Anda di halaman 1dari 18

BAB II

RINGKASAN BUKU UTAMA

KONSEP MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

A.KONSEP MANAJEMEN

Kata manajemen berasal dari bahasa perancis kuno menagement, yang memiliki arti
“seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal.

Bila dilihat dari literature-literature yang ada, pengertian manajemen dapat dilihat dari
tiga pengertian:

1. Manajemen sebagai suatu proses.


Dapat dilihat dari pengertian menurut :
a. Encylopedia of The Social Science, yaitu suatu proses dimana
pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
b. Haiman, yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan
orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk
mencapai tujuan.
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia.
Manajemen suatu kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari
orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
1. Chaster l bernard dalam bukunya yang berjudul the function of the
executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu,
2. Marry farker pollet menyatakkan baahwa manajemen sebagai seni
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
A.KONSEP KEPEMIMPINAN

Definisi kepemimpinan menurut Peter G. Northouse yaitu leadership is a process


whereby an individual influences a group of individuals to achieve a common goal. (
kepemimpinan adalah proses dimana seseorang individu mempengaruhi kelompok
individu guna mencapai tujuan bersama. Konsep penting dalam definisis kepemimpinan
yaitu :

1. Kepemimpinan sebuah proses


2. Kepemimpinan melibatkan penggaruh
3. Kepemimpinan muncul didalam kelompok
4. Kepemimpinan melibatkan tujuan bersama.

A. PERBEDAAN KEPEMIMPINAN-MANAJEMEN
Seorang pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinan ini “ menetapkan
tujuan dan arah baru”, memotivasi dan mempegaruhi anggota timnya untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan tersebut”.
Sedangkan Manajer menjalankan fungsi manajemen untuk
merencanakan,mengorganisasikan,mengarahkan dan mengatur bagaimana
timnya mencapai tujuan yang ditetapkan.

B. HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MANAJEMEN


1. Kepemimpinan adalah salah satu bagian penting dari manajemen,
khususnya dalam fungsi pengarahan.
2. Dalam manajemen, kepemimpinan adalah merupakan salah satu bagian
dari manajemen untuk mengarahkan dan mempengaruhi anggotanya
dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

MODEL DAN TEORI KEPEMIMPINAN


A. PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN
1. Pendekatan Kesifatan
2. Pendekatan perilaku
3. Pendekatan situasional

B. PERKEMBANGAN TEORI KEPEMIMPINAN


TEORI SIFAT
Pendekatan kesifatan maka teori sifat memusatkan perhatiannya pada sifat-sifat
dari pemimpin.
Menurut Keith Davis, bahwa :
a. Kecerdasan
b. Kedewasaan
c. Motivasi diri yang tinggi, dan
d. Sikap berhubungan manusiawi.

TEORI PERILAKU

Pendekatan perilaku yaitu memusatkan perhatiannya pada pemimpin tentang


apa yang diperbuat dan bagaimana dia melakukan tugas-tugasnya,
berkomunikasi dan memotivasi bawahannya dan sebagainya

FUNGSI KEPEMIMPINAN

1. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan


penyelesaian, informasi dan pendapat.
2. Fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial, yaitu mencakup sesuatu yang
dapat membantu kelompok berlajan lancar, penengahan perbedaan endapat,
dan sebagainya.

GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya dengan Orientasi Tugas

Yaitu gaya atau perilaku pemimpin yang menekankan bahwa tugas-tugas dapat
dilaksanakan dengan baik, dengan cara mengarahkan dan mengendalikan
bawahan/karyawan secara ketat.

Gaya dengan Orientasi Karyawan

Yaitu gaya atau perilaku pemimpin yang menekankan pada pemberian motivasi
kepada bawahannya dalam melaksanakan tugasnya dengan melibatkan bawahan
dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tugasnya serta
mengembangkan hubungan yang bersahabat, saling percaya dan hormati antar
anggota politik.

MASALAH KEPEMIMPINAN DAN SOLUSINYA

Langkah-langkah yang dilakukan memecahkan masalah, antara lain :

1. Mencari penyebab terjadinya masalah


2. Mencari siapa saja yang terlibat dalam masalah
3. Bersikap santai tapi serius
4. Tidak/jangan sampai pekerjaan lain terganggu
5. Manfaatkan orang-orang disekitar anda.

