Anda di halaman 1dari 27

Tugas individu

MAKALAH PENJASKES
OLAHRAGA SEPAK BOLA, BOLA BASKET, DAN
BOLA VOLLY

Disusun Oleh

Nama :Muhammad Fauzan Pratama


Kelas : IXC

MADRASAH TSANAWIYAH SWASTA (MTsS)


JAMIYAH MAHMUDIYAH TANJUNG PURA
T.P. 2019 - 2020

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Gejala kemerosotan kebugaran jasmani di kalanggan anak-anak dan remaja di seluruh
dunia sudah merupakan gejala umum. Penyebab utamanya adalah mereka kurang aktif
bergerak karena kurangnya waktu untuk melaksanakan latihan jasmani. Anak-anak dan juga
remaja begitu asik bermain permainan di komputer, laptop atau gadget yang berisikan
permainan yang tidak bembutuhkan gerak secara aktif bahkan disertai pola makan yang tidak
sehat dan teratur, seperti menyantap makanan yang siap hidang dimana susunan menunya tidak
seimbang, keadaan ini sudah sering terjadi di Indonesia. Pada jaman ini olahraga merupakan
kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan karena dengan berolahraga kita dapat menjaga
kesehatan dan kebugaran jasmani kita. Apabila kegiatan ini terus dijaga maka anak-anak dan
remaja di Indonesia bahkan seluruh dunia dapat mengurangi kemerosotan kebugaran dan
selalu bergerak aktif.
Olahraga sendiri memilki berbagai jenis seiring perkembangan zaman tapi tidak semua
anak-anak, remaja dan orangtua menyukainya. Saat ini olahraga yang paling disukai adalah
Sepak bola, Basket dan Volly. Selain, karena mudah untuk dipelajari, ketiga olahraga tersebut
dimainkan bersama-sam sehingga banyak rasa yang tercipta didalamnya bila dimainkan.
Bahkan saat ini, ketiga olahraga tersebut menjadi pekerjaan bagi para atletnya dan
pertandinganyapun sangat banyak digemari untuk ditonton.
Bertolak dari itu semua, tampaknya seluk beluk olahraga kita perlu pelajari khusunya untuk
olahraga sepak bola, Basket, dan Volly.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan tersebut menjadi 3 kelas besar
yaitu :
1. Sepak Bola
a. Apa pengertian dari olahraga Sepak Bola?
b. Bagaimana sejarah olahraga Sepak Bola dunia dan di Indonesia?
c. Bagaimana lapangan dan peralatan dalam olahraga sepak bola?
d. Bagaimana aturan permainan olahraga sepak bola?
e. Bagaimana teknik dan taktik atau formasi dalam olahraga sepak bola?
2. Basket
a. Apa pengertian dari olahraga Basket?
b. Bagaimana sejarah olahraga Basket?
c. Bagaimana lapangan dan peralatan dalam olahraga basket?
d. Bagaimana aturan permainan olahraga basket?
e. Bagaimana teknik dalam olahraga basket?
3. Volley
a. Apa pengertian dari olahraga bola Volly?
b. Bagaimana sejarah olahraga bola Volly?
c. Bagaimana lapangan dan Peralatan Olahraga bola bolly?

2
d. Bagaimana aturan permaianan Bola Volly?
e. Bagimana teknik dalam olahraga Bola volley?

1.3 Tujuan Makalah


Sesuai masalah yang akan dirumuskan, tujuan makalah ini adalah :
1. Mengetahui seluk beluk olahraga Sepak Bola
2. Mengetahui seluk beluk olahraga Basket
3. Mengetahui seluk beluk olahraga Volly

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sepak Bola
a. Pengertian sepak bola

Sepak bola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-
masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan
oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di
dunia. Sepak bola bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan
bola kulit ke gawang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi
panjang, di atas rumput atau rumput sintetis.

Secara umum, cuma penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau
lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya cuma diijinkan
menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada
untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola. Tim yang mencetak gol lebih banyak
pada akhir pertandingan adalah pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir
imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, tergantung
dari format penyelenggaraan kejuaraan. Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap
tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA), yang juga menyelenggarakan
Piala Dunia setiap empat tahun sekali.

b. Sejarah Sepak Bola


Menurut Bill Muray, pakar sejarah sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of
Soccer, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu, orang-orang di era Mesir Kuno sudah
mengenal permainan membawa dan menendang bola yang dibuat dari buntalan kain linen. Sejarah
Yunani Purba juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro, permainan menggunakan
bola. Bukti itu tergambar pada relief-relief di dinding museum yang melukiskan anak muda memegang
bola bulat dan memainkannya dengan paha. Sepak bola juga disebut-sebut berasal dari daratan Cina.
Dalam sebuah dokumen militer disebutkan, sejak 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan
Han, orang-orang sudah memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai arti
“menerjang bola dengan kaki”. Sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Mereka
bermain bola yang terbuat dari kulit binatang dengan cara menendang dan menggiringnya ke sebuah
jaring yang dibentangkan pada dua tiang. Jepang pun tidak mau ketinggalan. Sejak abad ke-8, konon
masyarakatnya sudah mengenal permainan ini. Mereka menyebutnya sebagai Kemari. Bolanya terbuat
dari kulit kijang berisi udara. Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi
sangat digemari. Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama
pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun
1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola.
Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di
lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons
Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku

4
untuk permainan tersebut. Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga
rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai
dilarang dalam sepak bola. Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut,
pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi
sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan
diberbagai Negara.

