Anda di halaman 1dari 13

INSAN Vol. 8 No.

1, April 2006

Studi Meta-Analisis
Pretend Play dan Perkembangan Kognitif

Dewi Retno Suminar


Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

ABSTRACT

This study was a meta-analysis of the relationship between pretend play and cognitive devel-
opment. Integrating of primary studies from 9 researchers or journal articles. The result
indicated that ñ = 0.584; both the 0,097 credibility and 0,657 confidence interval 95%,
so the hypothesis of this study was correlation between pretend play and cognitive develop-
ment is received..

Bermain menggunakan pretend play juga akan


Keywords:
berbeda dengan bermain bola, dan berbeda
meta-analysis, pretend play, cognitive
pula dalam memberikan pengaruh bagi
development
perkembangan anak.
Penelitian pretend play tergolong jarang
Bermain adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh peneliti di Indonesia.
banyak dilakukan oleh anak-anak. Dapat Penelitian di luar Indonesia setahu penulis
dikatakan bahwa sebagian besar waktu yang cukup banyak dilakukan, namun cakupan
ada pada masa anak-anak digunakan untuk variabel yang terkait sangat luas. Penelitian
bermain. Scarlett, dkk. (2005) menyatakan pretend play ada yang dilihat keterkaitannya
bahwa yang perlu dicatat dari aktivitas dengan budaya, bahasa, kreativitas, mental age,
bermain adalah kebebasan dan rasa senang emosi, imajinasi, emosi, fantasi dll. Selain
yang didapatkan. itu, karena banyaknya subyek yang diamti
Sutton Smith (dalam Scarlett, 2005) adalah anak-anak prasekolah, maka metode
bahwa bermain adalah sebuah bentuk yang dilakukannya banyak menggunakan
kesiapan di masa yang akan datang. Bermain observasi dan eksperimen. Penelitian yang
memiliki fungsi yang baik dalam ingin melihat hubungan dari dua variabel
mengembangkan fisik, fungsi bagi masih jarang dilakukan.
perkembangan emosi, kognitif dan sosial.
Bermacam cara ber main juga akan FORMULASI PERMASALAHAN
memberikan pengaruh yang berbeda antara
model bermain satu dengan yang lain. Pretend play adalah seperangkat mainan

INSAN
© 2006, Fakultas Vol.Universitas
Psikologi 8 No. 1, April 2006
Airlangga
41
Studi Meta-Analisis Pretend Play dan Perkembangan Kognitif

yang di dalamnya terdapat rangsangan bagi affective model mempunyai prinsip bahwa
anak untuk memiliki kemampuan dalam proses pretense terjadi dari dua mind
mentransformasi obyek dan perilaku secara fungsi psikologis yang berdiri sendiri dan
simbolis (Rubin, 1983; Bergen, 2002; tidak saling terkait satu dengan yang lainnya.
Berguno, 2004). Kemampuan Fungsi psikologis tersebut yang pertama
mentransformasi secara simbolis itu adalah adalah intuitive mind yaitu reaksi dari
kemampuan anak untuk menghadirkan pengalaman anak yang secara emosional
perilaku karena mengkaitkan antara obyek memiliki makna dalam bentuk ekspresi,
dengan simbol-simbol yang ada. Contohnya interpretasi dan rekrontruksi. Kedua adalah
adalah ketika melihat alat mainan, anak logical mind, dimana proses pretense akan diatur
mampu menggunakan untuk digunakan dari luar, sifatnya lebih obyektif dan
bermain dan berperan dalam bermain. berkaitan hubungan dengan orang lain atau
Dalam penelitiannya, Berguno (2004) benda.
membuktikan bahwa dalam menjalankan Sedangkan dalam Event representation
pretend play anak melakukan dua hal yang model, fungsi pretend dan non pretend dihasilkan
perlu dipahami yaitu pretense dan perilaku dari mind yang sama. Dalam kajian lebih
bermain itu sendiri. Dengan demikian lanjut dikenal dengan Theory of Mind atau
dalam pretend play terdiri dari dua hal yaitu terkenal dengan TOM dari Leslie (dalam
play dan pretense. Bergen, 2002) yang menyatakan bahwa
Pretense dapat dianalisis dalam dua mental berfungsi menghasilkan,
model besar (Goncu, 1989) yaitu affective menginterpretasikan dan memantau secara
model dan event representation model. Model bersamaan. Skematis teoritis dari pretend play
adalah sebagai berikut:

