MAGELANG
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN ............................................................................................................... 2
B. TUJUAN ........................................................................................................................... 2
C. LAPORAN HASIL KEGIATAN PPI ................................................................................... 2
1. Surveilans ................................................................................................................... 2
a. Phlebitis ................................................................................................................
b. ISK ........................................................................................................................
c. ILO ........................................................................................................................
2. Audit Kewaspadaan Standar ......................................................................................
a. Kebersihan tangan ................................................................................................
b. Kepatuhan penggunaan APD ...............................................................................
c. Pengelolaan linen .................................................................................................
d. Kebersihan lingkungan .........................................................................................
e. Pengelolaan limbah dan benda tajam ...................................................................
f. Proses sterilisasi ...................................................................................................
g. Laporan kejadian tertusuk jarum ............................................................................
3. Pendidikan dan Pelatihan ...........................................................................................
D. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................................
E. PENUTUP ........................................................................................................................
A. PENDAHULUAN
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Rumah Sakit sebagai tolak ukur
mutu pelayanan kesehatan, dilakukan berdasarkan susunan progam kerja yang telah disusun
Tim PPI di awal tahun 2019. Adapun kegiatan Tim PPI meliputi :
1. Surveilans HAIs
2. Penerapan PPI / Pencegahan HAIs
3. Kewaspadaan Isolasi
4. Pendidikan dan Pelatihan
B. TUJUAN
Tergambarnya kegiatan yang telah dilakukan PPI dan pencapaiannya selama bulan Juli –
September 2019
1. Surveilans
Hasil surveilans diperoleh dari laporan dari unit perawatan dan rawat jalan dan kemudian
dilanjutkan dengan memastikan kejadian oleh IPCN. Penegakan diagnosa infeksi (HAIs) oleh
dokter DPJP. Data disajikan dalam angka permil(‰) atau per 1000 hari pemasangan alat
untuk Phlebitis, ISK, ILO. Serta persen(%) atau per 100 Tindakan operasi untuk
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
PHLEBITIS ISK ILO (%)
JUL 2.81 0 0.00
AGU 3.48 0 0.00
SEP 1.41 0 0.00
INSIDEN
JENIS HAIS DENOMINATOR NUMERATOR
RATE
ISK 267 0 0
PLEBITIS 4274 11 2,57
ILO 41 0 0
Dalam periode bulan Juli – September 2019 diperoleh data rata-rata angka kejadian
infeksi sebagai berikut :
- Infeksi saluran kemih akibat pemasangan kateter urine sebesar 0‰
- Plebitis akibat pemasangan infus perifer sebesar 2.57‰
- Infeksi luka operasi pada pasien post op SC dan APP sebesar 0%
a. Phlebitis
2.81
3.00
2.00 1.41
1.00
0.00
JUL AGU SEP
Kejadian Plebitis 2.81 3.48 1.41
Angka maksimal 5 5 5
Angka plebitis bulan Juli – September 2019 rata- rata 2.57‰ lebih tinggi dibanding dengan
periode sebelumnya yaitu 1.6‰ . Rata – rata kejadian phlebitis terjadi setelah hari ke 2
pemasangan infus. Plebitis bisa terjadi karena faktor internal dan eksternal pasien, misalnya
kurangnya penerapan Bundles phlebitis, pemberian obat–obatan parenteral konsentrasi
tinggi, kondisi pasien imunocompromise, personal hygiene, penyakit sekunder lainnya.
PLAN
Berdasarkan angka kejadian phlebitis periode sebelumnya, Tim PPI membuat perencanaan
mengurangi kejadian phlebitis dibawah 5‰ setiap bulan dengan menerapkan bundles
pencegahan phlebitis sesuai dengan SPO yang berlaku dan disosialisasikan ke petugas
terkait. Monitoring oleh Tim PPI secara berkala.
DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Ditemukan bahwa belum semua perawat memahami dan melaksanakan bundles
pencegahan phlebitis
ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan sosialisasi ulang pencegahan phlebitis :
a) Menggunakan APD sarung tangan dan tingkatkan prinsip aseptic saat pemasangan
dan saat perawatan infus.
b) Lakukan desinfeksi dengan alkohol swab tunggu sampai kering setiap melalukan
insersi.
c) Pilih vena di ektremitas yang besar dan usahakan tidak di daerah tekukan.
d) Menggunakan IV dressing steril transparan setiap kali pemasangan infus, mengganti
setiap 72 jam tetapi tetap mengobservasi tanda- tanda phlebitis setiap shiftnya.
e) Apabila untuk pemberian tranfusi darah / lemak, infus set diganti setiap selesai
transfusi.
3.00
2.00
1.00
0.00 0.00 0.00
0.00
JUL AGU SEP
Angka ISK 0.00 0.00 0.00
Angka maksimal 5 5 5
Selama periode Juli – September 2019 tidak ditemukan kejadian ISK akibat pemasangan
kateter urine.
PLAN
Berdasarkan angka kejadian ISK periode sebelumnya, Tim PPI membuat perencanaan
mengurangi kejadian ISK dibawah 5‰ setiap bulan dengan menerapkan bundles
pencegahan ISK sesuai dengan SPO yang berlaku dan disosialisasikan ke petugas terkait.
Monitoring oleh Tim PPI secara berkala.
DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Ditemukan bahwa perawat mulai patuh menerapkan bundles pencegahan ISK
2) Ditemukan urine bag tergeletak di lantai
3) Beberapa pasien tidak dilakukan penis/vulva hygiene
STUDY
Pendekatan
Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur SPO pencegahan ISK sudah ada Lakukan sosialisasi ulang SPO secara
di ruangan, tidak dibaca ulang berkala misal pada pertemuan rutin
ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan sosialisasi ulang SPO pencegahan ISK
2) Memotivasi petugas untuk mempertahankan dan meningkatkan kepatuhan
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0 0 0 0 0 0
0
Sectio Caesarea Apendiktomi
JULI 0 0
AGUSTUS 0 0
SEPTEMBER 0 0
.
Pada periode Juli – September 2019 tidak ditemukan kejadian ILO
Julmlah %
Bulan Jenis operasi Jumlah Op
ILO ILO
1. JULI Sectio Caesarea 1 0 0
Apendiktomi 10 0 0
2. AGUSTUS Sectio Caesarea 1 0 0
Apendiktomi 10 0 0
3. SEPTEMBER Sectio Caesarea 6 0 0
Apendiktomi 13 0 0
PLAN
Berdasarkan angka kejadian ILO periode sebelumnya, Tim PPI membuat perencanaan
mengurangi kejadian ILO dibawah 2% setiap bulan dengan menerapkan bundles
pencegahan ILO sesuai dengan SPO yang berlaku dan disosialisasikan ke petugas terkait.
Monitoring oleh Tim PPI secara berkala.
DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Tidak ditemukan kejadian ILO
2) Ditemukan bahwa belum semua perawat menerapkan bundles pencegahan ILO
3) Ditemukan pemberian antibiotik profilaksis lebih dari 1 jam sebelum insisi
4) Ditemukan baju operasi pasien dipakai dari ruangan sejak pagi hari sebelum operasi
ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan sosialisasi ulang SPO pencegahan ILO
2) Melakukan koordinasi dengan bidang keperawatan untuk sosialisasi ulang SPO
perawatan luka.
Grafik angka kepatuhan kebersihan tangan petugas Rumah Sakit Lestari Raharja periode Juli
– September 2019
100
90 84 83 83
80
70
60
50 Angka Kepatuhan
40 Target
30
20
10
0
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
PLAN
Berdasarkan angka kepatuhan kebersihan tangan periode sebelumnya yang belum memenuhi
target, Tim PPI membuat perencanaan meningkatkan kepatuhan petugas dalam melakukan
kebersihan tangan. Monitoring dan audit oleh Tim PPI secara berkala.
DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Mobilitas yang tinggi membuat petugas sering lupa melakukan kebersihan tangan
terutama sebelum ke pasien dan setelah kontak lingkungan pasien.
STUDY
Pendekatan
Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur Fasilitas handrub sudah Lengkapi fasilitas kebersihan tangan
terpenuhi, fasilitas handwash
masih kurang handuk / tissue
untuk pengering tangan setelah
cuci tangan.
