Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

F DENGAN ASMA
DI WISMA PALUPI BALAI REHABILITASI SOSIAL ANAK “WIRA
ADHI KARYA” UNGARAN UNIT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA
“ WENING WARDOYO” UNGARAN

OLEH

SRI DEWI

SN14041

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014/2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.F DENGAN ASMA
DI WISMA PALUPI BALAI REHABILITASI SOSIAL ANAK “WIRA
ADHI KARYA” UNGARAN UNIT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA
“ WENING WARDOYO” UNGARAN

I. BIODATA
1. IDENTITAS PENERIMA MANFAAT
a. Nama penerima manfaat :Ny.F
b. Alamat :Semarang
c. Umur :92 tahun
d. Agama : Islam
e. Status perkawinan :belum kawin
f. Pendidikan :tidak sekolah
g. Pekerjaan :mengurus rumah tangga
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Dinas sosial kabupaten Semarang
b. Umur :-
c. Pendidikan :-
d. Pekerjaan :-
e. Alamat :-
f. Hubungan dengan penerima manfaat :-

II. ALASAN BERADA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL


Ny.F mengatakan ± 4 tahun yang lalu di razia oleh satpol PP di pasar surtikanti
kemudian dibawa ke unit rehabilitasi sosial di krapyak tugu karena tidak
memiliki keluarga dan di pindahkan ke balai rehabilitasi sosial anak “wira adhi
kaya” ungaran unit rehabilitasi sosial lanjut usia wening wardoyo.
III. DIMENSI BIOMEDIK
1. Riwayat penyakit (6 bulan terakhir)
Ny.F mengatakan memliki riwayat penyakit sesak nafas.Pasien juga
menderita asma, yang sudah diderita sejak dulu dan masih mengkonsumsi
obat asma bila kambuh, serta pada kaki sering sakit karena dulu pernah
jauh.dalam kegiatan sehari-hari pasien menggunakan walker karena kaki kiri
jika digunakan untuk beraktivitas terasa kemeng dan sakit. Untuk asma nya
sendiri pasien mengetahui asma adalah sesak nafas, penyebab yang diderita
karena debu, untuk tanda dan gejala serta cara penCegahan agar tidak
kambuh Ny.F belum mengerti.
2. Riwayat penyakit keluarga
Ny.F mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
keturunan dan keluraga tidak memiliki penyakit yang menular.
3. Riwayat penyakit dahulu
Ny.F mengatakanmemiliki riwayat penyakit asma.
4. Riwayat pencegahan kesehatan
a. Monitoring kesehatan
Ny.F mengatakan saat sakit atau asma kambuh diberikan obat oleh
pegawai yang bekerja di unit rehabilitasi sosial yang bertugas sebagai
tenaga kesehatan.Ny.F mengatakan di unit rehabilitasi sosial setiap hari
kamis ada pemeriksaan kesehatan, seperti pemeriksaan tekanan darah dan
keluhan yang dirasakan saat ini.
b. Riwayat vaksinasi
Ny.F mengatakan sejak lahir belum diberikan vaksinasi seperti BCG,
polio, DPT, hepatitis B, campak, tetanus. Selama di Unit Pelayanan Sosial
Ny.F mengatakan belum pernah dilakukan vaksinasi apapun.
c. Skrining kesehatan
Ny.F mengatakan selama di Unit Pelayanan Sosial, Ia pernah mengikuti
penyuluhan kesehatan atau penjelasan pencegahan kesehatan tetapi lupa
apa yang sudah disampaikan.
5. Riwayat gizi
Ny.F mengatakan kebutuhan gizi sudah diatur oleh pihak unit rehabilitasi
sosial.Ny.Fmengatakan dalam sehari makan 3x, pagi hari pukul 07.00 WIB,
siang pukul 12.00 WIB, dan sore pukul 15.00 WIB. Menu yang di berikan
berbeda-berbeda, Ny.F mengatakan makan sepiring nasi, semangkuk sayur, 2
potong lauk, 1 snack, dan 1 macam buah. Ny.Fmengatakan setiap makan
setengah porsi yang disediakan karena Ny.F merasa masakan yang diberikan
tidak pas rasanya.Ny.F dalam sehari minum air putih, teh.
6. Masalah kesehatan terkait dengan status gizi
a. Masalah pada mulut
Ny.F memiliki gigitetapi terlihat kotor dan hitamda nada yang berlubang,
tidak ada stomatitis
b. Masalah pada berat badan
Ny.F ada masalah dengan berat badan.Ny.Fmengatakan selama tinggal di
wisma berat badannya kurang karena konsumsi makan yang hanya
mneghabiskan setengah porsi dari jatah yang didapatkan.
c. Masalah nutrisi
Ny.F mengatakan ada masalah pada asupan nutrisi yang dikonsumsi
karena tidak menghabiskan makanan yang diberikan.Ny.Fselama di wisma
mengalami gangguan nafsu makan sehingga berpengaruh pada berat
badannya. Ny.F mengatakan menyukai semua makanan dan tidak memiliki
alergi terhadap makanan tertentu tetapi jika rasa makanan kurang Ny.F
tidak mau memakannya.
7. Masalah kesehatan yang dialami saat ini
Ny.F mengatakan merasa sesak nafas dan nyeri pada kakinya.
P : Nyeri karena pernah jatuh
Q : nyeri seperti dipukul-pukul (jimpe/linu/kemeng)
R : bagian sendi kaki mulai dari lutut ke bawah.
S : Skala 6
T : Intermiten (terus menerus).
8. Obat-obatan yang dikonsumsi
Ny.F mengkonsumsi obat-obatan untuk mengatasi asma yang dideritanya.
9. Tindakanspesifik yang dilakukan untuk saat ini
Ny.F mengatakan hanya mengkonsumsi obat asma untuk mengurangi
sesaknya untuk tindakan yang lain tidak ada.
10. Status fungsional
Untuk mengetahui status fungsional lansia, dilakukan pengkajian
menggunakan Indeks Katz sebagai berikut :
Aktivitas Mandiri Tergantung
Bathing Memerlukan bantuan hanya Memerlukan bantuan
pada satu bagian tubuh atau mandi lebih dari satu
dapat melakukan seluruhnya bagian tubuh atau tidak
sendiri. dapat mandi sendiri
Dressing Menaruh, mengambil, Tidak dapat berpakaian
memakai dan menanggalkan sebagian.
pakaian sendri serta
menalikan sepatu sendiri.
Toileting Pergi ke toilet, duduk Mendapat bantuan orang
sendiri di kloset, memakai lain
pakaian dalam,
membersihkan kotoran.
Transferring Berpindah dari dan ke Tidak dapat melakuakan
tempat tidur, dari dan ke sendiri atau dengan
tempat duduk (memakai/ bantuan orang lain
tidak memakai alat bantu)
Continence Dapat mengontrol BAB atau Tidak dapat mengontrol
BAK sebagian atau seluruhnya
dengan bantuan manual
atau kateter
Feeding Mengambil makanan dari Memerlukan bantuan
piring atau yang lainnya dan untuk makan atau tidak
memasukkan ke dalam dapat makan sendiri
mulut (tidak termasuk secara parenteral.
kemampuan memotong
daging dan menyiapkan
makanan seperti
mengoleskan mentega pada
roti)