Intuitive mind
Affective model

Pretend Play Fein (1989) Logical mind


(Pretense & Play) Singer (dalam Fein,1989)

Event representation model

Bretherton (dalam Goncu, 1989)


Nelson (dalam Goncu, 1989)
Leslie (dalam Bergen, 2002 dan Berguno, dkk. ,2004)
Baron-Cohen (dalam Berguno,dkk., 2004)
Russ (1996)
Harris & Kavanaugh (dalam Berguno,dkk., 2004)
Lillard (dalam Berguno, dkk., 2004)
Lewis, dkk. (2004)
Sobel,dkk. (2001)
Ritblatt (2000)

Gambar 1. Skema Teoritis Pretend Play (Pretense Dan Play)

42 INSAN Vol. 8 No. 1, April 2006


Dewi Retno Suminar

Berdasarkan perkembangan teori pre- dalam Bergen, 2002), kemampuan dalam


tense, maka penulis menetapkan bahwa representasi (Pederson, Rook-Green &
perilaku pretense dalam pretend play tidak Elder, 1979, dalam Bergen, 2002), dan
terjadi dari dua mind yang berbeda melainkan kemampuan problem solving (Smith &
dari satu mind yang tidak dapat dipisahkan. Dulton, 1979, dalam Bergen, 2002). Sook-
Melihat perkembangan yang selanjutnya Yi Kim (1999) menyatakan bahwa pretend
maka yang menjadi dasar awal teori pretend play berpengaruh pada variabel kognitif. Russ,
play adalah teori Event representation model. dkk. (1999) menyatakan bahwa divergent
Pada teori pretend play yang berdasarkan thinking berkaitan dengan kemampuan
event representation model akhirnya berkembang dalam memecahkan masalah.
lebih pesat, karena sifatnya yang lebih Dalam studi meta-analisis ini,
terbuka. Pretend play adalah berdasarkan pengertian bahwa variabel,
metarepresentational (Berguno, 2004), komponen atau aspek dalam perkembangan
sehingga didalamnya terdapat hubungan kognitif sangat luas, maka aspek kognitif
antara pretense dan theory of mind (Leslie 1988, yang ada meliputi imajinasi, kreativitas,
dalam Berguno, 2004). Dari perkembangan bahasa dan proses kognitif itu sendiri.
tersebut akhirnya banyak aspek yang dapat Dengan demikian permasalahan yang ingin
diterangkan mampu distimulir atau dilihat melalui studi meta-analisis ini adalah:
dipengaruhi oleh pretend play. “apakah ada korelasi antara pretend play
Berkhayal, berfantasi memiliki dengan perkembangan kognitif?”.
ketrampilan yang sama dengan
representasional. (Berguno, 2004). Dasar METODE META-ANALISIS
dalam berkembangnya kognitif dapat juga
dilihat melalui perkembangan yang terakhir Meta-analisis adalah tehnik dalam
yaitu menggambarkan bahwa pretend play bidang kuantitatif yang melakukan analisis
memberikan pengaruh secara bersamaan dari data analisis beberapa studi. Dengan
pada perkembangan kognitif dan afeksi demikian tujuan Meta-analisis adalah
(Russ dkk, 1999) dengan segala aspek menganalisis data yang berasal dari studi
didalamnya yang dapat terkait satu dengan primer. Hasil analisis digunakan sebagai
yang lainnya. dasar untuk menerima (mendukung)
Pretend play akan mempengaruhi pada hipotesis atau menolak (menggugurkan)
perkembangan kognitif anak dalam berbagai hipotesis. Selain itu juga bertujuan untuk
hal. Peran pretend play dalam perkembangan memberikan petunjuk yang spesifik untuk
kognitif anak dapat dilihat melalui beberapa penelitian berikutnya. (Sugiyanto, 2005).
studi, misalnya kesiapan dalam matematika Meta-analisis sebagai salah satu tehnik
(Yankey, 1981, dalam Bergen, 2002), yang diakui dalam penelitian kuantitatif,
kemampuan bahasa (Pellegrini, 1980, dalam memiliki salah satu keuntungan ketika
Bergen, 2002), kontrol impuls dan fungsi digunakan yaitu sifatnya yang obyektif.
kognitif (Saltz, Dixon & Johnson, 1977, Keobyektifannya nampak dari studi yang

