Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KEPERAWATAN LINTAS BUDAYA

” Definisi Dilema Nutrisi Secara Umum dan Dalam Perspektif


Transkultural Nursing”
Dosen pengampu: Ns. Wuriani, S.Kep.,Ners.,M.Pd.,M.Kep

Disusun oleh:
Rahayu fitrianingsih (S18127013)
Yulisa sartika (S18127015)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2018/2019
Puji syukur kehadirat Allah AWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Definisi Dilemma Nutrisi Secara Umum dan Nutrisi Dalam Perspektif
Transkultural.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Terlebih kami ucapkan
terimakasih kepada :
1. Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan doa dan dukungan kepada
penulis secara moril maupun materil hingga makalah ini dapat selesai.
2. Ibu Wuriani, S.Kep.,Ners.,M.Pd.,M.Kep yang telah banyak membimbing
kami dalam pembuatan makalah ini.
3. Teman-teman Mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak jurusan D- III
Keperawatan tahun ajaran 2019.
4. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan ini.
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan makalah
ini sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca khususnya guna mengetahui tentang dilema
nutrisi dan nutrisi dalam perspektif transkulturan nursing dalam keperawatan lintas
budaya.
Billahifiisabililhaq Fastabiqul Khairot. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pontianak, 17 September 2019

penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Definisi kebutuhan nutrisi seorang pasien adalah jumlah makronutrien
(protein, lemak, dan karbohidrat) dan mikronutrien (vitamin, mineral, dan
elektrolit) yang harus dipertahankan untuk memelihara atau mencapai bobot badan
dan status kesehatan yang diinginkan.
Kebutuhan nutrisi seorang pasien tergantung pada usia, bobot dan tinggi
badan, jenis kelamin, serta kondisi klinis pasien tersebut, yang meliputi keadaan
penyakit, status nutrisi, dan tingkat aktivitas fisik.Peryataan.jumlah nutrisi untuk
memenuhi kebutuhan pasien biasanya dinyatakan dalam satuan bobot, seperti
gram atau milligram. Jumlah elektrolit untuk diberikan secara parenteral dapat
dinyatakan dalam miliekuivalen atau milimol.
Dilema nutrisi merupakan suatu keadaan yang terdiri dari dua pilihan yang
sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan bagi seorang perawat
maupun klien dalam pemberian asuhan keperawatan pemenuhan nutrisi bagi klien.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan dilema nutrisi?
2. Apa saja Faktor yang mempengaruhi kebutuhan Nutrisi?
3. Apa yang dimaksud dengan perspektif transcultural nursing
4. Bagaimana hubungan antara budaya dengan makanan
5. Bagaimana pengaruh akibat kekurangan nutrisi dalam suatu kebudayaan atau
transcultural
6. Contoh-contoh makanan mantangan yang justru adalah makanan bergizi
7. Gambaran masyarakat dengan kasus nutrisi yang berhubungan dengan
budaya
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Tujuan umum penulisan makalah ini mempunyai tujuan agar mahasiswa
mampu memahami
2. Tujuan khusus
1. Dapat memahami apa itu dilemma nutrisi
2. Dapat memahami factor yang mempengaruhi nutrisi
3. Dapat memahami apa yang dimaksud perspektif transcultural nursing
4. Dapat memahami hubungan budaya dengan makanan
5. Dapat memahami pengaruh akibat kekurangan nutrisi dalam kebudayaan
atau transkultural
D. Hasil makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi teroritas maupun
praktisi :
1. Penulis
Penulisan makalah diharapkan memberi manfaat bagi penulis untuk
menambah wawasan serta pengetahuan maupun pengalaman
2. Pembaca
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca sebagai
referensi menambah wawasan serta pedoman dalam mengelola pengetahuan
dibidang keperawatan.
3. Institusi
Diharapkan dapat bermanfaat untuk institusi sebagai bahan masukan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan serta dapat diterapkan dengan baik
diruang lingkup institusi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi dilema nutrisi


Dilema nutrisi merupakan suatu keadaan yang terdiri dari dua pilihan yang
sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan bagi seorang
perawat maupun klien dalam pemberian asuhan keperawatan pemenuhan nutrisi
bagi klien.
Kebutuhan nutrisi adalah zat zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya
dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam tubuh
serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang
makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto dan
Wartonah, 2006).