Di Indonesia, sepak bola pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda,


perkembangannya pun menjadikan sepak bola menjadi sebuah kelompok bergengsi pada saat
itu. Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo.
Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering
digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat
Kompetisi I Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan
"Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat
persepakbolaan Indonesia semakin gencar.

c. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola


1. Lapangan

Pertandingan dapat dilakukan di lapangan yang permuka’annya dilapisi dengan rumput asli
atau buatan / artificial, sepanjang ketentuan tentang itu ditetapkan dalam peraturan kompetisi
yang berlaku. Ukuran lapangan sepaknola sebagai berikut :

Lapangan permainan sepak bola harus berbentuk 4 persegi panjang, dan garis samping atau
touch line ( harus lebih panjang dari garis gawang goal line ). Panjang : Min 90 m (100 yard).
Max 120 m (130 yard). Lebar : Min 45 m (50 yard). Max 90 m (100 yard). Standart
ukuran sepak bola Interasional : Panjang : Min 100 m (110 yard). Max 110 m (120 yard).
Lebar : Min 64 m (70 yard). Max 75 m (80 yard)

a. Marka lapangan
Lapangan permainan sepak bola ditandai dengan garis. Garis-garis ini termasuk dalam
daerah permainan yang dibatasinya. 2 garis batas yang panjang disebut garis sampinh 2 garis
yang pendek disebut garis gawang. Lebar garis-garis ini tidak lebih dari 12 cm (5 inci).

5
Lapangan permainan dibagi dalam 2 bagian oleh sebuah garis tengah. Titik tengah terdapat
pada pertengahan garis tengah dan dikelilingi oleh sebuah lingkaran dengan radios 9,15 m (10
yard)

b. Garis lingakaran tengah


Garis lingkaran tengah atau area kick off memiliki diameter 9,15 meter. Kenapa di sebut
Kick off Area? Karena di tengahnya terdapat titik yang digunakan pemain untuk memulai
permainan (Kick Off). Itulah ukuran lapangan bola standar FIFA,berminat membuatnya?

c. Area Kotak Penalti


Area kotak penalti merupakan area dimana penjaga gawang bebas menyentuh bola
menggunakan tangan. Pemain harus berhati-hati jika berada di kotak penalti,karena jika
melanggar pemain lawan di kotak penaltinya sendiri,akan menguntungkan pemain lawan
karena dapat hadiah penalti yakni tendanga berjarak 11 meter di depan gawang. Pemain lawan
(penendang bola) hanya berhadapan dengan penjaga gawang ( kiper). Dalam lapangan sepak
bola ada 2 are penalty yaitu area penalti besar dan area penalty kecil. Penalty besar Yakni area
rawan,karena jika pemain lawan di langgar di dalam kotak ini,pemain lawan akan mendapat
penalti. Ukuran area ini adalah panjang 40-45 meter dan lebar 16-19 meter. Sedangkan area
penalti besar yakni area dimana penjaga gawang mempunyai hak penuh,tidak dapat di ganggu
pemain lain di tempat ini. Are kotsk penalti kecil memiliki ukuran panjang 18 meter dengan
lebarnya 5,5 meter.

d. Busur tendangan sudut


Untuk tendangan sudut, dari setiap bendera dibuat seperempat lingkaran dengan radius 1m (
1 yard) ke dalam lapangan permainan

2. Peralatan
a. Gawang
Terdapat pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut: 2 buah garis tegak lurus
dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri kanan gawang dengan jarak , 5,5 m ( 6 yard) diukur
dari bagian sebelah dalam tiang gawang. Ke-2 garis ini ditarik ke dalam lapangan permainan
dengan panjang 5,5 m (6 yard) dan dihubungkan dengan gais yang sejajar dengan garis
gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis gawang adalah daerah gawang.

b. Bola

Berbentuk bundar atau bulat. Ukuran Lingkaran atau keliling bola antara
68-71 cm dan Berat tidak lebih dari 450 gr dan tidak kurang dari 410 gr
pada saat dimulainya pertandingan. Tekanan udara dengan 0.6 sampai
1,1 atm (600-1100 gr/cm2) pada permukaan laut (8,5 lbs / sq inci sampai
15,6 lbs / sq inci).

6
c. Kostum
Baju kaos atau kemeja olahraga. Celana pendek (jika memakai celana dalam penghangat,
warnanya harus sama dengan warna celana pendek utama). Kaos kaki. Sepatu Pelindung
tulang kering (seluruhnya terturup oleh kaos kaki, terbuat dari bahan yang sesuai, missal ;
karet, plastik / bahan sejenisnya). Sarung tangan untuk penjaga gawang.

d. Bendera tendangan sudut


Jumlah bendera tendangan sudut yaitu 4 buah, masing-masing 2 bendera untuk wilayah
permainan dan dipasang disisi kiri dan kanan gawang. Bendera tersebut memiliki Tinggi tiang
bendera 100-150 cm.

e. Jaring
Jaring merupakan anyaman tambang yang menutupi bagian belakang dan samping gawang.
Anyaman itu tembus pandang, namun mampu menahan laju bola yang menembus gawang

d. Aturan dalam olahraga sepak bola

1. Posisi Pemain

Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-4 orang pemain
bertahan, (fullbacks), 2-4 orang pemain tengah, dan 1-3 orang penyerang. Penjaga gawang
adalah satu-satunya pemain yang boleh menggunakan tangan untuk melindungi gawang dari
serangan lawan. Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian yang berbeda dengan
pemain lainnya. Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk menghentikan serangan lawan.
Pemain tengah biasanya terdiri dari pemain tengah penyerang yang bermain dekat dengan
penyerang dan pemain tengah bertahan yang bermain dekat dengan pemain bertahan.
Penyerang memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang lawan. Posisi dasar pemain
dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai pola atau taktik permainan. Beberapa pola
pemain yang sering digunakan dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering
digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik
dari tahun 1970-an yang sering digunakan oleh sistem total football Belanda dan Jerman
Barat).

2. Lama Permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2 × 45 menit, ditambah istirahat selama 15
menit di antara kedua babak. Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan
waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan
adu penalti. Wasit dapat menentukan berapa waktu tambahan di setiap akhir babak sebagai
pengganti dari waktu yang hilang akibat pergantian pemain, cedera yang membutuhkan
pertolongan, ataupun penghentian lainnya. Waktu tambahan ini disebut sebagai injury time
atau stoppage time. Gol yang dicetak dalam perpanjangan waktu akan dihitung menjadi skor

7
akhir pertandingan, sedangkan gol dari adu penalti hanya menentukan apabila suatu tim dapat
melaju ke pertandingan selanjutnya ataupun tidak (tidak mempengaruhi skor akhir).