INSAN Vol. 8 No. 1, April 2006


43
Studi Meta-Analisis Pretend Play dan Perkembangan Kognitif

dilakukannya yang lebih berorientasi pada menjadi 7, yaitu:


data (Base on Data). James Neill (2005) 1. Kesalahan dalam pengambilan sampel
menyebutkannya sebagai meta-data yang (sampling error)
mengalami meta-analisis. Kesalahan ini dapat bersumber dari cara
Dalam meta analisis, peneliti pengambilan sampel maupun jumlah
melakukan kegiatan mengumpulkan, sampel.
memberi kode dan menginterpretasikan 2. Kesalahan dalam pengukuran (error of
dengan metode yang sama dengan yang measurement)
digunakan dalam menganalisis data primer. Kesalahan pengukuran dapat terjadi pada
Hasilnya nampak sebagai suatu penemuan variabel bebas (independent variable)
yang sangat objektif dan lebih pasti daripada maupun pada variabel tergantung (depen-
satu tinjauan narasi. Menurut penulis ini dent variable).
menjadi keuntungan dari tehnik meta 3. Kesalahan dalam dikotomisasi variabel
analisis yang mampu menyediakan data (dichotomization)
empiris. Data empiris ini akan menjadi Kesalahan ini dapat terjadi pada variabel
bangunan dasar dari sebuah teori. tergantung yang kontinyu maupun
Terdapat beberapa hal yang perlu di variabel bebas yang kontinyu.
catat dari meta-analisis menurut penulis 4. Range variation
yaitu: Range variation terjadi pada variabel
1. Karena lebih fokus pada data, maka tergantung maupun variabel bebas.
hanya akan mampu untuk memberikan 5. Deviasi dalam validitas konstruk
analisis pada data hasil analisis. Baik dalam variabel tergantung maupun
Pemahaman analisisnya tetap tergantung variabel bebasnya, konstruk yang dipakai
pada nilai yang dibuat melalui kualitatif kurang atau terkontaminasi. Pada
kontekstual dan pemahaman dari variabel bebas nampak pada konstrak alat
obyektivitas data yang ada. ukurnya kurang dari yang seharusnya.
2. Kurang banyaknya hasil riset yang ada 6. Kesalahan dalam pengumpulan data.
dan tertulis secara online khususnya di Kesalahan ini nampak dalam kesalahan
Indonesia ini akan mempengaruhi pada pengkodean, perhitungan dan dalam
pengumpulan data, sehingga ikut membaca hasil keluaran komputer
mempengaruhi pada penggunaan tehnik 7. Faktor-faktor luar yang ikut
meta-analisis ini. mempengaruhi penelitian.
Dalam rangka menjaga agar dalam
Lebih lanjut dalam hasil meta-analisis
proses penginterasian data studi primer tidak
beberapa studi secara garis besar akan
mengalami gangguan dan lebih murni, maka
memberikan hasil sebagai berikut yaitu
perlu diperhatikan adanya beberapa
perhitungan deskripsi statistik, perhitungan
kesalahan yang bersumber dari peneliti.
variansi statistik berbagai studi, koreksi
Hunter & Schmidt (1990) menyatakan ada
varian dengan mengurangi kesalahan dalam
11 artifak yang dapat dapat dikategorikan

