Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Dherry putra pratama

KELAS : 1/E
NIM : N1A119247
MATA KULIAH : DASAR KEPENDUDUKAN
DOSEN PENGAMPUH : MUHAMMAD SYUKRI,S.KM,,M.Kes.(Epid)(Kri).

KESIMPULAN VIDEO DOKUMENTER

Dalam video dokumenter tersebut dapat disimpulkan bahwa pada beberapa video
memperlihatkan semakin banyaknya jumlah penduduk semakin banyak pula penduduk yang
membutuhkan makanan, seperti yang terlihat dalam video tersebut yaitu masyarakat
penduduk filipina khususnya di daerah Manila yang tinggal dilingkungan “Kumuh”. Mereka
memasak olahan makanan bekas dari sisa makanan di tumpukan sampah, dan kemudian
dimakan oleh mereka untuk kelangsungan hidup mereka sehari-hari. Makanan yang diracik
oleh masyarakat tersebut biasa disebut “Pagpag”(Makanan Sampah),Pagpag ini merupakan
istilah yang digunakan untuk debu yang melekat pada pakaian atau karpet. Makanan Pagpag
ini menjadi makanan pengganti dari makanan pokok berupa daging yang harganya mahal.
Makanan pagpag ini sangat tidak layak dikonsumsi dikarenakan makanan sisa yang telah
membusuk dan basi ini telah terkontaminasi bakteri Salmonella,belatung,tikus dan
kecoa,serta lalat. Walaupun begitu masyarakat filipina tetap semangat mengolah makanan
pagpag ini,walaupun setelah diolah nanti akan dijual dengan harga sekitar 20 peso atau
sekitar Rp.5000,dan keuntungan penjual pun hanya sedikit. Sebaiknya pemerintah filipina
memperhatikan kondisi kesehatan rakyat terpencil seperti ini karena penduduk filipina
khususnya di daerah Manila ini layak sekali diperhatikan kondisi kesehatnnya dan mayoritas
penduduk disana adalah penduduk “Miskin”.Sebaiknya pemerintah memberikan makanan
yang layak serta memberikan gizi yang seimbang dan mereka mungkin juga berkeinginan
membeli makanan yang layak dikonsumsi dikarenakan kondisi ekonomi mereka terpaksa
mendapatkan makanan yang tidak layak tersebut. Dari video perbandingan antara
mendapatkan makanan demi kelangsungan hidup di lingkungan”Kumuh”,serta gaya hidup di
Negara Cina dan Jepang ini lebih sejahtera hidupnya,gaya hidup rakyat Cina dan jepang ini
Mereka lebih memilih membeli makanan cepat saji di restoran mahal,dibandingkan rakyat
miskin filipina yang mengolah ulang makanan sisa sampah”pagpag”.Gaya hidup yang berbeda
ini sangat jelas terlihat dari berbagai negara tersebut,penduduk Filipina adalah mayoritas
“miskin”,sedangkan penduduk Cina dan Jepang ini mayoritas adalah orang “kaya”.Terlihat
bahwa semakin banyaknya penduduk semakin banyak pula seharusnya stok makanan agar
yang tersedia agar tidak kelaparan.Sebaiknya para penduduk ini mengurangi pernikahan dini
agar jumlah penduduk tidak”Membludak” dan sebaiknya nikah diusia 25 tahun keatas dan
merencanakan mempunyai sedikit anak dan program KB,agar kesejahteraan penduduk di
berbagai Negara dapat terpenuhi.
Dari video tentang tumbuhan yang ditanam di lahan luas dan yang tidak menggunakan
lahan yang luas(Hidroponik).tersebut terlihat sekali perbedaannya yaitu di Negara Jepang
mereka menam sawi dengan metode modern ini menggunakan alat –alat yang
canggih,seperti pot untuk menanami sawi menggunakan pot terbuat dari produk Jepang merk
“HUJI” dan para petani tersebut menanam sawi dengan sangat mementingkan kualitas sawi
agar tetap fresh ketika mereka jual kepada restoran makanan langganan mereka.Para petani
menanam sawi tersebut di dalam ruangan dan proses fotosintesis hanya terjadi dalam
ruangan menggunakan sumber cahaya lampu saja dan suhu udara dalam ruangan terkondisi
dan sejuk, tumbuhan sawi tersebut memang benar-benar disortir melalui pabrik agar kualitas
sawi tersebut tetap terjamin.serta metode dengan menggunakan lahan tanah yang luas di
negara Afrika,para petani gandum di afrika menanam gandum dibawah terik matahari dengan
lahan luas,para petani pun membajak sawah serta memanennya dengan menggunakan
traktor yang mana traktor tersebut adalah buatan dari Cina.

Anda mungkin juga menyukai