Fotosintesis Tanaman C4
Fotosintesis Tanaman C4
FOTOSINTESIS TANAMAN C4
Dosen Pengampu :
Ir.Sarjiyah, MS
Penyusun :
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGROTEKNOLOGI
TAHUN 2014
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fotosintesis merupakan cara atau proses tumbuhan dalam menghasilkan energi yang
fotosintesis yang berbeda-beda, sehingga dibedakan menjadi 3 jenis tumbuhan dan daur
fotosintesisnya. Jenis tumbuhan yang dibedakan yaitu tumbuhan C3, C4, dan CAM.
Tumbuhan Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering
dibandingkan dengan tumbuhan C3. Namun tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi
kandungan CO2 atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian, seperti gandum, kentang,
Tumbuhan C4 jenis tumbuhan yang hidup di daerah panas seperti jagung, tebu,
rumput-rumputan. Tumbuhan memiliki kebiasaan saat siang hari mereka tidak membuka
Dari pemaparan diatas, maka makalah ini akan membahas mengenai tumbuhan C4,
perbedaan tumbuhan C4 dengan C3 dan CAM serta daur fotosintesis tumbuhan C4.
B. Tujuan
A. Tumbuhan C4
pengolahan CO2 menjadi glukosa yaitu Enzim phosphophenol pyruvat carboxilase (PEPco)
adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari udara dan kemudian akan
berkarbon empat sebagai produknya. Tergolong tumbuhan C4 yang penting dalam pertanian
adalah tebu, jagung, dan famili rumput. Dalam tumbuhan C4 terdapat dua jenis sel
fotosintetik : sel seludang-berkas pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang berkas pembuluh
tersusun menjadi kemasan yang padat di sekitar berkas pembuluh. Di antara seludang-berkas
fotosintesis melalui jalur 4 karbon / 4C (jalur hatch- slack) sebelum memasuki siklus calvin,
C4 fiksasi karbon merupakan salah satu dari mekanisme biokimia bersama dengan C3
daunnya. Susunan khusus ini disebut anatomi Kranz. Sel-sel lapisan buntalan diposisikan
dalam bentuk lingkaran mengelilingi buntalan pembuluh (terdiri dari tabung-tabung xilem
dan floem). Sel mesofil menyusun bagian interior daun lainnya. Ruang udaranya sangat kecil
(Gambar 1.1). Tanaman di daerah tropis dan gurun dengan tingkat fotosintesis sangat tinggi
adalah tanaman C4; diantaranya rumput kepiting, tebu, millet dan sorgum. Menariknya,
Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu
C3, C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism). Tanaman adalah mahluk hidup yang
Tanaman C3 dan C4 dibedakan oleh cara mereka mengikat CO2 dari atmosfir dan
produk awal yang dihasilkan dari proses assimilasi. Pada tanaman C3, enzim yang
menyatukan CO2 adalah RuBP dalam proses awal assimilasi, yang juga dapat mengikat
O2pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi . Jika konsentrasi CO2 di atmosfir
ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih menguntungkan CO2,
CO2daripada karboksilase
CO2
Fotosintesis 10 – 40 ppm 30 – 90 ppm
maksimum
(Prasetyo, 2008)
Perbedaan yang mendasar antara tanaman tipe C3, C4 dan CAM adalah pada reaksi
yang terjadi di dalamnya. Yang dimana pada tanaman yang bertipe C3 produk awal reduksi
CO2 (fiksasi CO2) adalah asam 3-fosfogliserat atau PGA. Terdiri atas sekumpulan reaksi
kimia yang berlangsung di dalam stroma kloroplas yang tidak membutuhkan energi dari
Sumber energi yang diperlukan berasal dari fase terang fotosintesis. Sekumpulan
reaksi tersebut terjadi secara simultan dan berkelanjutan. Memerlukan energi sebanyak 3
ATP. PGAL yang dihasilkan dapat digunakan dalam peristiwa yaitu sebagai bahan
membangun komponen struktural sel, untuk pemeliharaan sel dan disimpan dalam bentuk
pati.
Pada tanaman tipe C4 yang menjadi cirinya adalah produk awal reduksi CO2 (fiksasi
CO2) adalah asam oksaloasetat, malat, dan aspartat ( hasilnya berupa asam-asam yang
berkarbon C4). Reaksinya berlangsung di mesofil daun, yang terlebih dahulu bereaksi dengan
H2O membentuk HCO3 dengan bantuan enzim karbonik anhidrase. Memiliki sel seludang di
samping mesofil. Tiap molekul CO2 yang difiksasi memerlukan 2 ATP. Tanaman c4 juga
mengalami siklus calvin seperti peda tanaman C3 dengan bantuan enzim Rubisko.