Tubuh memerlukan makanan untuk mempertahankan kelangsungan
fungsinya. Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan manusia,
namun jumlah nutrisi yang diperlukan tiap orang berbeda sesuai dengan
karakteristik, seperti jenis kelamin, usia, aktivitas, dan lain-lain. Nutrisi erat
kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor
patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau
meningkatkan kebutuhn nutrisi, factor sosio-ekonomi seperti adanya
kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Nutrisi sangat
penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua
makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga
kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan
penyakit dikemudian hari
Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang berperan di dalamnya
yaitu sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris,
saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usu halus bagian distal.
Sedangkan organ asesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan pankreas.
Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka
tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit / terkena
gizi buruk oleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi.

B. Faktor yang meningkatkan kebutuhan nutrisi antara lain sebagai berikut:


(Asmadi. 2008)
1. Faktor pertumbuhan yang cepat, seperti bayi, anak-anak, remaja, dan ibu
hamil.
a. Selama perbaikan jaringan/ pemulihan kesehatan karena proses suatu
penyakit.
b. Peningkatan suhu tubuh. Setiap kenaikan suhu 10 F, maka kebutuhan
kalori meningkat 7%.
c. Aktivitas yang meningkat.
d. Stres sebagian orang akan makan sebagai kompensasi karena mengalami
stres.
e. Terjadi infeksi.
2. Faktor yang menurunkan kebutuhan nutrisi antara lain sebagai berikut:
(Asmadi. 2008)
a. Penurunan laju pertumbuhan, misalnya pada lansia.
b. Penurunan basal metabolisme rate (BMR).
c. Hipotermi.
d. Jenis kelamin. Umumnya kebutuhan nutrisi pada wanita lebih rendah
dibandingkan laki-laki. Hal ini karena pada wanita BMR-nya lebih rendah
dibandingkan BMR laki-laki.
e. Gaya hidup pasif.
f. Bedrest.
3. Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Nutrisi
a. Perkembangan
b. Jenis Kelamin
c. Etnis dan Budaya
d. Kepercayaan Mengenai Makanan
e. Preferensi Personal
f. Praktik keagamaan
g. Gaya hidup
h. Obat dan terapi
i. Kesehatan
j. Penyalahgunaan alkohol
k. Periklanan
l. Faktor psikologis
4. Pengaruh Kekurangan Nutrisi dalam Suatu Kebudayaan
a. Pengaruh Kekurangan Nutrisi dalam Suatu Kebudayaan
b. Pertumbuhan
c. Produksi tenaga
d. Pertahanan tubuh
e. Stuktur fungsi otak
f. Perilaku
g. Akibat gizi lebih pada proses tubuh

C. Perspektif Transkultural dalam Keperawatan


1. Keperawatan transkultural dan globalisasi dalam pelayanan
kesehatan
Kultur adalah kesatuan dari nilai, kepercayaan, norma, dan jalan
hidup yang menjadi pedoman dalam berpikir dan berperilaku (Purnell &
Paulanka, 1998 ; Leininger, 2002a). Keperawatan transkultural melintasi
batas-batas kebudayaan untuk mencari esensi. Keperawatan
transkultural merupakan campuran dari antropologi dan keperawatan
dalam teori dan praktik. Antropologi mengacu pada manusia,
termasuk asal, perilaku, status sosial, fisik, mental, dan
perkembangan zaman. Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan seni,
maka keperawatan transkultural memungkinkan untuk melihat profesi
ini dengan perspektif yang berbeda.
Keperawatan transkultural adalah keperawatan yang berfokus pada
studi komparatif dan analisa pada perbedaan budaya. Keperawatan ini
berhubungan dengan kepedulian akan perilaku, keperawatan dan nilai
sehat-sakit, serta kepercayaan mereka.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
kemanusiaan untuk memberikan keperawatan dalam kebudayaan khusus
dan kebudayaan universal. Keperawatan transcultural memerlukan
kemampuan dan keterampilan untuk menilai dan mengabalisa untuk
menyusun rencana, implementasi, dan evaluasi keperawatan.
