Anda di halaman 1dari 7

MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

INTERAKSI DALAM KEHIDUPAN MIKROORGANISME DENGAN


MANUSIA (2)

Dosen Pembimbing: Rahayu Winarni, S. Pd., M. Pd.

Disusun oleh: Kelompok 8

1. Aprila Yuliade P2.31.33.1.17.006

2. Fikahanifah Purwakusumaningrum P2.31.33.1.17.013

3. Ibnu Akil P2.31.33.1.17.018

4. Isabel Nur Adinda P2.31.33.1.17.020

5. Yara Nadya Almira P2.31.33.1.17.040

Program Studi

Tingkat II D-IV A Kesehatan Lingkungan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

Jln. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta 12120 Telp. 021.7397641, 739764
1. Pengertian Pemindahan Penyakit oleh Mikroorganisme

Patogen adalah materi atau organisme yang dapat menyebabkan penyakit


pada inang misalnya bakteri. Bakteri dapat merusak sistem pertahanan inang
dimulai dari permukaan kulit, saluran pencernaan, saluran respirasi, saluran
urogenitalia. Sedangkan Patogenesis sendiri adalah mekanisme infeksi dan
mekanisme perkembangan penyakit. Infeksi merupakan invasi inang oleh mikroba
yang memperbanyak dan berasosiasi dengan jaringan inang. Infeksi berbeda dengan
penyakit.

Kapasitas bakteri menyebabkan penyakit tergantung pada patogenitasnya.


Dengan kriteria ini, bakteri dikelompokan menjadi 3, yaitu agen penyebab
penyakit, patogen oportunistik, nonpatogen. Agen penyebab penyakit adalah
bakteri patogen yang menyebabkan suatu penyakit (Salmonella spp.). Patogen
oportunistik adalah bakteri yang berkemampuan sebagai patogen ketika mekanisme
pertahanan inang diperlemah (contoh E. coli menginfeksi saluran urin ketika sistem
pertahanan inang dikompromikan (diperlemah). Nonpatogen adalah bakteri yang
tidak pernah menjadi patogen. Namun bakteri nonpatogen dapat menjadi patogen
karena kemampuan adaptasi terhadap efek mematikan terapi modern seperti
kemoterapi, imunoterapi, dan mekanisme resistensi. Bakteri tanah Serratia
marcescens yang semula nonpatogen, berubah menjadi patogen yang menyebabkan
pneumonia, infeksi saluran urin, dan bakteremia pada inang terkompromi.
Virulensi adalah ukuran patogenitas organisme. Tingkat virulensi berbanding
lurus dengan kemampuan organisme menyebabkan penyakit. Tingkat virulensi
dipengaruhi oleh jumlah bakteri, jalur masuk ke tubuh inang, mekanisme
pertahanan inang, dan faktor virulensi bakteri. Secara eksperimental virulensi
diukur dengan menentukan jumlah bakteri yang menyebabkan kematian, sakit, atau
lesi dalam waktu yang ditentukan setelah introduksi.
Mikroba patogen diketahui memasuki inang melalui organ-organ tubuh antara
lain:
1. Saluran pernapasan, melalui hidung dan mulut yang dapat menyebabkan
penyakit saluran pernapasan seperti salesma, pneumonia, tuberculosis.
2. Saluran pencernaan melalui mulut yang dapat menyebabkan penyakit tifus, para
tifus, disesntri, dll.
3. Kulit dan selaput lendir. Adanya luka mesekipun kecil dapat memungkinkan
mikroba seperti staphylococcus yang menyebabkan bisul.
4. Saluran urogenital
5. Darah

2. Macam-Macam Bakteri Patogen


1. Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
No. Bakteri Penyakit
1 Salmonella typhosa Tifus
2 Shigella dysenteriae Disentri basiler
3 Vibrio comma Kolera
4 Haemophilus influenza Influensa

