STUDI KASUS
ini menyuplai telur untuk perusahaan modern market yaitu Mcd, Indomaret,
Pizza Hut, dan untuk sebagian pasar di jawa barat dan jabodetabek.
kemasan telur agar distribusi dapat berjalan dengan baik dan tidak ada
barang retur atau pecah, untuk itu perusahaan mengimpor tray kertas dari
Malaysia yaitu dari Eppor Pack SDN. BHD. Karena Eppor Pack memiliki
kertas yang berisi 4.240 Bundle yang berisikan 100 pcs / bundle (424.000)
pada hari Jum’at dan mengirimkan setengah tray kertas (1.060 bundle) ke
2 kontainer kedua tiba pada hari minggu dan mengirimkan setengah tray
20
21
hari minggu, supervisor gudang citarum (Bpk Nana) dan supir truk tidak
menyadari bahwa persediaan tray kertas telah di curi dan di jual oleh
divisi untuk memastikan produksi tetap efektif, efisien dan ekonomis dan
oleh staf operasional setiap minggu oleh karena itu Akunting melaksanakan
kegiatan stok upname hanya pada akhir bulan. SOP Perusahaan mengatakan
supervisor gudang, supir, security dan dilengkapi dengan surat jalan yang di
Awal mula pencurian ini terdeteksi dari admin farm sukaluyu yang
meminta tray kertas tambahan untuk persediaan gudang telur sukaluyu yang
sukaluyu stok tray kertas memang tersedia masih banyak oleh sistem
Navision.
mengenai selisih stok data gudang (real) dan stok oleh sistem karena
bertepatan dengan closing stok akhir bulan desember . Ternyata tray kertas
pengiriman tray kertas dari citarum pada bulan desember. Tetapi admin
oleh supervisor (Bpk Nana) dan supir serta stempel satpam. Setelah di
berdasarkan DO yang diterima yaitu 1 surat jalan pada hari minggu dan
23
pada hari minggu tidak di saksikan oleh bagian inventori / admin farm