Klasifikasi :
 Indeks Katz A : mandiri untuk 6 aktivitas
 Indeks Katz B : mandiri untuk 5 aktivitas
 Indeks Katz C : mandiri, kecuali bathing dan satu fungsi lain
 Indeks Katz D : mandiri, kecuali bathing, dressing dan 1 fungsi lain
 Indeks Katz E : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting dan
satu fungsi lain
 Indeks Katz F : mandiri, kecuali bathing, dressing, toileting,
transferring dan satu fungsi lain
 Indeks Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 aktivitas.
Status fungsional Ny.K berdasarkan Indeks Katz adalah sebagai
berikuit :
 Bathing : Mandiri
 Dressing : Mandiri
 Toileting : Mandiri
 Transferring : Mandiri
 Continence : Mandiri atau dapat mengontrol BAB dan BAK
 Feeding : Mandiri
Kesimpulan : Indeks Katz A
11. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Mobilisasi
1) Berjalan : Tertatih-tatih, menggunakan walker
2) Alat bantu berjalan : memakai alat bantu jalan walker
3) Alat bantu persendian :
- Faktor yang mempengaruhi ketidaknyamanan :nyeri pada kaki
b. Berpakaian
Ny.F memilih, menggerakan, melepaskan serta mencuci pakaian dilakukan
secaramandiri.
c. Makanan dan minuman
Ny.Fmakan dan minum telah disediakan oleh unit rehabilitasi sosial dan
makan dengan mandiri sehari 3 kali
d. Toileting
Ny.F mengatakan kebutuhan toileting BAB dan BAK di kamar mandi
dilakukan secara mandiri tetapi untuk kekamar mandi menggunakan
walker
e. Personal hygiene
Ny.F mengatakan mandi 2x dalam sehari, keramas 3 hari sekali, berganti
pakaian 2x sehari, potong kuku 2 minggu sekali secara mandiri.
f. Mandi
Ny.F mandi 2 x sehari, pagi hari dan sore dan menggunakan sabun,
Ny.Fmandi secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