Menurut Leininger (1995), keperawatan transkultural penting karena
beberapa faktor, yaitu :
a. Terjadi peningkatan imigrasi
b. Terjadi peningkatan idealitas multikultural dalam pemahaman dan
penghargaan pada perawat dan tenaga kesehatan lain
c. Peningkatan teknologi kesehatan
d. Konflik budaya yang terjadi berdampak pada interaksi budaya lain
e. Terjadi peningkatan jumlah orang yang bekerja atau berwisata kenegara
lain
f. Terjadi peningkatan konflik budaya yang dihasilkan oleh praktik
kesehatan
g. Adanya emansipasi wanita dan gender
h. Peningkatan permintaan untuk komunitas dan latar belakang
budaya dalam konteks lingkungan
2. Hubungan antara budaya dengan makanan
Budaya dan makanan memiliki hubungan yang sangat erat.
a. Makanan berfungsi untuk mempertahankan, meningkatkan dan
mengembalikan kesehatan yang optimal. Pemilihan bahan,
pengelolahan, penyajian dan pengomsumsiannya berkaitan dengan
budaya individu, keluarga, dan komunitas tempat. Misalkan budaya
makan nasi saat panen padi dan meninggalkan makan sayur-sayuran
(wortel) di daerah Cianjur pada era 70-an, ternyata menyebabkan angka
rabun senja meningkat saat musim padi dan menurun saat musim tanam
padi, dll.
b. Budaya mempengaruhi individu dan keluarga dalam menentukan
makanan yang dikonsumsi. Orang muslim tidak akan memakan daging
anjing, babi, atau hewan yang dianggap halal, misalnya ayam, jika tidak
disembelih dengan menyebut nama Allah SWT, dll.
c. Makanan juga dikaitatkan dengan jenis kelamin, makanan maskulin atau
feminim. Gado-gado, rujak, ketoprak, sate ayam, soto ayam, atau teh
adalah makanan yang feminim yang identik dengan perempuan. Sate
kambing, sop kambing, atau kopi adalah makanan maskulin yang
berindentik dengan lelaki.
d. Makanan juga dikaitkan dengan usia, susu dan madu adalah makanan
untuk anak-anak. Makanan untuk orang dewasa adalah kacang goreng,
kopi atau teh tubruk.
e. Makanan juga berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang, makanan
orang sakit biasanya dengan sedikit garam dan tanpa cabe sehingga
terasa hambar.
f. Makanan dapat juga memperat hubungan kekerabatan. Pada orang jawa
atau orang sunda saat lebaran, mereka akan mengantar makanan kepada
orang yang lebih dituakan walaupun yang lebih muda lebih miskin.
Makanan hantaran di sini berfungsi sebagai bentuk pengakuan bahwa
yang menerima dituakan dihormati sekaligus ucapan syukur orang yang
lebih muda kepada orang yang lebih tua.
g.Makanan dapat membangun dan mempertahankan hubungan antar
manusia, misalnya makanan yang dibawa sendiri-sendiri kemudian
diletakkan ke suatu tempat selanjutnya di santap bersama-sama.
3. Pengaruh akibat Kekurangan Nutrisi dalam Suatu Kebudayaan atau
Transkultural
Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan
kualitas) menyebabkan pada proses-proses yakni:
a. Pertumbuhan
anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya. Protein digunakan
sebagai zat pembakar, sehingga otot-otot menjadi lembek dan rambut
mudah rontok. Anak-anak yang berasal dari tingkat social ekonomi
menengah keatas rata-rata lebih tinggi daripada yang berasal dari
keadaan social ekonomi rendah.
b. Produksi tenaga
Kekurangan energy berasal dari makanan, menyebabkan seorang
kekurangan tenaga untuk bergerak,bekerja, dan melakukan aktivitas.
Orang menjadi malas, merasa lemah, dan produktivitas kerja menurun.
c. Pertahanan tubuh
Daya tahan terhadap tekanan atau stress menurun. System imunitas dan
anti bodi berkurang, sehingga orang mudah terserang infeksi seperti
pilek, batuk, dan diare. Pada anak-anak hal ini dapat membawa
kematian.
d. Stuktur fungsi otak
Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan
mental, dengan demikian kemampuan berpikir. Otak mencapai bentuk
maksimal pada usia dua tahun. Kekurangan gizi dapat berakibat
terganggunya fungsi otak secara permanen.
e. Perilaku
Bagi anak-anak maupun orang dewasa yang kurang gizi menunjukkan
perilaku tidak tenang. Mereka mudah tersinggung, cengeng, dan apatis.
