Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN TRIWULAN

TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

PERIODE JULI – SEPTEMBER 2019

RUMAH SAKIT LESTARI RAHARJA

MAGELANG
DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN ............................................................................................................... 2
B. TUJUAN ........................................................................................................................... 2
C. LAPORAN HASIL KEGIATAN PPI ................................................................................... 2
1. Surveilans ................................................................................................................... 2
a. Phlebitis ................................................................................................................
b. ISK ........................................................................................................................
c. ILO ........................................................................................................................
2. Audit Kewaspadaan Standar ......................................................................................
a. Kebersihan tangan ................................................................................................
b. Kepatuhan penggunaan APD ...............................................................................
c. Pengelolaan linen .................................................................................................
d. Kebersihan lingkungan .........................................................................................
e. Pengelolaan limbah dan benda tajam ...................................................................
f. Proses sterilisasi ...................................................................................................
g. Laporan kejadian tertusuk jarum ............................................................................
3. Pendidikan dan Pelatihan ...........................................................................................
D. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................................
E. PENUTUP ........................................................................................................................

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 1


LAPORAN KEGIATAN TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

BULAN JULI – SEPTEMBER 2019

A. PENDAHULUAN

Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Rumah Sakit sebagai tolak ukur
mutu pelayanan kesehatan, dilakukan berdasarkan susunan progam kerja yang telah disusun
Tim PPI di awal tahun 2019. Adapun kegiatan Tim PPI meliputi :
1. Surveilans HAIs
2. Penerapan PPI / Pencegahan HAIs
3. Kewaspadaan Isolasi
4. Pendidikan dan Pelatihan
B. TUJUAN

Tergambarnya kegiatan yang telah dilakukan PPI dan pencapaiannya selama bulan Juli –
September 2019

C. LAPORAN HASIL KEGIATAN PPI

1. Surveilans
Hasil surveilans diperoleh dari laporan dari unit perawatan dan rawat jalan dan kemudian
dilanjutkan dengan memastikan kejadian oleh IPCN. Penegakan diagnosa infeksi (HAIs) oleh
dokter DPJP. Data disajikan dalam angka permil(‰) atau per 1000 hari pemasangan alat
untuk Phlebitis, ISK, ILO. Serta persen(%) atau per 100 Tindakan operasi untuk

GRAFIK KEJADIAN HAIs


DI RUMAH SAKIT LESTARI RAHARJA MAGELANG
BULAN JULI - SEPTEMBER 2019
4.00

3.50

3.00

2.50

2.00

1.50

1.00

0.50

0.00
PHLEBITIS ISK ILO (%)
JUL 2.81 0 0.00
AGU 3.48 0 0.00
SEP 1.41 0 0.00

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 2


TABEL KEJADIAN HAIs DI RUMAH SAKIT LESTARI RAHARJA MAGELANG
BULAN JULI – SEPTEMBER 2019

INSIDEN
JENIS HAIS DENOMINATOR NUMERATOR
RATE
ISK 267 0 0
PLEBITIS 4274 11 2,57
ILO 41 0 0

Dalam periode bulan Juli – September 2019 diperoleh data rata-rata angka kejadian
infeksi sebagai berikut :
- Infeksi saluran kemih akibat pemasangan kateter urine sebesar 0‰
- Plebitis akibat pemasangan infus perifer sebesar 2.57‰
- Infeksi luka operasi pada pasien post op SC dan APP sebesar 0%

a. Phlebitis

GRAFIK KEJADIAN PLEBITIS


DI RS LESTARI RAHARJA MAGELANG
BULAN JULI - SEPTEMBER 2019(‰)
6.00
5.00
4.00 3.48
PERMIL

2.81
3.00
2.00 1.41

1.00
0.00
JUL AGU SEP
Kejadian Plebitis 2.81 3.48 1.41
Angka maksimal 5 5 5

Angka plebitis bulan Juli – September 2019 rata- rata 2.57‰ lebih tinggi dibanding dengan
periode sebelumnya yaitu 1.6‰ . Rata – rata kejadian phlebitis terjadi setelah hari ke 2
pemasangan infus. Plebitis bisa terjadi karena faktor internal dan eksternal pasien, misalnya
kurangnya penerapan Bundles phlebitis, pemberian obat–obatan parenteral konsentrasi
tinggi, kondisi pasien imunocompromise, personal hygiene, penyakit sekunder lainnya.

