Oleh :
Alhamdulliah, segalah puji hanyalah milik Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan taufik-Nya, sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
dengan bentuk yang sangat sederhana. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW berserta sahabat tabi tabi’in dan seluruh umat
muslim yang tetap istiqamah di jalan-Nya.
Makalah sederhana yang berjudul “Pembelajaran Melalui Media Televisi & Video” ini
sengaja kami tulis sebagai syarat untuk memenuhi nilai mid semester pada mata kuliah Media
Pembelajaran yang dibimbing langsung oleh dosen yang kami hormati, Ibu Dr. Ambar Sri
Lestari M., Pd. Ucapan terima kasih kami kepada Ibu karena telah meluangkan waktunya untuk
mengajar dan membimbing kami. Semoga Ibu diberikan pahala dan selalu diberikan keridhaan di
sisi-Nya, Amin.
Demikian apa yang dapat kami sampaikan dalam mengawali tulisan ini, akhirnya jika
ditemukan kelemahan dan keterbatasan baik dari aspek kebahasaan maupun bobot keilmiahan
serta kekurangan referensi dalam pembuatan makalah ini kami mohon dimaklumi, sekaligus
sumbangan saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan
dan kesempurnaan makalah ini.
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan selalu berkembang seiring dengan berkembangnya dunia. Begitu juga
dengan sarana dan prasarana pendidikan semakin memadai dan semakin lengkap. Jika dulu
sekolah-sekolah menggunakan sarana yang seadanya, sekarang sudah semakin lengkap.
Sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan maksimal. Demikian juga media yang dipakai
dalam proses belajar mengajar semakin kompleks.
Perkembangan teknologi pada akhirnya juga merambah kepada dunia pendidikan.
Banyak sekolah yang sekarang memakai teknologi ini untuk memperlancar pembelajaran di
sekolah. Teknologi dalam pembelajaran bisa menjadi sarana pembelajaran, metode/media dan
sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Sebagai sarana teknologi merupakan alat untuk
memperlancar pembelajaran. Sebagai metode/media teknologi sebagai inovator agar
pembelajaran menjadi lebih menarik. Sedangkan sebagai sumber belajar tekonologi sebagai
salah satu penyedia informasi bagi peserta didik. Ada beragam jenis tekhnologi yang dapat
mempermudah guru dalam proses pembelajaran dua diantaranya adalah TV dan Video.
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang kami rumuskan dalam makalah ini. Di antaranya adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan telivisi dan video pendidikan?
2. Apa manfaat dari TV edukasi dalam proses pembelajaran?
3. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari media TV dan Video dalam pembelajaran?
4. Bagaimana karakteristik dari media TV dan Video dalam pembelajaran?
5. Bagaimanakah cara membuat video pembelajaran?
BAB II
PEMBAHASAN
1
Rusman, dkk ,Pembelajaran Berbasis TIK, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hal. 209, 2011.
2. Pembantu anak-anak atas suatu pengertian yang sebelumnya belum pernah dialami.
3. Merangsang untuk menumbuhkan hasrat dan menggali hubungan antara kegiatan belajara
dengan kegiatan sekitar.
4. Merangsang anak-anak untuk berkeinginan menjadi seorang cendekiawan.
2
Ibid, hal. 215-216.
a. Dari segi pengemasan program kurang menarik, sehingga program-program yang
ditawarkan kurang dapat diterima.
b. Program tidak didukung oleh pendukung acara yang dikenal masyarakat, dengan kata lain
siaran-siaran TV-E tidak diperankan oleh artis-artis yang terkenal.
c. TV-E kurang tepat pada sasaran.
2. Pengertian Video
Video Dalam kamus bahasa indonesia video adalah teknologi pengiriman sinyal
elektronik dari suatu gambar bergerak. Aplikasi umum dari sinyal video adalah televisi, tetapi
dia dapat juga digunakan dalam aplikasi lain di dalam bidang teknik, saintifik, produksi dan
keamanan .
Kata video berasal dari kata Latin, “Saya lihat”. Istilah video juga digunakan sebagai
singkatan dari videotape, dan juga perekam video serta pemutar video . Video adalah salah satu
temuan terbesar manusia di abad 20. Dimulai dari ditemukannya fotografi yang menampilkan
citra atau image diam yang identik dengan aslinya kemudian berkembang dengan menampilkan
citra bergerak (motion picture). Perkembangan ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi yang
kemudian mampu menggabungkan unsur gambar bergerak tadi dengan unsur suara. Lalu disebut
sebagai video, yakni gabungan yang harmonis atau sinkron antara visual (gambar bergerak)
dengan audio (suara).
