RSUD KOMODO
Jl. Raya Marombok, Ds. Golo Bilas, Kec. Komodo, Kab. Manggarai Barat- Prov NTT
Email : rsudkomodo@yahoo.com Kode Pos : 86554
TENTANG
RSUD KOMODO
RSUD Komodo
Direktur,
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sumber Daya Manusia yang ada di rumah sakit harus dilakukan pengelolaan
dengan baik oleh karena itu diperlukan suatu pedoman pengelolaan Sumber Daya
Manusia RSUD Komodo.
B. TUJUAN PEDOMAN
Pedoman Pengelolaan Sumber Daya Manusia ini dimaksudkan sebagai acuan
dalam melaksanakan pengelolaan Sumber Daya Manusia mulai dari Perencanaan
Kebutuhan dan Pola Ketenagaan, Perekrutan Pegawai, Orientasi Pegawai,
Kredensi, Penempatan, Penugasan, Seleksi, Penilaian Kinerja di RSUD Komodo.
D. BATASAN OPERASIONAL
1. BKD adalah Badan Kepegawaian Daerah
5. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau kerampilan melalui
pendidikan formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan
6. Analisis Beban Kerja adalah suatu teknik manajemen yang dilakukan secara
sistematis untuk memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan
efisiensi kerja organisasi berdasarkan volume kerja.
9. Beban Kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu
jabatan/unit organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan
norma waktu.
10. Perekrutan Pegawai Negeri Sipil adalah Proses kegiatan untuk mengisi
formasi yang lowong yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah
Manggarai Barat.
11. Tenaga Honor Daerah adalah Pegawai non PNS yang direkrut oleh Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) untuk memenuhi kebutuhan tenaga di tiap tiap
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan kontrak tahunan dan diberi
upah yang bersumber dari APBD
12. Orientasi adalah bekal yang diberikan terhadap pegawai baru untuk
mengenal Struktur Organisasi dan tugas-tugas yang dilakukan oleh Unit
kerja RSUD Komodo.
13. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan adalah suatu daftar yang memuat
hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan seorang Pegawai RSUD Komodo
dalam waktu 1 (satu) tahun yang dibuat oleh Pejabat Penilai.
E. LANDASAN HUKUM
2. Penanggung jawab
Penanggung jawab untuk tersedianya dokumen pola ketenagaan rumah sakit
sepenuhnya berada pada Kepala Tata Usaha dan dalam merealisasikan
tanggungjawab ini dibantu oleh tim yang terdiri dari para Kepala Seksi dan
dibantu oleh Kepala Ruangan / Unit.
3. Persiapan
a. Mengumpulkan peraturan/perundang-undangan yang berkaitan dengan
kualifikasi atau kompetensi penerimaan dan penempatan pegawai Rumah
Sakit
b. Memperhatikan pengorganisasian dari setiap Bidang/Bagian unit kerja
4. Penghitungan
a. Jika ditemukan adanya peraturan yang mengikat adanya persyaratan
kualifikasi atau kompetensi dalam suatu jabatan di unit kerja, maka
persyaratan itu harus dipenuhi
b. Jika tidak ada ketentuan yang mengikat untuk menghitung maupun
persyaratan untuk menduduki jabatan tertentu, maka jumlah pegawai yang
dibutuhkan bisa dihitung atau ditentukan berdasarkan beban kerja yang ada
pada unit kerja tersebut dengan tetap memperhatikan persyaratan jabatan
yang telah ditetapkan
c. Metode Perhitungan Beban kerja yang lazim digunakan adalah dengan
metode WISN (Workload Indicator Staff Need), yaitu metode dengan
mempertimbangkan beberapa aspek perhitungan yaitu :
1) Menetapkan waktu kerja tersedia
Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja tersedia adalah
sebagai berikut :
Hari kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit atau
Peraturan Daerah setempat, pada umumnya dalam satu
minggu adalah 6 hari kerja. Dalam satu tahun 300 hari kerja ( 6
hari x 50 minggu ). ( A )
Cuti tahunan, sesuai ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti 12
hari kerja setiap tahunnya . ( B )
Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di
rumah sakit untuk mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi/profesionalisme setipa kategori SDM memiliki hak
untuk mengikuti pelatihan/kursus/seminar/loka karya dalam 6
hari kerja.(C)
Hari Libur Nasional, berdasarkan Keputusan Bersama Menteri
Terkait tentang hari libur nasional dan cuti bersama ditetapkan
15 hari kerja dan 4 hari kerja untuk cuti bersama. ( D )
Ketidak hadiran kerja, sesuai data rata-rata ketidak hadiran
kerja ( selama kurun waktu 1 tahun ) karena alasan sakit, tidak
masuk dengan atau tanpa pemberitahuan/ijin. ( E )
Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di rumah sakit
pada umumnya waktu kerja dalam 1 hari adalah 7 jam ( 6 hari
kerja / minggu ). ( F )
Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan
untuk menetapkan waktu tersedia dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
A = Hari Kerja
B = Cuti Tahunan
C = Pendidikan dan Pelatihan
D = Hari Libur Nasional
E = Ketidak Hadiran Kerja
F = Waktu Kerja
Keterangan :
A. Jumlah kegiatan pelayanan selama 7 bulan
B. Rata-rata kegiatan pelayanan perbulan
C. Jumlah pelayanan 5 bulan berikutnya ( b x 5 bulan )
D. Jumlah kumulatif kegiatan pelayanan selama 1 tahun ( A + C )
KODE INSTALASI RI
DATA RAWAT INAP INTERNA BEDAH
KEBUTUHAN SDM
Data kegiatan Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap yang telah diperoleh
dan standar beban kerja dan standar kelonggaran merupakan sumber data
untuk perhitungan kebutuhan SDM di setiap Instalasi dan unit kerja dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Tujuan Khusus :
1. Memenuhi kebutuhan tenaga di suatu ruang atau instalasi
2. Mengurangi kejenuhan tenaga/ pegawai
3. Memelihara hubungan bai kantar ruangan
4. Memberi kesempatan untuk meningkatkan ketrampilan
5. Meningkatkan pelayanan dan motivasi Pegawai agar mempunyai
kemapuan profesional
Adapun proses Penempatan dan Penempatan kembali staf adalah sebagai berikut:
Setelah dilakukan pemutakhiran staf/ pegawai maka pihak manajemen dalam hal ini
Direktur Rumah Sakit menetapkan Jumlah Staf Rumah Sakit dalam bentuk Surat
Keputusan. Keputusan direktur sewaktu waktu dapat ditinjau kembali apabila
terdapat penambahan atau pengurangan jumlah staf di Rumah Sakit.
SK Direktur tentang penetapan jumlah staf ini berbasiskan data yang valid dan
prosesnya berjenjang, data dikumpul dari Ruangan/ Unit, divalidasi kembali dengan
data kepegawaian, jika sesuai maka SK dapat dikeluarkan. Jika ditemukan ketidak
sesuaian, maka akan dilakukan cross check kembali sampai datanya valid/ sesuai.
G. PEREKRUTAN PEGAWAI
Rekrutmen Pegawai Baik Klinis Maupun Non Klinis dilakukan secara terpusat
oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Manggarai Barat. Badan
Kepegawaian Daerah melakukan rekrutmen tenaga / karyawan di RSUD Komodo
berdasarkan kebutuhan tenaga berdasarkan kualifikasi dan kompetensi yang
diajukan oleh RSUD Komodo.
Rekrutmen ketenagaan yang dilakukan oleh BKD mencakup 2 (dua) kategori
yaitu :
1. ASN (Aparatur Sipil Negara)
Rekrutmen dilakukan terpusat oleh BKD berdasarkan kuota yang
diberikan pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah Manggarai Barat
yang dilakukan sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan Pemerintah.
Selanjutnya Pemerintah Daerah dalam hal ini adalah BKD memetakan
tenaga yang akan direkrut sebagai calon ASN untuk selanjutnya dibuat
dalam satu Regulasi Daerah yaitu Peraturan Bupati (PERBUP) terkait
perekrutan tenaga ASN daerah. Setelah Proses ujian selesai dan telah
ditetapkan tenaga yang lulus seleksi, maka BKD mengeluarkan SPT
(surat perintah tugas) yang dikeluarkan oleh Bupati Manggarai Barat
untuk kepada yang bersangkutan melaporkan diri ke Satuan Kerja sesuai
dengan formasi yang diambil.
