Anda di halaman 1dari 10

KONSEP NUTRISI

A. Konsep nutrisi

Definisi nutrisi

Tubuh memerlukan nutrisi untuk kegiatan kelangsungan hidup. Nutrisi

yang diperlukan tubuh adalah nutrien yang terdapat dalam makanan karena

mengandung nutrien esensial bagi kelangsungan metabolisme sel tubuh. Nutrien

esensial yang diperlukan antara lain karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.

Proses pencernaan dan penyerapan nutrien esensial tersebut sangat dipengaruhi

oleh kemampuan kerja organ system pencernaan (Astuti, 2015).

Nutrisi merupakan proses pengambilan dan penggunaan zat gizi oleh

tubuh. Proses ini mencakup 3 tahap, yaitu tahap memasukkan makanan atau

minuman ke dalam tubuh, tahap pemecahan makanan atau minimum menjadi

unsur gizi, dan tahap pendistribusian zat gizi tersebut melalui sirkulasi darah ke

seluruh tubuh, dimana makanan tersebut disajikan bahan bakar untuk berbagai

keperluan tubuh. Pada pasien kanker yang mendapat kemoterapi, perlu asupan

nutrisi yang mengandung cukup nutrien: vitamin, mineral, protein, karbohidrat,

lemak dan air (Sutandyo, 2016).


Faktor faktor yang mempengaruhi nutrisi

a) Pengetahuan

Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat

mempengaruhi pola konsumsi makanan. Hal tersebut dapat disebabkan

oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam

memahami kebutuhan nutrisi.

b) Prasangka

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis makanan tertentu juga

mempengaruhi status nutrisi. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe yang

merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan

makanan yang layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap

bahwa makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka.

c) Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan

dapat mengakibatkan kurangnya nutrisi. Misalnya, dibeberapa daerah

terdapat larangan makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja.

Padahal, makanan tersebut sumber vitamin yang sangat baik. Adapula

larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat

mengakibatkan cacingan.

d) Kesukaan

Kesukaan yang berlebih terhadap suatu jenis makanan dapat

mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak

memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup. Misalnya,


mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food). Makanan ini tentu saja

dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu

sering dan berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik.

e) Ekonomi

Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status nutrisi karena

penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.

Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi

biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan

dengan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.

Jenis jenis nutrisi

a. Karbohidrat

Karbohidrat tersusun atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat

dikelompokkan menjadi karbohidrat sederhana dan kompleks. Karbohidrat

sederhana tersususun atas gula sederhana, dan karbohidrat tersusun lebih

dari dua unit gula sederhana di dalam satu molekul.

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh, karbohidrat

juga memberikan rasa manis pada makanan terutama monosakarida dan

disakarida. Karbohidrat juga berperan dalam menghemat penggunaan

protein, mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna,

membantu mengeluarkan feses dengan mengatur peristaltik usus dan

memberikan bentuk pada feses. Bentuk karbohidrat yaitu monosakarida,

disakarida, polisakarida.
b. Protein

Protein bagian penyusun tubuh yang paling besar setelah air. Seperlima

bagian dari tubuh terdiri dari protein. Separuh jumlah protein terdapat

dalam otot, seperlima di dalam tulang, dan tulang rawan, sepersepuluh di

dalam kulit, dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Unsur

utama protein yakni nitrogen sebanyak 16% berat protein, yang tidak ada

pada ikatan karbohidrat dan lemak. Protein juga dapat mengandung unsur

fosfor, besi, iodium, dan kobalt. Protein juga memiliki fungsi membangun

dan memelihara sel-sel dan jaringan tubuh, membentuk ikatan-ikatan

esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh

yang bertibdak sebagai buffer, pembentukan antibody, mengangkut zat-zat

gizi, dan sebagai sumber energi.

c. Lemak

Lemak berfungsi sebagai sumber energy, sumber asam lemak esensial, alat

pengangkut vitamin yang larut dalam lemak, menghemat penggunaan

protein, dapat memberikan rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas,

menjaga suhu tubuh, dan melindungi organ tubuh. Kebutuhan lemak yang

dianjurkan WHO (1990) menganjurkan konsumsi lemak sebanya 15-30%

kebutuhan energi total yang dianggap baik untuk kesehatan. Di antara

lemak yang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 10% dari

kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7% dari lemak

tidak jenuh ganda. Sumber utama lemak yaitu minyak tumbuh-tumbuhan

seperti minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung,
,mentega, margarine, dan lemak hewan. Sumber lemak lainnya yaitu

kacang-kacangan, biji-bijian, daging, krim, susu, dan kuning telur serta

makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak.

d. Vitamin

Vitamin merupakan zat-zat organik kompleks yang dibutukan dalam

jumlah sangat kecil dan tidak dibentuk oleh tubuh. Vitamin berfungsi ikut

berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energy, pertumbuhan,

dan pemeliharaan tubuh, umumnya sebagai koenzim atau bagian dari

enzim. Sebagian besar vitamin sebagai koenzim berbentuk apoenzim,

dimana vitamin berikatan dengan protein.