Bahan video ini diproduksi dengan merekam objek bergerak sekaligus suaranya dengan
menggunakan peralatan yang disebut kamera. Kamera video berfungsi sebagai alat yang
mewakili mata manusia untuk menangkap pantulan cahaya sebuah objek dan gelombang suara
yang kemudian diproses secara mekanik atau elektronik dan disimpan dengan media seperti pita
seluloid, pita magnetis bahkan digital video disc. Video sebagai media komunikasi yang
memadukan unsur suara/bunyi dan gambar dengan segala teknik penyiapan yang didasarkan
pada derajad kegunaannya (useware), sangat ditentukan oleh penyiapan penggarapan perangkat
lunak (software) yaitu materi/pesan dan perangkat keras (hardware) berupa perlatan produksi.
Menurut Mohd. Arif dan Rosnaini, video merupakan alat untuk merekamkan dan
menayangkan film dengan menggunakan pita video (disalurkan melalui televisi). Pita rekaman
diartikan sebagai pita bermagnet yang digunakan untuk merekam gambar dan suara dari televisi.
Sedangkan film video adalah film yang telah direkam pada vita video dan hanya sesuai ditayang
kan dengan menggunakan alat video.
3
http://dewamegantara . wordpress.com, Diakses tanggal 30/10/2012.
2.2 Jenis-jenis Tekhnik Video
Salah satu media pembelajaran yang menjadikan pembelajaran menjadi menarik dan
berkesan adalah dengan video. Teknik video adalah alat elektronik yang melibatkan televisi, pita
rekaman dan perekam video. Ada dua jenis pengajaran yang bisa digunakan dalam pengajaran
teknik video, yaitu:
a. Video Pengajaran
Video mengajar di kelas dengan skrin tv secara langsung. Cara ini lebih sesuai untuk
peringkat asas dan mendengar. Di dalam VPT hanya terdapat satu bahasa pengantar dan satu
pembawa acara di dalam skrin tv yang membimbing pelajar. Di dalam skrin tv akan
menonjolkan item-item penting yang akan dipelajari dan terdapat juga arahan yang menerangkan
apa yang patut diperhatikan dan dilakukan oleh pelajar untuk menelusuri video tersebut. Dalam
VPT, tayangan video itu mempersembahkan bahasa baru dan guru berperan menyusulinya
dengan buku dan pits video sebagai latihan dan eksploitasi. Biasanya bahasa yang dipilih, adalah
bertujuan untuk memenuhi keperluan tertentu. Dengan demikian guru akan mengunakan video
sebagai sumber belajar.
b. Video Sumber
Video sumber tidak mengandungi bahan pengajaran secara terus, tetapi input bahasa yang
yng dipilih dan degred masih berdasarkan pelajaran bahasa dan merupakan jenis pengajaran
secara tidak langsung. Tujuan sumber video adalah untuk memberi ilustrasi bahasa baru bagi
sesuatu tahap tertentu.
4
http://gunawansusilo.blogspot.com/video sebagai media pembelajaran seni, Diakses tanggal 30/10/2012.
g. Membidik satu objek dengan durasi yang panjang sangat tidak disarankan. Menunjukkan
hal-hal yang penting saja agar menarik. Untuk menggabungkannya, manfaatkan fasilitas
fade in/out yang terdapat pada hampir semua perangkat handycam.
h. Untuk memberikankesan yang meyakinkan bidikan-bidikan tersebut perlu dipertahankan
paling tidak selama tiga detik supaya siswa dapt menangkap atau menghayati suatu adegan .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada beberapa hal penting dari makalah ini yang menurut kami perlu untuk disimpulkan
dalam pembahasan makalah, hal-hal penting dimaksud diantaranya adalah, sebagai berikut:
Televise pendidikan tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik.
Oleh karena itu, memiliki cirri-ciri tersendiri, antara lain yaitu:
a. Dituntun oleh seorang guru melalui pengalaman-pengalaman siswa.
b. Sistematika siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan
pengalaman belajar yang terencana.
c. Teratur dan berurutan, siaran disajikan dengan selang waktu yang beraturan secara
berurutan di mana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya, dan
d. Terpadu-siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti latihan, membaca,
diskusi, laboratorium, percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.