IV. DIMENSI PISIKOLOGIS


1. Konsep diri
a. Gambarandiri
Ny.F mengatakan dia tidak dapat berjalan lagi dan kedua kakinya mulai
dari lutut hingga telapak kaki terasa kemeng (nyeri) dan beraktivitas
dengan menggunakan walker, Ny.F mengatakan menyukai seluruh
anggota tubuhnya dan bersyukur dengan tubuhnya walau sudah tua dan
berkeriput.
b. Hargadiri
Ny.F mengatakan bahwa dirinya hidup tidak ingin menyusahkan orang
lain. Ia juga ingin menghormati pengasuh panti dengan tidak melakukan
hal-hal yang aneh-aneh. Tetapi terkadang pasien malas untuk
membersihkan kamarnya karena kondisi pasien yang menggunakan
walker.
c. Ideal diri
Ny.F mengatakan ingin selalu sehat, sesak nafas berkurang, dan kaki tidak
sakit.pasien juga mengharapak dapat nyaman tinggal disini karena
terkadang ada salah paham dengan penerima manfaat lain.
d. Identitas diri
Ny.F adalah seorang berusia 92 tahun belum menikah dan pasien tidak
memiliki anak dan keluarga. Ny F asal tempat tinggalnya adalah semarang.
e. Peran
Ny.F Ia hanya “numpang” tinggal dipanti ini. Dalam lingkungan resos
Ny.F jarang mengikuti kegiataan yang ada.
2. Emosi
Ny.F pendiam jika ada apa-apa hanya dipendam sendiri dan jarang
3. Adaptasi
Ny.F di wisma sudah ±4 tahun, dan akrab dengan penghuni wisma baik tetapi
terkadang ada salaham paham antara penerima manfaat, satu wisma maupun
penghuni wisma lain.
4. Meknisme pertahanan diri
Bila ada masalah Ny.F untuk masalah kecil dipendam sendiri tetapi jika
masalah dirasa tidak dapat diselesaikan mengutarakan masalahnya kepada
pengasuh wisma.
5. Status kesehatan mental
Pada pengkajian status kesehatan mental, yaitu dengan menggunakan Mini
Mental Status Exam (MMSE) sebagai berikut :
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif maksimal Klien
1 Orientasi 5 2 Menyebutkan dengan benar
Tahun : tidak tahu
Musim :Panas (benar)
Tanggal :tidak tahu
Hari :jumat
Bulan :tidak tahu

2 Orientasi 5 0 Dimana sekarang kita berada ?


Negara : Tidak tahu
Propinsi : Tidak tahu
Kabupaten/kota : tidak tahu
Panti : Tidak tahu
Wisma: Tidak tahu
3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek
(jendela, almari, korden),
kemudian tanyakan pada klien.
Jawaban :tempat tidur, lemari
dan gelas (benar)
4 Perhatian 5 0 Meminta klien berhitung mulai
dan dari 100 kemudian kurangi 7
kalkulasi sampai 5 tingkat.
Jawaban : tidak tahu
5 Mengingat 3 0 Minta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada poin ke- 2
(tiap poin nilai 1)
Jawaban :
Tidak tahu
6 Bahasa 9 7  Menanyakan pada klien
tentang benda (sambil
menunjukan benda
tersebut).
Jawaban : Klien dapat
menyebutkan nama benda
yang ditunjuk.
 Minta klien untuk
mengulangi kata berkut :
“tidak ada, dan, jika, atau
tetapi”
Klien menjawab :
Tidak ada, Jika, tetapi

 Minta klien untuk


mengikuti perintah berikut
yang terdiri 3 langkah.
1. Ambil kertas ditangan
anda
2. lipat dua
3. dan taruh dilantai
Hasil : Klien dapat melakukan
sesuai intruksi Perawat.

 Perintahkan pada klien


untuk hal berikut (bila
aktifitas sesuai perintah
nilai satu poin.“tutup mata
anda” Perintahkan kepada
klien untuk menulis
kalimat dan menyalin
gambar.
Hasil : Tidak dapat melakukan
Total nilai 30 12 Gangguan kognitif berat
Interpretasi hasil :
18 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 – 17 : gangguan kognitif berat