Rumah Sakit menerima SPT dari tenaga Baru, maka selanjutnya akan
melakukan orientasi kepada yang bersangkutan baik umum maupun
khusus. Sebelum ditempatkan di unit kerja yang bersangkutan wajib
mengikuti proses kredensialing yang dilakukan oleh sub komite terkait
untuk selanjutnya diberikan SKK (Surat Kewenangan Klinis) oleh Direktur
Rumah Sakit.
2. Tenaga Kontrak Daerah (Honorer Daerah)
Hampir sama dengan rekrutmen yang dilakukan untuk tenaga ASN,
dalam rekrutmen tenaga Kontrak Daerah semuanya terpusat dilakukan
oleh BKD. Setelah rekrutmen selesai maka yang bersangkutan diberikan
SPT (surat perintah tugas) untuk selanjutnya di bawa ke SKPD atau unit
kerja sesuai penugasan.
Tenaga Kontrak yang diberi SPT ke RSUD Komodo terdiri dari tenaga
Klinis dan Non Klinis, yang selanjutnya oleh bagian SDM (TU) akan
melakukan orientasi terlebih dahulu (orientasi umum dan khusus) dan
juga tetap wajib mengikuti kredensialing untuk selanjutnya diberi SKK
(Surat Kewenangan Klinis) oleh Direktur Rumah Sakit.
H. ORIENTASI PEGAWAI
Orientasi adalah kegiatan pengenalan kepada Karyawan Baru yang ditugaskan di
RSUD Komodo. Karyawan yang wajib mengikuti kegiatan orientasi adalah yang
baru ditugaskan di RSUD Komodo baik dari luar RSUD maupun yang baru
dipindahkan ke unit tugas baru di lingkungan RSUD Komodo.
I. KREDENSIALING
Kredensialing adalah proses evaluasi terhadap tenaga Medik, Keperawatan dan
penunjang lainnya untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis.
J. REKREDENSIALING
Rekredensialing adalah proses kredensialing ulang untuk memberikan
tambahan kewenangan klinis kepada tenaga Medis, Keperawatan dan Penunjang
setelah yang bersangkutan mengikuti Pendidikan, Pelatihan, Magang dan atau
memiliki kemampuan dalam penguasaan teknologi kesehatan tertentu.
Rekredensialing juga bisa diartikan sebagai proses pengurangan kewenangan klinis
kepada tenaga Medis, keperawatan atau penunjang karena alasa alasan tertentu
seperti sakit dan adanya indikasi ketidakmampuan melaksanakan rincian
kewenangan klinis sebelumnya.
Proses rekredensialing prosesnya sama seperti proses kredensialing. Hasil
Rekredensialing akan dikeluarkan dalam bentuk Surat Penugasan Klinis berikut
Rincian Kewenangan Klinisnya yang dikeluarkan oleh Direktur Rumah Sakit.
L. SELEKSI / PROMOSI
Proses seleksi dimaksudkan untuk mendapatkan pegawai yang memenuhi syarat
dan memiliki kualifikasiyang sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang ada atau
sesuai dengan kebutuhan organisasi atau untuk jabatan tertentu seperti jabatan
kepala ruang, kepala instalasi, dan pejabat struktural.
Beberapa hal yang menjadi pertimbagnagn dalam prose seleksi adalah
1. Usia
Jumlah umur yang dihitung dari tanggal bulan tahun kelahiran
2. Golongan / Pangkat
Golongan dan Kepangkatan dalam PNS
3. Pendidikan
Pendidikan formal terakhir yang diperoleh pada institusi Pendidikan
4. Pengalaman
Jumlah pengalaman dalam menduduki Jabatan Struktural (Bagi Yang
Akan Dipromosikan)
5. Kedisiplinan
Suatu sikap mental yang tercermin dalam tingkah laku dan perbuatan
yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan
dan ketertiban sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
2. Seleksi Makalah
a. PNS yang memenuhi syarat administrasi wajib malakukn penulisan makalah
yang berkaitan dengn tugas pokok dan fungsi.
b. Seleksi makalah dilakukan untuk mengukur kompetensi dalam hal analisis,
pemikiran strategis, perencanaan, organisasi serta komunikasi tertulis.
c. Penilaian makalah mengunakan pedoman yang akan ditetapkan oleh BKD
Pelatihan wajib ini diperbaharui tiap 2 (dua) tahun sekali. Setiap pelatihan yang
dilaksanakan telah dianggarkan dalam DPA RSUD Komodo.
