdiri dari empat ruang, dua atrium dan dua ventrikel pada bagian anterior. Setiap atrium terdapat auricle, setiap
aurikel meningkatkan kapasitas ruang atrium sehingga atrium menerima volume darah yang lebih besar. Pada permukaan
jantung terdapat lekuk yang saling berhubungan disebut sulkus yang mengandung pembuluh darah koroner dan sejumlah
lemak. Masing-masing sulkus memberi tanda batas eksternal antar dua ruang jantung. Sulkus koroner bagian dalam
mengelilingi sebagian jantung dan memberi tanda batas antara atrium superior dan ventrikel inferior.
Sulkus interventrikuler anterior adalah lekukan dangkal pada permukaan depan jantung yang memberi tanda batas antara
ventrikel kanan dan kiri,sulkus ini berlanjut mengelilingi permukaan posterior jantung yang disebut sulkus interventrikuler
posterior dimana memberi tanda batas antar ventrikel di bagian belakang jantung.
1. Atrium kanan
Atrium kanan menerima darah dari cava superior,cava inferior dan sinus koronarius.Pada bagian antero superior atrium
kanan terdapat lekukan ruang yang berbentuk daun telinga yang disebut aurikel, pada bagian posterior dan septal licin dan
rata tetapi daerah lateral dan aurikel permukaannya kasar serta tersusun dari serabut-serabut otot yang berjalan pararel
yang disebut pactinatus. Tebal dinding antrium kanan 2 cm.
2. Ventrikel kanan
Ventrikel kanan membentuk hampir sebagian besar permukaan depan jantung.Bagian dalam dari ventrikel kanan terdiri
dari tonjolan-tonjolan yang terbentuk dari ikatan jaringan serabut otot jantung yang disebut trabeculae carneae. Beberapa
trabeculae carneae merupakan bagian yang membawa sistem konduksi dari jantung.
Daun katup trikuspid dihubungkan dengan tali seperti tendon yang disebut dengan chorda tendinea yang disambungkan
dengan trabekula yang berbentuk kerucut yang disebut papillary muscle. Ventrikel kanan dipisahkan dengan ventrikel kiri
oleh interventrikuler septum. Darah dari ventrikel kanan melalui katup semilunar pulmonal ke pembuluh darah arteri besar
yang disebut pulmonary truk yang dibagi menjadi arteri pulmonal kanan dan kiri.
3. Atrium kiri
Atrium kiri membentuk sebagian besar dasar jantung.Atrium kiri menerima darah dari paru-paru melalui empat vena
pulmonal.Seperti pada atrium kanan bagian dalam atrium kiri mempunyai dinding posterior yang lunak. Darah dibawa dari
atrium kiri ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid dimana mempunyai dua daun katup.
4. Ventrikel kiri
Ventrikel kiri membentuk apex dari jantung seperti pada ventrikel kanan mengandung trabecula carneae dan mempunyai
chorda tendinea yang dimana mengikat daun katup bikuspid ke papillary muscle. Darah dibawa dari ventrikel kiri melalui
katup semilunar aorta ke arteri yang paling besar keseluruh tubuh yang disebut aorta asending.Dari sini sebagian darah
mengalir ke arteri coronary,dimana merupakan cabang dari aorta asending dan membawa darah kedinding
jantung,sebagian darah masuk ke arkus aorta dan aorta desending.Cabang dari arkus aorta dan aorta desending membawa
darah keseluruh tubuh.
Tekanan normal di ruang-ruang jantung:
Atrium kanan -0-5 mmHg. - Atrium Kiri 3-12 mmHg
Ventrikel kanan (S 15-25) ( D <5 ) -Ventrikel Kiri ( S 120 ) ( D 10 )
Arteri Pulmonal ( S 15-25 ) ( D 3-12 ) -Aorta ( S 120 ) ( D 70 )