PLAN
Berdasarkan angka kejadian phlebitis periode sebelumnya, Tim PPI membuat perencanaan
mengurangi kejadian phlebitis dibawah 5‰ setiap bulan dengan menerapkan bundles
pencegahan phlebitis sesuai dengan SPO yang berlaku dan disosialisasikan ke petugas
terkait. Monitoring oleh Tim PPI secara berkala.

DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Ditemukan bahwa belum semua perawat memahami dan melaksanakan bundles
pencegahan phlebitis

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 3


2) Ditemukan beberapa perawat memencet karet pada infus set dan melakukan flushing
dengan aquades ketika menemukan aliran infus yang macet atau tidak lancar.
3) Pelaporan kejadian phlebitis untuk mencari data kejadian phlebitis belum maksimal,
masih memungkinkan ada kejadian yang tidak terlaporkan.
STUDY
Pendekatan
Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur SPO sudah ada di ruangan, tidak Lakukan sosialisasi ulang SPO secara
dibaca ulang dan hanya beberapa berkala missal pada pertemuan rutin
perawat saja yang melakukan ruangan.
tindakan sesuai SPO
Tingkatkan kesadaran petugas
Ganti dressing infus maksimal 72 jam
atau ketika terlihat kotor /
mengelupas.
Proses Budaya kerja turun temurun Lakukan edukasi tentang pencegahan
didapatkan dari perawat senior di phlebitis, jelaskan rasional tindakan
ruang tersebut yang dilakukan.

Kepatuhan hand hygiene masih Tingkatkan kepatuhan, lakukan


dibawah target 80% sosialisasi lebih sering.

Pelaporan kejadian phlebitis Tingkatkan budaya melaporkan


belum maksimal kejadian
Outcome Capaian angka phlebitis dibawah Tingkatkan kemampuan IPCN dan
angka maksimal 5 ‰ IPCLN dalam melakukan surveilan
kejadian HAIs

ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan sosialisasi ulang pencegahan phlebitis :
a) Menggunakan APD sarung tangan dan tingkatkan prinsip aseptic saat pemasangan
dan saat perawatan infus.
b) Lakukan desinfeksi dengan alkohol swab tunggu sampai kering setiap melalukan
insersi.
c) Pilih vena di ektremitas yang besar dan usahakan tidak di daerah tekukan.
d) Menggunakan IV dressing steril transparan setiap kali pemasangan infus, mengganti
setiap 72 jam tetapi tetap mengobservasi tanda- tanda phlebitis setiap shiftnya.
e) Apabila untuk pemberian tranfusi darah / lemak, infus set diganti setiap selesai
transfusi.

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 4


f) Tidak melakukan pemencetan serta flushing untuk mempertahankan aliran infus.
Pertahankan jarak tempat insersi dengan tiang infus 90-100 cm baik saat berbaring,
duduk maupun berdiri, edukasi pasien dan keluarga untuk menjaga ketinggian botol
infus dan meminimalkan gerak agar aliran infus tetap lancar.
g) Tingkatkan teknik aseptik dan cara pemberian obat – obatan parenteral yang benar.
2) Melakukan sosialisasi ulang tentang hand hygiene untuk meningakatkan kepatuhan 5
momen dan 6 langkah.
3) Tingkatkan kesadaran untuk melaporkan kejadian phlebitis.

b. ISK ( Infeksi Saluran Kemih )

GRAFIK KEJADIAN ISK


DI RS LESTARI RAHARJA MAGELANG
BULAN JULI - SEPTEMBER 2019(‰)
6.00
5.00
4.00
PERMIL

3.00
2.00
1.00
0.00 0.00 0.00
0.00
JUL AGU SEP
Angka ISK 0.00 0.00 0.00
Angka maksimal 5 5 5

Selama periode Juli – September 2019 tidak ditemukan kejadian ISK akibat pemasangan
kateter urine.