3. Pelanggaran
Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan
peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah. Pertandingan akan dihentikan dan wasit
menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam
buku. Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif,
secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda
memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun
tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan
ke dalam. Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar
dari pertandingan. Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan
tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya. Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar
kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah
pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak
gol, menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah gol bagi semua pemain kecuali penjaga
gawang , dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang, pemain yang
berposisi sebagai penjaga gawang melakukan hands ball di luar kotak penalti.

4. Wasit, hakim garis dan petugas permainan


Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya
pertandingan, yaitu wasit, 2 hakim garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan.
Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola.
Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di
lapangan. Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari
lapangan. Mereka membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan adanya
pelanggaran, bola keluar, ataupun offside. Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi
pemain belakang terakhir. Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang
sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan
waktu di akhir setiap babak. Petugas ini juga bertugas memeriksa pergantian pemain dan
menjadi penghubung antara manajer tim dengan wasit. Dalam beberapa pertandingan,
teknologi penggunaan video atau penggunaan orang kelima untuk menentukan ketepatan
keputusan wasit mulai digunakan. Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah
melewati garis atau apakah seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.

e. Teknik dan Taktik atau formasi dalam olahraga sepak bola


1. Teknik
Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain
yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola
dengan baik pula. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah
Menendang ( kicking ), Menghentikan atau Mengontrol ( stoping ), Menggiring ( dribbling ),
Menyundul ( heading ), Merampas ( tacling ), Lemparan Kedalam ( trow – in ) dan Menjaga

8
Gawang ( Goal Keeping ). Dibawah ini akan dijelaskan beberapa teknik Menendang,
Menghentikan, dan Mengiring bola dalam permainan Sepakbola.

a. Menendang ( kicking )
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepak bola yang paling
dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan ( passing ), dan menembak
kearah gawang ( shootig at the goal ). Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu Menendang dengan kaki bagian dalam, Menendang
dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki.
 Menendang dengan kaki bagian dalam.
Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya
adalah sebagai berikut :

 Badan menghadap sasaran di belakang bola.


 Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki menghadap sasaran,
lutut sedikit ditekuk.
 kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
 setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, ( gerakanlanjutan ).
 Menendang dengan kaki bagian luar
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan
jarak pendek. Analisis geraknya sebagai berikut :
 Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm, ujung kaki
menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
 Kaki tendang berada dibelakang bola, dengan ujung kaki menghadap kedalam.
 kaki tending ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan.
 Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah –tengah bola.
 Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajat
menghadap sasaran.

 Menandang dengan punggung kaki


Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang
atau shooting. Analisis gerakanya sebagai berikut :
 Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu ada diletakkan di samping
bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit ditekuk. Kaki tending berada
dibelakang bola dengan punggung kaki menghadap kedepan atau sasaran.
 Kaki tending tarik kebelakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola. Perkenaan
kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dan tepat. Pada tengah-tengah bola
gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan diangkat kearah sasaran.

b. Menghentikan Bola ( Stopping )


Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola
yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola
adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo

9
permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing. Analisis gerakanya
sebagai berikut :
 Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
 Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut.
 Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam kakidijulurkan kedepan
segaris dengan datangnya bola.
 Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki.
 Kaki penghenti mengikuti arah bola. Untuk menghentikan bola masih terdapat banyak cara
yang dapat dilakukan diantaranya yaitu menggunakan punggung kaki, paha, dada, serta
kepala apabila memungkinkan.

c. Menggiring bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau pelan, oleh
karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki
yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk
mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Dibawah ini akan di
jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam
:
 Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
 Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya diayunkan
kedepan.
 Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir kedepan.
 Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai
 Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah penguasaan
bola.
 Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat situasi
kelapangan.
2. Taktik atau Formasi
Formasi permainan sebuah tim merupakan bagian penting dari strategi sepak bola. Istilah
formasi mengacu pada penyusunan pemain dalam sebuah tim, baik pemain depan, pemain
tengah, dan pemain belakang selama pertandingan berlangsung. Hal ini meliputi penetapan
posisi tiap pemain, ruang geraknya, serta menentukan tugas setiap pemain sesuai posisinya.
Sebelum menetapkan formasi tim, seorang pelatih harus mengetahui kualitas pemain yang
dimiliki, serta kekuatan dan kelemahan setiap pemain, sehingga pelatih memiliki pandangan
untuk menentukan posisi pemain yang bersangkutan, yaitu pada posisi yang tepat dan saat
yang tepat. Selain itu, pelatih juga harus mengetahui kondisi masing-masing pemain, baik dari
sisi fisik maupun mentalnya, siap atau tidak untuk
tampil membela tim.
Tim sepak bola dengan pola menyerang tentu berbeda dengan tim dengan pola bertahan
dalam penentuan formasi permainannya. Tim dengan pola menyerang akan menempatkan
lebih dari seorang pemain depan (striker), sedangkan tim dengan pola bertahan akan
menempatkan lebih banyak pemain belakang (defender) untuk menjaga area gawangnya dari
serangan tim lawan. Untuk masing-masing pola permainan diperlukan keterampilan dalam