Struktur Katup-katup Jantung


Membuka dan menutupnya katup jantung terjadi karena perubahan tekanan pada saat jantung kontraksi dan
relaksasi.Setiap katup jantung membantu aliran darah satu arah dengan cara membuka dan menutup katup untuk
mencegah aliran balik.
1. Katup Atrioventrikuler
Disebut katup atrioventrikuler karena letaknya di antara atrium dan ventrikel. Katup antara atrium kanan dan ventrikel
kanan mempunyai tiga buah daun katup yaitu katup trikuspidalis, sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan
ventrikel kiri mempunyai dua buah katup disebut katup bikuspidalis atau katup mitral. Ketika katup atrioventrikuler terbuka
daun katup terdorong ke ventrikel. Darah bergerak dari atrium ke ventrikel melalui katup atrioventrikuler yang terbuka
ketika tekanan ventrikel lebih rendah dibanding tekanan atrium.Pada saat ini papillary muscle dalam ke adaan relaksasi dan
corda tendinea kendor.
Pada saat ventrikel kontraksi,tekanan darah membuat daun katup keatas sampai tepi daun katup bertemu dan menutup
kembali. Pada saat bersamaan muskuler papilaris berkontraksi dimana menarik dan mengencangkan chorda tendinea hal
ini mencegah daun katup terdorong ke arah atrium akibat tekanan ventrikel yang tinggi. Jika daun katup dan chorda
tendinea mengalami kerusakan maka terjadi kebocoran darah atau aliran balik ke atrium ketika terjadi kontraksi ventrikel.
2. Katup Semilunar
Terdiri dari katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal terletak pada arteri pulmonalis memisahkan pembuluh ini dari
ventrikel kanan. Katup aorta terletak antara aorta dan ventrikel kiri. Kedua katup semilunar terdiri dari tiga daun katup yang
berbentuk sama yang simetris disertai penonjolan menyerupai corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin serabut.
Adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonal atau aorta selama
sistol ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastolik ventrikel. Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing
ventrikel berkontraksi,dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari pada tekanan di dalam pembuluh-pembuluh.
SIRKULASI JANTUNG

Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian


besar yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Namun demikian
terdapat juga sirkulasi koroner yang juga berperan sangat penting bagi
sirkulasi jantung.
Sisrkulasi Pulmonal
1. Hanya mengalirkan darah ke paru.
2. Hanya berfungsi untuk paru.
3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4. Hanya sedikit mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatiknya pendek.
Sirkulasi pulmonal disebut juga peredaran darah kecil.
Jantung arteri pulmonalis paru-paru vena pulmonalis jantung.
Sirkulasi Sistemik
1. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
4. Banyak mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatik panjang.
Sirkulasi sistemik disebut juga peredaran darah besar.
Jantung aorta seluruh bagian tubuh lewat pembuluh darah venacava jantung jantung.
Sirkulasi Koroner
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untuk miokardium melalui cabang-cabang
intramiokardial yang kecil-kecil.
Aliran darah koroner meningkat pada :
1. Peningkatan aktifitas
2. Jantung berdenyut
3. Rangsang sistem saraf simpatis

OTOT JANTUNG
1. Secara anatomi mirip dengan otot rangka (otot lurik)
2. Secara fisiologi bekerja seperti halnya otot polos
3. Otot jantung kaya akan mitokondria sejumlah 25-35 % sel jantung (dibandingkan hanya 2 % untuk otot rangka)
4. Konsekuensi resisten terhadap kelelahan
5. Dalam fungsinya keterlibatan ion Ca2+

