SEVEN JUMP
Skenario 3
2. Kata Kunci
Umur 30 Tahun
Tiba-tiba nyeri pinggang
Nyeri pinggang di bagian kiri
Nyeri tak tertahankan
Merasa mual dan muntah sejak 3 hari lalu
3. Mind Map
4. Pertanyaan-pertanyaan penting
1) Kenapa pada pasien x mengalami keluhan sakit pinggang sebelah kiri
yang tak tertahankan?
2) Mengapa pada pasien x juga merasakan mual dan muntah?
5. Jawaban pertanyaan
1) Batu ginjal menekan jaringan disekitar ginjal, sehingga merangsang
pelepasan mediator kimia berupa histamine, prostaglandin, serotonin,
bradikinin, ion –ion kalium dll di jaringan tubuh yang cedera tersebut.
Kemudian merangsang nosiseptor sensori (reseptor nyeri) diteruskan
kemedula spinalis lalu ke korteks serebri,nyeri dipresepsikan
menyebabkan nyeri pinggang.
2) Batu yang tersimpan dalam ginjal dapat menyebabkan infeksi saluran
kemih. Semakin lama penyumbatan terjadi maka urine akan kembali
mengalir ke dalam ginjal yang dapat menimbulkan penekanan
menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) yang menyebabkan
timbulnya rasa mual ingin muntah dan perut bagian bawah
menggembung.
6. Tujuan pembelajaran
1) Apakah ada cara/penatalaksanaan medik yang efektif yang dapat
dilakukan pada klien tersebut untuk mengurangi/menghilangkan gejala
yang di rasakan?
2) Apakah pemeriksaan penunjang yang dapat ditegakkan untuk
mengetahui adanya batu ginjal?
3) Apa saja penanganan untuk komplikasi penderita batu ginjal?
4) Pilihan terapi apa yang tepat untuk batu ginjal?
7. Informasi tambahan
Gambaran Ultrasonografi Ginjal Pada Penderita Nefrolitiasis Dibagian
Radiologi Fk Unsrat Blu Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode 1
Januari – 30 Juni 2014 Oleh Moch. Syafrudin Ridwan Joan F. J. Timban
Ramli Hadji Ali
4. Manifestasi Klinis
a. Nyeri : pola tergantung pada lokasi sumbatan
b. Batu ginjal menimbulkan peningkatan tekanan hidrostatik dan
distensi pelvis ginjal serta ureter proksimal yang menyebabkan
kolik. Nyeri hilang setelah batu keluar.
1. Batu ureter yang besar menimbulkan gejala atau sumbatan
seperti saat turun ke ureter (kolik uretra).
2. Batu kandung kemih menimbulkan gejala yang mirip seperti
sitisis.
c. Sumbatan : batu yang menutup aliran urin akan menimbulkan
gejala infeksi saluran kemih yaitu demam dan mengigil.
d. Gejala gastrointestinal : meliputi mual, muntah dan perasaan tidak
enak di perut berhubungan dengan refluks reintostinal dan
penyebaran saraf antara ureter dan intestin (Nursalam, 2011)
Menurut Crowin (2009) dalam bukunya Patofisiologi
memberikan gambaran manifestasi klinik mengenai penyakit batu
ginjal :
1. Nyeri sering bersifat kolik (ritmik), terutama apabila batu
terletak di ureter ata di bawahnya. Nyeri mungkin hebat, lokasi
nyeri tergantung letak batu.
2. Batu di ginjal itu asimptomatik kecuali apabila batu tersebut
menyebabkan obstruksi atau timbul infeksi.
3. Hematuria disebabkan iritasi dan cedera struktur ginjal, sering
terjadi menyertai batu.
4. Penurunan pengeluaran urine apabila terjadi obstruksi aliran.
5. Pengenceran urine apabila terjadi obstruks aliran, karena
kemampuan ginjal memekatkan urine terganggu oleh
pebengkakan yang terjadi di sekitar kapiler pertibulus (Corwin,
2009).
5. Penatalaksanaan
c. Bedah terbuka
Pelarutan jenis batu yang dapat dilarutkan adalah batu asam urat,
yang hanya terjadi keadaan urine asam (pH<6.2). pada kasus ini, dapat di
berikan Natrium bikarbonat serta makanan yang bersifat Alkaslis. Jika
perlu, beri alupurinol untuk membantu menurunkan kadar asam urat darah
dan urine. Batu struvit tidak dapat dilarutkan, namun dapat dicegah
pembesarannya melalui cara yang sama serta pemberian antiuriase. Infeksi
sulit diatasi karena bakteri di batu tidak dapat dicapai antibiotik.
