Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Jamu adalah obat tradisional Indonesia yang dibuat dari tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut
secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan data empiris
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu deg glass,
lumpang alu, mikroskop, objek gelas, pipet tetes, pinset, gegep, dan spiritus.
NaOH, iodium, haksel, jamu rajangan terdiri dari delima (Punica granatum),
jintan hitam (Nigella sativa), kayu manis (Cinnamomum burmanii), kumis kucing
leucephala), sirih (Piper bettle), merica hitam (piper nigrum), kapulaga (Amomum
xanthoriza).
Adapun cara kerja pada uji mikroskopik jamu adalah disiapkan alat dan
bahan, diambil sampel rajangan dan dihaluskan pada lumping alu, jika telah halus
diambil sedikit dan diletakkan pada objek gelas, ditetesi beberapa pereaksi yaitu
bentuk lebih jelas xylem dan floem dengan cara mewarnai bentuk selnya sehingga
terlihat lebih jelas, penggunaan FeCl3 untuk mengetahui pertumbuhan sel atau
dan menghilangkan pati dari kandungan protein pada sampel. Penggunaan NaOH
jamu. Alasan sampel difiksasi yaitu untuk menghilangkan adanya kandungan air,
metabolism secara cepat. Ditutup deg glass agar sampel yang diamati dapat
Adapun hasil dari uji mikroskopik pada percobaan yang telah dilakukan
kloralhidrat, iodium. Akan tetapi hasil dari uji mikroskopik ini tidak terlalu jelas
bentuk sel pada simplisia rajangn. Sehingga terdapat perbedaan yang cukup
banyak karena kualitas dari mikroskop yang digunakan kurang bagus. Jadi, untuk
berbentuk persegi tidak beraturan, tidak terlihat mesofil dan terdapat ruang antar
sel. Pada jintan hitam bentuk sel persegi panjang tidak beratutran dan epidermis
yang rapat. Pada haksel merica hitam terdapat berkas pembuluh dan korteks. Pada
simplisia sepang terlihat bentuk sel yang rapat dan terlihat epidermisnya.
bawah. Sambiloto memiliki epidermis bawah dengan stomata dan sisik, epidermis
atas, dan jaringan penutup. Pada kapulaga memiliki epidermis, serabut halus, sel
batu, dan serabut haji. Pada temulawak memiliki rambut penutup, epidermis,
Pada biji pala memiliki kutikula, epidermis luar, hypodermis, psrenkim, berkas
pembuluh, sel minyak, granul amilodektrim, epidermis dalam. Pada jintan hitam
memiliki rambut bercabang, epikarp, mesokarp, berkas pembuluh, sel batu, dan
rambut sel yang tebal. Pada delima terdapat jaringan gabus, parenkim, sel
idioblas, jari-jari empulur. Pada merica hitam terdapat sklereid, kulit biji,
parenkim, minyak atrsiri. Pada daun sirih memiliki xylem, floem, rambut penutup,
pengujian mikroskop, tidak diperoleh hasil yang bagus karena kualitas mikroskop
Hubungan percobaan dengan ayat yaitu pada Al-Qur’an surah Taha ayat 53:
Artinya:
“ (Tuhan) yang telah menjadikan bagaimana bumi sebagai hamparan dan yang
telah menjadikan bagimu dibumi itu jalan-jalan dan menurunkan dari langit air
hujan. Maka kami, tumuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis aneka macam
tumbuh-tumbuhan.”
Makna dari ayat di atas adalah Allah SWT telah menciptakan berbagai
memenuhi kebutuhan manusia baik sebagai sumber makanan atau obat-obat yang
Trubus. Herbal Indonesia, Berkhasiat Bukti Ilmiah dan Cara Racik. Trubus