SISTEM PENGHANTARAN IMPULS JANTUNG, PENYEBARAN IMPULS DAN SUPLAI DARAH KE OTOT JANTUNG
Hambatan impuls-impuls memungkinkan pengaturan irama jantung. Sistem ini merupakan modifikasi dari otot jantung
yang disertai tenaga ritmik spontan dan serabut saraf tertentu yaitu sinoatrial node (SA node), atrioventrikular node (AV
Node), atrioventrikular bundle (AV bundle, dan serabut penghubung terminal (serabut purkinje).
Impuls untuk kontraksi timbul melalui depolarisasi spontan pada jaringan khusus yang terletak di dekat tempat masuk vena
cava superior ke dalam atrium kiri (nodus sinu-atrial) yang merupakan pemacu (pacemaker) jantung.
Sinoatrial node (SA node) atau Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu massa jaringan otot jantung khusus yang terletak
di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena kava superior. Nodus S-A melepaskan impuls sebanyak
72 kali per menit, frekuensi irama yang lebih cepat dibandingkan dalam atrium (40 sampai 60 per menit), dan ventrikel (20
kali per menit). Nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan parasimpatis sistem saraf otonom, yang akan mempercepat atau
memperlambat iramanya. Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.
Nodus ini merupakan pendahulu dari kontraksi jantung. Dari sini impuls diteruskan ke atrioventrikular node (Syaifuddin,
2002). Impuls ini berjalan melalui kedua atrium secara konsentris (dimungkinkan oleh serabut-serabut otot yang
bercabang).
Nodus atrioventrikular (nodus A-V) atau Atrioventrikular node susunannya sama seperti sino atrial node berada di dalam
septum atrium di dekat muara sinus koronarius.
Impuls menjalar di sepanjang pita serabut Purkinje pada atrium menuju nodus A-V. Nodus A-V menunda impuls
seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventricular.
Atrioventrikular bundle (AV bundle) atau berkas atrioventrikular (berkas A-V atau berkas His) adalah sekelompok besar
serabut Purkinje yang berasal dari nodus A-V dan membawa impuls di sepanjang septum interventrikular menuju ventrikel.
Berkas ini dibagi menjadi dua percabangan berkas kanan dan kiri. Percabangan berkas kanan memanjang di sisi dalam
ventrikel kanan. Serabut bercabang menjadi serabut-serabut Purkinje kecil yang menyatu dalam serabut otot jantung untuk
memperpanjang impuls. Percabangan berkas kiri memanjang di sisi dalam ventrikel dan bercabang ke dalam serabut otot
jantung kiri.
Berkas His (berkas AV menyatu dengan nodus AV) membentuk tempat pacemaker lain. Dalam hal nodus SA tidak berfungsi,
berkas His dapat mengawali dan mempertahankan denyut jantung dengan kecepatan 40-60 denyut per menit.
Mulai dari berkas AV berjalan ke arah depan, pinggir posterior dan pinggir bawah pars membranasea septum
interventrikulare pada bagian cincin yang terdapat antara atrium dan ventrikel disebut analus vibrosus. Rangsangan
terhenti 1/10 detik, selanjutnya menuju apeks kordiks dan bercabang dua. Dua cabang itu adalah Pars septalis dekstra
berlanjut ke arah berkas AV di dalam pars muskularis septum interventrikulare menuju ke dinding depan ventrikel kanan.
Pars septalis sinistra berjalan di antara pars membranasea dan pars muskularis sampai di sisi kiri septum interventrikularis
menuju basis papilaris inferior ventrikel kiri. Serabut-serabut pars septalis kemudian bercabang-cabang menjadi serabut
terminal (serabut purkinje).
Serabut Purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat
kecepatan hantaran serabut otot jantung. Hantaran yang cepat di sepanjang sistem Purkinje memungkinkan atrium
berkontraksi bersamaan, kemudian diikuti dengan kontraksi ventrikular yang serempak, sehingga terbentuk kerja
pemompaan darah yang terkoordinasi.
Heart block atau blok jantung berarti pemutusan jalannya alur impuls tersebut. Pemutusan yang paling sering adalah pada
berkas AV yang memutuskan hubungan antara atria dan ventrikel. Kemudian atria akan terus berdenyut pada kecepatan
normal, tetapi denyut ventricular adalah jauh lebih lambat dan sama sekali tidak berkaitan dengan denyut atrial.