O. MUTASI
Mutasi pegawai secara internal di RSUD Komodo dapat dilakukan terhadap semua
pegawai. Mutasi dilakukan antar jabatan atau tugas dalam 1 (satu) Bagian / Bidang,
antar ruang dan atau antar Instalasi/unit kerja di RSUD Komodo.
Mutasi pegawai di RSUD Komodo dapat dilakukan atas dasar sebagai berikut :
1. Atas permintaan sendiri;
2. Usulan dari unit kerjanya.
3. Kebijakan langsung Direktur.
4. Pendayagunaan tenaga karena pengembangan kompetensi jabatan.
Mutasi tersebut dapat dilakukan pula secara periodik 3 (tiga) tahun sekali antar Sub.
Bagian atau Bagian bila memang diperlukan atau untuk mencegah konflik
kepentingan pegawai yang memiliki hubungan tali perkawinan dan hubungan darah
secara langsung dalam satu unit kerja dapat dimutasi pada unit yang berbeda.
Q. PENILAIAN KINERJA
Semua pegawai akan diakukan penilaian kinerja dalam bentuk Penilaian Prestasi
Kerja dan Evaluasi Kinerja Profesi Kesehatan Evaluasi kinerja dilaksanakan secara
periodik sebagai berikut :
1. Evaluasi kinerja 3 bulan setelah / selama orientasi umum dan khusus Evaluasi
kinerja ini dilakukan oleh pejabat atasan langsung di unit kerja dan diberlakukan
untuk pegawai baru.
2. Penilaian atau evaluasi penempatan bagi pegawai yang dipindah tugaskan
setelah 3 (tiga) bulan;
3. Penilaian Prestasi Kerja setiap tahun pada akhir Desember tiap tahunnya.
(sementara atau berkelanjutan) dan efeknya mungkin segera terjadi atau perlu
waktu lama. Efek terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak
langsung. Kesehatan dan keselamatan kerja diharapkan untuk melindungi
kesehatan tenaga kerja, meningkatkan efisiensi kerja, mencegah terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit.
Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubunganya dengan
pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang meliputi,
antara lain: metode bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat
menyebabkan kecelakaan, penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang.
Pada hakekatnya ilmu kesehatan kerja mempelajari dinamika, akibat dan
problematika yang ditimbulkan akibat hubungan interaktif tiga komponen utama
yang mempengaruhi seseorang bila bekerja yaitu:
1. Kapasitas kerja: Status kesehatan kerja, gizi kerja, dan lain-lain.
2. Beban kerja: fisik maupun mental.
3. Beban tambahan yang berasal dari lingkungan kerja antara lain:bising, panas,
debu, parasit, dan lain-lain.
Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu kesehatan
kerja yang optimal. Sebaliknya bila terdapat ketidakserasian dapat menimbulkan
masalah kesehatan kerja berupa penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang
pada akhirnya akan menurunkan produktifitas kerja. Keselamatan dan kesehatan
kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur
dan sejahtera. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan
dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan
setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas
kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya risiko kecelakaan di lingkungan
kerja.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka sangatlah penting apabila Bagian
Organisasi dan Kepegawaian selalu menjaga kesehatan, kepuasan dan
produktifitas. Keselamatan terhadap staf sendiri dapat diupayakan melalui program
pelatihan staf, penyediaan tempat yang aman, memelihara peralatan, mencegah
adanya kemungkinan infeksi dan berbagai faktor lainnya.
Demikian juga pemeriksan kesehatan awal bagi karyawan baru dan
pemeriksaan kesehatan secara rutin , imunisasi dan kemudahan mendapatkan
pelayanan kesehatan telah diatur dalam pelayanan kesehatan bagi pegawai.
Disamping itu penerapan tentang kewajiban untuk mengikuti pelatihan
tentang kesehatan dan keselamatan kerja, infeksi nosokomial, patient safety dan
pelatihan Bantuan Hidup Dasar (Basic Live Suport) adalah
S. PENGENDALIAN MUTU
ditetapkan).
saat;
standar