10
bermain, serta kesadaran tiap pemain akan tugas atau fungsinya sesuai posisi, baik ketika
menyerang atau bertahan, terutama mengetahui pemain lawan mana yang harus ia jaga ketika
tim lawan menguasai bola.
Faktor lain yang memengaruhi penentuan formasi tim sepak bola adalah tim lawan.
Seorang pelatih pasti sudah mempelajari karakter permainan tim lawan untuk menentukan
formasi yang cocok untuk menghadapi tim tersebut. Beberapa formasi permainan yang sering
digunakan dalam permainan sepak bola antara lain pola 4 - 2 - 4, 4 - 3 - 3, 4 - 4 - 2, dan 1 - 3 -
3 - 3. Keempat formasi sepak bola tersebut memiliki perbedaan pada penempatan jumlah
pemain pada masing-masing posisi, baik posisi penyerang, pemain tengah, ataupun pemain
belakang

a. Formasi 4 – 2 – 4
Formasi 4 - 2 - 4 dilakukan dengan menempatkan empat pemain
belakang untuk menjaga daerah pertahanan, dua pemain tengah
untuk membantu penyerangan dan pertahanan ketika timnya kalah
bola, serta
empat pemain depan untuk menyerang gawang tim lawan.
Formasi ini pertama kali digunakan tim Brazil pada kejuaraan
dunia tahun 1958 di Swedia, dimana Brazil berhasil menjadi juara.
Gambar disamping menunjukkan posisi tiap pemain dalam
formasi 4 - 2 - 4.

b. Formasi 4 – 3 – 3
Formasi 4 - 2 - 4 memasang empat pemain depan untuk merusak
pertahanan lawan. Dengan menarik salah satu penyerang ke
belakang maka akan terbentuk formasi 4 - 3 - 3. Dengan formasi
ini berarti sebuah tim memiliki empat pemain belakang, tiga
pemain tengah, dan tiga penyerang. Dengan memiliki tiga
gelandang akan lebih mendukung sistem pertahanan dibandingkan
hanya dua gelandang seperti pada formasi 4 - 2 - 4. Kekuatan lini
tengah ini selain membantu pertahanan juga bertugas menjaga
aliran bola atau menyuplai bola untuk striker (penyerang), dalam
usaha untuk membobol gawang lawan. Susunan pemain pada
formasi 4 - 3 - 3 dapat dilihat pada Gambar.
c. Formasi 4 – 4 – 2
Formasi 4 - 4 - 2 cenderung berkonsentrasi untuk memperkuat
sistem pertahanan. Dukungan empat gelandang di lapangan
tengah membuat pertahanan tim semakin solid ketika tim dalam
keadaan tertekan. Strategi penyerangan lebih sering
mengandalkan serangan balik.
Formasi 4 - 4 - 2 ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihannya antara lain pemain belakang
terutama wing back juga terlibat dalam penyerangan, permainan
sayap lebih hidup, lapangan tengah dan belakang selalu balance
(seimbang), dan pergerakannya yang teratur dan rapi dapat
membuat tenaga yang dikeluarkan lebih efisien. Sementara itu,

11
kelemahan formasi 4 - 4 - 2 yaitu terletak pada susunan pemainnya. Susunan pemain tengah dan
belakang yang sejajar cenderung mudah ditembus oleh umpan terobosan atau kombinasi satu-dua.
d. Formasi 1 – 3 – 3 – 3
Berbeda dengan formasi lainnya, formasi 1
- 3 - 3 - 3 menempatkan seorang libero di depan
penjaga gawang. Libero adalah pemain penjelajah
yang bertugas membantu rekan satu tim serta
melindungi daerah
pertahanan sendiri dari serangan lawan.

2. Bola Basket
a. Pengertian Bola Basket
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan
masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke
dalam keranjang lawan. Pemain di tiap tim berjumlah 7 orang, dengan ketentuan 5 orang
pemain inti dan 2 orang pemain cadangan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena
biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil.
Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut. Bola basket adalah
salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di
belahan bumi lainnya.

Permainan ini sangat digemari oleh para remaja karena dapat dimaikan oleh pemain
putra ataupun putri secara beregu. Lama waktu perminan 2 x 20 menit dan istirahat 10 menit.
Tujuan permainan basket adalah memasukan bola kedalam ring lawan sebanyak-banyaknya.
Bagi regu yang dapat memasukan bola ke dalam ring (keranjang) lawan paling banyak
dinyatakan sebagai pemenangnya. Oleh karena itu basket sering disebut sebagai salah satu
olahraga yang unik dan sangat menarik untuk dimainkan. Ini membuat permainan basket
semakin merajarela dikalangan remaja.

b. Sejarah Bola Basket


Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang
guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru olahraga asal Kanada,
Amerika Serikat yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di
YMCA (Young Mens Cristian Association) di Springfield, Massachusetts menciptakan
permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.
Awalnya, Naismith harus membuat suatu permainan yang sesuai dimainkan di ruang
tertutup serta permainan yang tidak terlalu keras, dan tidak ada unsur menendang, menjegal,
dan menarik serta tidak sukar dipelajari permainan ini digunakan untuk mengisi waktu para
siswa pada masa liburan musim dingin di New England. Langkah pertama diujinya beberapa

12
permainan, termasuk permainan yang terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat
kecil di Ontario. Dari hasil percobaan yang dilakukan akhirnya sampai pada satu kesimpulan
bahwa permainan itu harus dilakukan dengan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal , dan
harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk membawa bola sebagai pengganti
menendang adalah mengoper serta menggiringnya (dribbling). Gawang diganti dengan sasaran
lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan sasaran yang demikian
pengutamaannya tembakan tidak terletak pada kekuatan menendang, tetapi pada ketepatan
menembak (shooting).
Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu sebagai sasarannya, tetapi berhubung
pada waktu percobaan yang ada hanya keranjang (basket) buah kersik kosong, maka keranjang
itulah yang dijadikan sasaran tembakan. Dari sasaran inilah kata basket dimunculkan dan dari
nama permainan tersebut disempurnakan menjadi basketball. Pada tahun 1892 untuk pertama
kalinya Naismith memperkenalkan permainan bola basket kepada masyarakat Amerika
Serikat. Kemudian pada tahun 1894 untuk pertama kalinya Prof. Dr. James A Naismith dan
Dr. Luther Gullick mengeluarkan peraturan resmi yang pertama tentang permainan bola
basket. Tahun 1913 diadakan kejuaraan bola basket far eastern dimana dalam kesempatan itu,
regu dari Filiphina berhasil mengalahkan regu dari China. Beberapa tahun kemudian, Tentara
Pendudukan Amerika dan YMCA memperkenalkan bola basket di negara-negara di Eropa.
Pada tahun 1919 untuk pertama kalinya permainan bola basket dipertandingkan dalam
olimpiade militer. Tahun 1932 diadakan kongres bola basket yang terletak di Genewa, Swiss.
Negara yang hadir dalam kongres tersebut adalah : Argentina, Cekoslovakia, Yunani, Italia,
Portugal, Rumania, dan Swiss. Keputusan penting yang dihasilkan adalah terbentuknya
federasi bola basket internasional : Federation International de Basket Ball (FIBA). Dalam
permainan ini dibagi menjadi dua regu dengan 5 orang di tiap regu. Pemain di tiap tim
berjumlah 7 orang, dengan ketentuan 5 orang pemain inti dan 2 orang pemain cadangan.
Pertandingan basket dipimpin oleh 3 orang wasit yang bertugas mengawasi jalannya
pertandingan. Wasit tersebut dibagi menjadi 2 tugas, 1 orang wasit menempati wasit inti di
tengah lapangan, sedangkan 2 orang wasit berperan sebagai wasit garis.
c. Lapangan dan Peralatan Bola Basket
1. Lapangan

Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran, yakni
panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar didalam perkembangannya pada sejarah

13
basket National Basketball Association dan panjang 26 meter dan lebar 14 meter untuk standar
Federasi Bola Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan
basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter, dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter.
Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan
hukuman yaitu 3,60 meter. Ukuran lapangan permainan bola basket dapat disajikan sebagai berikut:
Panjang lapangan 28 meter, Lebar lapangan 15 meter, Jari-jari lingkaran 1,80 meter,
Lingkaran daerah tembakan tiga angka 6,25 meter, dan Garis tembakan bebas ke garis
belakang 5,80 meter.

2. Peralatan
a. Bola basket

Berikut ini contoh bola basket: terbuat dari karet yang berlapis
sejenis kulit. Bola harus dipompa hingga kencang sehingga jika
dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm mampu melambung
sampai tinggi 120-140 cm, dengan ukuran sebagai berikut : Keliling 75-
78 cm, Ukuran berat 600-650 gram, Lapisan luar kulit yang lentur,
Lapisan dalam karet sejenisnya

b. Ring Basket

Keranjang terdiri atas ring dan jala. Ring terbuat dari besi keras,
sedangkan jala berupa tali anyaman yang pada umumnya terbuat dari
bahan nilon. Rincian ukuran dari keranjang atau ring basket adalah
sebagai berikut : Garis tengah ring 0,45 meter, Tinggi ring dari tanah
3,5 meter, dan Panjang jala 0,45 meter.

c. Papan Pantul

Papan pantul terbuat dari papan keras yang ditempatkan di belakang


ring untuk memantulkan bola jika tidak masuk ke dalam keranjang atau
untuk memasukkan bola ke dalam keranjang dengan teknik tertentu
(teknik pantulan). Papan pantul terbuat dari kayu atau bahan lain yang
sifatnya sama, tebal papan ini 3 cm. Di tengah papan pantul terdapat
garis bingkai empat persegi panjang dengan ukuran 0,59 meter x 0,45
meter. Ukuran papan pantul adalah sebagai berikut : Tebal papan 0,003
meter, Panjang papan 1,20 meter, Lebar papan 0,90 meter, Tinggi papan
dari lantai 2,75 meter, dan Jarak dari belakang keranjang 0,15 meter.

14
d. Aturan dalam olahraga Basket

1. Posisi pemain
Dalam permainan bola basket, terdapat 5 posisi utama pemain, yaitu center (5 - C),
power forward (4 - PF), small forward (3 - SF), shooting guard (2 - SG), dan point guard (1 -
PG). Biasanya, posisi ini juga diwakilkan dengan angka untuk mempermudah penyebutannya.

Pemain tengah (center) biasanya ditempati oleh pemain yang bertubuh paling tinggi
dalam tim. Pada saat menyerang, Center bertugas menerima bola dan menembakkannya ke
ring, sedangkan pada saat bertahan, pemain ini menjadi pertahanan terakhir. Power forward
juga biasanya juga ditempati oleh pemain bertubuh tinggi karena bertugas sebagai penangkap
bola pantul yang gagal masuk ke dalam ring (rebound), terutama saat bertahan. Dalam posisi
menyerang, seorang PF diharapkan menangkap bola rebound dan segera menembakkannya
kembali ke dalam ring. Small forward, umumnya diisi oleh pemain yang agresif dalam
melakukan serangan ke daerah musuh dan juga memiliki tembakan yang konsisten dari bagian
luar garis tembakan bebas. Shooting guard umumnya diisi oleh pemain dengan kemampuan
bertahan dan mencuri bola yang baik. Dalam posisi menyerang, SG berperan sebagai
pemegang bola kedua dan juga menembakkan lemparan tiga angka. Point guard adalah
pemimpin penyerangan yang biasanya memiliki umpan (passing) dan dribble

2. Peraturan permainan
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:

 Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
 Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi
tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
 Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan
bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut
berlari pada kecepatan biasa.