SUPLAI SARAF JANTUNG


Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Nervus vagus (saraf kranial ke-10) memperlambat frekuensi jantung dan
menyebabkan penurunan kekuatan kontraksi melalui hantaran impuls ke nodus sinuatrial. Saraf simpatis mempercepat
frekuensi jantung dan memperkuat kontraksi. Persarafan ganda terhadap jantung ini dikoordinasi oleh pusat jantung di
medula oblongata otak. Frekuensi denyut jantung juga dikendalikan secara refleks oleh dua kelompok reseptor. Reseptor
tekanan (atau baroreseptor) adalah reseptor yang sensitif terhadap perubahan tekanan darah. Reseptor ini ditemukan
pada arteri karotis dan pada lengkung aorta. Apabila tekanan darah meningkat, maka akan terjadi penurunan rangsang
simpatis dan peningkatan rangsang para simpatis, sehingga frekuensi jantung melambat dan tekanan darah menurun. Ini
adalah salah satu contoh mekanisme homeostatik yang bekerja melalui umpan balik negatif.
Kemoreseptor adalah reseptor yang sensitif terhadap jumlah oksigen dan karbondioksida di dalam darah. Kemoreseptor
ditemukan di leher dekat arteri karotis dan dekat aorta. Kemoreseptor ini sensitif terhadap kekurangan oksigen. Impuls
dihantarkan ke pusat jantung dan frekuensi jantung dipercepat untuk meningkatkan suplai darah (dan tentunya suplai
oksigen) ke jaringan.
Jantung mendapat persarafan dari cabang simpatis dan parasimpatis dari susunan saraf otonom. System simpatis
menggiatkan kerja jantung sedangkan system parasimpatis bersifat menghambat kerja jantung
Setiap kerja jantung diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan melalui pengendalian persarafan pada keadaan istirahat,
pengaruh nervus vagus lebih besar daripada nerfus simpatikus. Waktu kerja, otot atau strestonus simpatis meningkat dan
tonus vagus menurun. Pengaturan oleh persarafan terjadi secara reflex. Untuk terjadinya reflex diperlukan stimulus dan
lengkung reflex sehingga memungkinkan terjadinya jawaban dalam bentuk menggiatkan atau menghambat kerja jantung.
Pada reflex sinus karotikus rangsangannya mengubah tekanan darah. Bila tekanan darah meningkat maka kerja jantung
akan dihanbat oleh peningkatan tonus prasimpatikus dan penurunan tonus simpatikus. Sebaliknya, bila tekanan darah
rendah maka akan terjadi penggiatan kerja jantung melalui peningkatan tonus simpatikus dan penurunan tonus fagus.
Pengaruh oksigen dan karbon dioksida terhadap jantung sukar dinilai dari hasil percobaan. Karena zat ini secara langsung
atau mealui reflex juga mempengaruhi pembuluh darah dan kerja jantung.

SISTEM KONDUKSI JANTUNG


Elektrofisiologi jantung
Aktivitas listrik dari jantung merupakan akibat dari perubahan pada permiabelitas membran sel, yang memungkinkan
pergerakan ion-ion. Dengan masuknya ion-ion tersebut maka muatan listrik sepanjang membran itu mengalami perubahan
relative. Ada tiga ion yang mempunyai fungsi penting sekali dalam elektrofisiologi sel, yaitu : kalium, natrium dan kalsium.
Adalah kation intrasel yang dominan sedangkan konsentrasi Na dan Ca tertinggi pada lingkungan ekstrasel. Membran sel
otot jantung pada keadaan istirahat berada dalam keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif dibandingkan
bagian dalam selisih potensial ini disebut potensial membrane. Bila membran otot jantung dirangsang, sifat permeabel
berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang menyebabkan potensial membrane. Perubahan potensial membran
karena stimulasi ini disebut depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran kembali mencapai
keadaan semula yaitu proses repolarisasi.

