Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL HOME VISIT PASIEN Tn.

A DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Oleh:

Disusun Oleh:
ERMYLIA PRAVESTY
(1820206038)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH

YOGYAKARTA

2019

1
LEMBAR PEGESAHAN

PROPOSAL HOME VISITE PASIEN Tn. A DENGAN DIAGNOSA RESIKO


PERILAKU KEKERASAN DI RUANG GATOTKACA RSJ GRHASIA

YOGYAKARTA

Disusun Oleh:

ERMYLIA PRAVESTY

(1820206038)

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal:

Mengetahui,

CI

(Ns. Slamet Riyanto,S.Kep., M.Psi)

2
PROPOSAL PRE-PLANNING HOME VISIT

A. Latar Belakang

Kunjungan rumah atau home visite adalah salah satu intervensi keperawatan yang
dilakukan oleh seorang perawat dalam rangka memenuhi kebutuhan klien yang harus
dipenuhi oleh keluarga dalam proses penyembuhan klien (anggota keluarga yang sakit).

Kunjungan rumah perlu dilakukan terutama pada keluarga yang belum


mengetahui masalah yang dihadapi klien dan jarang mengunjungi pasien di rumah sakit.
Selain itu kunjungan rumah juga dilakukan kepada keluarga yang belum menerima
keadaan dan dampak terhadap keluarga akibat dari masalah yang dialami oleh klien.
Sehingga perawat perlu memberikan intervensi kepada keluarga berupa pendidikan
kesehatan tentang gangguan jiwa,masalah-masalah yang dialami klien yaitu Risiko Harga
Diri Rendah Kronis dan Resiko Perilaku Kekerasan dan cara-cara perawatan klien
dirumah, karena keluarga merupakan unit yang paling dekat dengan klien.

Diharapkan dengan adanya kunjungan rumah keluarga dapat merawat klien Risiko
Harga Diri Rendah Kronis dan Resiko Perilaku Kekerasan dirumah dengan benar dan
membantu mempercepat penyembuhan klien dan mengurangi resiko kambuh ulang.
Selain itu dengan adanya kunjungan rumah ini diharapkan keluarga dan lingkungan dapat
menerima kehadiran klien setelah klien kembali kerumah,tanpa membeda-bedakan
dengan anggota keluarga yang lainnya.

B. Tujuan
a. Umum
Setelah dilakukakan kunjungan rumah maka keluarga dapat mengetahui
masalah perilaku kekerasan yang terjadi pada pasien dan meningkatkan pengetahuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa.
b. Khusus
Setelah dilakukan kunjungan rumah maka keluarga dapat :
a. Membina hubungan saling percaya dengan perawat
b. Memberikan informasi tentang perkembangan klien
c. Memvalidasi dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan
dokumentasi medik tentang :
1. Riwayat Keluarga

3
2. Riwayat Perkembangan
3. Faktor predisposisi
4. Genogram
5. Alasan masuk rumah sakit
d. Merawat klien dengan masalah isolasi sosial (pengertian, penyebab, tanda,
gejala, akibat perilaku kekerasan, dan melatih cara konstruktif marah)
e. Memfasilitasi klien untuk minum obat, mengetahui macam-macam obat
yang diberikan pada klien dan melakukan kunjungan ulang dengan teratur
f. Melakukan pencegahan kambuh ulang pada pasien sesuai tanda gejala
yang muncul.

C. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Membuat proposal pre planning Home Visit dan media leaflet serta SAP
mengenai pendidikan kesehatan tentang minum obat.
b. Bekerjasama dengan Rumah Sakit Jiwa dalam pengurusan surat izin kunjungan
rumah
c. Bekerjasama dengan RT di lingkungan rumah klien
d. Melakukan kontrak dengan keluarga saat keluarga mengunjungi klien di Rumah
Sakit Jiwa atau melalui telepon
e. Membuat pedoman wawancara dan alat bantu pendidikan kesehatan
2. Sasaran
a. Suami klien
b. Anak klien
c. Ketua RT
3. Waktu dan Tempat
a. Hari :
b. Waktu :
c. Tempat :
4. Metoda
a. Diskusi
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
d. Wawancara
4
5. Media
a. Flipchart Resiko Perilaku Kekerasan
b. Leaflet Resiko Perilaku Kekerasan
c. SAP
d. Jadwal kegiatan harian klien
6. Perencanaan Pelaksanaan
Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
a. Orientasi
- Menciptakan hubungan saling percaya antara perawat dan keluarga klien
 Mengucapkan salam dengan senyum dan ramah
 Menyebutkan nama perawat dan nama panggilan perawat
 Menanyakan nama keluarga klien dan nama panggilan masing-masing
anggota keluarga klien
 Menjelaskan peran perawat dan keluarga klien dan kerahasiaan
- Menyepakati kontrak
 Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
 Menyatakan tujuan tindakan yang akan dilakukan
 Menyepakati bersama keluarga klien tentang tindakan yang akan dilakukan
 Menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan
- Mengatur posisi dan ciptakan lingkungan yang aman bagi keluarga klien dan
perawat
 Posisi diatur sesuai situasi
 Menjaga privacy dan kenyamanan bagi keluarga klien
 Menunjukkan sikap empati, tenang, dan bersahabat serta menatap keluarga
klien
- Membuka pembicaraan dengan topik netral
 Menanyakan perasaan keluarga klien
 Menanyakan aktivitas yang telah dilakukan
 Memberikan respons yang sesuai
 Menunjukkan sikap empati, tenang, dan bersahabat serta menatap keluarga
klien

b. Fase Kerja

5
- Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang:
 Pengertian dan penyebab perilaku kekerasan
 Tanda dan gejala perilaku kekerasan
 Akibat perilaku kekerasan
- Menjelaskan dan melatih keluarga cara mencegah perilaku kekerasan
 Mendiskusikan cara konstruktif mengontrol marah:
o Menjelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan
marah selain perilaku kekerasan (tarik nafas dalam, memukul
bantal, cerita pada orang lain, mengungkapkan bahwa dirinya
sedang marah pada orang lain yang menyebabkan ia marah
dengan baik dan secara spiritual)
o Mendemonstrasikan cara-cara sehat untuk mengungkapkan
marah dan mencegah perilaku kekerasan
 Tarik nafas dalam, pukul bantal atau kasur, atau
olahraga yang aman, dll yang adaptif dan sesuai kondisi
 Menceritakan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang
lain yang dipercaya (curhat)
o Meminta keluarga klien memperagakan cara mengungkapkan
marah yang sudah didemonstrasikan
o Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga klien
o Menanyakan perasaan keluarga klien setelah latihan
mengungkapkan marah yang sehat
 Menjelaskan cara-cara sehat lain untuk mengungkapkan marah dan
mencegah perilaku kekerasan
o Mengungkapkan kekesalannya pada orang yang menyebabkan
marah tanpa menyinggung perasaannya (asertif)
o Melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan
 Mendemonstrasikan cara asertif mengungkapkan marah
 Meminta keluarga klien memperagakan cara asertif yang telah
diajarkan
 Menanyakan perasaan keluarga klien setelah menggunakan cara yang
telah dilakukan

