Anda di halaman 1dari 12

2.

2 Proses Asuhan Keperawatan Transkultural pada kasus Fraktur


1.2.1 Kasus
Ny.Y perempuan umur 55 tahun beragama islam diantarkan suaminya dirumah sakit
medika dengan keluhan nyeri pada tulang keringnya. Tn.Y mengatakan nyerinya
timbul akibat Ny.Y terjatuh dari pohon keramat didesanya, kemudian menurut
kepercayaan orang sekitar Ny.Y terjatuh akibat didorong oleh penunggu pohon
keramat tersebut. Menurut cerita yang dikatakan Tn.Y, saat istrinya jatuh dari pohon
dan mengeluarkan banyak darah Ny.Y langsung dibawa ke dukun, lalu Ny.Y dipijat
menggunakan batang sereh yang dibakar dengan bacaan doa-doa. Tn.A mengatakan
istrinya dilarang mengkonsumsi ikan, daging, dan telur. Namun Ny.Y masih tampak
lemah, lesu, dan tampak meringis kesakitan, pada saat diberikan pertolongan
kesehatan Tn.Y masi terlihat kebinggungan. Setelah dilakukan pemeriksaaan melalui
rontgen, pada hasil rontgen terlihat bahwa terdapat adanya retak pada tulang kering
Ny.Y dan pada saat dilakukan pemeriksaan fisik diperoleh Tekanan darah 80/60
mmHg, denyut nadi 120 x/menit, suhu 38,500̊ C.

PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny.Y
Jenis Kelamin : perempuan
Usia : 55 Tahun
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
Pekerjaan : Ibu rumah Tangga
Alamat : Jl. Blimbing
Diagnosa Medis : Fraktur Tibia (Retak tulang kering)

B. Penanggung Jawab
Nama : Tn. Y
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 58 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SD
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Alamat : Jl. Blimbing
Hubungan Dengan Pasien : Suami klien
Keluhan Utama : Nyeri pada Tulang Kering ( Fraktur )

1. Riwayat Kesehatan Saat ini : saat ini Klien merasakan nyeri pada
tulang keringnya. Tn.Y mengatakan nyerinya timbul akibat Ny.Y
terjatuh dari pohon keramat didesanya, kemudian menurut
kepercayaan orang sekitar Ny.Y terjatuh akibat didorong oleh
penunggu pohon keramat tersebut.
2. Riwayat kesehatan Masa Lalu : Pada masa lalu Klien tidak memiliki
riwayat kesehatan sehingga tidak ada pengaruh dalam kesehatan
saat ini.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga : Keluarga Klien tidak memiliki
penyakit apapun sehingga penyakit klien ditimbulkan bukan dari
keluarga.
4. Riwayat pengobatan : Ada riwayat pengobatan dar keluarga yaitu
pengobatan dari dukun sehingga klien sebelum dibawa ke tim
medis dibawa terlebih dahulu ke dukun tersebut.

C. Riwayat Kesehatan
Teori Sunrise model :
1. Faktor Tekhnologi
a. Persepsi Sehat Sakit
persepsi klien mengenai sehat sakit,klien mengatakan biasanya klien cukup datang
ke dukun dalam mengatasi permasalahan kesehatan, selain itu juga sering
menkonsumsi obat tradisional.
b. Alasan mencari bantuan kesehatan
Tn.Y mengatakan bahwa istrinya didorong oleh pohon penunggu keramat, sehingga
Tn.Y mencari bantuan kesehatan dengan membawa Ny.Y kedukun, selain itu
keluarga Tn.Y mempunyai kebiasaan berobat kedukun
c. Alasan klien memilih pengobatan alternative
Tn.Y sebagai keluarga klien mengatakan bahwa sebelum klien dibawa ke rumah
sakit harapan kita, saat istrinya nya jatuh Ny.Y langsung dibawa ke dukun, lalu Ny.Y
dipijit menggunakan batang sereh yang di bakar dengan bacaan doa-doa. Tn.Y
mengatakan Ny.Y dilarang mengkonsumsi makanan seperti ikan, daging, dan telur.
Alasan keluarga klien memilih pengobatan alternative karena Tn.Y sebagi suami
klien mempercayai bahawa istrinya yaitu Ny.Y terjatuh karena didorong oleh
penunggu pohon keramat.
d. Persepsi penggunaan dan pemanfaatan tekhnologi
1. Hasil pemeriksaan rontgen, pada hasil rontgen terlihat bahwa terdapat adanya
retak pada tulang kering Ny.Y
2. Ny.Y akan melakukan operasi.

2. Faktor Agama dan Filosofi


1. Agama yang dianut klien adalah islam,
2. klien & keluarga mempunyai pandangan bahwa sakit yang diderita Ny.Y akibat
gangguan dari makhluk gaib , klien & keluarga biasanya datang kedukun dan
meminta doa-doa agar penyakitnya berkurang .

