Anda di halaman 1dari 1

C.

Tatalaksana Awal oleh Dokter Umum


Tujuan utama terapi: (1) perawatan infeksi, terutama selama eksaserbasi akut; (2)
mengurangi sekret trakeobronkial; (3) mereduksi inflamasi; dan (4) pengobatan yang
diidentifikasi mendasari masalah.2
Pengobatan pasien bronkiektasis terdiri atas 2 kelompok, yaitu pengobatan konservatif
dan pengobatan pembedahan. Pengobatan konservatif terdiri atas pengelolaan umum,
pengelolaan khusus, dan pengobatan simtomatik.1
Pengelolaan umum, meliputi: (1) menciptakan lingkungan yang baik dan tepat bagi
pasien; (2) memperbaiki drainase sekret bronkus dengan melakukan drainase postural,
mencairkan sputum yang kental, mengatur posisi tempat tidur pasien, dan mengontrol
infeksi saluran napas.1
Prinsip drainase postural adalah usaha mengeluarkan sputum dengan bantuan gaya
gravitasi. Untuk mendrainase bronkus basal pasien harus meninggikan kaki di tempat tidur,
tempat tidur khusus sangat membantu pada terapi ini. Di rumah pasien disarankan untuk
menggunakan bantal yang tipis.4
Lobus tengah dan lingula didrainase dengan cara berbeda, yaitu pasien tiduran
terlentang, kaki ditinggikan dan bantal diletakkan di bawah lapang paru yang terkena.
Pasien harus mempertahankan posisi tersebut selama 10-15 menit malam dan pagi dan
selama waktu itu pasien harus mengambil nafas dalam dan batuk untuk mengeluarkan
dahak.4
Tabel 1. Bagan Pemberian Antibiotik Berdasarkan Organisme Penyebab5
Bakteri Penyebab Obat Pilihan Obat
Alternatif
Haemophilus Amoxycillin Tetracyclin
influenzae (banyak 500 mg 4 kali 500 mg 4
yang resisten sehari selama kali sehari
terhadap 10 hari
Kotrimoksazole)
Staphylococcus aureus Cloxacillin 500
mg 4 kali sehari
Bakteri anaerob Metronidazole
patogen 800 mg 3 kali
sehari
Flora normal traktus Antibiotik
respiratori dan general secara
Pseudomonas intermiten
aeroginosa
Pasien di rumah Amoxycillin
dengan selama 10 hari
bronkiektasis

Pengelolaan khusus meliputi: (1) kemoterapi pada bronkiektasis; (2) drainase sekret
dengan bronkoskop; (3) pengobatan simtomatik (seperti pengobatan obstruksi bronkus,
misalnya dengan obat bronkodilator; pengobatan hipoksia dengan pemberian oksigen;
pengobatan hemoptisis misalnya dengan obat-obat hemostatik; pengobatan demam dengan
antipiretik).1
Indikasi pembedahan untuk mengangkat (reseksi) segmen/lobus paru yang terkena, yaitu
pasien bronkiektasis yang terbatas dan resektabel, tidak berespons terhadap tindakan-
tindakan konservatif yang adekuat; selain itu juga pasien yang terbatas, tetapi sering
mengalami infeksi berulang atau hemoptisis yang berasal dari daerah tersebut, pasien
dengan hemoptisis masif seperti ini mutlak perlu tindakan operasi

Anda mungkin juga menyukai