Sistem konduksi jantung


Jantung manusia berdenyut dimulai saat listrik/ impuls merambat sepanjang jalur konduksi jantung. hal ini meyebabkan
otot jantung berkontraksi sehingga menimbulkan pemompaan darah oleh jantung. System konduksi jantung adalah
hambatan impuls-impuls memungkinkan pengaturan irama jantung , system ini merupakan modifikasi dari otot jantung
yang disertai tenaga ritmik spontan dan serabut syaraf tertentu. Jantung manusia dewasa normalnya berkontraksi secara
berirama dengan frekuensi sekitar 72 denyutan/menit. Supaya pemompaan jantung efektif maka perlu pengkoordinasian
dari jutaan sel otot jantung. Kontraksi akan terjadi jika potential aksi yang berjalan menuju membran sel otot. Impuls yang
diterima sel tersebut kemudian disalurkan ke sel selanjutnya melalui gap junction sehinnga jika ada rangsangan pada salah
satu bagian saja maka bagian yang lain juga terangsang. Oleh karena itu, sel otot pada jantung diatur secara spesifik oleh
frekuensi eksitasi jantung, jalur konduksi dan banyaknya eksitasi pada daerah tertentu. Komponen-komponen eksitasi dari
jantung secara urut terdiri dari sino-auricular node(SA node), jaras internodal atrium, atrio-ventricular node (AV node),
bundle His, cabang kiri-kanan bundel dan sistem Purkinje.
Komponen komponen eksitasi jantung :
1. SA Node ( Sino-Atrial Node )
Simpuls sino-atrial (S-A) merupakan kepingan berbentuk sabit yang mengalami spesialisasi dengan lebar kira-kira 3mm-1cm
; simpul Ini terletak pada dinding posterior atrium masing-masing berdiameter 3-5mikro, berbeda dengan serabut atrium
sekitarnya yang berdiameter 15-20mikro. Tetapi serabut S-A berhubungan langsung dengan atrium sehingga setiap
potensial aksi yang mulai pada simpul S-A segera menyebar ke atrium.
Serabut sino-atrial sedikit berbeda dari sebagian terbesar serabut otot jantung lainnya, yaitu hnya mempunyai potensial
membrane istiraha dari -55 milivolt sampai -60 milivolt,dibandingkan dengan -85 sampai -95milivolt pada sebagian terbesar
serabut lainnya. Potensial istirahat yang rendah ini disebabkan oleh sifat membrane yang mudah ditembus ion natrium.
Kebocoran natrium ini menyebabkan eksitasi-sendiri dari serabut S-A.
2. AV Node (Atrio-Ventricular Node)
Ujung serabut simpul S-A bersatu serabut otot atrium yang ada disekitarnya, dan pontensial yang berasal dari simpul S-A
berjalan ke luar, masuk tersebut. Dengan jalan ini, pontensial aksi menyebar ke seluruh masa otot dan akhirnya juga ke
simpul A-V. Kecepatan penghataran dalam otot atrium sekitar 0,3 meter per detik. Tetapi, penghatar dalam otot atrium,
sebagian diantaranya sedikit lebih cepat dalam beberapa berkas kecil serabut otot atrium sebagian diantarnnya berjalan
langsung dari simpul S-A ke simpul A-V dan menghantarkan implus jantung dengan kecepatan sekitar 0,45 sampai 0,6
meter perdetik.Llintasan ini, yang dinamakan lintasan inernodal.
Sel-sel dalam AV Node dapat juga mengeluarkan impuls dengan frekuensi lebih rendah dan pada SA Node yaitu : 40 60
kali permenit. Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls lebih rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang mempunyai
impuls lebih tinggi. Bila SA Node rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.
3. Berkas His
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
a. Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch ). Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabang-
cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.
b. Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang
terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis
mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20 40 kali permenit.

Jantung merupakan sistem elektromekanikal dimana signal untuk kontraksi otot jantung timbul akibat penyebaran arus
listrik di sepanjang otot jantung.
Konsep automaticity mempunyai karakteristik berikut:
1. Sel jantung memiliki fungsi mekanik dan elektrik serta terdiri dari filamen-filamen kontraktil yang jika terstimulasi akan
saling berinteraksi sehingga sel miokard akan berkontraksi.
2. Kontraksi sel otot jantung yang berhubungan dengan perubahan muatan listrik disebut depolarisasi dan pengembalian
muatan listrik disebut repolarisasi. Rangkaian proses ini disebut potensial aksi.
3. Sel miokard bersifat depolarisasi spontan, yang berfungsi sebagai back up sel pacu jantung jika terjadi disfungsi nodal sinus
atau kegagalan propagasi depolarisasi dengan manifestasi klinis berupa aritmia.