PLAN
Berdasarkan angka kejadian ISK periode sebelumnya, Tim PPI membuat perencanaan
mengurangi kejadian ISK dibawah 5‰ setiap bulan dengan menerapkan bundles
pencegahan ISK sesuai dengan SPO yang berlaku dan disosialisasikan ke petugas terkait.
Monitoring oleh Tim PPI secara berkala.

DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Ditemukan bahwa perawat mulai patuh menerapkan bundles pencegahan ISK
2) Ditemukan urine bag tergeletak di lantai
3) Beberapa pasien tidak dilakukan penis/vulva hygiene

STUDY
Pendekatan
Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur SPO pencegahan ISK sudah ada Lakukan sosialisasi ulang SPO secara
di ruangan, tidak dibaca ulang berkala misal pada pertemuan rutin

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 5


dan hanya beberapa perawat ruangan.
saja yang melakukan tindakan
sesuai SPO
Proses Petugas tidak melakukan Edukasi ulang petugas untuk
penis/vulva hygiene pada pasien menggantung kantong urine dehingga
terpasang kateter tidak menempel lantai, saling
mengingatkan pada petugas lain
Petugas sering tidak peduli ketika
melihat kantong urine tergeletak
di lantai
Outcome Capaian angka ISK dibawah Tingkatkan kemampuan IPCN dan
angka maksimal 15 ‰ IPCLN dalam melakukan surveilan
Tingkatkan kesadaran semua perawat
dan bidan untuk melaporkan kejadian
HAIs

ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan sosialisasi ulang SPO pencegahan ISK
2) Memotivasi petugas untuk mempertahankan dan meningkatkan kepatuhan

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 6


c. ILO (Infeksi luka operasi)

GRAFIK ANGKA KEJADIAN ILO


DI RS LESTARI RAHARJA MAGELANG
PERIODE JULI - SEPTEMBER 2019
1
0.9
0.8
0.7
0.6
PERSEN

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0 0 0 0 0 0
0
Sectio Caesarea Apendiktomi
JULI 0 0
AGUSTUS 0 0
SEPTEMBER 0 0
.
Pada periode Juli – September 2019 tidak ditemukan kejadian ILO

Julmlah %
Bulan Jenis operasi Jumlah Op
ILO ILO
1. JULI Sectio Caesarea 1 0 0
Apendiktomi 10 0 0
2. AGUSTUS Sectio Caesarea 1 0 0
Apendiktomi 10 0 0
3. SEPTEMBER Sectio Caesarea 6 0 0
Apendiktomi 13 0 0

PLAN
Berdasarkan angka kejadian ILO periode sebelumnya, Tim PPI membuat perencanaan
mengurangi kejadian ILO dibawah 2% setiap bulan dengan menerapkan bundles
pencegahan ILO sesuai dengan SPO yang berlaku dan disosialisasikan ke petugas terkait.
Monitoring oleh Tim PPI secara berkala.

DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Tidak ditemukan kejadian ILO
2) Ditemukan bahwa belum semua perawat menerapkan bundles pencegahan ILO
3) Ditemukan pemberian antibiotik profilaksis lebih dari 1 jam sebelum insisi
4) Ditemukan baju operasi pasien dipakai dari ruangan sejak pagi hari sebelum operasi

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 7


STUDY
Pendekatan
Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur SPO sudah ada di ruangan, tidak Lakukan sosialisasi ulang SPO secara
dibaca ulang dan hanya berkala misal pada pertemuan rutin
beberapa perawat saja yang ruangan.
melakukan tindakan sesuai SPO
Program one day off sudah
berjalan. Tetapi kejadian operasi Memaksimalkan waktu one day off
cito pada hari tersebut cukup lebih efektif untuk pembersihan
banyak lingkungan kamar operasi
Proses Petugas memberikan injeksi Buat kesepakatan perawat bangsal
antibiotik profilaksis pagi hari dengan perawat OK untuk kepastian
lebih dari 1 jam sebelum operasi, jam operasi, injeksi diberikan sesaat
sebelum berangkat ke kamar operasi