Berikut merupakan klasifikasi siaran televise yang mengandung pesan pendidikan:
Siaran pendidikan sekolah atau (school broadcasting)
Sasaran siaran pendidikan sekolah adalah para murid sekolah dari tingkat taman
kanak-kanak sampai dengan para mahasiswa sekolah tinggi dengan demikian, acara siaran
pendidikan jenis ini erat sekali hubungannya dengan kurikulum sekolah yang berlaku pada
tahun ajaran tersebut. Karena acara pendidikan untuk sekolah mengacu kepada kurikulum,
tentu saja akan memberikan pengaruh secara langsung kepada siswa.
Siaran pendidikan sepanjang massa (Life Long Education)
Berbeda dengan siaran pendidikan berlandaskan kurikulum sekolah, acara
pendidikan yang termasuk dalam klasifikasi ini dilandasi oleh nilai-nilai pendidikan
keseharian. Sasaran siaran ini adalah khalayak umum yang dibagi menurut tingkatan
tertentu, misalnya usia, jenis kelamin, agama, pendidikan, dan sebagainya.
Tujuan yang ingin dicapai melalui siaran ini adalah untuk mendorong pemirsanya
untuk terus belajar dalam ruang lingkup yang lebih luas, tentang berbagai aspek social, seni,
sastra, home economic dan hobi.
Menurut Mohd. Arif dan Rosnaini, video merupakan alat untuk merekamkan dan
menayangkan film dengan menggunakan pita video (disalurkan melalui televisi). Pita
rekaman diartikan sebagai pita bermagnet yang digunakan untuk merekam gambar dan suara
dari televisi. Sedangkan film video adalah film yang telah direkam pada vita video dan
hanya sesuai ditayang kan dengan menggunakan alat video.
Video dapat membantu para guru mengetahui satu pendekatan baru yang bisa digunakan
untuk menarik minat belajar. Oleh karena itu sedikit banyak video merupakan salah satu
alternatif dalam mengatasi kemerosotan pelajaran dan pembelajaran. Menurut Zubaidah
(1997), guru-guru bisa melakukan penyesuaian dan meningkatkan daya kreativitas dalam
proses penyampaian isi-isi pengajaran supaya menjadi lebih berkesan dan mudah seiring
dengan citarasa dan karakteristik pelajar.
Untuk membuat video dalam rangka pembelajaran, tentunya berbeda dalam pembuatan
video untuk keperluan pribadi. M Fausiyah (2008) menjelaskan cara pembuaan video untuk
pembelajaran adalah sebagai berikut:5
a. Menetapkan adegan atau tema yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
b. Mengembangkan tema tersebut dan berusaha untuk membagi-bagi kejadian atau moment
menjadi serangkaian bidikan atau serangkaian kejadian yang berurutan. Usahakan natural
agar siswa dapat mengikuti atau merasakan kejadian tersebut.
c. Kita harus membidik urutan kejadian tersebut dengan berbagai jenis atau ukuran bidikan
d. Bila akan mengubah atau memotong dua bidikan yang berurutan, hendaknya memberi
sisipan bidikan dengan ukuran bidikan yang berbeda mencolok juga dari dua sudut bidik
yang berbeda pula
e. Selain itu, perlu mengantisipasi adegan yang selanjutnya diharapkan siswa. Agar alunan
yang wajar dari rangkaian bidikan kita bisa terangkai
f. Membantu terciptanya alunan tadi. Sudut bidik yang berlawanan arah menciptakan
kesinambungan bidikan yang sangat berharga. Demikian pula bidikan-bidikan
berdasarkan arah pandangan
5
http://gunawansusilo.blogspot.com/video sebagai media pembelajaran seni, Diakses tanggal 30/10/2012.
g. Membidik satu objek dengan durasi yang panjang sangat tidak disarankan. Menunjukkan
hal-hal yang penting saja agar menarik. Untuk menggabungkannya, manfaatkan fasilitas
fade in/out yang terdapat pada hampir semua perangkat handycam.
h. Untuk memberikankesan yang meyakinkan bidikan-bidikan tersebut perlu dipertahankan
paling tidak selama tiga detik supaya siswa dapt menangkap atau menghayati suatu
adegan .
DAFTAR PUSTAKA
Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis TIK. Jakarta: PT. Raja Grafindo. 2011
http://dewamegantara . wordpress.com.2012
http://gunawansusilo.blogspot.com/video sebagai media pembelajaran seni