Sistem konduksi terdiri dari sel otot jantung yang memiliki sifat unik, terdiri dari:
1. Nodal Sinoatrial (SA)
Nodal SA merupakan sekumpulan sel yang terletak di bagian sudut kanan atas atrium kanan dengan ukuran panjang 10-20
mm dan lebar 2-3 mm serta merupakan pacemaker jantung. Nodal SA mengatur ritme jantung (60-100x/menit) dengan
mempertahankan kecepatan depolarisasi serta mengawali siklus jantung ditandai dengan sistol atrium. Impuls dari nodal
SA mentebar pertama sekali ke atrium kanan lalu ke atrium kiri (melalui berkas Bachman) yang selanjutnya di teruskan ke
nodal atrioventrikular (AV) melalui traktus internodal.
2. Nodal Atrioventrikular (AV)
Nodal AV terletak dekat septum interatrial bagian bawah, di atas sinus koronarius dan dibelakang katup trikuspid yang
berfungsi memperlambat kecepatan konduksi sehingga memberi kesempatan atrium mengisi ventrikel sebelum sistol
ventrikel serta melindungi ventrikel dari stimulasi berlebihan atrium seperti pada fibrilasi atrial. Nodal AV menghasilkan
impuls 40-60x/menit dan kecepatan konduksi 0,05 meter/detik. Impuls dari nodal AV akan diteruskan ke berkas His.
3. Sistem His-Purkinje
Berkas His terbagi atas berkas kanan dan kiri. Berkas His kiri terbagi menjadi berkas anterior kiri, posterior dan septal.
Berkas kanan menyebabkan impuls listrik ke ventrikel kanan, sedangkan berkas kiri menyebarkan impuls ke septum inter-
ventrikel dan ventrikel kiri dengan kecepatan konduksi 2 meter/detik. Berkas-berkas tersebut bercabang menjadi cabang-
cabaang kecil atau serabut purkinje yang tersebar mulai dari septum interventrikel sampai ke muskulus papilaris dan
menghasilkan impuls 20-40x/menit dengan kecepatan konduksi 4 meter/detik. Impuls listrik menyebar mulai dari
endokardium ke miokardium dan terakhir mencapai epikardium, yang selanjutnya otot jantung akan bergerak (twisting)
dan memompa darah keluar dari ruang ventrikel ke pembuluh darah arteri.

Fase potensial aksi jantung


1. Fase 0:
Depolarisasi cepat (fase sodium channel): terjadi pemasukan cepat Na+ dari luar sel ke dalam sel melalui saluran Na+ Ion K+
bergerak ke luar sel dan Ca++ bergerak lambat masuk ke dalam sel melalui saluran Ca++. Sel akan terdepolarisasi dan
dimulailah kontraksi jantung ditandai dengan kompleks QRS pada elektrokardiogram (EKG). Selanjutnya terjadi repolarisasi
segera yang terdiri dari 3 fase (fase 1,2 dan 3).
2. Fase 1:
Repolarisasi dini: saluran Na+ akan menutup sebagian sehingga memperlambat aliran Na+ ke dalam sel. Pada saat
bersamaan, Cl- masuk ke dalam sel dam K+ keluar melalui saluran K+. Alhasil terjadi penurunan jumlah ion positif dalam sel
yang menimbulkan gelombang defleksi negatif kecil pada kurva potensial aksi.
3. Fase 2:
Fase plateau: Terjadi pemasukan lambat Ca++ ke dalam sel melalui saluran Ca++ Ion K+ terus keluar dari sel melalui saluran
K+. Fase ini ditandai dengan segmen ST pada EKG.
4. Fase 3:
Repolarisasi cepat akhir: Terjadi downslope potensial aksi, dimana K+ bergerak cepat keluar sel. Saluran Ca++ dan Na+
tertutup sehingga Ca++ dan Na+ tidak bisa masuk ke dalam sel. Pengeluaran cepat K+ menyebabkan suasana elektrik di
dalam sel menjadi negatif. Hal ini menjelaskan terjadi gelombang T (repolarisasi ventrikel) pada EKG. Jika saluran K+
dihambat, terjadi pemanjangan potensial aksi.
5. Fase 4:
Resting membrane potential: kembali pada keadaan istirahat, Na+ dijumpai banyak di dalam sel serta K+ banyak diluar sel.
Pompa Na+K+ akan diaktivasi untuk mengeluarkan Na+ dan memasukkan K+ ke dalam sel. Jantung mengalami polarisasi (
siap untuk stimulus berikutnya).

