Anda di halaman 1dari 2

Rizky (Kades) mengunjungi kantor bersama Fauzan (asisten kades). Dalam perjalanan…..

Rizky : “ Zan.. akhirnya keinginan kita tercapai juga ya”

Fauzan : “ Benar juga pak. Lantas apa yang bapak akan lakukan lagi?”

Rizky : “ Yaa yang penting uang kita balik dulu, entah gimana caranya”

Fauzan : “ Lho.. kok gitu pak? Baru gini udah mau korupsi, pejabat macam mana bapak ini”

Rizky : “ Lah, emang duit kamu yang 5 juta itu gak mau saya balikin?”

Fauzan : “ Ya dibalikin dong pak, namanya utang ya harus dibayar. Tapi bukan dengan uang hasil korupsi
juga”

Rizky : “ Coba bayangkan, uangmu 5 juta, rumah dam mobilku sudah dijual buat biaya kampanye, belum
lagi utang bank. Kalo kamu sabar ya tungguin sampai tua, wong gajiku juga tak seberapa”

Fauzan : “ Ya jangan dong pak”

Rizky : “ Makanya nurut ajaa”

(sampai di kantor)

Hari demi hari sudah dilalui, dari bulan ke bulan, sang kades sudah menjalankan misinya dengan
mulus. Utang-utang dan harta benda pun sudah kembali, bahkan melebihi yang sebelumnya. Para warga
sekitar pun terus membicarakan soal harta pak kades, mereka curiga ada hal yang janggal. Sampai suatu
ketika saat Grace (bu kades) hendak pergi berbelanja ke warung, dia dengar ibu-ibu sedang
menggosipkannya.

Yuni : “ eh eh eh, saya heran deh sama uang pak kades, kaya gak ada habisnya, apa hasil korupsi ya?”

Tasya : “ Hus ngaco! Jadi kades kan gajinya gak 1000-2000, jadi wajar toh? Lagian pejabat kecil kaya pak
kades mana mungkin korupsi.”

Yuni : “ Lohh ini kan bener. Sudah ada isunya”

Setelah sedikit mendengar percakapan mereka. Grace (bu kades) menghampiri mereka.

Grace : “ ada apa ini ibu-ibu?”

Yuni : “ e, anu bu. Lagi gosipin pak kades.”

Tasya : (mukul bahu yuni)

Yuni : “ maksudnya tadi gosipin kang dedes. Pedagang sayur yang pelit itu loh bu.”
Tasya : “sudah-sudah. Ayo kita balik saja. Mari bu kades”

Grace : “iya bu”

Suatu pagi saat pak kades sedang duduk di kursi sembari membaca Koran tiba-tiba ada pegawai
kecamatan yang datang.

Mei : “ permisi pak. Maaf pagi-pagi mengganggu. Ada yang mau saya tanyakan”

Rizky : “ ohh ibu mei yang cantik rupanya. Mari masuk dulu! (mei duduk) Ma… ini ada tamu, tolong
buatkan minum ya.. ada apa ya bu?”

Mei : “ begini pak, langsung saja. Maksud kedatangan saya kemari mau menanyakan soal dana desa
bapak yang menurut laporan ada masalah. Kami memberi dana dari pusat Rp. 5.722.000.000, tapi
laporan dari kantor kelurahan hanya Rp. 5.227.000.000 pak, bagaimana itu?”

Rizky : “ begini bu.. uang itu saya suruh orang yang ambil, dia minta uang bensin, jadi saya kasih 100rb,
dan juga ada biaya-biaya lain bu”

Mei : “biaya apa saja itu pak?”


Rizky : “uang makan dan lain-lain bu”

Mei : “kebanyakan yang lain-lainnya pak. Jangan-jangan ada lagi dana lain yang sudah tidak utuh”

Grace : (datang bawa minum) “diminum dulu bu”

Mei : “terimakasih bu.. dan maaf sebelumnya disini tadi kami sudah mencari pokok masalahnya. Dan
bapak Rizky terbukti melakukan korupsi”

Grace : “APA??”

Rizky : :Mana Buktinya?!!”

Polisi : (datang menunjukkan identitas & surat perintah) saksi dan buktinya sudah ada di kantor polisi
pak, mari ikut saya”

Rizky : “ saya tidak bersalah! Lepaskan saya!”


polisi : “ nanti bapak bisa jelaskan di kantor polisi” (sambil menyeret rizky)

Diluar ada beberapa warga yang melihat kejadian itu. Grace dan Mei pun keluar.

(Grace sedih) Mei : “ sudah bu, yang tabah. Kami pamit dulu, mari bu

Anda mungkin juga menyukai