44 INSAN Vol. 8 No. 1, April 2006


Dewi Retno Suminar

sampling, koreksi rata-rata dan variansi studi melalui jurnal elektronik didapatkan 33 hasil
artifak yang lain serta membandingkan penelitian, dan yang terkait dengan aspek
standart deviasi dari mean agar dapat perkembangan kognitif tidak didapatkan.
mengukur variasi hasil yang muncul secara Akhirnya setelah mencari melalui beberapa
kualitatif (Sugiyanto, 2005).Dalam studi orang yang berlangganan jurnal, didapatkan
meta-analisis ini, yang akan dilakukakan 2 jurnal yang dapat digunakan untuk sebagai
koreksi adalah Koreksi kesalahan sampel data primer. Jumlah jurnal hasil penelitian
(bare bone Meta –analisis) dan juga koreksi akhirnya ada 8 artikel. Penulis ketika S2 juga
kesalahan pengukuran. meneliti pengaruh pretend play terhadap
perkembangan bahasa dan sosial anak pra
Data Studi Primer sekolah (Suminar, 1997), maka hasil
Penelitian tentang pretend play masih analisisnya dapat ditambahkan untuk
jarang dilakukan. Akibatnya dalam diikutkan dalam uji meta-analisis, sehingga
penelusuran data studi primer penulis jumlah semua ada 9 penelitian.
mengalami kesulitan. Penelusuran artikel
jurnal menggunakan kata kunci pretend play Kriteria Data yang Dianalisis
di Proquest, baik melalui www.lib.ugm.ac.id. Penelitian tentang Pretend play banyak
maupun Proquest melalui perpustakaan sekali namun tidak semuanya terkait dengan
Universitas Airlangga/ARL database, hanya perkembangan kognitif. Terdapat beberapa
menghasilkan 11 artikel. Dari 11 artikel penelitian yang mengkaitkan pretend play
tersebut yang digunakan sebagai data studi dengan budaya (Carlson, dkk., 1998;
primer hanya 6 jurnal, karena yang lainnya Bogdan, 2005). Dalam studi ini yang
tidak mengukur variabel yang sama dan digunakan adalah penelitian pretend play yang
beberapa lainnya hasilnya kualitatif. berhubungan dengan perkembangan
Setelah membaca buku Children’s Play kognitif meliputi perkembangan bahasa,
(Scarlett, 2005). Didapatkan pengertian imaginasi, fantasi, divergent thinking dan
bahwa pretend play memiliki konsep yang proses kognitif itu sendiri. Rangkuman data
hampir sama dengan make believe play. yang ada dapat dilihat dalam bagan di bawah
Namun tetap saja ketika dilakukan pencarian ini.
Tabel 1. Data Studi Primer

Jumlah
No. Tahun Judul Penelitian Peneliti Karakteristik
Subjek

1 1989 The Language of Social Garvey, C. & 36 Anak prasekolah


Pretend Play. Kramer, T.L

2 1997 Pengaruh “Permainan Suminar, D.W. 30 Anak prasekolah


Pura-Pura”Terhadap
Perkembangan Bahasa
Dan Kematangan Sosial
Anak-Anak Prasekolah

INSAN Vol. 8 No. 1, April 2006


45
Studi Meta-Analisis Pretend Play dan Perkembangan Kognitif

Jumlah
No. Tahun Judul Penelitian Peneliti Karakteristik
Subjek

3 1998 The Influence of Culture Carlson, S.M., 60 Kelas satu SD


on Pretend Play: the Taylor, M. &
Case of Mennonite Levin, G.R.
Children

4 1999 The Pretend and Social Kreppner, J.M., 154 Anak prasekolah
Role Play of Children O’Connor, T.G.,
Exposed to Early Severe Dunn, J., &
deprivation Anderson-Wood, L

5 1999 The Effects of Sook-Yi Kim 32 Anak prasekolah


Storytelling and Pretend
Play on Cognitive
Processes, Short-term
and Long-term Narra-
tive Recall

6 1999 Preschoolers’pretend Schwebel, D.C 31 3 –5 tahun


Play and Theory of
Mind: The role of Jointly
constructed pretence

7 1999 Pretend play: Longitudi- Russ, S.W., 31 Kelas 5 – 6 SD


nal prediction of Robins, A.L. &
creativity and Affect in Christiano, B.A
Fantasy in Children