15
 Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
 Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal
pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan
dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi
pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila
pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain
pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada
masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
 Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju),
melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan
pada aturan 5.
 Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan
dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik
oleh lawan).
 Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau
mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan
menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
 Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat
tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan.
Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila
ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah.
Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit
dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
 Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut.
Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan
pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
 Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah
keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu
berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
 Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
 Pihak yang berhasil memasukkan bola ke ring terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang

3. Lama permainan
Waktu permainan 4 X 10 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu
istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus diadakan
perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu
istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik

e. Teknik dalam olahraga Bola Basket

16
Teknik dasar bola basket meliputi: passing (melempar dan menangkap), dribbling
(menggiring bola), shooting (menembak), pivot (berputar dengan satu sumbu), rebound
(merayah bola), dan lay up. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
1. Passing
Passing dan Catching merupakan istilah mengoper atau melempar dan atau menerima bola
selalu berhubungan dengan menangkap (catch ing) atau menerima bola. Operan biasanya
dilakukan dengan satu (1) atau dua (2) tangan serta harus cepat, tepat, dan keras, tetapi tidak
liar sehingga dapat dikuasai oleh lawan yang menerimanya. Namun, mengoper bola tidaklah
semudah yang dibayangkan orang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengoper
bola antara lain: arah bola ke sasaran harus terhindar dari serobotan (intercept) lawan; waktu
yang diguakan harus tepat; perasaan(feeling); dan hindari melempar menyilang.
Untuk dapat melakukan passing, pemain harus dapat menguasai cara-cara memegang,
menangkap, dan mengoper atau melempar bola.
a. Memegang Bola
Sikap tangan membentuk mangkok besar adalah cara memegang bola basket yang benar. Bola
berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke
belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian
belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda
dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.

b. Menangkap Bola
Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas
kepala dan menangkap bola di depan dada. Perhatikan bola agar selalu dalam penguasaan.
Rentangkan jari-jari tangna dan pergelangan tangan harus rileks untuk menjemput bola
menggunakan telapak tangan. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan
segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola.

c. Mengoper atau Melempar Bola


Ada tiga cara yang bisa dilakukan dalam melempar atau mengoper bola. Melempar
bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang
dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke
tanah atau lantai (bounce pass).

Gambar 1: Over head pass(operan diatas kepala) Gambar 2: Chest pass(operan dada)

17
Gambar 3: bounce pass(operan pantul)

2. Dribbling
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan atau
kesegala arah. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan,
hal ini juga merupakan suatu usaha untuk mengamankan bola dari rampasan lawan. Saat bola
bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola
saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti
dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat
dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah, dan menggiring bola tinggi.
Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan(kontrol bola).
Sedangkan, menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke
daerah pertahanan lawan (untuk kecepatan).

3. Shooting
Shooting atau menembak adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring
basket lawan untuk meraih poin. Shooting merupakan sasaran akhir setiap bermain, juga
termasuk unsur yang menentukan kemenangan dalam pertandingan sebab kemenangan
ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk dalam keranjang (basket) setiap serangan selalu
berusaha untuk dapat melakukan tembakan Shooting atau menembak ini harus dilakukan
sesering mungkin untuk melatih anak merasakan gerakannya dengan benar serta dapat terlatih
ketepatannya. Untuk para atlit yunior biasanya penekanan latihan pada dua macam cara dalam
melakukan shooting atau menembaknya antara lain: One Hand Shoot (Tembakan satu tangan).
Two Hand Shoot (Tembakan dua tangan).

4. Pivot
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan
salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat. Teknik
ini diperlukan untuk mengatasi peraturan tentang diperkenankannya seorang pemain yang
memegang bola sambil jalan atau lari. Bahkan seorang pemain yang memegang bola tidak
boleh melangkah lebih dari satu langkah tanpa memantulkan bola. Untuk menghindari bola
dari sergapan lawan maka ia diperbolehkan melakukan pivot. Garakan berporos (pivot) adalah
suatu usaha mengubah arah hadap badan kesegala arah dengan satu kaki tetap sebagai poros
(tumpuan). Kaki poros tidak boleh terangkat atau tergeser dari tempatnya, sementara kaki yang
lain boleh bergerak atau melangkah kesegala arah, khususnya pada saat memegang bola, sebab

18
dipergunakan agar bola dapat dijauhkan dari jangkauan lawan. Pivot dapat berbentuk: In Front
Pivot (front turn) dan Reverse Pivot (reverse turn).

5. Rebound
Merayah bola merupakan teknik dasar yang perlu dikuasai oleh seorang pemain, hal ini
dapat dimaklumi sebab kemenangan dalam merayah bola merupakan suatu kesempatan untuk
melakukan serangan berikutnya. Merayah bola (rebound) merupakan suatu usaha untuk
mengambil atau menangkap bola yang datangnya memantul dari papan pantul atau keranjang
akibat dari tembakan yang tidak berhasil. Beberapa ahli mengatakan “ Kalau tidak dapat
memenangkan bola rebound maka tim anda tak akan bias menang”, hal ini dapat dibenarkan
sebab memenangkan rebound berarti kita mempunyai kesempatan lagi untuk menembak.
Teknik merayah bola (rebound) dapat dibagi menjadi dua yaitu: Defensive Rebound (merayah
bola pada saat bertahan), dan Offensive Rebound (merayah bola pada saat menyerang).
Rebound atau merayah bola dilakukan sesering mungkin karena memerlukan ketepatan waktu
(timing) yang baik. Sebaiknya teknik rebound ini diberikan saat masih yunior sehingga para
pemain sudah dapat merasakan gerakan dengan baik dan mempunyai ketepatan waktu (timing)
dan menutup lawan.

6. Lay Up
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah
dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.

7. Fade Away
Fade away adalah tehnik yang mendorong badan kebelakang saat melakukan shoot,
sehingga menyulitkan defender untuk menghadang bola. tehnik ini lumayan susah dilakukan
buat pemain yang baru belajar basket. Bila keseimbangan badan tidak terjaga bisa-bisa
terpelanting dan jatuh kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai teknik ini adalah sang
legenda basket seperti Michael Jordan dan Kobe Bryant.

8. Hook Shoot
Hook adalah teknik yang sangat efektif bila pemain dijaga oleh orang yang lebih tinggi dari
pemain. Yaitu cara menembak dari samping dengan satu tangan. Jadi jarak antara orang yang
menghadang dan pemain bisa agak jauh. Belakangan tehnik ini sering dipakai oleh Rony
Gunawan Satria Muda Britama waktu melawan Garuda Bandung di Final 2009, dan
keakuratan mencapai 80%.