Dari keterangan diatas tampak, bahwa gizi yang baik merupakan modal
bagi pengembangan sumberdaya manusia.
f. Akibat gizi lebih pada proses tubuh
Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kelebihan energi
yang dikonsumsi disimpan di dalam jaringan dalam bentuk lemak.
Kegemukan merupakan salah satu faktor risiko dalam terjadinya
berbagai penyakit degenerative, seperti hipertensi atau tekaan darah
tinggi, penyakit-penyakit diabetes, jantung koroner, hati dan kantung
empedu.
Kebutuhan gizi tiap orang berbeda-beda dan hal tersebut berhubungan
dengan jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan dan juga aktifitas
seseorang. Oleh karena itu setiap individu sangat berbeda dalam
menerima konsumsi makanan. Di samping itu keanekaragaman
makanan juga harus diperhatikan karena pada dasarnya setiap jenis
makanan tertentu tidak mengandung semua kebutuhan yang dibutuhkan
oleh tubuh sehingga perlu beberapa makanan lain untuk mendapatkan
komposisi makanan sesuai yang dianjurkan. Oleh karena makanan yang
beraneka ragam yang mengandung protein, lemak, karbohidrat serta
beberapa mineral lain yang dibutuhkan tubuh dari beragam jenis
makanan yang dikonsumsi setiap hari.
4. Contoh – contoh Makanan Pantangan yang Justru Adalah Makanan
Bergizi
a. Kalkun
Ada mitos yang menyebutkan bahwa mengkonsumsi kalkun
menyebabkan kantuk. Hal itu tidak benar, rasa kantuk seseorang
disebabkan oleh kandungan tryptophan atau asam amino dalam tubuh.
Daging kalkun tidak memiliki asam yang memungkinkan terciptanya
zat – zat tersebut. Daging kalkun memiliki banyak kelebihan karena
selain bergizi tinggi, dapat menyembuhkan penyakit. Di samping itu,
daging kalkun membantu pertumbuhan dan kecerdasan anak. Masih
banyak manfaat daging kalkun seperti mencegah penuaan dini. Daging
kalkun diyakini memiliki kandungan protein 34,3 persen atau setara
dengan dua kali daging sapi dan sangat baik untuk mengganti sel tubuh
yang rusak.
Selain itu, daging kalkun memiliki kandungan asam amino dan lysine
yang banyak dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak
dan kecerdasan anak mulai 3-6 tahun. Daging kalkun mempunyai
kandungan rendah lemak yang bisa menghindari kelebihan kolesterol.
Daging kalkun juga mengandung energi yang lebih tinggi dari ayam
maupun telur ayam.
b. Kolostrum
Pada mitos yang salah disebutkan bahwa ASI pertama atau kolostrum
(yang berwarna kekuningan) tidak baik bagi bayi, karena ASI pertama
atau kolostrum adalah susu basi. Mitos tersebut sangat tidak benar.
Kolostrum adalah zat terbaik bagi bayi. Kolostrum adalah cairan yang
kaya dengan zat kekebalan tubuh dan zat penting lain yang harus
dimiliki bayi. Bayi menyusui langsung akan merangsang ASI cepat
keluar.
c. Kedelai
Mitos bahwa jika ingin hamil hindari kedelai.mitos ini tidak benar. Anak
adalah dambaan tiap pasangan suami istri. Namun untuk memperoleh
keturunan sangatlah salah apabila menghindari kedelai agar
hamil. Kacang kedelai dikenal sebagai makanan terbaik kadar
proteinnya, dapat mencapai 35 persen daripada beratnya. Dikatakan
bahwa kacang kedelai dibandingkan dengan beratnya dapat
menghasilkan dua kali protein daging, empat kali telur, empat kali
gandum, lima atau enam kali roti dan dua belas kali susu.
Ternyata protein kacang kedelai bukan saja jumlahnya yang banyak,
tetapi juga mempunyai kualitas yang baik. Umumnya cukup dikenal
bahwa protein hewani seperti daging, susu, dan telur adalah protein yang
lengkap, sementara protein nabati adalah protein yang tidak lengkap.
Tetapi ternyata protein kacang kedelai, walaupun termasuk protein
nabati lebih mirip menggambarkan protein hewani daripada protei
nabati.