8 2003 Cognitive Underpinning Rutherford, M.D. 78 12 – 47 bulan


of pretend Play in & Rogers, S.J
Autism

9 2003 Play and Creativity: Russ, S.W. 33 4 – 5 tahun


Developmental issues

Koding Data merupakan studi perbedaan, yaitu


Setelah terkumpul 9 hasil studi primer didapatkan nilai F. Lebih lengkap dapat
tersebut di atas, maka kemudian dilakukan dilihat dalam tabel di bawah ini.
pengkodean. Setelah dibaca, maka ternyata
penelitian Russ (1999) terdapat 2 studi, CARA ANALISIS
sehingga hasil studi didapatkan 2 hasil.
Dengan demikian maka studi primer yang Analisis data menggunakan korelasi meta-
dapat dikumpulkan sebanyak 10 studi. Hasil analisis yang dilakukan penulis adalah
penelitian dari studi primer ternyata tidak melalui beberapa tahap, yaitu sebagai
semua studi korelasi. Terdapat 3 studi yang berikut:

46 INSAN Vol. 8 No. 1, April 2006


Dewi Retno Suminar

Tabel 2. Koding Data Studi Primer

Jumlah
No. Tahun Peneliti Karakteristik Rxy F
Subjek

1 1989 Garvey & Kramer 36 Anak prasekolah 0.07 —

2 1997 Suminar 30 Anak prasekolah — 15.227

3 1998 Carlson,Taylor & Levin 60 Kelas satu SD — 4.6

4 1999 Kreppner, O’Connor, 154 Anak prasekolah 0.19 —


Dunn, & Anderson-Wood

5 1999 Sook-Yi Kim 32 Anak prasekolah — 16.574

6 1999 Schwebel, D.C 31 3 –5 tahun 0.69 —

7 1999 Russ,Robins & Christiano 31 Kelas 5 – 6 SD 0.34 —

8 1999 Russ,Robins & Christiano 31 Kelas 5 –6 SD 0.42 —

9 2003 Rutherford & Rogers 78 12 – 47 bulan 0.54 —

10 2003 Russ 33 4 – 5 tahun 0.28 —

1. Transformasi harga F kedalam t,d dan r Dan apabila diketahui r maka hubungan r
2. Koreksi kesalahan sampel dan d dapat dihitung dengan persamaan
3. Koreksi kesalahan pengukuran rumus berikut (Hunter & Schmidt, 1990,
272-273)
1. Transformasi harga F ke dalam
t, d dan r 2r
Persamaan rumus untuk mengubah d= ––––––––
harga F ditransformasikan ke harga t,r dan
√ ( 1- r 2 )
d adalah sebagai berikut: ....................................... persamaan rumus (2)

F = t2 atau t = √F Menurut estimasi Fisher (dalam Hunter &


Schmidt, 1990, 272-273) perubahan r ke d
2t atau d ke r khususnya jika - 0.4 < d < +
d = –––––
√ N 0.4 atau –0.2 < r < +0.2 , maka digunakan
persamaan rumus sebagai berikut.
t
r = –––––––––– d=2r
√t2 + (N-2) r=d/2
....................................... persamaan rumus (1) ....................................... persamaan rumus (3)

INSAN Vol. 8 No. 1, April 2006


47
Studi Meta-Analisis Pretend Play dan Perkembangan Kognitif

Setelah dilakukan perhitungan dengan Hasilnya dapat di lihat dalam tabel 4 ..


persamaan rumus (1) , (2) dan atau (3), maka
hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini. Jadi besarnya rerata korelasi populasi setelah
2. Koreksi kesalahan sampel (bare bone Meta – dikoreksi dengan jumlah sampel rxy atau ñ xy =
analisis) 0, 377

a. Rerata korelasi populasi ( rxy atau ñ xy ). b. Varians r xy ( σ2 r)

Dihitung rerata korelasi populasi dengan Untuk menghitungnya dibutuhkan


menggunakan rumus sebagai berikut. persamaan rumus di bawah ini.

Σ Ni ri Σ [ N i (ri – r)2 ]
ρ xy ––––––– σ r = ––––––––––––––
2
=
ΣNi ΣNi

..................................... persamaan rumus (4) ..................................... persamaan rumus (5)

Tabel 3. Transformasi Nilai F ke t, d dan r

Jumlah
No. Tahun Peneliti F t d Rxy
Subjek

1 1989 Garvey & Kramer 36 — — 0.14 0.07

2 1997 Suminar 30 15.227 3.9022 1.425 0.593

3 1998 Carlson,Taylor & Levin 60 4.6 2.1447 0.554 0.491

4 1999 Kreppner, O’Connor, 154 — — 0.38 0.19


Dunn, & Anderson-Wood

5 1999 Sook-Yi Kim 32 16.574 4.071 1.439 0.597

6 1999 Schwebel, D.C 31 — — 1.906 0.69

7 1999 Russ,Robins & Christiano 31 — — 0.723 0.34

8 1999 Russ,Robins & Christiano 31 — — 0.926 0.42

9 2003 Rutherford & Rogers 78 — — 1.283 0.54

10 2003 Russ 33 — — 0.583 0.28

JUMLAH 516 4.211

RATA-RATA 52 42.11

48 INSAN Vol. 8 No. 1, April 2006


Dewi Retno Suminar

Tabel 4.
Hasil Rerata Korelasi Populasi
Setelah Dikoreksi Dengan Jumlah Sampel

No. Tahun Peneliti N rxy N x rxy

1 1989 Garvey & Kramer 36 0.07 2.52

2 1997 Suminar 30 0.593 17.79

3 1998 Carlson,Taylor & Levin 60 0.491 29.46

4 1999 Kreppner, O’Connor, 154 0.19 29.26


Dunn, & Anderson-Wood

5 1999 Sook-Yi Kim 32 0.597 19.104

6 1999 Schwebel, D.C 31 0.69 21.39

7 1999 Russ,Robins & Christiano 31 0.34 10.54

8 1999 Russ,Robins & Christiano 31 0.42 13.02

9 2003 Rutherford & Rogers 78 0.54 42.12

10 2003 Russ 33 0.28 9.24

JUMLAH 516 4.211 194.444

RATA-RATA 52 0.421 0.377

Jadi setelah dihitung, maka varians Hasil yang didapatkan setelah


r xy ( σ2 r) adalah 0,035 digunakan persamaan rumus (6), maka
didapatkan hasil 0,015
c. Varians kesalahan pengambilan
sampel d. Varians yang dikoreksi atau varians
yang sesungguhnya
Untuk menghitungnya digunakan
rumus sebagai berikut. Perhitungan varians yang dikoreksi
menggunakan rumus sebagai berikut.
(1- r2 )2
σ2 e = ––––––– (σ2 ñxy) = σ2 r ¬ σ2 e
( N –1)
..................................... persamaan rumus (6) ...................................... persamaan rumus (7)

INSAN Vol. 8 No. 1, April 2006


49
Studi Meta-Analisis Pretend Play dan Perkembangan Kognitif

Tabel 5. Hasil Hitungan Varians r xy

No. Tahun Peneliti F rxy (ri - rxy) (ri - rxy)2 N (ri - rxy)2

1 1989 Garvey & 36 0.07 -3.07 0.094 3.389


Kramer

2 1997 Suminar 30 —- 0.216 0.047 1.402

3 1998 Carlson, 60 —- 0.114 0.013 0.782


Taylor
& Levin

4 1999 Kreppner, 154 0.19 -0.187 0.035 5.375


O’Connor,
Dunn, &
Anderson-
Wood

5 1999 Sook- 32 —- 0.22 0.048 1.551


Yi Kim

6 1999 Schwebel, D.C 31 0.69 0.313 0.098 3.04

7 1999 Russ, Robins 31 0.34 -0.037 0.001 0.042


& Christiano

8 1999 Russ, Robins 31 0.42 0.043 0.002 0.058


& Christiano

9 2003 Rutherford 78 0.54 0.163 0.027 2.077


& Rogers

10 2003 Russ 33 0.28 -0.097 0.009 0.309

JUMLAH 516 4.211 18.026

RATA-RATA 52 0.421 0.035

Hasil yang didapatkan setelah kesalahan pengambilan sampel dilakukan


dilakukan perhitungan adalah sebagai dengan pesamaan rumus sebagai berikut.
berikut 0,020
σ2 e
e. Dampak kesalahan pengambilan σ2 e = ––––––– x 100%
(σ2 ñxy)
sampel
...................................... persamaan rumus (8)
Perhitungan untuk melihat dampak

50 INSAN Vol. 8 No. 1, April 2006


Dewi Retno Suminar

0,015 0.584. Dalam hal ini berarti korelasi yang


σ2 e = ––––– x 100% telah dikoreksi dengan kesalahan
0,020 pengukuran masuk dalam inter val
kepercayaan 95%. Dengan demikian ada
= 75 % hubungan antara pretend play dengan
perkembangan kognitif.

3. Koreksi kesalahan pengukuran DISKUSI

Setelah dilakukan perhitungan yang Studi meta analisis adalah studi yang
terkait dengan koreksi kesalahan bersifat menganalisis dari hasil data studi
pengukuran, maka didapatkan hasil sebagai primer. Dengan semakin berkembangnya
berikut. penelitian maka semakin banyak studi yang
a. Standart deviasi yang dikoreksi dihitung bersifat replika, sehing ga semakin
dengan menghitung nilai akar pangkat menjadikan informasi yang didapatkan
dua dari varians yang dikoreksi dan seputar konsep yang berkatan dengan
didapatkan hasil 0.143 konsep yang lain. Tentunya dengan semakin
b. Reliabilitas didapatkan dari membagi banyaknya penelitian yang meneliti variabel
varians yang dikoreksi dengan varians yang sama, dibutuhkan data empiris berapa
korelasi populasi didapatkan hasil sebenarnya hubungan yang terjadi dari dua
sebesar 0,584 konsep yang ada tersebut. Langkah
c. Interval kepercayaan dengan dihitung berikutnya adalah melihat konsep tersebut
daerah penerimaan sebesar 95% melalui dalam kaitannya dengan konsep-konsep
persamaan sebagai berikut. yang lain melalui evaluasi kriteria Goodness
of Fit dari model yang dilihat dari uji
Mρ = ρ ± 1,96 (SD) Structural equation model.
Hasil yang didapat dari uji meta analisis
..................................... persamaan rumus (9) ini bahwa dalam interval kepercayaan 95%
didapatkan nilai ñ berada dalam kisaran lebih
Hasil yang didapatkan adalah 0.097 < ρ dari 0.097 dan kurang dari 0.657 atau apabila
< 0.657 ditulis notasinya 0.097 < ñ < 0.657.
Korelasi yang diperoleh adalah 0,584 yang
Hasil Meta-analisis berarti masih berada pada interval tersebut.
Berdasarkan perhitungan yang telah Dengan demikian ada korelasi antara pretend
dilakukan maka didapatkan hasil sebagai play dengan perkembangan kognitif.
berikut. Interval kepercayaan dengan Dengan demikian hasil tulisan Bergen
rentang penerimaan sebesar 95% , maka nilai (2002) menunjukkan bahwa pretend play
ñ yang dihasilkan 0.097 < ñ < 0.657; memiliki pengaruh terhadap perkembangan
sementara itu ñ yang didapatkan adalah = kognitif anak sejalan dengan hasil analisis