9. Jump Shoot
Teknik yang butuh lompatan tinggi, dan akurasi tembakan yang bagus. Yaitu dengan
melompat dan melakukan tembakan yang liar dan sulit untuk di gagalkandan .

10. Crossover

19
merupakan cara dribble dengan cara memantulkan bola dari tangan kiri ke tangan kanan atau
sebaliknya. biasanya teknik sudah banyak di improvisasi dengan cara memantulkan bola di
antara celah kaki (kebanyakan pemain internasional sudah menggunakan teknik ini) atau
belakang kaki (yang paling sering menggunakan teknik ini adalah Jamal Crawford - Atlanta
Hawks)

11. Slamdunk
Slamdunk adalah salah satu teknik yang paling populer. Sebenarnya cukup simpel, yaitu
hanya memasukkan bola secara langsung ke ring dan menghempaskan tangan ke ring basket.
Walaupun simpel, tapi untuk orang dengan tinggi 171 cm slam seperti ini hampir mustahil
untuk dilakukan karena lompatannya tidak cukup tinggi.
3. Bola Volly
a. Pengertian dan Sejarah Bola Volly
Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-
masing tim memiliki enam orang pemain. sejarah Permainan Bola Voli Permainan bola voli
diciptakan oleh William B Morgan pada tahun 1895 di Holyoke (Amerika bagian timur).
William B Morgan adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christain
Association (MCA).
Permainan bola voli di Amerika sangat cepat perkembangannya, sehingga tahun 1933
YMCA mengadakan kejuaraan bola voli nsional.
Kemudian permainan bola voli ini menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1974 pertama
kali bola voli dipertandingkan di Polandia dengan peserta yang cukup banyak. Maka pada
tahun 1984 didirikan Federasi Bola Voli Internasional atau Internationnal Voli Ball
Federation (IVBF) yang waktu itu beranggotakan 15 negara dan berkedudukan diParis.
Permainan bola voli sangat cepat perkembangannya, antar lain disebabkan oleh : Permainan
bola voli tidak memerlukan lapangan yang luas, Mudah dimainkan, Alat-alat yang digunakan
untuk bermain sangat sederhana, Permainan ini sangat menyenangkan, Kemungkinan
terjadinya kecelakaan sangat kecil, dapat dimainkan di alam bebas maupun di ruang tertutup,
dan dapat di mainkan banyak orang.
Permainan bola voli masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda (sesudah tahun
1928). Perkembangan permainan bola voli di Indodesia sangat cepat. Hal ini terbukti pada
Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di jakarta. Sampai sekarang permainan bola
voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.
Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 Januari didirikan Organisasi Bola Voli Seluruh
Indonesia (PBVSI) dengan ketuanya W. J. Latumenten. Setelah adanya induk organisasi bola
voli ini, maka pada tanggal 28 sampai 30 mei 1955 diadakan kongres dan kejuaraan nasional
yang pertama di Jakarta.

b. Lapangan dan Peralatan Bola Volly


1. Lapangan

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter


x 18 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang

20
berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.

2. Bola

Keliling bola 65-67cm, Berat bola 250-280gram,


Tekanan udara 0,48-0,52kg/cm, dan Jalur bola 12-18
jalur.

3. Net
Panjang net 9,5 m, lebar net 1 m, Tinggi jaring putra 2, 43 m,
Tinggi jaring putri 2, 24 m, dan Di bagian tepi jaring di pasang
antena dengan ukuran panjang antena 1,80 m.

c.
d.
e. Aturan Permainan Bola Volly
1. Pemain
Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap regu dan ditambah 5
orang sebagai pemain cadangan dan satu orang pemain libero. Satu tim maksimal terdiri dari
12 pemain, saru coach, satu sistem coach, satu trainer, dan satu dokter medis, kecuali libero,
satu dari para pemain adalah kapten tim, dia harus diberi tanda dalam score sheet.
Hanya pemain terdaftar dalam score sheet dapat memasuki lapangan dan bermain dalam
pertandingan. Pada saat coach dan kapten tim menandatangani scoresheet pemain yang
terdaftar tidak dapat diganti.
Jika regu penerima servis berhasil mematikan bola di lapangan lawan, maka permain
bergeser satu posisi searah jarum jam (misalnya : posisi satu ke posisi enam, posisi enam ke
posisi lima, posisi lima ke posisi empat, dan seterusnya).

2. Peraturan permainan.
Aturan – aturan yang berlaku pada permainan bola volly antara lain :
 Suatu regu berhak memukul / memainkan bola maksimal 3 kali (disamping blok)
 Seorang permain boleh memukul / memainkan bola dua kali berturut – turut (kecuali
memblok / membendung)
 Permain diperbolehkan memainkan bola menggunakan seluruh bagian tubuh (misalnya :
kaki, kepala) dengan catatan pantulan bola sempurna / tidak berhenti.
 Dua atau tiga permain boleh memukul bola pada saat yang sama (serentak)dan hal itu di
hitung sebagai dua atau tiga kali pukulan (kecuali membendung)

21
 Jika dua atau tiga permain menjangkau bola tetapi hanya satu permain yang memukulnya
maka dihitung satu pukulan
 Seorang pembendung (bloker) boleh menyentuh bola di daerah lawan, asal tidak
menggangu permain lawan (menyentuh bola sebelum dipukul lawan)
 Setelah melakukan serangan (smash) tangan boleh melewati net / masuk ke daerah lawan
 Boleh melewati ruang permain lawan di bawah net, asalkan tidak mengganggu permain
lawan
 Tidak noleh menyentuh / menginjak garis tengah
 Bagian dari badan tidak boleh menyentuh lapangn lawan
 Jatuh seluruhnya di sisi luar garis – garis batas lapangan bola dinyatakan keluar
 Menyentuh bola diluar lapangan bola dinyatakan keluar
 Menyentuh antena , tali, tiang atau net di luar batas antenna bola dinyatakan keluar