Kepemimpinan di bidang pendidikan

a. Selalu mengidentifikasi perubahan-perubahan yang dibutuhkan


b. Menuliskan perubahan-perubahan yang direncanakan
c. Mengembangkan suatu rencana untuk melakukan perubahan
d. Memahami proses transisi emosional
e. Mengidentifikasi orang-orang kunci dan menjadikan mereka pendukung
perubahan
f. Menerapkan strategi courtship(kemesraan)

Efektivitas Peran Kepala Sekolah sebagai Pimpinan Pendidikan


A. Kepala Sekolah Sebagai Edukator ( pendidik )
Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru
merupakan pelaksana dan pengembangan utama kurikulum disekolah.
B. Kepala Sekolah Sebagai Manajer
Berfungsi dan bertugas sebagai menyusun perencanaan, mengorganisasikan
kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan, melaksanakan
kegiatan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan, menentukan kebijaksanaan,
dan lain-lain.
C. Kepala Sekolah Sebagai Administator
Kepala sekolah sebagai administator pendidikan harus mampu menerapkan
kemampuannya dalam tugas-tugas operasionalnya yakni kemampuan
pengelolaan personalitas, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelola
administratif kearsipan, dan pengelolaan administrasi keuangan.
D. Kepala Sekolah Sebagai Supervisior
Dimaksud untuk meningkatkat pengawasan dan pengendalian terhadap guru-
guru dan personel lain untuk meningkatkan kinerja mereka.
E. Kepala Sekolah Sebagai Leader
Kepala sekolah sebagai leader memiliki visi dan mempunyai peranan dlam
mengelola visi menjadi sebuah kenyataan.
C. Kepala Sekolah Sebagai Pencipta Iklim Kerja
Budaya dan iklim kerja yang kondusif akan memungkinkan setiap guru lebih
termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul, yang disertai usaha
untuk meningkatkan kompetensinya.

GAYA KEPEMIMPINAN
1. Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya perunjuk yang datang dari pemimpin
dan sangat terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran serta anak buah
dalam pengambilan keputusan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya ini ditandai dengan pemimpin dan anggotanya bersedia bekerja sama
untuk mencapai tujuan dan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan
ditentukan bersama antara pemimpin dan anak buah/anggota.
3. Gaya Kepemimpinan Delegatif
Gaya ini dicirikan dengan jarangnya pemimpin memberi arahan, keputusan
diserahkan kepada bawahan, dan diharapkan anggota organisasi dapat
menyelesaikan permaslahannya sendiri.
4. Gaya Kepemimpinan Birokratis
Pemimpin yang birokratis pada umumnya membuat keputusan-keputusan
berdasarkan aturan yang ada secara kaku tanpa adanya fleksibilitas. Semua
kegiatan hampir terpusat pada pemimpin dan sedikit saja kebebasan orang lain
untuk berkreasi dan bertindak, itupun tidak boleh lepas dari ketentuan yang ada.

TUPOKSI MANAJER DALAM ORGANISASI

Tugas Manajer

1. Memimpin organisasi
2. Mengatur organisasi
3. Mengendalikan organisasi
4. Mengembangkan organisasi
5. Mengatasi berbagai masalah yang terjadi dalam organisasi
6. Menumbuhkan kepercayaan
7. Meningkatkan rasa tanggung jawab
8. Mengawasi/mengendalikan Kegiatan Organisasi
9. Melakukan Evaluasi terhadap Kegiatan yang telah dilakukan
10. Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya.
Fungsi Manajer

1. Fungsi perencanaan dari suatu kebijakan yang akan diambil perusahaan serta
memprediksi hasil yang akan didapatkan dari tindakan yang akan diambil
tersebut.
2. Fungsi pengaturan, yaitu mengatur, membentuk, mendelegasikan dan
menerapkan jalur suatu wewenang dan sistem komunikasi, serta mengkoordinir
kerja setia anggota organisasi/instansi.
3. Fungsi pengawasan yaitu mencakup persiapan atau standar kualitas dan
kuantitas hasil kerja baik dalam bentuk produk ataupun jasa yang diberikan
pada perusahaan dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan.
4. Fungsi kepemimpinan yang membuat orang lain melakukan pekerjaan,
mendorong, memotivasi serta menciptakan iklim pekerja yang baik.
5. Fungsi evaluating, yaitu menganalisis hasil dari seluruh kegiatan yang telah
dilakukan melalui teknik analisis tertentu, misalnya SWOT.