Sedangkan pada tanaman tipe CAM yang menjadi ciri mendasarnya adalah memiliki
daun yang cukup tebal sehingga laju transpirasinya rendah. Stomatanya membuka pada
malam hari. Pati diuraikan melalui proses glikolisis dan membentuk PEP. CO2 yang masuk
setelah bereaksi dengan air seperti pada tanaman C4 difiksasi oleh PEP dan diubah menjadi
malat. Pada siang hari malat berdifusi secara pasif keluar dari vakuola dan mengalami
dekarboksilasi. Melakukan proses yang sama dengan tanaman C3 pada siang hari yaitu daur
Calvin. Melakukan proses yang sama dengan tanaman C4 pada malam hari yaitu daur Hatch
dan Slack.
Di akhir tahun 1960an, tiga ahli botani (Kortschak, Hatch dan Slack) menemukan
jalur fotosintesis baru, yang disebut C4 atau jalur fotosintesis Hatch-Slack. Pada dasarnya
inilah yang terjadi. Karbon dioksida menyatu dengan sebuah senyawa yang disebut PEP
lapisan buntalan di daun. Senyawa karbon-4 ini memberikan karbon dioksida, yang
Pada tumbuhan C-4 terdapat pembagian tugas antara 2 jenis sel fotosintetik, yakni :
1. Sel mesofil
berkas pembuluh. Diantara seludang-berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat sel
mesofil yang tersusun agak longgar. Siklus calvin didahului oleh masuknya CO2 ke dalam
menambahkan CO2 pada PEP. Karbondioksida difiksasi dalam sel mesofil oleh enzim PEP
kedalam sel seludang-berkas pembuluh, melalui plasmodesmata. Dalam sel seludang –berkas
pembuluh, senyawa berkarbon empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang kedalam
produksi gula. Adaptasi ini sangat bermanfaat dalam daerah panas dengan cahaya matahari
yang banyak, dan dilingkungan seperti inilah tumbuhan C4 sering muncul dan tumbuh subur.
Daya ikat yang tinggi terhadap CO2 pada tanaman C4, menyebabkan perbandingan
antara pemasukan CO2 dan konduktivitas stomata (kemampuan stomata menyalurkan H2O
penggunaan air yang tinggi sehingga jumlah air yang dikeluarkan untuk sejumlah CO2 yang
dimasukkan jauh lebih sedikit pada tanaman C4 dibandingkan dengan tanaman C3. Pada
tanaman C3, daya ikat yang rendah terhadap CO2 menyebabkan tanaman ini boros dalam
penggunaan air.
Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (enzym pengikat CO2 pada tanaman C4)
yang tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi
terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-sel mesofil (sekelompok sel-sel yang mempunyai
klorofil yang terletak di bawah sel-sel epidermis daun). CO2 yang sudah terikat oleh PEP
kemudian ditransfer ke sel-sel “bundle sheath” (sekelompok sel-sel di sekitar xylem dan
phloem) dimana kemudian pengikatan dengan RuBP terjadi.
Karena tingginya konsentasi CO2 pada sel-sel bundle sheath ini, maka O2 tidak
mendapat kesempatan untuk bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil and
G sangat rendah, PEP mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga reaksi
fotosintesis terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi. , laju assimilasi
A. Kesimpulan
1. Tumbuhan C4 adalah tumbuhan tropis yang melibatkan dua enzim di dalam
pengolahan CO2 menjadi glukosa yaitu Enzim phosphophenol pyruvat
carboxilase.
2. Pada tanaman tipe C4 yang menjadi cirinya adalah produk awal reduksi
CO2 (fiksasi CO2) adalah asam oksaloasetat, malat, dan aspartat ( hasilnya berupa
asam-asam yang berkarbon C4).
3. Perbedaan yang mendasar antara tanaman tipe C3, C4 dan CAM adalah pada
reaksi yang terjadi di dalamnya.
4. Pada tanaman C4 proses fotosintesisnya melalui dua siklus, yaitu siklus calvin dan
hatch slack
DAFTAR PUSTAKA
Salisburry, Frank B. 1998. Photosynthesis 6th Edition. Cambridge University Press. London