Anda di halaman 1dari 4

PERBEDAAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPOSITORI DAN

METODE JIGSAW II TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM REM PADA SISWA


KELAS XI SMK HARAPAN BANGSA TANJUNG MORAWA

ANRADO SIPAYUNG
5163121004

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan hasil belajar bagi siswa di setiap
jenjang pendidikaan perlu diwujudkan, agar diperoleh sumber daya manusia Indonesia yang
berkualitas dan dapat menunjang pembangunan nasional. Salah satu upaya untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar adalah penggunaan metode pengajaran dalam proses belajar
mengajar. Upaya ini merupakan salah satu sarana belajar yang diatur oleh guru dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Pembelajaran yang diperlukan saat ini adalah pembelajaran yang kreatif dan
inovatif, yaitu antara lain mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada model
pembelajaran kooperatif. Saat ini telah banyak digunakan model pembelajaran kooperatif.
Beberapa ahli menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tidak hanya unggul dalam
membantu siswa dalam memahami konsep tetapi juga membantu siswa dalam menumbuhkan
kemampuan kerja sama, berfikir kritis dan mengembangkan sikap sosial siswa. Disamping itu
ketetampilan kooperatif menjadi semakin penting untuk mencapai keberhasilan dalama rangka
memenuhi dari kebutuhan lapangan kerja yang selamam ini berorientasi pada kerja sama dalam
tim. Karena pentingnya interaksi dalam tim, maka dalam penerapan strategi pembelajaran
kooperatif menjadi lebih penting, khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran model kooperatif sangatlah bervariasi dan bermacam-macam, Jigsaw II
merupakan salah satu tipe metode pembelajaran kooperatif yang fleksibel. Jigsaw II merupakan
pengembangan dari Jigsaw yang original. Menurut Sulistyorini dalam penelitiannya menemukan
bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa
(Sulistyorini,1998:13). Sejumlah riset juga telah banyak dilakukan berkaitan dengan pembelajaran
kooperatif dengan dasar Jigsaw. Riset tersebut yang secara konsisten menunjukkan bahea siswa
yang terlibat dalam pembelajaran yang semacam itu memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan
sikap yang lebih baik pula terhadap pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif terutama terkait Jigsaw dianggap cocok diterapkan dalam
pendidikan di Indonesia karena sesuai dengan budaya bangsa indonesia yang menjungjung tinggi
nilai gotong royong. Metode pembelajaran dengan tipe Jigsaw didisain untuk meningkatkan rasa
tenggungjawab siswa terhadap pembelajaran sendiri dan pembelajaran orang lain. Siswa tidak
hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan
mengaajarkan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Dengan demikian siswa saling
tergantung satu sama lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi
sistem rem yang ditugaskan. Disamping itu siswa akan dibuat lebih aktif untuk mencari
permasalahan dan mencari solusi dari masalah tersebut. Tetapi pada pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw II ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya pengkondisisan kelas yang
lebih ketat agar pembelajaran lebih terkendali dan efektif.
Materi sistem pengereman merupakan salah satu dari materi di SMK Harapan Bangsa
Tanjung Morawa. Pada dasarnya yang mendapat pelajaran ini diharapkan dapat memahami sistem
dari rem pada mobil dan dapat mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu hasil
belajar siswa pada materi sistem rem ini diitingkatkan agar siswa yang telah mendapatkan mata
pelajaran sistem rem dapat lebih mengerti dan memahami materi sistem rem.
Menurut observasi awal yang dilakukan, selama ini metode yang digunakan dalam
pembelajaran materi rem adalah dengan metode konvesional yaitu dengan menggunakan metode
ceramah ataupun sering di sebut juga metode Ekspositori. Karena Metode ekspositori sama seperti
metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan pada guru sebagai pemberi informasi (bahan
pelajaran). Sehingga siswa terlihat kurang tertarik ketika kegiatan belajar mengejar sedang
berlangsung. Hal itu terlihat ketika siswa tampak kurang antusias dalam menerima materi yang
disampaikan guru. Misalnya, beberapa siswa terlihat berbicara sendiri dengan temannya, ada pula
yang lesu dan kurang bersemangat. Aktivitas semacam ini sebenarnya sangat tidak
menguntungkan bagi siswa, sebab materi yang diterima siswa cenderung tidak optimal.
Upaya peningkatan hasil belajar sistem rem pada siswa SMK Harapan Bangsa Tanjung
Morawa tidak lepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini diperlukan
pengajaran yang kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Suasana kelas
perlu didisain sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa
dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi dengan siswa lain sehingga pada gilirannya
dapat diperoleh hasil belajar yang optimal.
Permasalahn dan uraian diatas menarik untuk diadakan penelitian dengan judul “Perbedaan
Pembelajaran Dengan Metode Ekspositori Dan Metode Jigsaw II Terhadap Hasil Belajar Sistem
Rem Pada Siswa Kelas X SMK Harapan Bangsa Tanjung Morawa “.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Pada saat penyampaian materi siswa mengalami berbagai kesulitan yang sehubung
dengan bagaimana cara untuk memahami materi yang disampaikan. Berdasarkan uraian yang
telah dikemukakan di atas, maka timbul permasalahan sebagai berikut:
a. Adakah perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran materi sistem rem dengan
menggunakan metode Ekspositori dan metode Jigsaw II ?
b. Seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran materi sistem rem dengan
menggunakan metode Ekspositori dan metode Jigsaw II?
C. PEMBATASAN MASALAH
Agar permasalahan pada penelitian tidak melebar maka peneliti menentukan batasan-
batasan masalah sebagai berikut :
a. Penggunaan metode Jigsaw II dan Ekspositori hanya di pembelajaran teori pada sistem rem.
b. Pembelajaran menyangkut sistem pengereman teromol dan cakram pada mobil.

D. PERUMUSAN MASALAH
Oleh karena itu memperhatikan pembatasan masalah diatas,maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
Apakah ada perbedaan hasil belajar menggunakan metode resistasi dengan metode demonstrasi
pada mata pelajaran Dasar Pemesinan ?

E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan
hasil pembelajaran siswa pada materi sistem rem dengan menggunakan metode Ekspositori dan
metode Jigsaw II. Dan seberapa besar perbedaan itu.

F. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada beberapa pihak,
diantaranya :
A. Bagi Siswa
1. Dapat meningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah didalam sistem rem.
2. Dapat menumbuhkan kerjasama antar siswa.
3. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat.
4. Dapat meningkatkan sikap tanggung jawab siswa.

B. Bagi Guru
1. Memberikan terobosan dalam pembelajaran yang menarik.
2. Memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di dalam kelas.
3. Memberikan salah satu alternatif metode pembelajaran dalam rangka meningkatkan hasil
belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai