Anda di halaman 1dari 5

RESUME

POLITIK DAN STRATEGIS

KELOMPOK 3 :

1. PUTRI AYU NINGSIH YUSUF

2. JUNELAN NINGSIH A.S PANDJU

3. JULIANTI H.TUNA

STIKES BINA MANDIRI GORONTALO

PRODI D-3 ANALIS KESEHATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


Sistem strategis nasional
Politik nasional di artikan sebagai kebijaksanaan umum untuk mencapai cita-cita
nasional masyarakat adil dan makmur yang terkandung dalam alinea kedua,dan tujuan
naional keamanan dan kesejahteraan yang terkandung dalam alinea keempat,dalam
pembukaan undang-undang dasar 1945.

Stategis nasional di susun untuk pelaksanaan politik nasioanal,misal:strategi jangka


pendek,jangka menengah,dan jangka panjang.jadi stategi nasional merupakan cara
pelaksanaan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang di tetatapkan oleh
politik nasional.

a. Penyusunan politik dan strategi nasional

Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan
sistem kenegaraan menurut undang-undang dasar 1945.lembaga-lembaga negara dalam
undang-undang dasar 1945 adalah sebagai berikut:

 Majelis permusyawaratan rakyat


 Dewan perwakilan rakyat
 Dewan perwakilan daerah
 Presiden
 Badan pemeriksaan keuangan
 Mahkamah agung
 Mahkamah konstitusi
 Komisi yudisial

Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastuktur


politik” ,yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat,seperti:

 Partai Politik
 Organisasi Kemasyarakatan
 Media Massa
 Kelompok Kepentingan
 Kelompok Penekanan

Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat suprastuktur politik


diatur oleh Presiden. Dalam melaksanakan tugas ini, presiden dibantu oleh berbagai lembaga
tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang merupakan badan koordinasi, sepeti :
 Dewan Stabilitas Ekonomi Nasional
 Dewan Pertahanan Keamanan Nasional
 Dewan Tenaga Atom
 Dewan penerbangan dan Antariksa Nasional
 Dewan Maritim
 Dewan Otonomi Daerah
 Dewan Substabilitas

Proses penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat suprastuktur politik


dilakukan oleh presiden. Stretegi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan
lembaga pemerintah nondepartemen berdasarkan petunjuk presiden. yang dilaksanakan oleh
presiden sesungguhnya merupakan politik dan statregi nasional yang bersifat pelaksanaan.

Sesuai dengan kebijakan politik nasional, penyelenggara negara harus mengambil


langkah-langkah pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat dengan mencatumkan
sasaran sektroalnya.

Melalui pranata-pranata politik, masyarakat ikut berpartisipasi dalam kehidupan politik


nasional. Dalam era reformasi saat sekarang ini masyarakat memiliki peran yang sangat besar
dalam mengontrol jalannya politik dan strategi nasional yang telah ditetapkan oleh MPR
maupun yang dilaksanakan oleh presiden. Pandangan masyarakat terhadap politik, ekonomi,
sosial budaya, maupun bidang hankam, akan selalu berkembang karena :

 Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


 Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk mempejuangkan haknya.
 Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan
kebutuhan hidup.
 Semakin meningkatnya kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring dengan
semakin tingginya tingkat pendidikan.
 Semakin kritis dan terbukannya masyarakat terhadap ide baru.

b. Stratifikasi Politik Nasional


stratifikasi politik (kebijakan) nasional dalam Negara republic Indonesia adalah sebagai
berikut (sumarsono (dkk),2001) :

 Tingkat kebijakan puncak meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara


nasional dan mencangkup : penentuan UUD,penggarisan masalah makro politik
bangsa dan Negara untuk merumuskan idaman nasional berdasarkan filsafat
pancasila dan UUD 1945.
 Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala Negara seperti
tercantum pasal 10 sd pasal 15 UUD 1945, tingkat penentuan kebijakan puncak ini
juga mencangkup kewenangan presiden sebagai kepala Negara.