Penggunaan minyak kacang kedelai ternyata dapat menghindarkan
penyakit jantung. Sebab utamanya adalah, oleh karena minyak kacang
kedelai adalah sumber lechitin. Berbagai penelitian yang dibuat
menunjukkan bahwa lechitin dari kacang kedelai bila diberikan kepada
binatang atau manusia dapat menurunkan kadar kolesterolnya.
d. Nanas dan Pisang
Ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi pisang dan nanas. Mitos ini sangat
dipercaya oleh sebagian masyarakat di Jawa, karena bisa mengakibatkan
keputihan. Konsumsi pisang dan nanas justru disarankan karena kaya akan
vitamin C dan serat yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan
melancarkan proses pembuangan sisa – sisa pencernaan. Adapun keputihan
tidak selalu membahayakan. Saat hamil maupun setelah melahirkan adalah
normal apabila ibu mengalami keputihan. Kecuali jika keputihan tersebut
terinfeksi bakteri, jamur, & virus yang biasanya dengan keluhan gatal, bau,
dan warnanya kekuningan atau kecoklatan.
Mungki pernah mendengar bahwa nanas dan pisang menyebabkan becek ?
Padahal, tak ada bukti ilmiahnya. Jadi, sama sekali tidak beralasan karena
takut dan membatasi diri untuk menyantapnya. Apalagi, tidak ada kaitan
jelas antara mengonsumsi buah-buahan tersebut dan kerja organ-organ
seksual, baik pria maupun wanita. Nanas dan pisang justru mengandung
zat-zat tertentu yang dibutuhkan tubuh, terutama vitamin C dan kalium
dalam pisang yang justru berkhasiat menahan cairan tubuh. Lagi pula
kondisi basah sebetulnya merupakan pertanda alamiah bahwa pihak istri
telah siap menerima kehangatan dari suaminya. Sementara kondisi kering
malah akan menimbulkan lecet dan rasa sakit yang bakal menyiksa
keduanya. Boleh dibilang yang paling berperan dalam hal ini adalah
sensitivitas dan kekencangan otot-otot tubuh, terutama otot-otot dasar
panggul yang melingkari tulang organ kelamin. Kedua hal inilah yang amat
berperan menentukan daya cengkeram sekaligus meningkatkan kualitas
hubungan suami-istri. Jadi, pada mereka yang sensitivitasnya tidak
mengalami gangguan, tersentuh sedikit saja sudah akan terbangkitkan
gairahnya. Jika pun menurun tingkat kepekaannya, entah pada bagian-
bagian tertentu atau justru seluruh tubuh, masih memungkinkan untuk
diterapi lewat pengobatan dan pelatihan. Sambil tak lupa menggali akar
permasalahannya kenapa bisa terjadi demikian, mengingat akibatnya
dirasakan secara fisik, meski awalnya bersifat psikis.
“ Nanas mengakibatkan keguguran.“ Pendapat ini belum
dibuktikan secara medis. Tetapi bagi beberapa orang, nanas bisa
menyebabkan gangguan lambung, terlebih asam lambung memang
meningkat dikala hamil. Tentu orang yang sensitive lambungnya
terhadap nanas, sebaiknya menghindari buah ini dikala hamil.
Tetapi bagi mereka yang aman-aman saja terhadap nanas justru
baik menyantap buah ini. Tak lain karena nanas mengandung
vitamin A dan C serta mengandung enzim bromelin yang baik
untuk mencerna protein. Apalagi bila nanas ada pada acar dan
beberapa masakan dengan variasi olahan menggunakan
nanas.Pisang bisa membuat gemuk. Mungkin pernyataan ini sudah
akrab di telinga Anda.
e. Telur
Ibu hamil dilarang mengkonsumsi telur, karena dikhawatirkan
ASI-nya berbau amis. Mitos tersebut tidak benar. Telur
mengandung protein hewani yang sangat dibutuhkan ibu hamil.
Selain itu, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat
akan bahaya kolesterol, selain daging, kuning telur kini termasuk
makanan yang dihindari. Padahal, para ahli kini menyimpulkan
bahwa telur tidak mempengaruhi kadar kolesterol secara
signifikan. Bukan kolesterol yang mempengaruhi kadar kolesterol
dalam darah, tetapi lemak jenuh. Telur diketahui hanya
mengandung sedikit lemak jenuh. Mengkonsumsi telur bisa
memperbaiki kadar lipid (kolesterol) seseorang yang kolesterolnya
naik saat mengkonsumsi makanan kaya kolesterol.