Petugas poliklinik kurang Koordinasi dengan bidang


menjaga sterilitas instrumen keperawatan untuk sosialisasi ulang
medikasi SPO perawatan luka.
Membuat suatu kegiatan / pelatihan
teknik perawatan luka
Outcome Capaian angka ILO dibawah Tingkatkan kemampuan IPCN dan
angka maksimal 2% IPCLN dalam melakukan surveilan
Tingkatkan kesadaran semua perawat
dan bidan untuk melaporkan kejadian
HAIs

ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan sosialisasi ulang SPO pencegahan ILO
2) Melakukan koordinasi dengan bidang keperawatan untuk sosialisasi ulang SPO
perawatan luka.

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 8


2. Audit kewaspadaan standar
a. Kebersihan tangan
Audit kebersihan tangan dilakukan oleh IPCN menggunakan instrumen yang diadaptasi dari
WHO dengan cara observasi langsung. Proses audit dilaksanakan setiap bulan dengan waktu
yang tidak terjadwal. Audit yang dilakukan adalah kepatuhan 5 waktu kebersihan tangan.

Grafik angka kepatuhan kebersihan tangan petugas Rumah Sakit Lestari Raharja periode Juli
– September 2019

100

90 84 83 83
80

70

60

50 Angka Kepatuhan

40 Target

30

20

10

0
JULI AGUSTUS SEPTEMBER

PLAN
Berdasarkan angka kepatuhan kebersihan tangan periode sebelumnya yang belum memenuhi
target, Tim PPI membuat perencanaan meningkatkan kepatuhan petugas dalam melakukan
kebersihan tangan. Monitoring dan audit oleh Tim PPI secara berkala.
DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Mobilitas yang tinggi membuat petugas sering lupa melakukan kebersihan tangan
terutama sebelum ke pasien dan setelah kontak lingkungan pasien.

STUDY
Pendekatan
Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur Fasilitas handrub sudah Lengkapi fasilitas kebersihan tangan
terpenuhi, fasilitas handwash
masih kurang handuk / tissue
untuk pengering tangan setelah
cuci tangan.
Proses Petugas sering terburu2 dan lupa Lakukan edukasi dan motivasi yang
melakukan kebersihan tangan lebih intensif ke petugas jaga untuk
melakukan kebersihan tangan

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 9


Berikan reward (lisan) untuk petugas
yang patuh melakukan cuci tangan
dan punishment (teguran) untuk yang
tidak patuh.
Outcome Capaian angka kepatuhan Tingkatkan kepatuhan kebersihan
kebersihan tangan dibawah tangan, Karu dan IPCLN
target 80% mengingatkan ke petugas lain di
ruangan

ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan sosialisasi ulang Kebersihan tangan ke semua petugas RS
2) Koordinasi dengan bidang keperawatan, Kepala ruang untuk saling mengingatkan
3) Mengusulkan pemenuhan fasilitas tissu untuk pengering tangan

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 10


b. Kepatuhan Penggunaan APD

Grafik Kepatuhan Penggunaan APD


di RSUD Kabupaten Temanggung
Periode Juli - September 2019
120

100

80
Persen

60

40

20

0
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
Masker 75 80 81
Sarung tangan 80 75 85
Apron 80 80 85
Target 100 100 100

PLAN
Berdasarkan angka kepatuhan penggunaan APD periode sebelumnya, Tim PPI membuat
perencanaan meningkatkan kepatuhan petugas dalam menggunakan APD sesuai indikasi.
Monitoring dan audit oleh Tim PPI secara berkala.

DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Ditemukan perawat menggunakan sarung tangan tidak sesuai indikasi
2) Ditemukan perawat tidak segera melepas APD setelah selesai satu tindakan

STUDY
Pendekatan
Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur SPO penggunaan APD sudah Lakukan edukasi ulang tentang
ada indikasi penggunaan APD
Fasilitas APD tidak lengkap di Lengkapi fasilitas APD
Loundry dan CSSD
Proses Petugas kurang memahami Lakukan edukasi ke petugas untuk
indikasi penggunaan sarung menggunakan APD sesuai indikasi
tangan dan melepas setelah selesai satu
Petugas tidak memahami tindakan.
transmisi mikroorganisme dapat
melalui APD
Outcome Capaian angka kepatuhan Tingkatkan kepatuhan, Karu dan

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 11


penggunaan APD dibawah target IPCLN mengingatkan ke petugas lain
100% di ruangan

ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan edukasi ulang tentang penggunaan APD
2) Memberikan dukungan dan motivasi kepada perawat melalui koordinasi dengan Karu
dalam meningkatkan kepatuhan penggunaan APD
3) Mengusulkan APD untuk unit yang belum lengkap

c. Linen
Grafik kepatuhan pengelolaan linen bulan Juli – September 2019

Kepatuhan Pemisahan Linen Kotor


120

100

80
Persen

60

40

20

0
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
Pemisahan 86 90 90
Penghitungan 95 95 95
Transportasi 80 80 85
Penyimpanan 90 95 95
Target 100 100 100

PLAN
Berdasarkan angka kepatuhan periode sebelumnya, Tim PPI membuat perencanaan
meningkatkan kepatuhan petugas dalam pengelolaan linen. Monitoring dan audit oleh Tim PPI
secara berkala.

DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Ditemukan linen infeksius dan non infeksius tercampur dalam troli
2) Ditemukan waktu transportasi linen kotor tidak sesuai jadwal dan bertabrakan dengan
pengiriman alat steril dari CSSD
3) Ditemukan barang selain linen ikut terbawa ke loundry
4) Ditemukan linen infeksius tercampur dalam mesin cuci non infeksius
STUDY

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 12


Pendekatan
Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur SPO penggunaan sudah ada dan Lakukan edukasi ulang pengelolaan
disosialisasikan linen
Prasarana loundry sudah Maintenance dan kalibrasi mesin cuci.
tersedia namun belum sempurna, Operator menjalankan mesin sesuai
mesin cuci sering eror SPO
Proses Petugas kurang menyadari Lakukan edukasi ke petugas untuk
tujuan pemisahan linen kotor mengelola linen dengan benar,
pemisahan linen sesuai jenisnya,
Petugas tidak memperhatikan penghitungan dilakukan sebelum
ada barang yang ikut terbawa masuk ke troli linen.
linen ke loundry

Kondisi ruangan sering sibuk Sesuaikan dengan jadwal pengiriman


pekerjaan lain ketika jam linen kotor
pengiriman linen kotor
Outcome Capaian angka kepatuhan Tingkatkan kepatuhan, Karu
pengelolaan linen dibawah target mengingatkan ke petugas lain di
100% ruangan

ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan edukasi ulang tentang pengelolaan linen
2) Melakukan oordinasi dngan bidang Penunjang untuk maintenance dan kalibrasi alat

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 13


d. Lingkungan

Kebersihan Lingkungan
120

100

80
Persen

60

40

20

0
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
Kebersihan ruangan 85 80 85
Kebersihan tempat tidur,
70 70 80
troly, dll
Target 100 100 100

PLAN
Berdasarkan angka kepatuhan periode sebelumnya, Tim PPI membuat perencanaan
meningkatkan kepatuhan petugas dalam kebersihan ruangan dan lingkungan sekitar pasien.
Monitoring dan audit oleh Tim PPI secara berkala.

DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Ditemukan sudut-sudut ruangan yang sempit dan tidak terjangkau mop tampak kotor dan
berdebu
2) Ditemukan lingkungan (barang bawaan pasien) sekitar pasien tidak rapi.