Macam Skill (yang harus dimiliki manajer)

1. Technical Skill
2. Human Skill
3. Conceptual Skill

KEPEMIMPINAN OPERASIONAL

Pengantar

Pemimpin operasional kepada setiap anggotanya, serta rela membantu bawahan


untuk melaksanakan segala pemimpin mengawasi dan membantu proses pelaksanaan
setiap kegiatan sehingga dapat terselesaikan sesuai dengan target yang dialokasikan
seelumnya. Kepemimpinan operasional itu bersifat pengawalan atas kebijakan yang
diambil pimpinan atau organisasi.
Ciri dan Kompetensi Pemimpin Operasional
Secara praktis kepemimpinan operasional berbeda dengan kepemimpinan
administratif. Perbedaannya berada pada pola kiomunikasinya dengan anggota atau
bawahannya dalam organisasi atau lembaga.

Kepemimpinan Operasional di Lembaga Pendidikan


Misalnya di lingkungan unit fakultas suatu perguruan tinggi, pimpinan fakultas
(Dekan) dapat mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam
lingkungan fakultas, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya yang tepat dan cepat.

KEPEMIMPINAN DAN TIM KERJA DALAM ORGANISASI

Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi
dan mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu.

Perbedaan Kelompok dan Tim dalam Organisasi?

Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau group
didefinisikan sebagai 2 atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama,
yang secara bersamaan berupaya mencapai tujuan bersama.

MODEL EFEKTIFITAS TIM KERJA

Efektifitas tim kerja didasarkan pada hasil produktif dan kepuasan pribadi.
Kepuasan berkenaan dengan kemampuan tim untuk memenuhi kebutuhan pribadi para
anggotanya kemudian mempertahankan keanggotaan serta komitmen mereka. Faktor –
faktor yang mempengaruhi efektifitas tim yaitu konteks organisasional, struktur,
strategi, lingkungan budaya, dan system penghargaan. Karakter tim ini mempengaruhi
proses internal tim, yang kemudian mempengaruhi hasil dan keputusan. Para pemimpin
harus memahami dan mengatur tingkat – tingkat perkembangan, kekompakan, norma –
norma, dan konflik supaya dapat membangun tim yang efektif.
JENIS TIM

1. Tim Formal
Tim Formal diciptakan oleh organisasi sebagai bagian dari struktur
formal organisasi. Dua jenis tim formal yang paling umum adalah tim vertikal
dan tim horizontal.
2. Tim Vertikal
Tim Vertikal terdiri dari seorang manajer dan para bawahannya dalam
rantai komando formal. Terkadang tim ini disebut tim fungsional atau tim
komando.
3. Tim Horizontal
Tim Horizontal terdiri atas karyawan – karyawan dari tingkat hierarkis
yang hampir sama, tetapi dari bidang keahlian yang berbeda.

Dua jenis tim horizontal yang paling umum adalah angkatan tugas dan
komite.
a) Angkatan Tugas, adalah kelompok karyawan dari departemen –
departemen berbeda yang dibentuk untuk menangani aktifitas tertentu
dan hanya bertahan sampai tugas itu selesai.
b) Komite, biasanya berumur panjang dan mungkin merupakan bagian
permanen dari struktur organisasi.

4. Tim dengan Tujuan Khusus


Tim dengan tujuan khusus adalah tim yang diciptakan diluar organisasi
formal untuk mengerjakan proyek kepentingan atau kreatifitas khusus.

5. Tim dengan Kepemimpinan Mandiri


Tim yang dibentuk dalam satu departemen yang sama dan anggotanya
adalah karyawan untuk mendiskusikan cara – cara peningkatan kualitas,
efesiensi.

Tim Pemecahan Masalah biasanya terdiri atas 5 sampai 12 karyawan per jam dari
departemen yang sama dengan sukarela bertemu untuk mendiskusikan cara – cara
peningkatan kualitas, efesiensi, dan lingkungan kerja.

Kepemimpinan Mandiri biasanya terdiri dari 5 sampai 20 pekerja dengan lebih dari satu
keterampilan yang menggilir pekerjaan untuk menghasilkan produk atau layanan yang
menyeluruh atau setidaknya satu aspek menyeluruh atau bagian dari sebuah produk
atau layanan.
KARAKTERISTIK TIM

Ukuran Tim

Secara umum, ketika ukuran tim meningkat, akan lebih sulit bagi setiap anggota
untuk dapat saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Ukuran kelompok
mengusulkan hal – hal berikut :

1. Tim Kecil ( 2 sampai 4 anggota ) menunjukan lebih banyak persetujuan,


mengajukan lebih banyak pertanyaan, dan bertukar lebih banyak opini.
2. Tim Besar cenderung memiliki banyak perselisihan pendapat dan perbedaan
opini.

Peran Anggota

Dalam tim – tim yang sukses syarat kinerja tugas dan kepuasan social dipenuhi oleh
munculnya dua jenis peran yaitu spesialis tugas dan sosioemosional. Orang – orang
yang memainkan peran spesialis tugas menghabiskan waktu dan energi untuk
membantu tim meraih tujuannya. Mereka sering memperlihatkan perilaku – perilaku
berikut :

 Memprakarsai ide
 Mencari informasi
 Meringkas
 Memberi semangat

Proses Tim/Tingkat Perkembangan Tim

Pembentukan : tingkat pembentukan adalah periode orientasi dan perkenalan.

Prahara : selain tingkat prahara kepribadian individual muncul.

Penentuan Norma : selama tingkat penentuan norma, konflik diselesaikan, dan


keharmonisan serta kesatuan tim muncul.

Pelaksanaan : selama tingkat pelaksanaan, penekanan utama ada pada pemecahan


masalah dan penyelesaian tugas yang diberikan.

Pembubaran : tingkat pembubaran muncul dalam komite, angkatan tugas, dan tim yang
memiliki tugas yang terbatas untuk dikerjakan dan dibubarkan setelahnya.
Kekompakan Tim

Kekompakan Tim didefinisikan sebagai sejauh mana para anggota tertarik pada
tim dan termotivasi untuk tinggal didalamnya. Faktor – faktor yang dapat menentukan
kekompakan tim :

1. Interaksi tim : hubungan yang lebih baik antara anggota tim dan semakin banyak
waktu yang dihabiskan bersama, semakin kompak tim tersebut.
2. Konsep Tujuan yang Sama : anggota tim sepakat dengan tujuan dan menjadikan
lebih kompak.
3. Ketertarikan Pribadi terhadap Tim : para anggota memiliki sikap dan nilai yang
serupa dan senang berkumpul.

Norma tim adalah standar perilaku yang sama – sama dimiliki oleh para anggota tim
dan membimbing perilaku mereka. Norma bersifat informal.

1. Peristiwa penting
2. Keunggulan
3. Perilaku pembawaan
4. Pernyataan yang eksplisit

Gaya Menangani Konflik

1. Gaya berkomunikasi
2. Gaya menghindar
3. Gaya berkompromi
4. Gaya mengakomodasi
5. Gaya berkolaborasi
Kelompok Formal dan Informal

A. Kelompok Formal
Kelompok formal tercipta guna mencapai tujuan organisasi tertentu daan
amat memperhatikan kegiatan kerja yang koordinasi.

B. Kelompok Informal
Didalan struktur organisasi formal, selalu terdapat struktur informal.
Struktur organisasi formal dan sistem hubungan peran, peraturan, dan prosedur
diantara para anggotanya, akan ditambahi oleh penafsiran dan pengembangan
ditingkat formal.

Kelompok informal punya beberapa fungsi berikut:


 Pelestarian “budaya” kelompok informal
Budaya dalam konteks ini berarti seperangkat nilai, norma, dan
keyakinan yang menciptakan pedoman penerimaan dan perilaku
kelompok.
 Pemeliharaan sistem komunikasi
Kelompok menginginkan seluruh informasi yang berdampak pada
kesejahteraan mereka, baik posistif ataupun negatif.
 Pelaksanaan kontrol sosial
Koformitas atas suatu budaya kelompok dikuatkan oleh teknik-teknik
yang konyol, penghambatan, dan kekerasan.
 Provisi minat dan kesenangan di dalam kehidupan kerja
Banyak pekerjaan sifatnya monoton dan gagal meraih atensi pekerja.
Kerja juga sedikit menawarkan prospek masa depan yang baik.