V. DIMENSI FISIK
1. Luas wisma : luas wisma palupi ±11X14m²
2. Keadaan lingkungan dalam wisma
a. Penerangan : saat observasi penerangan di wisma sudah cukup terang,
setiap kamar penerima manfaat masing-masing terdapat penerangan. Di
kamar mandi juga sudah ada lampu.
b. Kebersihan dan kerapian : kebersihan di wisma baik dan tetep terjaga
kebersihannya, ruangan terkadang terlihat kotor terutama kamar Ny.F
selalu di bersihkan oleh penerima manfaat, penataan ruangan seperti meja
makan, tempat duduk, televisi, sudah tertata rapi.
c. Pembagian ruangan : pembagian ruangan di wisma tertata dan di dalam
wisma terdapat 9 ruangan, yang terdiri 1 kamar pengasuh, 2 kamar mandi,
1 dapur, 1 ruang tamu, dan 4 kamar penerima manfaat.
d. Sirkulasi udara
Saat dilakukan observasi sirkulasi udara di wisma baik setiap kamar
terdapat jendela dan ventilasi
e. Keamanan
Di wisma palupi memiliki 2 pengasuh yang tinggal bersama, sehingga ada
yang memantau penerima manfaat.

f. Sumber air minum


Air minum penerima manfaat sudah disediakan oleh unit reshabilitasi
sosial menggunakan air putih galon dan dispenser. Untuk setiap
penggantian galon selalu tepat waktu, sehingga air minum untuk penerima
manfaat di wisma palupi terpenuhi
g. Ruang pertemuan
Di wisma palupi terdapat ruang tamu yang biasanya dipakai untuk
pertemuan yang berfasilitas televisi.
3. Keadaan luar wisma
a. Pemanfaatan halaman
Keadaan di luar wisma arjuna bersih halaman luas dan tertata rapi untuk
jalan-jalan penerima manfaat, serta ada tanaman bunga yang tertata rapi.
b. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah di wisma baik saluran air limbah terbuka sehingga
terlihat kotor dan bau.
c. Pembuangan sampah
Setiap wisma terdapat pembuangan sampah di depan wisma berupa bak
tempat sampah dan setiap tempat sampah di depan penuh langsung
dibuang.
d. Sanitasi
Setiap wisma terdapat sanitasi dan jauh dari sumber air ledeng, setiap
wisma terdapat sanitasi yang mengalir lancar
e. Sumber pencemaran
Sumber pencemaran di wisma karena pembuanan air limbah tidak ditutup
sehingga menyebabkan pencemaran udara dan air

VI. DIMENSI SOSIAL


1. Hubungan antara penerima manfat didalam wisma
Ny.F mengatakan hubungan dengan penerima manfaat lain baik, saling
menyapa dan mengobrol, Ny.F terkadang terjadi perbedaan pendapat dengan
penerima manfaat lain.
2. Hubungan penerima manfaat dengan luar wisma
Ny.F mengatakan dengan penerima manfaat diluar wisma baik saling
menyapa ketika bertemu, namun jarang mengobrol.
3. Hubungan penerima manfaat dengan anggota keluarga
Ny.F mengatakan sudah tidak memiliki keluarga
4. Hubungan penerima manfaat dengan pengasuh wisma
Ny.F mengatakan hubungan dengan pengasuh wisma sangat baik, Ny.F
menyapa ketika bertemu dengan pengasuh, namun jarang mengobrol.
5. Kegiatan organisasi sosial
Ny.F tidak mengikuti kegiatan di unit resos hanya senam pagi tetapi jika ada
mahasiswa ada kegiatan Ny.F ikut aktif dalam kegiatan.

VII. DIMENSI TINGKAH LAKU


1. Pola makan
Ny.F mengatakan bahwa Ia makan 3 kali sehari, setiap pagi, siang dan sore
sebelum magrib. Ny.F mengatakan bahwa menghabiskan 1/2 porsi makannya
2. Pola tidur
Ny.F mengatakan terkadang sesak nafas, Ny.Fmengatakan jarang tidur pada
sianghari dan tidur siang hanya 1 jam tidak ada (45 menit), Ny.Fmengatakan
saat malam hari susah tidur karena sesak nafas. Ny.Fmengatakan biasanya
tidur pukul 22.00 WIB dan bangun pukul 04.30 WIB.
3. Pola eliminasi
Ny.F mengatakan buang air kecil 4-5 x sehari secara mandiri. Tn. S
mengatakan bahwa buang air besarnya tidak tentu, kadang dua hari 1x dan
kadang 1 hari sekali
4. Kebiasaan lansia
Kebiasaan Ny.F di wisma pagi melakukan tidur serta mengobrol dengan
mahasiswa dan penerima manfaat lain
5. Pengobatan
Ny.F melakukan pengobatan saat ini asma jika kambuh
6. Kegiatan olahraga
Penerima manfaat tidak mengikuti mengikuti olahraga di depan aula/kantor
7. Rekreasi
Ny.F mengatakan selama di wisma kegiatan rekreasi hanya main kewisma
lain dan menonton TV serta mendengarkan radio.
8. Pengambilan keputusan
Selama di wisma Ny.Fdalam mengambil keputusan dilakukan sendiri dan
terkadang oleh pengasuh yang berada di wisma palupi.