Proses Petugas sering terburu2 dan lupa Lakukan edukasi dan motivasi yang
melakukan kebersihan tangan lebih intensif ke petugas jaga untuk
melakukan kebersihan tangan
ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan sosialisasi ulang Kebersihan tangan ke semua petugas RS
2) Koordinasi dengan bidang keperawatan, Kepala ruang untuk saling mengingatkan
3) Mengusulkan pemenuhan fasilitas tissu untuk pengering tangan
100
80
Persen
60
40
20
0
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
Masker 75 80 81
Sarung tangan 80 75 85
Apron 80 80 85
Target 100 100 100
PLAN
Berdasarkan angka kepatuhan penggunaan APD periode sebelumnya, Tim PPI membuat
perencanaan meningkatkan kepatuhan petugas dalam menggunakan APD sesuai indikasi.
Monitoring dan audit oleh Tim PPI secara berkala.
DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Ditemukan perawat menggunakan sarung tangan tidak sesuai indikasi
2) Ditemukan perawat tidak segera melepas APD setelah selesai satu tindakan
STUDY
Pendekatan
Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur SPO penggunaan APD sudah Lakukan edukasi ulang tentang
ada indikasi penggunaan APD
Fasilitas APD tidak lengkap di Lengkapi fasilitas APD
Loundry dan CSSD
Proses Petugas kurang memahami Lakukan edukasi ke petugas untuk
indikasi penggunaan sarung menggunakan APD sesuai indikasi
tangan dan melepas setelah selesai satu
Petugas tidak memahami tindakan.
transmisi mikroorganisme dapat
melalui APD
Outcome Capaian angka kepatuhan Tingkatkan kepatuhan, Karu dan
ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan edukasi ulang tentang penggunaan APD
2) Memberikan dukungan dan motivasi kepada perawat melalui koordinasi dengan Karu
dalam meningkatkan kepatuhan penggunaan APD
3) Mengusulkan APD untuk unit yang belum lengkap
c. Linen
Grafik kepatuhan pengelolaan linen bulan Juli – September 2019
100
80
Persen
60
40
20
0
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
Pemisahan 86 90 90
Penghitungan 95 95 95
Transportasi 80 80 85
Penyimpanan 90 95 95
Target 100 100 100
PLAN
Berdasarkan angka kepatuhan periode sebelumnya, Tim PPI membuat perencanaan
meningkatkan kepatuhan petugas dalam pengelolaan linen. Monitoring dan audit oleh Tim PPI
secara berkala.
DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Ditemukan linen infeksius dan non infeksius tercampur dalam troli
2) Ditemukan waktu transportasi linen kotor tidak sesuai jadwal dan bertabrakan dengan
pengiriman alat steril dari CSSD
3) Ditemukan barang selain linen ikut terbawa ke loundry
4) Ditemukan linen infeksius tercampur dalam mesin cuci non infeksius
STUDY
ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan edukasi ulang tentang pengelolaan linen
2) Melakukan oordinasi dngan bidang Penunjang untuk maintenance dan kalibrasi alat
Kebersihan Lingkungan
120
100
80
Persen
60
40
20
0
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
Kebersihan ruangan 85 80 85
Kebersihan tempat tidur,
70 70 80
troly, dll
Target 100 100 100
PLAN
Berdasarkan angka kepatuhan periode sebelumnya, Tim PPI membuat perencanaan
meningkatkan kepatuhan petugas dalam kebersihan ruangan dan lingkungan sekitar pasien.
Monitoring dan audit oleh Tim PPI secara berkala.
DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Ditemukan sudut-sudut ruangan yang sempit dan tidak terjangkau mop tampak kotor dan
berdebu
2) Ditemukan lingkungan (barang bawaan pasien) sekitar pasien tidak rapi.