6
 Mendiskusikan manfaat cara yang telah dilakukan
- Beri pujian keluarga atas kemampuan memperagakan cara merawat klien
perilaku kekerasan
- Memberitahukan kepada keluarga untuk mengingatkan klien tentang cara
menyalurkan energi kemarahan.
c. Terminasi
1. Mengingatkan waktu interaksi akan segera berakhir.
2. Menanyakan perasaan keluarga klien setelah interaksi berakhir.
3. Meminta keluarga klien untuk menceritakan kembali apa yang telah dibahas
setelah interaksi.
4. Mengucapkan salam dan tersenyum ramah.
D. Rencana Evaluasi
a. Keluarga dapat menerima kedatangan petugas home visite dengan baik
b. Keluarga dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh petugas home visite, sebagai
berikut:
1. Apa masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien ?
2. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang kondisi klien saat ini ?
3. Apa yang Bapak/Ibu ketahui mengenai resiko perilaku kekerasan?
4. Apa yang Bapak/Ibu ketahui mengenai tanda dan gejala resiko perilaku
kekerasan?
5. Apa yang Bapak/Ibu ketahui mengenai akibat perilaku kekerasan?
6. Bagaimana cara keluarga merawat klien dengan masalah resiko perilaku
kekerasan?
7. Bagaimana cara menyalurkan energi untuk mencegah perilaku kekerasan?
c. Keluarga dapat menyebutkan kembali apa yang telah disampaikan oleh petugas home
visite dan bersedia melakukan perawatan setelah klien kembali ke rumah.
d. Keluarga siap menerima klien pulang ke rumah.

E. Rencana Tindak Lanjut


1. Keluarga akan merawat klien dirumah sesuai dengan yang telah dijelaskan oleh
perawat jika klien sudah pulang ke rumah.
7
2. Keluarga akan memperhatikan dan mengantar klien kontrol sesuai dengan
anjuran dokter dan perawat Rumah Sakit Jiwa Cisarua setelah klien pulang.
3. Keluarga akan selalu membantu dan mengawasi klien minum obat dan
mengawasi/mengobservasi perkembangan klien mengenai gejala kekambuhan
dan cara mengatasinya.
4. Keluarga dan lingkungan rumah mampu menerima kondisi klien.
5. Keluarga dapat membantu klien dalam melaksanakan jadwal kegiatan aktivitas
sehari-hari yang telah dibuat di rumah sakit.
6. Pendidikan Kesehatan Obat/Psikofarmaka
a. Menjelaskan macam-macam obat yang diminum klien.
b. Menjelaskan warna, nama dan kegunaan obat yang diminum.
c. Menjelaskan dosis obat yang diminum.
d. Menjelaskan waktu minum obat yang tepat.
e. Menjelaskan cara minum obat yang tepat.
f. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan selama minum obat.

LAMPIRAN

8
1. Pedoman Wawancara
Salam dan Perkenalan
“Selamat pagi pak, perkenalkan kami mahasiswa dari Unisa Jogja yang
sedang bertugas praktik keperawatan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Grhasia.
Nama saya Lestari, dan ini teman-teman saya Metha. Kami adalah perawat
yang merawat Ibu Suminah di Rumah Sakit sewaktu diruangan Drupadi.
Tujuan kami datang kesini untuk menjelaskan pada keluarga tentang kondisi
yang dialami oleh Ibu Suminah selama di Rumah Sakit Jiwa Grhasia.
Kaji & Validasi Informasi Tentang Klien
“Selain bapak siapa saja yang tinggal di rumah ini? Kapan bapak terakhir
membesuk Ibu Suminah? Apakah bapak mengetahui perubahan yang terjadi
pada istri bapak selama di rawat di Rumah sakit, bagaimana pandangan
bapak tentang keadaan yang di alami ibu suminah saat ini?”
Kontrak
“Baiklah pak, sesuai dengan tugas yang diberikan dari Rumah Sakit Jiwa
Grhasia, saya akan menjelaskan tentang masalah yang terjadi pada Ibu
Suminah yaitu mengenai resiko perilaku kekerasan. Kami akan
menjelaskannya sekarang, di ruangan ini tidak lama kurang lebih 45 menit.
Fase Kerja

Terminasi
“Bapak, seandainya masih kurang jelas dengan informasi yang telah kami
berikan tadi, ibu bisa datang ke Rumah Sakit Jiwa Grhasia untuk
mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Kami mengadakan kunjungan rumah
ini hanya satu kali, mudah-mudahan bapak dapat menerapkan semua yang
telah kita diskusikan, terima kasih atas waktunya. Kami semua izin untuk
pulang. Selamat siang…”

Anda mungkin juga menyukai