Kelompok vitamin:

1. Larut dalam lemak:vitamin A, D, E dan K

2. Larut dalam air:vitamin B, dan C

e. Mineral

Mineral merupakan bagian dari tubuh da memegang peranan penting

dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ

maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Mineral digolongkan ke dalam

mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang

dibutuhkan tubuh lebih darin 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro

dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Fungsi umum mineral adalah

sebagai bahan pembentuk bermacam-macam jaringan tubuh, memelihara

keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh, mengatalisis reaksi yang

bertalian dengan pemecahan karbohidrat, lemak, protein dan lemak.


Efek kanker pada status nutrisi

Efek kanker pada status nutrisi dibagi menjadi dua yaitu, efek sistemik dan

efek lokal. Efek sistemik diantaranya adalah anoreksia, defisiensi vitamin A, B,C,

ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, hiperkalsemia, sindrom ketidakpatenan

sekresi hormon antidiuretik, imunokompeten. Efek lokal diantaranya adalah

kerusakan pencernaan (mengunyah, menelan, obstruksi, distensi, dan peristaltis),

nyeri, fisura usus, malabsorpsi (Otto, 2015).

Manajemen nutrisi pada efek samping kemoterapi

Efek samping kemoterapi dapat meliputi mual, muntah, diare, konstipasi,

dehidrasi, kembung, luka pada mulut, perubahan cita rasa, mulut kering,

penurunan dan penambahan berat badan (Herbold, 2017)

Tindakan yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh perawat dalam

memenuhi kebutuhan nutrisi pasien yang menjalani kemoterapi terkait masalh

efek samping yang ditimbulkan oleh kemoterapi adalah:

1. Mual dan muntah

a. Pasien ditempatkan di ruangan yang sejuk.

b. Hindari makan di dalam ruangan dimana terdapat bau masakan

atau keadaan yang terlalu panas.

c. Cuci mulut sebelum dan sesudah makan.

d. Hindari makan 1-2 jam sebelum dan sesudah kemoterapi.

e. Hindari makanan yang menyebabkan mual seperti makanan pedas,

berminyak, berlemak, dan bau menyengat.


f. Makan makanan dingin atau pada suhu ruangan dengan porsi kecil

beberapa kali sehari.

g. Minum air sedikit demi sedikit dan tingkatkan asupan cairan.

h. Batasi cairan pada saat makan.

i. Hindari penggunaan bumbu yang berlebihan pada makanan.

j. Elevasi kepala dilakukan selama 1 jam setelah makan.

k. Menghisap permen seperti pepermin atau lemon bila mulut terasa

tidak enak.

l. Pada periode mual hebat, melakukan aktivitas yang bersifat

relaksasi seperti membaca atau tidur.

m. Menjaga kebersihan mulut dan berolahraga

n. Pemberian antimetik untuk mengurangi gejal.

2. Diare

a. Makan makanan (sup, pisang) dan minuman untuk mengganti

cairan serta elektrolit yang hilang.

b. Hindari makanan berminyak, minuman panas atau dingin dan

kafein.

c. Hindari makanan tinggi serat terutama kacang kering dan sayuran

(brokoli, kubis).

d. Makan makanan tinggi protein.

e. Asupan cairan ditingkatkan.

f. Batasi susu sampai 2 gelas per hari atau hindari susu dan produk

susu sampai penyebab ditemukan.


g. Obat antidiare dapat diberikan.

3. Kembung

a. Makan dan minum secara perlahan.

b. Turunkan asupan serat.

c. Makan makanan porsi kecil dengan frekuensi sering.

d. Hindari makanan yang dapat memproduksi gas.

e. Olahraga secara teratur bila memungkinkan.

f. Batasi makanan yang mengandung laktosa bila tidak dapat

ditoleransi.

4. Konstipasi

a. Makan makanan yang mengandung serat, direkomendasikan

asupan serat 25-35 gram per hari.

b. Minum 8-10 gelas per hari.

c. Melakukan aktivitas fisik seperti berjalan dan berolahraga secara

teratur.

d. Jika telah terjadi konstipasi, lanjutkan makan makanan tinggi serat

dan minum air yang cukup, menjaga aktivitas fisik dan berikan

medikasi.

5. Luka pada mulut

a. Makan makanan lunak yang mudah dikunyah dan ditelan seperti

buah yang lunak (pisang, melon, pir, keju, kentang yang lunak).

b. Makan makanan yang mengandung tinggi kalori/protein.

c. Hindari makanan yang asin, asam dan pedas.


d. Makan makanan perlahan-lahan bila perlu gunakan sedotan.

6. Dehidrasi

a. Minum 8-12 gelas per hari, dapat berupa air putih, susu atau

makanan yang mengandung air yang cukup seperti pudding, es

krim.

b. Batasi minuman yang mengandung kafein seperti soda, kopi, teh.

c. Gunakan obat untuk mengurangi mual muntah.

7. Mulut kering

a. Meningkatkan asupan cairan.

b. Memilih makanan yang lunak.

c. Permen dapat digunakan sebagai stimulasi pengeluaran saliva.

d. Hindari alkohol dan rokok.

Tujuan Terapi Nutrisi

Tujuan terapi nutrisi pada pasien kemoterapi antara lain:

a. Memperbaiki kekurangan nutrisi atau mencegah malnutrisi

b. Mencegah komplikasi dan efek samping yang berhubungan dengan

nutrisi

c. Mencegah berkurangnya massa otot, tulang, darah, organ dan massa

tubuh yang lain

d. Memberikan kekuatan dan energi bagi tubuh

e. Mencegah terkena infeksi

f. Membantu penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup

Anda mungkin juga menyukai