VIII. DIMENSI PELAYANAN KESEHATAN


1. Fasilitas kesehatan yang tersedia
Fasilitas kesehatan yang ada di unit rehabilitasi sosial hanya ada klinik dan
jika sakit akan diberi obat generik, namun jika sakit yang cukup parah
penerima manfaat akan dirujuk ke RSUD Tugurejo.
2. Jumlah tenaga kesehatan
Unit rehabilitasi sosial rehabilitasi wening wardoyo tidak cukup memiliki
tenaga kesehatan, namun ada visit dokter dan perawat kesehatan dua minggu
sekali.
3. Tindakan pencegahan terhadap penyakit
Dalam mencegah penyakit, unit rehabilitasi sosial akan memberi obat generik
sesuai keluhan penerima manfaat dan memotivasi penerima manfaat untuk
beristirahat.serta Tindakan yang dilakukan untuk pencegahan terhadap
penyakit salah satunya adalah pembuangan sampah pada tempatnya, menjaga
kebersihan ruangan, baik kamar maupun ruang yang lain agar terhindar dari
jentik-jentik nyamuk tetapi untuk penyuluhan asma belum pernah
mendapatkan penyuluhan.
4. Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia
Pelayanan kesehatan yang tersedia hanyaa klinik yang berada didalam unit
rehabilitasi sosial yaitu pemeriksaan tensi dan pemberian obat sesuai dengan
keluahan penerima manfaat dan RSUD Tugurejo untuk merujuk penerima
manfaat yang sakit.

IX. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum
a. Kesadaran Tn. S composmentis
b. Vital Sign :
- Suhu = 36.60 C
- Nadi = 84 x/menit
- RR = 22 x/menit
- TD = 130/80 mmHg
c. Ukuran tubuh
TB :147 cm
BB :40 kg
d. Kepala
1) Kulit kepala Ny.Fbersih, tidak ada lesi dan tidak ada benjolan.
2) Rambut Ny.Fberwarna putih
3) Wajah Ny.F berbentuk oval dan terlihat periang
4) Kondisi Mata Ny.Fkonjungtivanya tidak anemis, warna Sklera putih,
Pupil isokor dengan diameter kanan dan kiri adalah 3mm, dan pupil
mengecil saat dirangsang cahaya. Kondisi Palpebra Ny.Fnormal, tidak
ada pembengkakan dan lensa jernih.
5) Bentuk hidung Ny.Fnormal, simetris, ada sekter
6) Mulutnya bersih,gigi sudah ompong ada yang berwarna hitam tetapi
Ny.Ftidak menggunakan gigi palsu.
7) Telinga Ny.Fsimetris dan tidak ada gangguan pendengaran.
e. Leher
Leher Ny.Fnormal, tidak ada gangguan pembesaran tonsil, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
f. Dada
Paru-Paru:
Inspeksi : bentuk simetris, pengembangan paru simetris, tidak
menggunakan otot bantu nafas
P alpasi : vocal fremitus kiri dan kanan sama.
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler, ada suara bantu tambahan mengi
Jantung:
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
P alpasi : Ictus Cordis teraba pada mid clavicula SIC 5
Perkusi : pekak/redup
Auskultasi : tidak ada suara jantung tambahan
g. Abdomen
Inspeksi : normal, tidak ada asites.
Auskultasi : peristaltik 6x/ menit
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak ada pembesaran lien dan hati
h. Genetalia
Tidak Terkaji
i. Rectum
Tidak terkaji
j. Ekstremitas
1) Atas :
a) kekuatan otot ka/ki : 5/5
b) ROM ka/ki : aktif
c) Capilary Refile : 4 detik
d) Akral : Hangat
2) Bawah :
a) kekuatan otot ka/ki : 5/4
b) ROM ka/ki : aktif
c) Capilary Refile : 4detik
d) Akral : Hangat
X. TERAPI MEDIS
Hari/tanggal/jam Jenis terapi Dosis Golongan Fungsi dan
dankandungan farmakologi
4-09-2015 Asmasoho 3X1 - Melebarkan
jalan nafas
XI. ANALISA DATA
Nama : Tn. S
Umur : 81 Tahun
No Hari/tgl/jam Data fokus Problem Etiologi Paraf
1 Jumat, 4-9- DS : Nyeri akut Agen injuri dewi
15 - Ny.F mengatakan biologi
nyri pada kaki
- P : Nyeri karena
pernah jatuh
- Q : nyeri seperti
dipukul-pukul
(jimpe/linu/kemen
g)
- R : bagian sendi
kaki mulai dari
lutut ke bawah.
- S : Skala 6
- T : Intermiten
- (terus menerus
DO :
- Ny.F terlihat
memijat
tengkuknya
- Skala nyeri 6
- Suhu = 36.60 C
- Nadi = 84 x/menit
- RR = 22 x/menit
- TD = 130/80
mmHg
Ds : Pola Nafas Penyempitan dewi
 Ny.Fmengatakan tidak efektif bronkus
memliki riwayat
penyakit sesak
nafas. Pasien juga
menderita asma,
yang sudah diderita
sejak dulu dan
masih
mengkonsumsi obat
asma bila kambuh
 Untuk asma nya
sendiri pasien tidak
mengetahui apa itu
asma, penyebab
tanda dan gejala
serta cara
penvegahan agar
tidak kambuh
DO:
- RR = 22 x/menit
Paru-Paru:
I : bentuk simetris,
pengembangan
paru simetris,
tidak
menggunakan
otot bantu nafas
P : vocal fremitus
kiri dan kanan
sama.
P : Sonor
A : Vesikuler, ada
suara bantu
tambahan
mengi

XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Pola nafas tidak efektif b.d penyempitan bronkus
2. Nyeri akut b.d agen injuri fisik
I. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Ny.F
Umur : 92 tahun
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Paraf
Dx NOC NIC
1 Tujuan : Penerima manfaat 1. Monitor respirasi dan dewi
menunjukkan kenyamanan. statusO2
Setelah dilakukan tindakan 2. Auskultasi suara nafas, catat
keperawatan selama 3x24 adanya suara tambahan
jam masalah keperawatan 3. Ajarkan teknik relaksasi
pola nafas tidak efektif nafas dalam
dapat teratasi dengan 4. Posisikan penerima manfaat
kriteria hasil : semifowler
1. Pasien mengatakan tidak 5. Kolaborasi pemberian terapi
sesak obat asmasoho
2. RR 20-24 x/menit
3. Pasien mengetahui
tentang asma, penyebab,
dan penvegahan
kekambuhan
2 Tujuan : Penerima manfaat Pengelolaan nyeri dewi
menunjukkan kenyamanan. 1. Kaji secara komprehensif
Setelah dilakukan tindakan tentang nyeri, meliputi
keperawatan selama 3x24 lokasi, karakteristik, dan
jam masalah keperawatan onset, durasi, frekuensi,
nyeri akut dapat teratasi kualitas, intensitas/
dengan kriteria hasil : beratnya nyeri dan faktor-
1. Mampu mengontrol faktor presipitasi.
nyeri (tahu penyebab 2. Observasi isyarat-isyarat
nyeri, mampu nonverbal dari
menggunakan tehnik ketidaknyamanan,
nonfarmakologi untuk khususnya dalam
mengurangi nyeri, ketidakmampuan dalam
mencari bantuan) berkomunikaksi secara
2. Melaporkan bahwa nyeri efektif.
berkurang dengan 3. Gunakan terapi terapeutik
menggunakan agar pasien dapat
manajemen nyeri mengekspresikan nyeri
3. Mampu mengenali nyeri 4. Kaji latar belakang budaya
(skala, intensitas, penerima manfaat.
frekuensi dan tanda 5. Kaji pengalaman individu
nyeri) terhadap nyeri kronis.
4. Menyatakan rasa 6. Evaluasi tentang
nyaman setelah nyeri keefektifan tentang
berkurang tindakan mengontrol nyeri
5. Skala nyeri turun dari 6 yang telah digunakan.
menjadi 3 7. Kontrol faktor-faktor
6. Ekspresi wajah tampak lingkungan yang dapat
tenang. mempengaruhi respon
7. TD : 120/80 mmHg- pasien ketidaknyamanan
140/90 mmHg (ex: suhu ruangan,
8. Nadi : 60-100x/menit penyinaran).
9. RR : 18-24x/menit. 8. Berikan informasi tentang
nyeri, seperti penyebab,
berapa lama terjadi, dan
tindakan pencegahan.
9. Anjurkan pasien untuk
memonitor sendiri nyeri
10. Ajarkan penggunaan
tehnik nonfarmakologi
seperti : relaksasi nafas
dalam, tehnik distraksi,
latihan gerakan
kaki(streching)
11. Evaluasi keefektifan dan
tindakan mengontrol nyeri
12. Modifikasi tindakan
mengontrol nyeri
berdasarkan respon pasien
13. Tingkatkan tidur/ istirahat
yang cukup

II. TINDAKAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI


Hari/ Tgl/ No. Implementasi Respon Paraf
Jam Dx
Selasa 8 1 Memonitor respirasi S : Ny.F mengatakan dewi
September dan statusO2 mengalami sesak nafas,
2015/ 08.00 dan memeiliki riwayat
WIB penyakit asma
O :
Ny.F tampak lemah
Ny.F tampak tidak
menggunakan otot
bantu nafas
RR : 25x/ menit
1 Mengauskultasi S : Ny.F mengatakan dewi
suara nafas, catat sesek minum obat
adanya suara asma, masih konsumsi
tambahan bila kambuh
O :
Terdengar suara nafas
tambahan whezing
1,2 mengajarkan teknik S : Ny.F mengatakan dewi
relaksasi nafas dalam merasa lega dan
nyaman setelah
diajarkan nafas dalam ,
jika kambuh asma kan
mengatur nafas agar
tidak semakin sesak
O :
1. Ny.F dapat
mendengarkan
penjelasan
mahasiswa
2. Ny F dapat
mempraktekan tarik
nafas dalam 3 kali
3. Tampak ekspresi
wajah rileks
4. Tampak nyeri
berkuyrang dari 6
menjadi 5

2 Mengkaji nyeri S: dewi


secara komprehensifNy.F mengatakan nyri
pada kaki, Nyeri karena
pernah jatuh, nyeri
seperti dipukul-pukul
(jimpe/linu/kemeng),
bagian sendi kaki mulai
dari lutut ke bawah.,
Skala 6, nyeri dirasakan
terus menerus
.
O:
 Ny.F tampak
meringis kesakitan,
 Ny.F tampak
mengelus lututnya
dan mengungkapkan
nyeri secara verbal.
 Nadi : 80x/menit
 RR : 25x/menit
2 Mengkajipengalaman S : dewi
individu terhadap Ny.F mengatakan nyeri
nyeri kronis yang pernah dialami
yaitu saat terjatuh
sehingga kakinya sakit
dan harus menggunakan
walker dan nyeri di
sendi lutut masih terasa
sampai sekarang

O:
Ny.F tampak
menceritakan
pengalaman tentang
nyeri yang pernah
dirasakan sebelumnya.
10.20 WIB 2 Mengkaji faktor- S: dewi
faktor lingkungan  Ny.F mengatakan
yang dapat rasa nyerinya akan
mempengaruhi bertambah jika
respon pasien digunakan untuk
terhadap berjalan lama.
ketidaknyamanan  Ny.F mengatakan Ia
akan merasa
terganggu istirahat
jika aada yang
berbicara keras.

O:
 Ny.F tampak
mengungkapkan
rasa
ketidaknyamananny
a
 Ekspresi wajah
tampak serius
11.00 WIB 1 memposisikan S: dewi
penerima manfaat Ny.F mengatakan
semifowler nyaman dengan posisi
setengah duduk, merasa
lebih enak dan tenang

O:
1. Ny.F tampak dalam
posisi semi fowler
2. Ny.F tampak ekspresi
wajah rileks
3. RR 22x/menit.
Rabu 9 2 Melakukan validasi S: Dewi
September rasa nyeri PM Ny.Fmengatakan
2015/ 08.00 persendian kaki ke
WIB bawah masih terasa
nyeri, skala 6

O:
 Ny.Ftampak
mengelus sendi
kakinya
 Mengungkapkan
nyeri secara verbal.
 Skala nyeri 6
08.10 WIB 1 Memberikan terapi S: dewi
obat asmasoho Ny.Fmengatakan jika
konsumsi obat asma
merasa sesak
berkurang. obat
diminum bila kambuh
O:
Ny.F tampak meminum
obat asma 1 tablet
melalui oral
08.35 WIB 1 Memonitor respirasi S: Dewi
dan statusO2 Ny.F mengatakan sesak
nafas terkadang masih
kambuh dan minum
obat asma
O:
RR 24x/menit

09.00 WIB 2 Mengevaluasi S: Dewi


keefektifan dan Ny.F mengatakan jika
tindakan mengontrol setelah diajakkan nafas
nyeri dlam nyeri dapat
berkurang atau jika saat
nyeri ngobrol dengan
penerima manfaat lain
nyeri dapat hilang tapi
jika untuk jalan masih
kemeng-kemeng
O:
1. Tampak Ny.F
memijat kakinya
2. Ny.F tampak
memegang sendi
lututnya
09.30 WIB 2 Melakukan latihan S: Dewi
gerakan kaki PM Ny.F mengatakan saat
ditekut terasa otot kaku
dan setalah digerkan
kaki merasa nyeri
berkurang

O:
 Skala nyeri 5
 Ny.F tampak senang
setelah dilakukan
stretching.
Kamis 10 2 Melakukan validasi S: dewi
September terhadap rasa nyeri Ny.F mengatakan
2015 PM persendiannya masih
07.15 WIB terasa linu-linu skala 6

O:
 Mengungkapkan
nyeri secara verbal
(mengeluhkan nyeri
saat bercerita
tentang kondisi
kakinya).
 Skala nyeri 6
08.00 WIB 1 Memonitor respirasi S:
dan statusO2 Ny.F mengatakan sesak Dewi
sudah berkurang, ya
walaupun terkadang
kamnuh tetapi sudah
menghindari prnyrbab
asma yaitu debu.