Ukuran efefektifitas suatu tim kerja berkaitan dengan Desain pekerjaan,


komposisi, konteks, dan proses disajikan pada model analisis evektivitas berikut,
masing-masing variabelnya diurutkan berikut:

(1) Desain Kerja – Kategori desain kerja termasuk variabel-variabel seperti


kemerdekaan dan otonomi, kesempatan menggunakan keahlian dan bakat,
kemampuan menyelesaikan pekerjaan atau penciptaan produk, dan
mengerjakan tugas atau proyek yang punya dampak signifikan atas orang lain.
(2) Komposisi – Kategori ini terdiri atas variabel-variabel yang berhubungan dengan
bagaimana tim harus diisi, lewat:
 Kemampuan, Dalam tim dibutuhkan orang yang ahli dalam membuat
keputusan dan problem solving, teknis, dan interprsonal skill
 Pwesonalitas, yaitu the big five personality seperti ada dalam pendekatan
sifat dalam kepemimpinan
 Pengalokasian peran dan keragaman
 Efeksibilitas anggota, Tim terdiri atas individu-individu fleksibel yang
anggota nya dapat saling melengkapi tugas satu sama lain.

(3) Konteks – Tiga kontekstual faktor yang muncul paling signifikan


sehubungan dengan kinerja timadalah adanya sumberdaya yang mencukupi.

 Sumber daya mencukupi


 Kepemimpinan dan struktur
 Evaluasi kinerja dan sistem reward

(4) Proses – Kategori terakhir berhubungan dengan efektivitas tim adalah


variabel proses. Variabel-variabel proses terdiri atas komitmen anggota
terhadap tujuan, pembetukan sasaran tim secara khusus, efikasi tim,
manajemen konflik yang terorganisasi baik, dan pengurangan sosial loafing.

 Tujuan Bersama
 Sasaran spesifik
 Efikasi tim
 Tingkat konflik
 Social loafing

KEPEMIMPINAN PADA ORGANISASI PUBLIK


Pengantar

Dalam memahami apa itu konsep organisasi publik maka harus dimulai dengan
memaknai secara utuh kata publik itu sendiri. Banyak makna yang melekat dari kata
publik, jika mengikuti pendapat Frederikson terdapat lima sudut pandang makna publik
yaitu sudut pandang pluralis, pilihan publik, keterwakilan legislatif penyeleggara
pelayanan dan kewarganegaraan.Bertolak dari sudut pandang tersebut maka
dijabarkan lebih lanjut masing-masing sudut pandang, yaitu

a)sudut pandang pluralis menyatakan bahwa publik adalah merupakan


kelompok kepentingan

b)sudut pilihan publik menyatakan publik sebagai sebagai pilihan yang


rasional
c)sudut pandang keterwakilan legislatif bahwa publik adalah
keterwakilan

d) sudut pandang penyelenggara pelayanan publik adalah pelanggan dari


sebuah pelayanan .

e)sudut pandang kewarganegaraan public dipahami sebagai warga negara

Organisasi publik dapat dirumuskan juga sebagai...draw their resources (taxes and
legitimacy) from the polity and are mediated by the situations of the state. Organisasi
publik sering dilihat pada bentuk organisasi pemerintah yang dikenal sebagai birokrasi
pemerintah (organisasi pemerintahan). Atau satu-satunya organisasi didunia yang
mempunyai wewenang merampok harta rakyat (pajak) sebagai sumber-sumber
organisasi publik ,
Adapun tujuan dan misi yang ingin dicapai organisasi publik adalah memberikan
pelayanan pada warga negara, memberikan perlidungan rasa aman, mewujudkan
kesejahteraan sosial dan keadilan.

KONSEP DAN PENERAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi
keterampilan teknis dan keterampilan konseptual.Adapun keterampilan personal
menjadi terpinggirkan.Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan
pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan
untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut
meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam
kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi
perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami
proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami
relasi antar konsep kepemimpinan-kekuasaan-politik dalam organisasi, kemampuan
memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan
budaya organisasi yang ideal.
KOORDINASI & ETIKA
KOMUNIKASI PADA ORGANISASI

Pengertian
Etika berasal dari bahasa Yunani ETHOS (jamak ta etha) yang berarti kebiasaan.
Selain itu dikenal juga Moral atau Moralitas yang dari bahasa Latin MOS (jamak mores)
yang juga berarti kebiasaan. Etika mengandung arti sebagai :
1) ilmu tantang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan kewajiban moral.
2) Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan ahlak.
3) Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Unsur – unsur komunikasi dalam organisasi