Tingkat penentu kebijakan umum

Tingkat kebijakan umum merupakan tingkat kebijakan di bawah tingkatkebujakan


puncak, yang lingkupnya juga menyeluruh nasional dan berupa penggarisan mengenai
masalah masalah makro strategis guna mencapai idaman nasional dalam situasi tertentu.
Hasil hasilnya dapat berbentuk :
 Undang undang yang kekuasaan pembuatannya terletak di tangan DPR (UUD
1945, pasal 20 ayat(1) atau peraturan pemerintah mengganti undang undang
dalam hal kepentingan yang memaksa
 Peraturan pemerintah untuk mengatur pelaksanaan undang undang yang
wewenang penerbitannya berada di tangan presiden (UUD 1945, pasal 5 ayat
(2).
 Keputusan atau instruksi presiden, yang berisi kebijakan kebijakan
penyelenggraan pemerintah yang wewenang pengeluarannya berada di tangan
presiden dalam rangka pelaksanaan kebijakan nasional dan perundan undangan
yang berlaku (UUD 1945,pasal 4 ayat (1)
 Dalam keadaan keadaan tertentu dapatpula dikeluarkan maklumat presiden.

Tingkat penentuan kebijakan khusus

Kebijakan khusus merupakan penggarisan terhadap suatu bidang utama (majorarea)


pemerintahan. Kebijakan ini adalah penjabaran kebijakan umum guna merumuskan
strategi,administrasi,system,dan prosedur dalam bidang utama tersebut.

Tingkat penentuan kebijakan tekhnis

Kebijakan tekhnis meliputi penggarisan dalam satu sector dari bidang utama diatas
dalam bentuk prosedur serta tekhnik untuk mengimplementasikan rencana,program,dan
kegiatan.

Wewenang pengeluaran kebijakan tehnis ini terletak di tangan pimpinan eselon


pertama departemen pemerintahan dan pimpinan lembaga lembaga nondepartemen .
hasil penentuan kebijakan dirumuskan dalam bentuk peraturan,keputusan atau instruksi
pimpinan lembaga nondepartemen atau direktur jenderal dalam masing masing sector
administrasi yang di prtanggung jawabkan kepadanya.

Isi dan jiwa kebijkan tekhnis ini harus ini harus sesuai dengan kebijakan diatasnya
dan sudah bersifat peraturan pelaksanaan secara teknis dan administrative. Peraturan
keputusan atau instruksi direktur jenderal atau pimpinan lembaga nondepartemen itu
lazimnya merupakan pedoman pelaksanaan. Kekuasaan dalam pembuatan aturan di
daerah :

 Wewenang penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di daerah


terletak di tangan gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah
pusat di daerah masing masing. Bagi daerah tinkat 1 wewenang itu berada di
tangan gubernur. Sedangkan daerah tingkat 2 berada di tangan bupati atau
wali kota.
 Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah
dengan persetujan DPRD.
Menurut kebijakan yang berlaku, jabatn gubernur dan bupati atau wali kota dan kepala
daerah tingkat 1 atau 2 di satukan dalam satu jabatan, disebut gubernur/kepala daerah tingkat
1, bupati/kepala daerah tingkat 2 atau wali kota/ kepala daerah tingkat 2.

Anda mungkin juga menyukai

  • Chapter 2
    Chapter 2
    Dokumen19 halaman
    Chapter 2
    Ulfa Marliawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Putri Ayu Ningsih Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Bab I1
    Bab I1
    Dokumen1 halaman
    Bab I1
    Putri Ayu Ningsih Yusuf
    Belum ada peringkat
  • BAB I1 Kaki Seribu
    BAB I1 Kaki Seribu
    Dokumen2 halaman
    BAB I1 Kaki Seribu
    Putri Ayu Ningsih Yusuf
    Belum ada peringkat
  • BAB II Otot Jantung
    BAB II Otot Jantung
    Dokumen2 halaman
    BAB II Otot Jantung
    Putri Ayu Ningsih Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen3 halaman
    Bab Ii
    Putri Ayu Ningsih Yusuf
    Belum ada peringkat
  • BAB I1 Kaki Seribu
    BAB I1 Kaki Seribu
    Dokumen2 halaman
    BAB I1 Kaki Seribu
    Putri Ayu Ningsih Yusuf
    Belum ada peringkat
  • BAB I1 Kaki Seribu
    BAB I1 Kaki Seribu
    Dokumen2 halaman
    BAB I1 Kaki Seribu
    Putri Ayu Ningsih Yusuf
    Belum ada peringkat
  • BAB I1 Kaki Seribu
    BAB I1 Kaki Seribu
    Dokumen2 halaman
    BAB I1 Kaki Seribu
    Putri Ayu Ningsih Yusuf
    Belum ada peringkat