Ada begitu banyak nutrisi penting dalam sebutir telur. Sebut saja
choline, yang sangat penting untuk fungsi otak dan kesehatan. Satu
buah kuning telur mengandung lebih dari 25 persen kebutuhan
choline setiap hari. Orang dewasa membutuhkan 425 gram choline
per hari, sedangkan anak balita butuh 250 gram per hari. Sebuah
penelitian mengungkapkan konsumsi choline yang cukup bias
menurunkan risiko kanker payudara.
Telur juga mengandung antioksidan serta lutein yang membantu
mencegah gangguan penglihatan akibat penuaan dan katarak.
Kadar lutein dalam telur bahkan lebih banyak dibanding pada
sayuran berdaun hijau. Telur mempunyai kandungan zat gizi yang
cukup tinggi, antara lain mengandung delapan asam amino esensial
yang baik untuk pertumbuhan anak dan kesehatan tubuh. Selain
itu, telur juga mengandung mineral selenium (Se). Pria
membutuhkan asupan selenium untuk pembentukan kualitas dan
kuantitas sperma. Satu butir telur dapat menghasilkan 10 persen
dari total kebutuhan tubuh terhadap selenium. Telur juga
mengandung vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium
untuk pembentukan tulang. Selain itu, telur juga mengandung
vitamin E. Kombinasi antara selenium dan vitamin E berperan
sebagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko kerusakan sel
tubuh akibat radikal bebas.Telur juga diketahui sebagai sumber
vitamin B12, vitamin B6, dan folat yang dibutuhkan untuk
kesehatan tubuh dan melindungi sel – sel saraf. Kekurangan
vitamin B12 dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan sel – sel
saraf. Wanita hamil yang kekurangan vitamin B12 mempunyai
risiko anaknya akan mengalami kerusakan pada sistem saraf.
f. Jeruk
Ada mitos yang menyatakan bahwa jeruk menyebabkan
meningkatkan lendir pada paru bayi dan resiko kuning saat bayi
lahir. Justru jeruk sumber vitamin C yang tinggi. Kandungan jeruk
bukan hanya vitamin C tinggi, tetapi juga potasium, folat, kalsium,
thiamin, niacin, vitamin B6, fosfor, dan lain sebagainya. Kelebihan
jeruk, mengandung serat tinggi. Walau begitu, tidak mengandum
sodium, lemak, dan kolesterol, karena itu aman bagi yang berdiet.
Serat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam plasma
dengan cara mengganggu proses reabsorpsi asam empedu. Vitamin
C dalam jeruk berperan menyerap zat besi non-organik (zat besi
dari makanan non – hewani), sehingga dapat mencegah dan
membantu penyembuhan penyakit. Vitamin C juga berfungsi
sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel serta
penyakit jantung dan kanker. Vitamin C berguna sekali bagi
mereka yang menderita infeksi atau penyakit yang telah berlarut –
larut.
g. Makanan Laut
Mungkin kita sering mendengar ungkapan bahwa ibu hamil
dilarang mengkonsumsi ikan laut karena menyebabkan ASI berbau
amis dan luka jahitan sulit kering. Mitos tersebut tidak benar.
Justru ikan laut mengandung protein yang sangat dibutuhkan ibu
hamil untuk mengganti sel – sel rusak.
Ada juga pernyataan bahwa salah satu cara menurunkan kolesterol
dengan pantang makanan laut. Tidak perlu menghindari makanan
laut sama sekali. Kuncinya adalah konsumsi dalam jumlah wajar
karena makanan laut memang mengandung kolesterol. Kadar
kolesterol dalam tubuh sebagian besar dipengaruhi oleh lemak
jenuh dan trans fatty acid. Keduanya ini terdapat dalam daging
merah dan makanan kemasan olahan. Trans fatty acid terdapat di
snack kemasan, gorengan, atau margarin yang berisi minyak hydro
genated.
Protein, zat besi, serta asam lemak omega-3 dalam makanan laut
bisa membantu meningkatkan pertumbuhan otak bayi. Menurut
penelitian yang dilakukan di Inggris, kekurangan konsumsi
makanan laut selama masa kehamilan bisa mengakibatkan
lemahnya kemampuan verbal, gangguan perilaku, serta masalah
tumbuh kembang lain pada anak.
