Anda di halaman 1dari 4

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 6. 2 Penimbangan Tepung Gambar 6.3 Pemanasan Tepung


Tapioka Tapioka

Gambar 6. 5 Minyak Atsiri Serai


Gambar 6. 4 Hasil Edible Film
Daour Bubuk
A. LK
Tabel 6. 1 Data Hasil Karakteristik Edible Film dengan Oebambahan Minyak
Atsiri Serai Dapur

Parameter
Konsen
Kel Sampel Ketebalan
-trasi Warna Aroma Tekstur
(mm)
Minyak atsiri
1 dan 2 serai dapur 0, 5 % 0, 142 + + ++
segar
Minyak atsiri
3 dan 4 serai dapur 0, 5 % - - - -
kering
Minyak atsiri
5 dan 6 serai dapur 0, 5 % 0, 4514 - ++ ++
bubuk
Minyak atsiri
7 dan 8 serai dapur 1% 0, 0710 ++ ++ ++
segar
Minyak atsiri
1%
9 dan 10 serai dapur 0, 2906 + ++ +
kering
Minyak atsiri
11 dan
serai dapur 1% 0, 2804 ++ ++ ++
12
bubuk
Sumber : Laporan Sementara
Keterangan : 2. Warna :
1. Tekstur : - : Kurang jernih
- : Sangat mudah patah + : Jernih
+ : Mudah patah ++ : Lebih jernih
++ : Elastis +++ : Sangat jernih
+++ : Sangat elastis 3. Aroma :
- : Tidak harun
+ : Harum
++ : Lebih harum
+++ : Sangt harum
Berdasarkan praktikum pembuatan edible film dengan penambahan
minyak atsiri serai dapur didapatkan data pada Tabel 6. 1 Data Hasil
Karakteristik Edible Film dengan Penambahan Minyak Atsiri Serai Dapur.
Berdasarkan parameter ketebalan, edible film dengan ketebalan tertinggi
hingga terendah adalah edible film dengan penambahan minyak atsiri serai
dapur kering 0, 5%; minyak atsiri serai dapur segar 1 %; minyak atsiri serai
dapur segar 0, 5%; minyak atsiri serai dapur bubuk 1%; minyak atsiri serai
dapur kering 1%; dan minyak atsiri serai dapur bubuk 0, 5 %. Dengan ketebalan
secara berturut – turut 0 mm; 0,0710 mm; 0, 1420 mm; 0, 2804 mm; 0, 2904
mm; dan 0, 4514 mm. ketebalan tertinggi pada penambahan minyak atsiri serai
dapur bubuk 0,5% dengan ketebalan 0, 4514 mm dan ketebalan terendah pada
minyak atsiri serai dapur kering 0, 5% dengan ketebalan 0 mm.
Berdasarkan parameter warna, edible film dengan warna terjernih
hingga kurang jernih adalah edible film dengan penambahan minyak atsiri serai
dapur bubuk 1%; minyak atsiri serai dapur segar 1 %; minyak atsiri serai dapur
segar 0, 5%; minyak atsiri serai dapur kering 1%; minyak atsiri serai dapur
kering 0,5 %; dan minyak atsiri serai dapur bubuk 0, 5%. Dengan warna secara
berturut – turut lebih jerih, lebih jernih, jernih, jerih, kurnag jernih, dan kurang
jernih. Edible film dengan warna lebih jerih adalah dengan penambahan
minyak atsiri serai dapur segar 1% dan minyak atsiri serai dapur bubuk 1%.
Edible film dengan warna kurang jernih adalah dengan penambahan minyak
atsiri serai dapur kering 0,5% dan minyak atsiri serai dapur bubuk 0,5%.
Berdasarkan parameter aroma, edible film dengan terharum hingga
tidak harum adalah edible film dengan penambahan minyak atsiri serai dapur
bubuk 0,5%; minyak atsiri serai dapur segar 1 %; minyak atsiri serai dapur
kering 1%; minyak atsiri serai dapur bubuk 1%; minyak atsiri serai dapur segar
0,5 %; dan minyak atsiri serai dapur kering 0, 5%. Dengan aroma dari terharum
secara berturut – turut lebih harum, lebih harum, lebih harum, lebih harum,
harum, dan tidak harum. Edible film dengan aroma tidak harum adalah dengan
penambahan minyak atsiri serai dapur kering 0, 5%.
Berdasarkan parameter tekstur, edible film dengan tekstur elastis hingg
mudah patah adalah edible film dengan penambahan minyak atsiri serai dapur
segar 0,5%; minyak atsiri serai dapur bubuk 0,5%; minyak atsiri serai dapur
segar 1%; minyak atsiri serai dapur bubuk 1%; minyak atsiri serai dapur kering
1 %; dan minyak atsiri serai dapur kering 0, 5%. Dengan tekstur dari elastis
hingga mudah patah secara berturut – turut yaitu elastis, elastis, elastis, elastis,
mudah patah, dan sangat mudah patah . Edible film dengan tektur sangat mudah
patah adalah dengan penambahan minyak atsiri serai dapur kering 0, 5%.

Anda mungkin juga menyukai