PEMBULUH DARAH

Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari


arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena.
1.Arteri
Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang
tinggi keseluruh jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis
(luntur), kelenturannya membantu mempertahankan tekanan
darah diantara denyut jantung. Dinding arteri banyak
mengandung jaringan elastis yang dapat teregang saat sistol dan
mengadakan rekoil pada diastol.
2.Arteriola
Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi
sebagai katup pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke
kapiler. Arteriol mempunyai dinding yang kuat sehingga mampu
kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriola
dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik yang berfungsi vasodilatasi. Arteriola merupakan penentu utama resistensi/
tahanan aliran darah, perubahan diameternya menyebabkan perubahan besar pada resistensi.
3.Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri
(membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali ke jantung. Kapiler memungkinkan oksigen dan zat
makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam
darah.
4.Venula
Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-venul lain ke dalam vena, yang akan membawa
darah kembali ke jantung.
5.Vena
Vena memili dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri, sehingga vena dapat mengangkut
darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. Karena
tekanan dalam sistem vena rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk
menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.

ABNORMALITAS DARAH, JANTUNG, DAN PEMBULUH DARAH


Kelainan Pada Darah
1. Hemofilia merupakan kelainan genetik yang menyebabkan kegagalan fungsi dalam Pembuluh darah seseorang. Akibatnya,
luka kecil dapat membahayakan nyawa. Luka bisa menyebabkan kehilangan darah yang parah dan kehabisan darah.
Trombosit menyebabkan darah membeku, menutup luka kecil, tetapi luka besar perlu dirawat dengan segera untuk
mencegah terjadinya kekurangan darah. Kerusakan pada organ dalam bisa menyebabkan luka dalam yang parah atau
hemorrhage.
2. Leukemia merupakan kanker pada jaringan tubuh pembentuk sel darah putih. Penyakit ini terjadi akibat kesalahan pada
pembelahan sel darah putih yang mengakibatkan jumlah sel darah putih meningkat dan kemudian memakan sel darah
putih yang normal.
3. Anemia kekurangan darah akibat pendarahan hebat, baik karena kecelakaan atau bukan (seperti pada operasi).
4. Hemofilia, suatu kelainan herediter (keturunan) dengan tidak adanya mekanisme darah, sehingga pasien dapat mengalami
pendarahan yang parah sesudah luka kecil.
5. Darah juga merupakan salah satu "vektor" dalam penularan penyakit. Salah satu contoh penyakit yang dapat ditularkan
melalui darah adalah AIDS. Darah yang mengandung Virus HIV dari makhluk hidup yang HIV positif dapat menular pada
makhluk hidup lain melalui sentuhan antara darah dengan darah, sperma, atau cairan tubuh makhluk hidup tersebut.

Kelainan Pada Jantung


1. Perikarditis,peradangan selaput pembungkus jantung dan kantong tempat jantung berada. Selaput yang meradang
mengeluarkan cairan yang berkumpul menjadi pembengkakan perikardial yang menyukarkan gerakan jantung.
2. Endokarditis, peradangan pada endokardium

Kelainan Pada Pembuluh


1. Aneurisma, pembengkakan yang berbentuk jala pada seluruh lingkaran arteri, tampak seperti tumor dapat menekan
struktur sekitarnya yang mengakibatkan gejala tekanan atau dapat pula robek.
2. Arteritis, peradangan pada arteri
3. Arteriosklerisis, pengerasan dinding arteri, umumnya bersamaan dengan hipertensi.
4. Arterosklerosis, kelainan progresif yang sering mengenai arteri anggota gerak bawah, yang menyebabkan rasa baal,
pemucatan dan sakit.
5. Flebitis, peradangan dinding vena yang dapat disebabkan infeksi atau pelukaan.
6. Trombosis vena, adanya bekuan darah yang menyumbat vena
7. Varises (pembuluh darah mekar), vena tepi mekar dan berkelok-kelok
8. Hemoroid (wasir), vena mekar pada rektum yang menyebabkan perdarahan hebat.

Anda mungkin juga menyukai