Ikan dan kerang – kerangan saat ini sudah terbukti merupakan
makanan yang baik untuk otak. Makanan – makanan tersebut
mengandung asam lemak esensial yang bermanfaat, yakni Omega-
3, serta sejumlah vitamin, mineral,dan asam amino. Asam lemak
omega-3 jenin DHA dan EPA yang banyak ditemukan dalam ikan
berminyak terbukti berperan sangat penting untuk kesehatan dan
perkembangan fungsi saraf dan otak. Minyak hati ikan cod yang
menjadi favorit pada zaman dulu, ternyata bukanlah sumber utama
lemak esensial untuk anak- anak karena sisa polutan yang
tersimpan dalam hati ikan cod.
Asam lemak esensial tidak dihasilkan di dalam tubuh,
h. Daging Kambing
Benarkah ibu hamil dilarang mengkonsumsi daging kambing ?
Jawabannya adalah ibu hamil boleh saja mengkonsumsi daging
kambing dengan porsi yang wajar, kecuali ibu hamil yang
menderita kelebihan kolesterol atau penyakit jantung.
Daging kambing mentah memiliki kandungan lemak 50 persen
hingga 60 persen lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi,
akan tetapi kandungan proteinnya hampir sama. Daging kambing
juga memiliki kandungan lemak 42 persen hingga 59 persen lebih
rendah jika dibandingkan dengan daging domba.
Hal yang sama untuk daging kambing yang sudah dimasak,
presentase lemak jenuh daging kambing 40 persen lebih rendah
jika dibandingkan dengan daging ayam (tanpa kulit) dan masing –
masing 850 persen, 1100 persen, dan 900 persen lebih rendah jika
dibandingkan dengan daging sapi, babi, dan domba.
Kandungan kolesterol daging kambing ternyata hampir sama
dengan daging sapi, domba, babi, dan ayam dan lebih rendah jika
dibandingkan dengan beberapa produk susu dan daging ayam
olahan dan makanan laut.
Daging kambing mengandung kolesterol sebanyak 76 mg persen,
sedangkan untuk daging sapi, ikan, dan domba adalah 70 mg
persen. Kandungan kolesterol daging babi dan ayam adalah 60 mg
persen. Daging kambing juga sumber lemak yang sehat dengan
risiko mengkonsumsi kolesterol yang minimum. Di samping itu,
daging kambing mengandung lebih banyak zat besi, potasium dan
tiamin yang berhubungan dengan kandungan garam yang lebih
rendah.
Daging kambing mengandung semua asam amino esensial dan
mengandung lebih rendah kalori. Oleh karena itu, daging kambing
tergolong ke dalam bahan makanan yang bersahabat dan sehat
untuk dikonsumsi, asalkan saja tidak secara berlebihan.
i. Yoghurt
Ibu hamil tidak boleh minum yoghurt. Tidak ada penelitian yang
mendukung pernyataan ini. Jadi pernyataan ini hanya mitos belaka.
Lagipula yoghurt itu baik untuk melancarkan pencernaan ibu
hamil. Yang mana semenjak dalam kehamilan tidak jarang ibu
hamil mengalami namanya sembelit.
Yoghurt memiliki gizi yang lebih tinggi dibanding susu segar.
Kandungan lemaknya pun juga lebih rendah, sehingga cocok bagi
mereka yang sedang menjalankan diet rendah kalori. Yoghurt juga
dapat membantu proses penyembuhan lambung dan usus yang
luka. Meminum yoghurt secara teratur dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah. Selain itu juga yoghurt diyakini baik untuk
memperpanjang umur.
Yoghurt dapat membantu penderita lactose intolerance.
Penyebabnya adalah defisiensi/kekurangan enzim pencerna
laktosa. Sehingga setiap kali minum susu, butiran laktosanya akan
tertinggal di permukaan lubang usus halus dan menyerap air dari
sekitarnya yang kemudian memunculkan diare. Dalam yoghurt,
laktosa susunya sudah dipecah oleh bakteri baik Lactobacillus
bulgaricus melalui proses fermentasi, hingga mudah diserap tubuh.
Itulah mengapa yoghurt sangat disarankan sebagai pengganti susu
bagi orang / anak yang tidak mampu mencerna laktosa dengan
baik. Dengan minum yoghurt, anda dan si kecil tidak akan diare
lagi.