1. Komunikasi (communicator) yaitu memberi berita, dalam hal ini adalah orang yang
berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2. Menyampaikan informasi atau berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
3. Berita – berita (massage) yang disampaikan dapat dalam bentuk perintah, laporan
atau saran.
4. Komunikasi (communicate) yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para
pengunjung yang menerima informasi

Etika Komunikasi
Etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari – hari :
1. Jujur tidak bohong
2. Bersikap dewasa tidak kekanak – kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan yang efektif dan efisien.
Dalam bahasa Inggris etika yang dipakai adalah 5W+1H .
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
a) Fungsi informatif
Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh
informasi yang banyak, lebih baik dan tepat waktu.
b) Fungsi regulative
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan – peraturan yang berlaku dalam suatu
organisasi.
c) Fungsi persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.
d) Fungsi integratif
Setiaap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan
karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.

KONSEP & PENERAPAN


PENDELEGASIAN WEWENANG

Pengertian wewenang

Wewenang merupakan kekuasaan formal atau terlegitimasi. Dalam suatu


organisasi, seseorang ditunjuk atau dipilih untuk memimpin suatu organisasi, bagian,
atau departemen memiliki wewenang atau kekuasaan yang terlegatimasi.

Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas –


tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau
dimilikinya. Tanggung jawab tidak dapat dilimpahkan ke orang lain. Wewenang
diterima maka tanggung jawab harus juga dapat diterima dengan sebaik – baiknya.
REWARD DAN PUNISHMENT DALAM ORGANISASI

Pengertian Reward

Reward diartikan sebagai ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan.


Dalam konsep manajemen, Reward merupakan salah satu alat untuk
peningkatan motivasi para pegawai.

Jenis-Jenis Reward :
1. Penghargaan Intrinsi
2. Penghargaan Ekstrinsik

Pengertian Punishment

Punishment adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku


agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum.

Jenis-Jenis Punishment :
1. Hukuman Ringan
2. Hukuman Sedang
3. Hukuman Berat

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DALAM ORGANISASI


Pengertian

Laporan pertanggungjawaban adalah suatu dokumen tertulis atau tidak tertulis yang
disusun dengan tujuan memberikan laporan tentang pelaksanaan kegiatan dari suatu
unit organisasikepada unit organisasi yang tinggi atau sederajat.pada organisasi
bisnis/profit pertanggungjawaban ini dipimpin oleh manajer yang bertanggung jawab
atass seluruh laporan kegiatan organisasi/perusahaan.

Pusat-pusat pertangungjawaban pada organisai atau perusahaan/bisnis pada tingkat


yang lebih besar, dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu:

a. Pusat biaya
Merupakan suatu unit organisasi atau pusat pertanggungjawaban yang
diukur berdasarkan pengeluaran atau biaya-biaya.
b. Pusat pendapatan.
Pusat pendapatan merupakan suatu unit organisai atau pusat
pertanggungjawaban yang prestasi manajer dinilai berdasarkan pendapat
yang dihasilkan.
c. Pusat Laba
Pusat Laba merupakan suatu unit organisai yang manajernya memiliki
pertanggungjawaban atas pendapatan maupun biaya perusahaan.
d. Pusat Investasi
Pusat Investasi merupakan suatu unit organisai yang prestasi manajernya
diukur berdasarkan penghasilan dengan memperhitungkan biaya sekaligus
aktiva dan modal yang diinvestasikan pada pusat pertanggungjawaban yang
dipimpinnya dengan tujuan mencapai suatu imbalan investasi yang
memuaskan.

Berikut dipaparkan 2 tipe struktur organisasi berkaitan dengan pusat-pusat


pertangungjawaban, yaitu:

A.Organisasi Fungsional
Dalam organisasi fungsional, melibatkan gagasan mengenai seorang manajer yang
membawa pengetahuan khusus untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan
fungsi spesifik, yang berlawanan dengan manajer umum yang kurang memiliki
pengetahuan khusus.

B. Organisasi Unit Bisnis (Divisional)

Dalam organisasi Divisional, didasarkan pada divisi-divisi, dibawah setiap divisi dibagi
atas dasar fungsi, fungsi yang ada dibawah divisi meliputi fungsi penjualan, fungsi
pembelian serta fungsi administrasi dan umum, manajer perusahaan bertanggungjawab
atas perusahaan secara keseluruhan dan berwewenang penuh mengambil keputusan
investasi, selanjutnya kepala divisi bertanggung jawab hanya untuk divisinya masing-
masing.

Anda mungkin juga menyukai