Litotripsi merupakan metode pemecahan /penghancur batu. Batu
dapat dipecahkan secara mekanis atau dengan gelombang ultrasonik,
elektrohidrolik, atau sinar laser. Metode yang banyak digunakan saat ini
ekstracorporeal shock wafe lithotripsy (EWSL), menggunakan gelombang
kejut yang di alirkan melalui air dan di pusatkan pada batu, tanpa adanya
perlukaan pada kulit. Batu di harapkan pecah menjadi ukuran kurang dari
2 mm dan keluar bersama urine. Lokasi batu dipastikan dengan bantuan
sinar Rontgen atau ultrasonografi. Kontra indikasi dari ESWL (kehamilan,
perdarahan diatesis, ISK tidak terkontrol, obesitas, aneurisma arteri di
sekitar batu, obstruksi anatomi distal dari batu) (Chris T, 2014)
Pencegahan bergantung pada komposisi batu :
1) Batu asam urat : pengaturan diet dan / atau pemberian alopurinol
1 x 100 mg
2) Batu kalsium fosfat : lakukan pemeriksaan eksreksi kalsium
dalam urin dan nilai kalsium darah. Nilai yang melebihi normal
dapat menandakan etiologi primer, seperti hiperparatiroidisme
3) Batu kalsium Oksalat : sumbernya dapat berasal dari eksogen
maupun endogen. Makanan yang banyak mengandung oksalat
adalah bayam, teh, kopi, dan coklat. Selain itu, hiperkalsemia dan
hiperlkalsiuria dapat disebabkan penyakit lain, seperti
hiperparatiroidisme dan kelebihan vitamin D (Chris T, 2014).
Terdapat beberapa zat yang dikenal mampu menghambat
pembentukan batu.Diantaranya ion magnesium (Mg),
sitrat,protein Tamm Horsfall (THP) atau uromukoid,dan
glikosaminoglikan. Ion magnesium ternyata dapat menghambat
batu karena jika berikatan dengan oksalat, akan membentuk
garam oksalat sehingga oksalat yang akan berikatan dengan
kalsium menurun. Demikian pula sitrat jika berikatan dengan ion
kalsium (Ca) untuk membentuk kalsium sitrat, sehingga jumlah
kalsium oksalat akan menurun.
Penatalaksanaan dalam pengobatan batu ginjal berdasarkan
jurnal tentang pengaruh ekstrak seledri (apium graveolens
L)terhadap kelarutan kalsium pada batu ginjal oleh Maya Dewi, Sri
Mulyani, Dkk (2016) yaitu:
1) Kalsium yang terdapat dalam batu ginjaldapat dilarutkan
dengan kalium (Hutapea,1994).
2) Kalium akan berkompetisi dan memisahkan ikatan
kalsium dengan fosfat/oksalat sehingga kalsium batu
ginjal menjadi terlarut (Suharjo & Cahyono,2009).
Kandungan kalium dari seledri yang membuat batu ginjal
berupa kalsium oksalat terurai,karena kalium akan
menyingkirkan kalsium dan bergabung dengan senyawa
kalsium oksalat,atau urat yang merupakan pembentuk batu
ginjal dengan membentuk senyawa garam yang mudah
larut dalam air, sehingga batu ginjal itu akan terlarut
secara perlahan-lahan dan ikut keluar bersama urine. Daya
melarutkan kalium terhadap endapan kalsium oksalat
disebabkan oleh letak kalium di dalam deret volta sebelum
letak kalsium, sehingga kalium akan menyingkirkan
kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat,
oksalat, atau urat dan senyawa kalsium menjadi larut
(Maharani dkk.,2012).
3) Kalium juga membantu mengaktivasireaksi enzim, seperti
piruvat kinase yang dapat menghasilkan asam piruvat
dalam prosesmetabolisme karbohidrat (Winarno, 1992).
Hasilnya : Salah satu faktor yang mempengaruhi
kelarutan kalsium yaitu adanya kalium yang terkandung
dalam ekstrak seledri. Ion-ion kalium yang cukup tinggi,
dapat menjaga keseimbangan elektrolit pada ginjal.