Yoghurt dapat menghambat pathogen flora usus pengonsumsi
yoghurt terbukti sulit ditumbuhi kuman – kuman patogen atau
kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Dengan terhambatnya
pertumbuhan sekaligus matinya mikroba patogen dalam lambung
dan usus halus bisa menghindari munculnya berbagai penyakit
akibat infeksi atau intoksikasi mikroba. Dengan kata lain,
mengonsumsi yoghurt secara teratur dapat membantu menjaga
kesehatan saluran pencernaan.
5. Gambaran Masyarakat dengan Kasus Nutrisi yang berhubungan dengan
Budaya
a. Di Kalimantan Barat masih banyak yang percaya bahwa ibu yang
setelah melahirkan tidak boleh mengkonsumsi ikan dan telur, karena
bisa menyebabkan ASI ibu amis dan luka jahitan lama kering. Mereka
hanya boleh memakan lada hitam tumbuk yang dicampur ikan teri
untuk menghangatkan tubuh.
b. Di Bogor masih ada yang percaya bahwa kepada bayi dan balita laki-
laki tidak boleh diberikan pisang ambon karena bisa menyebabkan alat
kelamin/skrotumnya bengkak.
c. Di Indramayu, makanan gurih yang diberikan kepada bayi dianggap
membuat pertumbuhannya menjadi terhambat. Untuk balita
perempuan, mereka dilarang untuk makan nanas dan timun. Selain itu
balita perempuan dan laki-laki juga tidak boleh mengonsumsi ketan
karena bisa menyebabkan anak menjadi cadel. Mereka menganggap
bahwa tekstur ketan yang lengket menyebabkan anak tidak bisa
menyebutkan aksara ‘r’ dengan benar
d. Di beberapa daerah seperti Madura, Surabaya masih banyak
ditemukan kepercayaan tentang jenis makanan tertentu yang
dihubungkan dengan mitos dan tabu, seperti mitos keperkasaan pada
laki-laki dengan mengkonsumsi makanan yang dikategorikan sebagai
makanan panas seperti sate kambing. Sebaliknya, tidak dianjurkan
untuk perempuan yang sedang hamil.
e. Pantangan ini pasti sudah sering didengar karena hampir semua orang
yang masih menganut adat Jawa mengatakan bahwa orang hamil
dilarang minum es. Alasannya nanti susah saat melahirkan karena bayi
akan menjadi sangat besar dalam kandungan.
f. Penganut adat Jawa kental, melarang ibu hamil makan telur karena
nanti membuat janin di dalam perut terus gelisah dan terus bergerak
sehingga membuat ibu hamil tidak bisa tidur.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nutrisi adalah zat-zat yang terkandung dalam makanan. Nutrien (zat gizi)
adalah komponen kimia dalam makanan yang digunakan oleh tubuh sebagai
sumber energi dan membantu pertumbuhan, perbaikan, dan perawatan sel – sel
tubuh.
Budaya dan makanan memiliki hubungan yang sangat erat.
a. Makanan berfungsi untuk mempertahankan, meningkatkan dan mengembalikan
kesehatan yang optimal
b. Budaya mempengaruhi individu dan keluarga dalam menentukan makanan
yang dikonsumsi
c. Makanan juga dikaitatkan dengan jenis kelamin, makanan maskulin atau
feminim.
d. Makanan juga dikaitkan dengan usia
e. Makanan juga berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang
f. Makanan dapat juga memperat hubungan kekerabatan.
g. Makanan dapat membangun dan mempertahankan hubungan antar manusia.

Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas)
menyebabkan pada proses-proses yakni :
a. Pertumbuhan
b. Produksi tenaga
c. Pertahanan tubuh
d. Stuktur fungsi otak
e. Perilaku
f. Akibat gizi lebih pada proses tubuh

B. Saran
1. penulis
Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis sendiri
2. Pembaca
Diharapkan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran
dalam,pembelajaran sehingga dapat memberikan gambaran kepada pembaca
tentang definisi dilema secara umum dan nutrisi perspektif skultural nursing
3. Institusi
Untuk institusi penulis berharap adanya pemenuhan fasilitas seperti literature
yang berhubungan dengan hemotologi agar lebih dilengkapi dengan buku-buku
terbaru.

Anda mungkin juga menyukai