3. Faktor Sosial dan Ikatan Kekerabatan


1. Tn.Y yaitu suami dari Ny.Y seorang karyawan
2. umur Ny.Y 45 tahun

4. Faktor nilai budaya dan gaya hidup klien


1. Bahasa yang digunakan klien adalah bahasa indonesia
2. Ny.Y dipijit menggunakan batang sereh yang di bakar dengan bacaan doa-doa.
3. Ny.Y terjatuh karena memanjat pohon
4. Ny.Y tidak mengosumsi makanan seperti ikan, daging, dan telur, karena dukun
setempat melarangnya untuk memakan jenis makanan tersebut

5. Faktor hukum dan kebijakan yang berlaku


Jam berkunjung Klien pukul 09.00 sampai 17.00, jumlah anggota keluarga yang boleh
menunggu hanya suami dan kerabat Klien,cara pembayaran biaya rumah sakit di
peroleh dari penghasilan suami klien

6. Faktor Ekonomi
Tn.Y seseorang yang berprofesi sebagai karyawan. Biaya rumah sakit
ditanggung oleh keluarga klien. Keluarga klien juga menggunakan
asuransi.
ANALISIS DATA
No. Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS : - Perdarahan hebat - Hipovolemia
- Pasien mengatakan - Kekurangan (kekurangan
badannya lemah, volume cairan cairan/ darah)

lesu
DO :

- Frekuensi nadi
meningkat : 120
kali/menit
- Tekanan darah
menurun : 80/60
mmHg
- Suhu meningkat :
38,500̊ C.

2. DS : - Fraktur Tibia - Nyeri akut


- Pasien mengatakan ( retaknya tulang
nyeri pada tulang kering)
keringnya
DO :
- Tampak meringis
kesakitan
- Frekuensi nadi
meningkat : 120
kali/menit

3. DS : - Kompleksitas - Manajemen
- Pasien mengatakan program kesehatan tidak
masih lemah, lesu, perawatan/ efektif
dan kesakitan pengobatan
DO : - Kurang terpapar
- Gagal melakukan informasi
tindakan untuk
mengurangi faktor
risiko
4. DS : - Malnutrisi - Risiko Infeksi
- Pasien dilarang
mengkonsumsi
ikan, daging, dan
telur
DO : -

DIAGNOSIS

No. Diagnosis
1. Hipovolemia b.d perdarahan hebat, kekurangan intake cairan d.d Frekuensi nadi
meningkat, tekanan darah menurun, suhu tubuh meningkat, dan merasa lemah dan
lesu.
2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d mengeluh nyeri, tampak meringis, dan
frekuensi nadi meningkat.
3. Manajemen kesehatan tidak efektif b.d kompleksitas program perawatan/
pengobatan, kurang terpapar informasi d.d mengungkapkan kesulitan dalam
menjalani program pengobatan, dan gagal melakukan tindakan untuk mengurangi
faktor risiko.
4. Risiko Infeksi d.d malnutrisi.

INTERVENSI
No. Diagnosis Luaran Intervensi
1. Hipovolemia b.d Setelah dilakukan Manajemen Hipovolemi
perdarahan hebat, intervensi keperawatan
selama 1x24 jam status Observasi:
kekurangan intake
cairan membaik dengan - periksa tanda dan
cairan d.d Frekuensi kriteria: gejala hipovolemi
nadi meningkat, (mis. Frekuensi
- perasaan lemas
tekanan darah menurun:5 nadi meningkat,
- frekuensi nadi nadi teraba
menurun, suhu tubuh membaik:5 lemah,tekanan
- tekanan darah darah
meningkat, dan
membaik:5 menurun,lemah)
merasa lemah dan - monitor intake dan
- suhu tubuh output cairan
lesu.
membaik:5
DS : Terapeutik:
- Pasien
- hitung kebutuhan
mengatakan cairan
badannya - berikan asupan
cairan oral
lemah, lesu
DO : Edukasi:
← - anjurkan
- Frekuensi memperbanyak
asupan cairan oral
nadi
- anjurkan
meningkat : menghindari
120 perubahan posisi
mendadak
kali/menit
- Tekanan Kolaborasi:
darah - kolaborasi
menurun : pemberian produk
80/60 mmHg darah.
- Suhu
meningkat :
38,500̊ C.