STUDY
Pendekatan
Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur Ada SPO pembersihan ruangan Lakukan sosialisasi ulang,
oleh petugas cleaning service
Ada kebijakan penunggu pasien
tidak menggelar tikar pada jam
tertentu
Proses Petugas kurang peduli terhadap Lakukan edukasi ke petugas, berikan
hal-hal detail ruangan yang sulit masukan untuk pembersihan lebih
terjangkau, tidak dilakukan maksimal
pembersihan rutin
Budaya keluarga pasien yang
membawa terlalu banyak barang Edukasi pasien dan penunggu untuk

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 14


sehingga tampak tidak rapi dan menaati peraturan
sulit dibersihkan
Outcome Capaian angka kepatuhan Tingkatkan kepatuhan sesuai target
kebersihan lingkungan dibawah
target 100%

ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan edukasi ulang tentang pentingnya kebersihan lingkungan, SPO pembersihan
2) Melakukan koordinasi dengan semua petugas untuk saling mengingatkan tetang
kebersihan
3) Melakukan edukasi pada keluarga pasien saat orientasi pasien baru untuk menjaga
kerapian dan kebersihan
4) Melakukan koordinasi dengan saatpam untuk pembatasan jam besuk

e. Limbah dan benda tajam

Pegelolaan limbah dan benda tajam


110

100

90
Persen

80

70

60

50
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
Pemisahan 95 95 95
Transportasi 88 90 90
Penanganan benda tajam 95 95 95
Target 100 100 100

PLAN
Berdasarkan angka kepatuhan periode sebelumnya, Tim PPI membuat perencanaan
meningkatkan kepatuhan petugas dalam pengelolaan limbah dan benda tajam. Monitoring
dan audit oleh Tim PPI secara berkala.

DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Ditemukan limbah yang tidak sesuai tempatnya
2) Ditemukan jarum tidak langsung dibuang di safety box

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 15


STUDY
Pendekatan
Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur Ada SPO pemilahan limbah Sosialisasi ulang
Ada fasilitas tempat sampah
sesuai jenis
Proses Petugas sering terburu-buru dan Lakukan edukasi ke petugas, berikan
tidak memperhatikan tempat masukan untuk lebih memperhatikan
sampah yang sesuai
Lengkapi safety box disetiap troli
Safety box terbatas letaknya jauh tindakan
dari petugas
Outcome Capaian angka kepatuhan Tingkatkan kepatuhan sesuai target
penanganan limbah dibawah
target 100%

ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Melakukan edukasi ulang tentang pentingnya pengelolaan limbah yang benar
2) Melengkapi safety box di semua troli tindakan sehingga lebih mudah terjangkau petugas.

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 16


f. Monitoring Proses Sterilisasi

Monitoring Proses sterilisasi


110
100
90
Persen

80
70
60
50
JULI AGUSTUS SEPTEMBER
Pencucian 90 90 90
Alur 60 75 75
Packing 95 95 95
Sterilisasi 75 75 75
Penyimpanan 100 100 100

PLAN
Tim PPI membuat perencanaan melakukan monitoring proses sterilisasi secara berkala.

DO
IPCN melakukan monitoring di ruangan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Belum ada CSSD
2) Ditemukan packing masih menggunakan kain, belum ada uji masa kadaluwarsa
3) Proses pencucian alat masih dilakukan di ruang perawatan (kecuali IBS)
4) Distribusi alat steril sering menggunakan troly terbuka

STUDY
Pendekatan
Analisis Rekomendasi
sistem
Struktur Belum tersedia CSSD Pengusulan dibuatkan CSSD
Ada SPO proses sterilisasi Sosialisasi ulang
Tersedia troli instrumen steril dan
instrumen kotor
Wrapping paper terbatas hanya Rekomendasikan untuk packing
untuk instrumen kecil dengan bahan yang lebih aman dan
efisien
Proses Petugas tidak patuh dalam Lakukan edukasi ke petugas, berikan
pengangkutan instrumen steril masukan untuk melakukan sesuai
menggunakan troli tertutup dari standar
CSSD ke IBS karena lokasi yang
relative jauh serta beban
instrumen yang berat.