O:
 Tampak Ny.F tidak
menggunakan otot
bantu nafas
 RR 22x/menit
 Tampak masih
terdengar suara
tambahan whezing.
09.30 WIB 2 Melakukan latihan S: dewi
gerakan kaki PM Ny.F mengatakan nyeri
pada kaki sudah mulai
berkurang, skala nyeri 5

O:
 Ny.K tampak
senang saat
dilakukan latihan
gerakan kaki
 Skala nyeri 5
09.45 WIB 2 Mengevaluasi S: Dewi
penanganan nyeri Ny.K mengatakan
yang telah dilakukan selalu menggerakan
kakinya yang terasa
kaku
O:
 Ny.K tampak sudah
dapat melakukan
ROM secara
mandiri

III. CATATAN KEPERAWATAN


Hari/ Tgl/ No. Evaluasi Paraf
Jam Dx
Selasa, 8 1 S : Ny.F mengatakan masih sesak nafas dan Dewi
September terkadang kambuh bila kena debu, dan saat
2015 kambuh konsumsi obat asma
14.00 WIB O:
 Tampak Ny.F tidak menggunakan otot
bantu nafas
 Ny.F tampak sesak nafas
 Terdapat suara tambahan whezing
 Nadi : 80x/menit
 RR : 25x/menit
A : Masalah pola nafas belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor respirasi dan statusO2
2. Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
3. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
4. Posisikan penerima manfaat semifowler
5. Kolaborasi pemberian terapi obat
asmasoho
2 S : Ny.F mengatakan nyerinya masih terasa Dewi
seperti di pukul-pukul karena sangat linu,
skala 6
O:
 Ny.F tampak mengeluh sakit saat
ditanya tentang nyeri
 Ekspresi wajah tidak tenang
 Tampak mengelus dan memijat sendi
kakinya
 Nadi : 80x/menit
 RR : 20x/menit
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
2. lakukan validasi rasa nyeri PM
3. evaluasi keefektifan dan tindakan
mengontrol nyeri
4. lakukan latihan gerakan kaki PM
Rabu 9 1 S : Ny.F mengatakan sesak sudah berkurang, Dewi
September untuk posisi nyaman pada posisi setangah
2015 duduk
14.00 WIB O:
 Tampak sesak nafas berkurang
 Tampak tidak menggunakan otot bantu
nafas
 Masih terdapat suara tambahan
whezing
 Nadi : 76x/menit
 RR : 22x/menit
A : Masalah pola nafassebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor respirasi dan statusO2
2. Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
3. Posisikan penerima manfaat semifowler
4. Kolaborasi pemberian terapi obat
asmasoho
2 S : Ny.F mengatakan masih merasakan nyeri Dewi
pada kedua lutut dan kakinya, skala nyeri 6
O:
 Ny.F tampak mengelus kakinya
 Ny.F tampak mengeluhkan rasa nyeri
 Ekspresi wajah kesakitan
 Tampak mengerutkan dahi
 Skala nyeri 6
 Nadi : 76x/menit
 RR : 22x/menit
A : Masalah nyeri belum taeratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
2. lakukan validasi rasa nyeri PM
3. evaluasi keefektifan dan tindakan
mengontrol nyeri
4. lakukan latihan gerakan kaki PM
Kamis, 10 1 S : Ny.F mengatakan sesak nafas sudah
September berkurang dan jarang kambuh dewi
2015 O:
14.00 WIB  Tmpak tidak menggunakan otot bantu
nafas
 Tampak tidak sesak
 Masih terdapat suara whezing
 Nadi : 78x/menit
 RR : 22x/menit
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor respirasi dan statusO2
2. Auskultasi suara nafas, catat adanya
suara tambahan
3. Posisikan penerima manfaat semifowler
4. Kolaborasi pemberian terapi obat
asmasoho
2 S : Ny.F mengatakan nyeri di kakinya masih
terasa, skala nyeri 6 dewi
O:
 Mengungkapkan nyeri secara verbal
(mengeluhkan nyeri saat bercerita
tentang kondisi kakinya).
 Skala nyeri 6
 Nadi : 78x/menit
 RR : 22x/menit
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
2. lakukan validasi rasa nyeri PM
3. evaluasi keefektifan dan tindakan
mengontrol nyeri
4. lakukan latihan gerakan kaki PM

Anda mungkin juga menyukai