2.6.1.5 Pedoman Penyimpanan Termasuk Bahan Berbahaya
2.6.1.5 Pedoman Penyimpanan Termasuk Bahan Berbahaya
DINAS KESEHATAN
UPT DINKES PUSKESMAS LAMBALE
Jl. Poros Ereke-Baubau Km 26, Desa Kasulatombi, Kode Pos 93670
Email: puskesmaslambale@gmail.com, Telp. 082273264256
A. PENGERTIAN
Bahan berbahaya dan beracun adalah bahan atau zat yang mempunyai karakteristik
mudah terbakar, mudah meledak, beracun bersifat reaktif koroksif atau menyebabkan
infeksi.
Bahan Mudah Terbakar :Bahan yang apabila berdekatan dengan api, percikan api,
gesekan atau sumber nyala lain akan, mudah menyala / terbakar dan apabila telah nya
akan terus terbakar dalam waktu lama.
Bahan Mudah Meledak :Bahan yang melalui reaksi kimia dapat meghasilakan gas
dengan suhu dan tekanan yang tinggi yang dengan cepat merusak lingkungan sekitar
Bahan Bersifat Reaktif :Bahan yang mudah menyebabkan kebakaran atau ledakan
karena sifat kimia yang tidak stabil pada suhu tinggi karena mengalami oksidasi.
Bahan Korosif : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit atau
mengkorosikan baja.
Bahan Infeksious : Bahan yang berbahaya bagi lingkungan karena mengandung
kuman penyakit yang dapat menular.
Bahan Beracun :Adalah bahan yang mengandung racun berbahaya bagi manusia dan
lingkungan karena dapat menyebabkan kematian atau sakit serius
Bahan Iritan : Adalah bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit dan
selaput lendir
Material Safety Sheet ( MSDS ) : Lembar data pengaman Bahan adalah lembar
petunjuk yang berisi informasi tentang sifat fisik, kimia dari bahan berbahaya dan
beracun, cara pengamanan dan tindakkan khusus yang dapat dilakukan dalam keadaan
darurat apabila terpapar bahan berbahaya dan beracun.
B. KETENTUAN
1. Pemesanan
a. Pemesanan Bahan berbahaya dan beracun dapat dilakukan apabila disertai
permintaan tertulis yang ditandatangani oleh kepala bagian logistik farmasi
b. Pemesanan bahan berbahaya dan beracun menggunakan nota pemesanan yang
terpisah dengan bahan yang tidak termasuk bahan berbahaya dan beracun
c. Pemesanan harus disertai dengan notifikasi bahwa bahan yang dipesan
merupakan B3
d. Pemesanan dilakukan melalui Distributor resmi yang terdaftar pada balai POM
atau Departemen perindustrian dan perdagangan
e. Setiap pemesanan harus mencantumkan dengan jelas nama bahan, nama
dagang, nama kimia, jumlah yang dipesan nama dan alamat distributor.
f. Setiap pemesanan harus mencantumkan pernyatan bahwa pihak distributor
akan melampirkan MSDS pada saat penyerahan B3
g. Tidak diperkenankan memesan B3 yang terlarang berdasarkan peraturan
pemerintah RI No. 74 tahun 2001 tentang pengelolaan bahan berbahaya dan
beracun
h. Pemesanan B3 yang termasuk golongan bahan dengan penggunaan terbatas
sesuai dengan peraturan pemerintah RI No. 74 Tahun 2001 tentang pengelolan
bahan berbahaya dan beracun harus mendapat persetujuan PK3RS dengan
masa berlaku 1 tahun
2. Penyerahkan Barang
a. Pada saat penyerahan B3, nota penyerahan harus mencatumkan dengan jelas
nama, bahan, nama dagang, nama kimia jumlah bahan nama distributor, dan
nama pengimpor / produsen.
b. Setiap B3 yang diserahkan harus disertai dengan lembar data pengaman bahan
( material Safety data sheet ) yang berisi merek dagang, rumus kimia jenis B3,
klasifikasi, teknik penyimpanan, dan tatacara penanganan bila kecelakaan
c. Pada saat diserahkan, B3 harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1) Diserahkan dalam bentuk kemasan yang kompak
2) Wadah kemasan tidak bocor
3) Tidak berkarat
4) Tidak rusak
5) Disertai dengan penandaan nama dangan, nama bahan, berat yang sesuai
dengan yang tertera pada nota penyerahan bahan
d. Setiap B3 yang diserahkan harus telah memiliki tanda peringatan sesuai
dengan jenis dan bahayanya. Simbol bahaya dan petunjuk P3K yang mudah
dilihat, dibaca, dimengerti dan tidak luntur
e. Bahan berbahaya dan beracun tidak dapat diterima apabila :
1) Dokumen tidak lengkap
2) Sudah kadaluarsa
3) Label yang tertera pada bahan dan dokumen tidak cocok
f. Penyerahan B3 harus dilakukan secara langsung kepala petugas bagian logistik
sedangkan bahan langsung ditempatkan pada ruang Penyimpanan B3
2. ELPIJI
3. FORMALIN
4. HIDROGEN PEROKSIDA
5. KARBON DIOKSIDA
6. NITROGEN DIOKSIDA