INSAN Vol. 8 No. 1, April 2006


51
Studi Meta-Analisis Pretend Play dan Perkembangan Kognitif

ini. Lebih lanjut dalam penelitian tersebut SIMPULAN


digambarkan bahwa perkembangan kognitif
anak adalah menyangkut kemampuan dalam Kesimpulan dari studi meta-analisis
perencanaan, negosiasi, problem solving dan akan didapatkan penguatan atau
pencapaian tujuan, sehingga aspek kognitif pengurangan dari hasil korelasi yang telah
yang digambarkan menjadi lebih luas. Dalam dilakukan oleh peneliti-peneliti yang lain
perkembangannya, peran pretend play dalam atau peneliti yang sebelumnya. Namun
perkembangan kognitif akan demikian perlu diperhitungkan untuk
mempengaruhi kesiapan anak dalam melihat adanya artefak-artefak lainnya yang
mempelajari matematika (Yankey, 1981, kemungkinan besar akan mempengaruhi
dalam Bergen, 2002), kemampuan dalam korelasi yang didapatkan.
bahasa (Pallegrini, 1980, dalam Bergen, Studi primer yang digunakan dalam
2002), representational competence (Pederson, studi meta-analisis ini masih menggunakan
Rook-Green, & Elder, 1981, dalam Bergen, konsep perkembangan kognitif secara luas.
2002), Kemampuan dalam fungsi kognitif Akan lebih baik apabila konsep yang
dan kontrol impuls-impuls (Saltz, Dixon & digunakannya lebih sempit dan fokus.
Johnson, 1977, dalam Bergen, 2002) serta Namun dari semua yang dilakukan dalam
kemampuan dalam memecahkan masalah studi ini membuktikan bahwa variasi dari
atau problem solving skill (Smith & Dutton, studi primer yang telah dilakukan
1979, dalam Bergen, 2002). mendapatkan pembuktian bahwa terdapat
Carruthers (2002) menyatakan bahwa korelasi antara pretend play dengan
pretend play pada anak memiliki dasar perkembangan kognitif.
perkembangan kognitif sama dengan
berpikir kreatif dan kemampuan PUSTAKA ACUAN
memecahkan masalah orang dewasa.
Swebel, dkk. (1999) dalam penelitiannya Bergen, D. (2002). The Role of pretend play
menyatakan bahwa pretend play akan in children’s Cognitive Development.
mempengaruhi perkembangan imajinasi Early childhooad Research & Practice, v4 i1
anak. pNa, ERIC Clearinghouse on
Dalam analisis meta-analisis ini masih Elementary & Early Childhood
memperlihatkan kesalahan pengambilan Education
sampel yang cukup tinggi yaitu 75%. Berguno, G. & Bowler, D. (2004). Understand-
Walaupun telah dilakukan pengontrolan ing pretence and understanding action.
pada artefak sample dan pengukuran, tetapi British Journal of Developmental Psychology.
untuk menjadi studi meta-analisis yang 22, 531-544
lengkap dan sempurna perlu Bogdan, R.J. (2005). Pretending As Imagina-
dipertimbangkan beberapa artefak yang tive Rehearsal for Cultural Conformity.
lainnya. Jurnal of Cognition and Culture 5.1-2, 191-
213. Koninklijke Brill NV, Leiden.

52 INSAN Vol. 8 No. 1, April 2006


Dewi Retno Suminar

Carlson, S.M., Taylor, M. & Levin, G.R. Russ, S.W., Robins, A.L. & Christiano,
(1998). The Influence of Culture on B.A.(1999). Pretend play: Longitudinal
Pretend Play: the Case of Mennonite prediction of creativity and Affect in
Children. Merril-Palmer Quartely. v44 i4 Fantasy in Children. Creativity Research
p538. Wane State University Press. Journal. Lawrence Earlbaum Asociates.
12, 2, 129-139
Carruthers, P. (2002). Human Creativity; Its
Cognitive Basis, its Evolution, and its Russ, S.W. (2003). Play and Creativity: Devel-
Connections with Childhood Pretence. opmental issues. Scandinavian Journal of
The British Jounal for the Philosophy of Sci- Educational Research. 47, 3, Cartax Pub-
ence. 53,2. Academic Research Library. lishing. P. 291-303
p.225 – 249
Scarlett, W.G., Naudeau, S. , Pasternak, D.S.
Goncu, A. (1989). Model and Freatures of & Ponte I., (2005) Chidren’s Play Lon-
Pretense. Developmental Review. 9. 341-344 don: Sage Publication.
Hunter, J.E. & Schmidt, F.L. (1990). Methods Sook-Yi, Kim (1999). The Effects of
of Meta-Analysis. Correcting Error and Bias Storytelling and Pretend Play on Cogni-
in Research Findings. London: Sage Publi- tive Processes, Short-term and Long-
cations term Narrative Recall. Child Study Jour-
nal. V29 i3 p175.
Neill, James. (2005). Meta-analysis Research Meth-
odology. http://www.wilderdom.com/re- Sugiyanto.(2005). Hand-out Meta analisis.
search/meta-analysis.html.,diakses tgl 7 Tidak diterbitkan. Yogjakarta: Fakultas
September 2005 Psikologi UGM.
Rubin, k.H., Fein, G,G. & Vandenberg, B. Suminar, D.R. (1997). Pengaruh “Permainan
(1983). Play. In Paul H. Mussen (ed.), Pura-Pura” Terhadap Perkembangan
Handbook of Child Psychology. 4th ed. New Bahasa Dan Kematangan Sosial Anak-
York, John Wiley & Sons. Inc. Anak Prasekolah. Thesis. Yogjakarta:
Universitas Gadjah Mada

INSAN Vol. 8 No. 1, April 2006


53

Anda mungkin juga menyukai