2. Nyeri akut b.d agen


Setelah dilakukan Manajemen nyeri
pencedera fisik d.d intervensi keperawatan
Observasi :
selama 2x24 jam maka
mengeluh nyeri, - Identifikasi lokasi,
tingkat nyeri akut
karakteristik,
tampak meringis, menurun dengan
kriteria: durasi, frekuensi,
dan frekuensi nadi kualitas dan
- Keluhan nyeri
meningkat. menurun:5 intensitas nyeri
- Meringis - Identifikasi skala
menurun:5 nyeri
DS : - Monitor efek
samping
- Pasien penggunaan
mengatakan
nyeri pada analgetik
tulang Terapeutik :
keringnya
- Berikan teknik
DO : nonfarmakologis
- Tampak untuk mengurangi
nyeri (terapi
meringis musik, terapi pijat,
kesakitan teknik imajinasi
terbimbing)
- Frekuensi - Kontrol
nadi lingkungan yang
memperberat rasa
meningkat :
nyeri (misal suhu
120 ruangan,
kali/menit pencahayaan dan
kebisingan)
Edukasi:

- Jelaskan penyebab
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
- Ajari teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri
Kolaborasi:

- Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu

3. Manajemen Setelah dilakukan Edukasi program


kesehatan tidak intervensi keperawatan pengobatan
efektif b.d selama 2x24 jam maka Observasi:
kompleksitas Manajemen kesehatan - Identifikasi
program perawatan/ meningkat dengan pengetahuan
pengobatan, kurang kriteria: tentang pengobatan
terpapar informasi - Melakukan yang
d.d mengungkapkan tindakan untuk direkomendasikan
kesulitan dalam mengurangi - Identifikasi
menjalani program faktor risiko penggunaan
pengobatan, dan meningkat:5 pengobatan
gagal melakukan - Menerapkan tradisional dan
tindakan untuk program kemungkinan efek
mengurangi faktor keperawatan terhadap
risiko. meningkat:5 pengobatan
DS : - Proses piker Terapeutik:
- Pasien logis - Fasilitasi informasi
mengatakan meningkat:5 tertulis atau
masih lemah, bergambar untuk
lesu, dan meningkatkan
kesakitan pemahaman
DO : - Berikan dukungan
- Gagal untuk menjalani
melakukan program
tindakan pengobatan dengan
untuk baik dan benar
mengurangi Edukasi:
faktor risiko - Jelaskan manfaat
dan efek samping
pengobatan
- Jelaskan
keuntungan dan
kerugian program
pengobatan, jika
perlu
- Anjurkan
memonitor
perkembangan
keefektifan
pengobatan
- Anjurkan bertanya
jika ada sesuatu
yang tidak
dimengerti
sebelum dan
sesudah
pengobatan
dilakukan

4. Risiko Infeksi d.d Setelah dilakukan Pemantauan Nutrisi


malnutrisi. intervensi keperawatan Observasi:
selama 1x24 jam status
DS : - Identifikasi faktor
nutrisi membaik
- Pasien dengan kriteria: yang
dilarang mempengaruhi
- Porsi makanan
mengkonsum yang dihabiskan asupan gizi
si ikan, meningkat:5 (missal, agama/
daging, dan - Pengetahuan kepercayaan,
telur tentang standar budaya)
asupan nutrisi
DO : - - Monitor asupan
yang tepat
meningkat:5 oral
- Monitor hasil
- Sikap terhadap
makanan/ laboratorium
minuman sesuai Terapeutik:
dengan tujuan
- Timbang berat
kesehatan
meningkat:5 badan
- Hitung perubahan
berat badan
- Atur interval
waktu pemantauan
sesuai dengan
kondisi pasien
- Dokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi;
- Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu

EVALUASI
NO Dx Keperawatan Evaluasi
1. Hipovolamia b.d perdarahan hebat S: Tn. A mengatakan saat jatuh istrinya
mengeluarkan banyak darah
O: Nadi: 120 x / mnt
TD: 80/60 MmHg
Suhu: 38,50 C
A: Tujuan teratasi sebagian
P: Intervensi terus dilakukan
2. Nyeri akut b.d mengeluh nyeri S: Klien tampak lesu, meringis,
kesakitan dan mengatakan nyeri pada
tulang keringnya
O: Nyeri skala (5) menurun
Meringis skala (5) menurun
a) Kaji nyeri
b) Skala Nyeri 5
c) Meringis kesakitan
A: masalah nyeri teratasi sebagian
P: -Kaji lokasi, itensitas dan durasi,
skala nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
3 Managemen kesehatan tidak S: pasien mengatakan masih lemah,
efektif b.d kompleksitas program lesu, kesakitan.
perawatan atau pengobatan O: - tindakan mengurangi faktor resiko
skala 5
- Menerapkan program
keperawatan skala 5
- Proses fikir logis skala 5
A: intervensi terus dilakukan
P: - identifikasi pengetahuan dan
pengobatan tradisional
- Ajari memonitor perkembangan
keefektifan obat

REFERENSI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016) Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.1st
edn, Dewan Pengurus Pusat . 1st edn. Jakarta Selatan: PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.1st
edn, Dewan Pengurus Pusat . 1st edn. Jakarta Selatan: PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2018) Standar Luaran Keperawatan Indonesia.1st edn, Dewan
Pengurus Pusat . 1st edn. Jakarta Selatan: PPNI.

Anda mungkin juga menyukai