Kurang minum
Kurangnya cairan seperti saat tidak mendapat asupan ASI yang cukup, bisa membuat
bayi Anda mengalami dehidrasi. Beberapa kemungkinan yang membuatnya menolak
untuk minum adalah sedang tumbuh gigi, pilek, sariawan, atau penyakit mulut lainnya.
Kondisi tersebut bisa membuat mulut dan tenggorokannya nyeri dan tidak nyaman saat
minum.
Berkeringat
Udara panas atau memakai baju berlapis-lapis bisa membuat Si Kecil mengeluarkan
banyak keringat dan membuat cairan tubuhnya terkuras.
Dehidrasi memiliki tingkatan, ada yang ringan dan mudah ditangani, sedang, atau
parah. Dehidrasi parah bisa bisa mengancam nyawa jika tidak segera diobati. Berikut
ciri-ciri dehidrasi ringan dan sedang:
Diare akibat infeksi pada saluran cerna bayi paling sering disebabkan oleh virus.
Kondisi ini akan membaik dengan sendirinya jika perawatan di rumah memadai.
Pemberian obat antibiotik tidak perlu diberikan setiap kali anak diare, obat ini hanya
efektif jika Si Kecil mengalami diare karena infeksi bakteri. Karena itu, penting untuk
memeriksakan kondisi Si Kecil ke dokter untuk menentukan penyebab dehidrasinya.
Selain cara-cara di atas, bila Si Kecil dehidrasi karena udara panas, Anda bisa
memberikan cairan lebih banyak dari biasanya dan menyejukkan suhu ruangan.
Pemberian cairan yang cukup juga bisa membantu menurunkan suhu tubuh bayi, selain
dengan pemberian obat dokter.
Segera periksakan Si Kecil ke dokter anak jika dehidrasi yang dialaminya parah, atau
tidak kunjung membaik. Jika dehidrasi yang dialaminya berat, atau kondisinya semakin
lemah, maka Si Kecil perlu mendapatkan perawatan dan pemantauan ketat di rumah
sakit.