STUDY
Pendekatan
Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur Ada SPO pembersihan ruangan Lakukan sosialisasi ulang,
oleh petugas cleaning service
Ada kebijakan penunggu pasien
tidak menggelar tikar pada jam
tertentu
Proses Petugas kurang peduli terhadap Lakukan edukasi ke petugas, berikan
hal-hal detail ruangan yang sulit masukan untuk pembersihan lebih
terjangkau, tidak dilakukan maksimal
pembersihan rutin
Budaya keluarga pasien yang
membawa terlalu banyak barang Edukasi pasien dan penunggu untuk
ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan edukasi ulang tentang pentingnya kebersihan lingkungan, SPO pembersihan
2) Melakukan koordinasi dengan semua petugas untuk saling mengingatkan tetang
kebersihan
3) Melakukan edukasi pada keluarga pasien saat orientasi pasien baru untuk menjaga
kerapian dan kebersihan
4) Melakukan koordinasi dengan saatpam untuk pembatasan jam besuk
100
90
Persen
80
70
60
50
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
Pemisahan 95 95 95
Transportasi 88 90 90
Penanganan benda tajam 95 95 95
Target 100 100 100
PLAN
Berdasarkan angka kepatuhan periode sebelumnya, Tim PPI membuat perencanaan
meningkatkan kepatuhan petugas dalam pengelolaan limbah dan benda tajam. Monitoring
dan audit oleh Tim PPI secara berkala.
DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Ditemukan limbah yang tidak sesuai tempatnya
2) Ditemukan jarum tidak langsung dibuang di safety box
ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan edukasi ulang tentang pentingnya pengelolaan limbah yang benar
2) Melengkapi safety box di semua troli tindakan sehingga lebih mudah terjangkau petugas.
80
70
60
50
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
Pencucian 90 90 90
Alur 60 75 75
Packing 95 95 95
Sterilisasi 75 75 75
Penyimpanan 100 100 100
PLAN
Tim PPI membuat perencanaan melakukan monitoring proses sterilisasi secara berkala.
DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Belum ada CSSD
2) Ditemukan packing masih menggunakan kain, belum ada uji masa kadaluwarsa
3) Proses pencucian alat masih dilakukan di ruang perawatan (kecuali IBS)
4) Distribusi alat steril sering menggunakan troly terbuka
STUDY
Pendekatan
Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur Belum tersedia CSSD Pengusulan dibuatkan CSSD
Ada SPO proses sterilisasi Sosialisasi ulang
Tersedia troli instrumen steril dan
instrumen kotor
Wrapping paper terbatas hanya Rekomendasikan untuk packing
untuk instrumen kecil dengan bahan yang lebih aman dan
efisien
Proses Petugas tidak patuh dalam Lakukan edukasi ke petugas, berikan
pengangkutan instrumen steril masukan untuk melakukan sesuai
menggunakan troli tertutup dari standar
CSSD ke IBS karena lokasi yang
relative jauh serta beban
instrumen yang berat.
ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Mengusulkan dibuat CSSD atau proses sterilisasi tersentral
2) Melakukan edukasi ulang tentang pentingnya penggunaan troli tertutup
3) Merekomendasikan penggunaan wrapping paper untuk packing instrumen IBS.
4) Mengusulkan uji kuman untuk menentukan masa kadaluarsa alat steril.
1. Kesimpulan
a. Angka Infeksi rumah sakit / HAIs, di Rumah Sakit Lestari Raharja masih perlu
pengendalian yang lebih intensif terutama pada kasus phlebitis.
b. Perlu dilakukan langkah-langkah yang kongkrit untuk pengendalian infeksi ini sehingga
menurunkan angka kejadian infeksi.
c. Kepatuhan cuci tangan petugas sudah mencapai target
d. Pemrosesan peralatan masih ada yang melaksanakan di poliklinik karena keterbatasan
jumlah alat.
2. Saran
a. Perlu adanya pelatihan / refresh untuk pencegahan infeksi bagi seluruh staff yang terkait.
b. Pengumpulan data / pelaporan harus sesuai dengan kejadiannya dan harus dipahami
kapan kita laporkan sebagai infeksi, sehingga tidak ada yang ditutupi atau bahkan
dilebihkan.
c. Pengisian data yang konsisten melalui sistem informasi yang berbasis komputer untuk
pengisian data kejadian infeksi di ruangan oleh IPCLN.
Demikian laporan kegiatan yang telah dilakukan oleh KPPIRS selama 3 (tiga) bulan ini, kami
mohon rekomendasi dari bapak direktur untuk perbaikan pada periode selanjutnya. Atas
perhatian dan dukungannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Mengetahui
Ketua Tim PPI Sekretaris Tim PPI / IPCN
Disposisi direktur