Anda di halaman 1dari 4

BAB III

STUDI KASUS

3.1. Profil Perusahaan

PT QL Agrofood merupakan perusahaan penanaman modal asing

(PMA) yang bergerak di bidang peternakan ayam petelur (layer

Commercial) dan bagian dari QL Resources Berhad Malaysia, perusahaan

ini menyuplai telur untuk perusahaan modern market yaitu Mcd, Indomaret,

Pizza Hut, dan untuk sebagian pasar di jawa barat dan jabodetabek.

Perusahaan ini memiliki 2 lokasi perternakan yaitu di citarum dan sukaluyu.

Perusahaan membutuhkan persediaan tray kertas yang cukup untuk

kemasan telur agar distribusi dapat berjalan dengan baik dan tidak ada

barang retur atau pecah, untuk itu perusahaan mengimpor tray kertas dari

Malaysia yaitu dari Eppor Pack SDN. BHD. Karena Eppor Pack memiliki

tray kertas dengan harga terjangkau dan kualitas yang bagus.

3.2. Kronologi Kasus

Pada awal desember 2017 Eppor Pack mengirimkan 4 kontainer tray

kertas yang berisi 4.240 Bundle yang berisikan 100 pcs / bundle (424.000)

dengan harga $ 24.613,20. Dua kontainer pertama tiba di Farm Citarum

pada hari Jum’at dan mengirimkan setengah tray kertas (1.060 bundle) ke

farm sukaluyu dengan menggunakan 1 mobil truk (2 kali pengiriman). Dan

2 kontainer kedua tiba pada hari minggu dan mengirimkan setengah tray

kertas dengan jumlah yang sama (1.060 bundle) dengan menggunakan 1

20
21

mobil truk (2 kali pengiriman). Namun untuk pengiriman ke 2 yaitu pada

hari minggu, supervisor gudang citarum (Bpk Nana) dan supir truk tidak

mengirimkan ke lokasi farm sukaluyu melainkan di jual ke peternakan lain.

Pencurian yang dilakukan oleh Bpk nana ini Diketahui setelah 3

minggu kemudian, ini menunjukan bahwa tidak ada seorangpun yang

menyadari bahwa persediaan tray kertas telah di curi dan di jual oleh

karyawan perusahaan sebanyak 530 bundel / 53.000 pcs, padahal

Operasional departemen melakukan internal audit setiap minggu ke setiap

divisi untuk memastikan produksi tetap efektif, efisien dan ekonomis dan

memastikan SOP Setiap divisi di laksanakan, Stok upname telah di lakukan

oleh staf operasional setiap minggu oleh karena itu Akunting melaksanakan

kegiatan stok upname hanya pada akhir bulan. SOP Perusahaan mengatakan

bahwa Pengiriman barang harus disaksikan oleh bagian inventory,

supervisor gudang, supir, security dan dilengkapi dengan surat jalan yang di

stempel serta perhitungan pemakaian senantiasa di update setiap hari secara

sistem bukan hanya perhitungan manual saja.

Awal mula pencurian ini terdeteksi dari admin farm sukaluyu yang

meminta tray kertas tambahan untuk persediaan gudang telur sukaluyu yang

sudah menipis. Purchasing tidak memberikan tambahan kertas tray karena

masing masing farm sudah dikirimkan sesuai PR (Purchase Request) dan

seharusnya cukup sampai akhir bulan januari. Purchasing meminta akunting

untuk memeriksa pemakaian tray kertas pada farm sukaluyu. Akunting

menyatakan bahwa persediaan di system masih tersedia banyak sekali dan


22

admin farm sukaluyu belum update pemakaian dari pertengahan bulan

desember. Setelah dilakukan update data pemakaian oleh admin farm

sukaluyu stok tray kertas memang tersedia masih banyak oleh sistem

Navision.

Manajemen meminta akunting dan bagian inventory untuk menghitung

ulang keberadaaan tray kertas di gudang sukaluyu untuk menyelesaikan

mengenai selisih stok data gudang (real) dan stok oleh sistem karena

bertepatan dengan closing stok akhir bulan desember . Ternyata tray kertas

hilang sebanyak kurang lebih 530.000 pcs.

Manajemen mengadakan rapat darurat mengenai hilangnya tray kertas

tersebut apakah karena kesalahan input atau kecurangan. Dalam rapat

tersebut, Admin farm sukaluyu mengakui tidak memiliki 1 DO mengenai

pengiriman tray kertas dari citarum pada bulan desember. Tetapi admin

citarum memiliki bukti DO pengiriman tray kertas dengan di tanda tangani

oleh supervisor (Bpk Nana) dan supir serta stempel satpam. Setelah di

crosscheck dengan teliti menggunakan rekaman CCTV dan buku keluar

masuk mobil farm sukaluyu dan citarum. Bahwa pihak manajemen

menemukan pencurian / kecurangan telah di lakukan oleh supir box telur

dan supervisor (Bpk Nana).

Keberadaan tray kertas yang begitu banyak membuat suvervisor

inventory sukaluyu hanya menghitung pengiriman tray kertas dari citarum

berdasarkan DO yang diterima yaitu 1 surat jalan pada hari minggu dan
23

tidak mengkonfirmasi ke bagian purchasing. Dan memang pengiriman tray

pada hari minggu tidak di saksikan oleh bagian inventori / admin farm

citarum di karenakan hari libur. Kecurangan ini di lakukan karena ada

kesempatan dan pelaku mengetahui bahwa sistem pengendalian internal

perusahaan kurang baik. Akibatnya perusahaan mengalami kerugian sebesar

$ 3.076,65 ( Rp 41.670.147,6 dengan Kurs Rp 13.544).

Anda mungkin juga menyukai