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 17


Outcome Capaian angka kepatuhan Tingkatkan kepatuhan sesuai target
proses sterilisasi dibawah target
100%

ACTION
Berdasarkan temuan dan analisa dari Tim PPI maka ditetapkan langkah-langka sebagai
berikut
1) Mengusulkan dibuat CSSD atau proses sterilisasi tersentral
2) Melakukan edukasi ulang tentang pentingnya penggunaan troli tertutup
3) Merekomendasikan penggunaan wrapping paper untuk packing instrumen IBS.
4) Mengusulkan uji kuman untuk menentukan masa kadaluarsa alat steril.

g. Laporan Kejadian Tertusuk Benda Tajam


Pada periode bulan Juli – September 2019 tidak ada laporan kejadian tertusuk jarum bekas

3. Pendidikan dan Pelatihan


a. Kegiatan PPI untuk Pengunjung , Penunggu dan Pasien:
- Sosialisasi pengunjung rumah sakit tentang PPI kerja sama dengan PKMRS.
- Sosialisasi tentang PPI oleh IPCLN di ruang perawatan
- Pemasangan banner, poster yang berisikan informasi dan sosialisasi tentang Etika Batuk
dan Cuci tangan.
b. Kegiatan PPI untuk staf :
- Inhouse training PPI
- Mengikuti seminar dan pelatihan diluar RS

D. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
a. Angka Infeksi rumah sakit / HAIs, di Rumah Sakit Lestari Raharja masih perlu
pengendalian yang lebih intensif terutama pada kasus phlebitis.
b. Perlu dilakukan langkah-langkah yang kongkrit untuk pengendalian infeksi ini sehingga
menurunkan angka kejadian infeksi.
c. Kepatuhan cuci tangan petugas sudah mencapai target
d. Pemrosesan peralatan masih ada yang melaksanakan di poliklinik karena keterbatasan
jumlah alat.
2. Saran
a. Perlu adanya pelatihan / refresh untuk pencegahan infeksi bagi seluruh staff yang terkait.
b. Pengumpulan data / pelaporan harus sesuai dengan kejadiannya dan harus dipahami
kapan kita laporkan sebagai infeksi, sehingga tidak ada yang ditutupi atau bahkan
dilebihkan.
c. Pengisian data yang konsisten melalui sistem informasi yang berbasis komputer untuk
pengisian data kejadian infeksi di ruangan oleh IPCLN.

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 18


d. Perlu pemahaman semua pihak tentang pembatasan kunjungan, terutama anak-anak
dibawah 12 tahun masih banyak yang masuk keruangan rawat inap.
e. Perlu dukungan manajemen yang berkesinambungan untuk pelayanan yang baik dan
berkualitas dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.
f. Pengendalian resistensi antimikroba melalui Tim PPRA segera dibentuk.
g. Mengusulkan penambahan alat-alat instrument untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit
melalui CSSD.
h. Melengkapi fasilitas cuci tangan baik untuk petugas, pasien dan pengunjung.
i. Menerapkan 5 saat dan 6 langkah cuci tangan bagi semua petugas rumah sakit untuk
memutus mata rantai infeksi.
j. Melengkapi ruang isolasi dengan exhaust yang berjarak 30 cm dari lantai.
k. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tentang PPI yang melibatkan petugas, pasien
dan pengunjung.

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 19


E. PENUTUP

Demikian laporan kegiatan yang telah dilakukan oleh KPPIRS selama 3 (tiga) bulan ini, kami
mohon rekomendasi dari bapak direktur untuk perbaikan pada periode selanjutnya. Atas
perhatian dan dukungannya kami ucapkan banyak terima kasih.

Mengetahui
Ketua Tim PPI Sekretaris Tim PPI / IPCN

dr. Susilo Bramugandono Erina Oktavianingrum, S.kep. Ns

Disposisi direktur

Laporan Triwulan 3 Tim PPI RSLR 20

Anda mungkin juga menyukai