3. Kesalahan pada saat servis


 Bola servis menyentuh antena
 Pada saat memukul bola , kaki menginjak garis lapangan
 Bola tidak dilambungkan terlebih dahulu
 Bola dipukul keluar lapangan
 Mengulur – ulurkan waktu / memperlambat permainan
 Servis dari luar garis perpanjangan lapangan
3. Lama Permainan
Permainan ditentukan dengan game/set. Regu yang memperoleh / mengumpulkan angka 25
terlebih dahulu adalah pemenang dalam game tersebut. Jika kedudukkan angka 24 – 24, maka
dinyatakan jus (deuce) dan regu yang memperoleh selisih dua angka terlebih dahulu adalah
pemenangnya.
Kemenangan regu bola voli ditentukan dengan dua sistem:
 Sistem Two Winning Set yaitu setiap regu dikatakan menang bila telah memenangkan dua
set.
 Sistem Three Winning Set yaitu regu dikatakan menanng bila memenangkan tiga set.

f. Teknik dalam Olaraga Bola Basket


a. Passing
1. Passing Bawah
Passing bawah memiliki 5 jenis yaitu pass bawah dua tangan, pass bawah satu tangan, pass
bawah bergulir kesamping, pasbawah bergulir kebelakang, dan pass bawah meluncur kedepan.
Cara pelaksanaannya :
 Pemain melakukan sikap siap.
 Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan
badan.
 Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut dari 135º menjadi 45º.
 Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur
lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.

22
 Kembali kepada sikap siap.

2. Passing Atas
Passing bawah memiliki 4 jenis yaitu pass atas normal, pass atas setengah bergulir
kebelakang, pass atas bergulir kesamping, dan pass atas meloncat

Cara pelaksanaannya :
Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan
kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka
bola terlihat seperti dipantulkan.
 Pemain melakukan sikap siap.
 Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan
kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
 Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan
muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
 Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan bola dilambungkan kedepan atas
dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
 Kembali kepada sikap siap.
b. Servis
1. Underhand Service
Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan
kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri
sebaliknya).
Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan
yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara
berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat.
Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan. macam-macam
underhand service : back spin underhand serve (bola berputar kebelakang), top spin (cutting)
underhand serve( bola berputar keatas), inside spin underhand serve (bola berputar kedalam),
outside spin underhand serve (bola berputar keluar).
2. Overhead Service
Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk
Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan
yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala
didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak
menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.
Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan
pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan
seluruh tubuh ikut bergerak.

23
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan
dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha
yang lainnya. Macam-macam Overhead Service : Top Spin Overhead Serve (Bola berputar
keatas), Inside Spin Overhead Serve (Bola berputar kedalam), Outside Spin Overhead Serve (
Bola berputar keluar), dan Drive Overhead Serve (Bola berputar keatas)

3. Floating Service
a. Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam
posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola. Bola dilempar
rendah, bagian atas tubuh bergerak, pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola
dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul
disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan

b. Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.


Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan
menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan
ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan dijulurkan
dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu
melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai
menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti
sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian
rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.

4. Jump Service
Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi
lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan
irama permainan lawan. Keuntungan menggunakan jump serve adalah Dapat menjatuhkan
mental lawan, Mempersulit lawan untuk membangun serangan, Memudahkan blocker untuk
melakukan bendungan, dan Memudahkan kerja defender.
Teknik Jump Serve :
 Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
 Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
 Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah
mengontrol putaran bola kedepan.
 Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
 Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat
dan memukul bola.
 Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak
terpatah-patah.

c. Smash

24
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul
Bola dan Mendarat.

1. Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung
smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang
baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak
kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.

2. Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu
kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat
kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk
sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih
banyak bertumpu pada kaki yang didepan.

3. Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua
lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan
tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang
sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.

4. Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang
kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi
terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan
tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan
telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan
lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan
lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan
eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan
menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.

5. Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam
perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan
sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan
tempat saat meloncat.

Macam-macam Smash :
1. Open : Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola
dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.

25
2. Semi : Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak
perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan
menyajikan bola dengan ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat
keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash
dengan bola Open
3. Quick : Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan
secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan
dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul
melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan
pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat
sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat
melayang.
4. Straight : Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah
luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel
dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola,
segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini
lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.
5. Drive : Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat
smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola
yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari
depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak
tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian
belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan
. Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan
kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat
dan tajam.
6. Dummy : Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash,
tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan
jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan
bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau
panjang tergantung pada situasi.
7. Bola 3 meter: Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang,
pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak
atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
8. Kijang : Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan
tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
9. Double Step : Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali
gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk
mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
10. Step L : Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda.
Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan,
baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.

26
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
1. Olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley merupakan olahraga beregu yang
memiliki permainan dengan tujuan yang sama yaitu menyerang untuk mencetak angka
dan bertahan agar lawan tidak mendapat angka.
2. Olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley adalah olahraga yang mengutamakan
kerjasama tim baik sesama para pemainnya maupun kepada pelatih.
3. Dalam olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley memilki aturan yang harus
ditaati untuk dimanikan karena olahraga mengedepankan fair play.
4. Olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley tidak hanya memilki aturan tetapi juga
yang perlu diperhatikan yaitu teknik dasar dalam memainkanya. Olahraga sepak bola,
bola basket, dan bola volley memilki teknik yang mudah bila dipelajari.
5. Olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley adalah permainan yang
menyenangkan, menggembirakan, seru dan penikmatnya tidak hanya kaula dewasa tapi
mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua menyukainya.
2. Saran
1. Siswa hendaknya dapat berolahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley selain
sebagai sarana olahraga, merupakan salah satu permainan yang dapat mengasah
kemampuan fisik dan pikiran.

2. Guru sebaiknya dapat mengajarkan Olahraga sepak bola, bola basket, dan bola volley
kepada siswa selain sebagai suatu aspek penilaian olahraga ini juga dapat dijadikan
sebagai sarana dalam memupuk rasa solidaritas dan kekompakan dalam tim.

27

Anda mungkin juga menyukai