Kalium inilah yang membuat batu ginjal terurai,karena
kalium akan menyingkirkan kalsium dan bergabung
dengan senyawa kalsium fosfat yang merupakan
pembentuk batu ginjal dengan membentuk senyawa garam
yang mudah larutdalam air, sehingga batu ginjal itu akan
terlarut secara perlahan-lahan dan ikut keluar bersama
urine dengan reaksi kimia.
6. Pemeriksaan Penunjang
1) Radiologi
2) Laboratorium
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
1) Identitas
a. Identitas Pasien
Nama :X
Umur : 30 Tahun
Agama :-
Jenis Kelamin :-
Status :-
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku Bangsa :-
Alamat :-
Tanggal Masuk :-
Tanggal Pengkajian :-
No. Register :-
Diagnosa Medis : Nefrolitiasis
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama :-
Umur :-
Hub. Dengan Pasien :-
Pekerjaan :-
Alamat :-
2) Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Klien megeluh sakit pnggang
2. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien X, 30 tahun datang ke RS dengan keluhan tiba
tiba merasa sakit pinggang sebelah kiri yang tak tertahankan.
Pasien juga merasakan mual dan muntah sejak 3 hari yang
lalu.Pasien mengatakan khawatir dengan kondisinya.Klien
mengatakan pertama kali merasakan sakit seperti ini.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya : -
b. Satus Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit yang pernah dialami :-
2. Pernah dirawat :-
3. Alergi :-
4. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll) :-
c. Riwayat Penyakit Keluarga :-
3) Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan : -
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit :-
Saat sakit :-
c. Pola Eliminasi
1. BAB
Sebelum sakit :-
Saat sakit :-
2. BAK
Sebelum sakit :-
Saat sakit :-
d. Pola aktivitas dan latihan :-
e. Pola kognitif dan Persepsi :-
f. Pola Persepsi-Konsep diri :-
g. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit :-
Saat sakit :-
h. Pola Peran-Hubungan :-
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit :-
Saat sakit :-
j. Pola Toleransi Stress-Koping :-
k. Pola Nilai-Kepercayaan :-
4) Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum
1. Tingkat kesadaran : klien mengalami penurunan
kesadaran.
2. GCS
a) Verbal : Tidak Terkaji
b) Psikomotor : Tidak Terkaji
c) Mata : Tidak Terkaji
b. Tanda-tanda Vital
1. Nadi :-
2. Suhu :-
3. TD :-
4. RR :-
c. Keadaan fisik
a) Kepala dan leher :-
b) Dada
Paru :-
Jantung :-
Payudara dan ketiak :-
c) Abdomen :-
d) Genetalia :-
e) Integumen :-
f) Ekstremitas :-
g) Neurologis
Status mental da emosi :-
Pengkajian saraf kranial :-
Pemeriksaan refleks :-
5) Pemeriksaan Penunjang
Data laboratorium yang berhubungan
Pemeriksaan radiologi
Hasil konsultasi
Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
a) Tes Rinne :-
b) Tes weber :-
c) Tes bisik :-
2. Diagnosa
1) Nyeri Akut ( D.0077)
Kategori :Psikologis
Subkategori : Nyeri dan kenyamanan
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
(00002)
Domain 2 : Nutrisi
Kelas 1 : makan
3) Ansietas (D.0080)
Kategori : Psikologis
Subkategori : Integritas ego
Faktorekstrinsik
Faktorintrinsik
Geografis
Herediter
Iklim
Umur
Asupan Air
Jeniskelamin
Diet
pekerjaan
Batu terdapat di pelvis
Nefrolitiasis renal dan ureter
Hambatan/aliran urine
Batuginjalmenekanjar
terganggu
inganjaringansekitarg
injal
HC0-3 masih trdapat dalam darah
dan tidak dikeluarkan bersama urine
Merangsangpelepasan
mediator kimiaberupa HC0-3meningkat
histamine,
prostaglandin,
Asidosis metabolik
serotonin, bradikinin,
, ion –ion kaliumdll
Asam lambung ikut meningkat
Mual/muntah
Merangsangnosisep
torsensori
anoreksia
(reseptornyeri)
Output berlebihan
Diteruskankemedulas
pinalis
Dx.
Ketidakseimbangannutri
Diteruskankekortek sikurangdarikebutuhantu
sserebri buh
Nyeridipresepsikan
Nyeri pinggang
sebelah kiri
Dx Nyeri Akut
Pasien Kurangnya
Dx Ansietas khawatir pengetahuan
terhadap penyakit