5 Diplococcus pneumoniae Pneumonia (radang paru-paru)

6 Mycobacterium tuberculosis TBC


7 Clostridium tetani Tetanus

8 Neiseria meningitis Meningitis (radang selaput otak)

9 Neiseria gonorrhoeae Gonorrhaeae (kencing nanah)

10 Treponema pallidum Sifilis atau Lues atau raja singa

11 Mycobacterium leprae Lepra (kusta)

12 Treponema pertenue Puru atau patek

2. Bakteri penyebab penyakit pada hewan:


No. Bakteri Penyakit
1 Brucella abortus Brucellosis pada sapi
2 Streptococcus agalactia Mastitis pada sapi (radang payudara)
3 Bacillus anthracis Antraks

4 Actinomyces bovis Bengkak rahang pada sapi


5 Cytophaga columnaris Penyakit pada ikan

3. Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:


No. Bakteri Penyakit

1 Xanthomonas oryzae Menyerang pucuk batang padi

2 Xanthomonas campestris Menyerang tanaman kubis

Penyakit layu pada famili terung-


3 Pseudomonas solanacaerum
terungan

4 Erwinia amylovora Penyakit bonyok pada buah-buahan

3. Jenis Jalur Penularan/Pemindahan Penyakit oleh Mikroorganisme


Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai
macam jalan, misalnya melalui membran mukosa, kulit ataupun rute parental.
Banyak bakteri dan virus memiliki akses memasuki tubuh inang melalui membran
mukosa saluran pernapasan, gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva,
serta membran penting yang menutupi bola mata dan kelopak mata.
1. Saluran Pernapasan
Saluran pernapasan merupakan jalan termudah bagi mikroorganisme
infeksius. Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk
partikel debu. Kecendrungan penyakit mealui saluran pernapasan terjangkit
secara epidemic, muncul secara eksplosif, dan menyerang penderita dalam
waktu singkat. Penyakit yang muncul umumnya adalah influenza, difteri, dan
tuberculosis.
2. Saluran Pencernaan
Mikroorganisme dapat memasuki saluran pencernaan melalui bahan
makanan atau minuman dan melalui jari – jari tangan yang terkontaminasi
mikroorganisme pathogen. Mayoritas mikroorganisme tersebut akan
dihancurkan oleh asam klorida ( HCL ) dan enzim – enzim di lambung, atau oleh
empedu dan enzim di usus halus. Mikroorganisme yang bertahan dapat
menimbulkan penyakit. Misalnya, kolera, disentri, tifus, dan diare. Patogen ini
selanjutnya dikeluarkan malalui feses dan dapat ditransmisikan ke inang lainnya
melalui air, makanan, atau jari – jari tangan yang terkontaminasi. Beberapa
faktor yang memungkinkan seseorang tertular penyakit infeksi melalui makanan
antara lain sebagai berikut.
 Tidak memasak makanan dengan baik
 Menyimpan makanan pada suhu yang tidak sesuai
 Makanan di peroleh dari sumber yang kurang bersih
 Keadaan sanitasi yang buruk
 Proses pengolahan makanan dan minuman menggunakan peralatan yang
tidak memenuhi persyaratan kesehatan.
 Pengawetan makanan yang kurang sempurna.
3. Kulit
Kulit sangat penting sebagai pertahanan terhadap penyakit. Kulit yang tidak
mengalami perlukaan tidak dapat dipenetrasi oleh mayoritas mikroorganisme.
Beberapa mikroorganisme memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada kulit,
folikel rambut, maupun kantung kelenjar keringat. Mikroorganisme lain
memasuki tubuh inang pada saat berada di jaringan bawah kulit atau melalui
penetrasi atau perlukaan membran mukosa. Rute ini disebut rute parenteral.
Suntikan, gigitan, potongan, luka, atau pembedahan dapat membuka rute infeksi
parenteral.
4. Rongga Mulut
Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni mikroorganisme.
Salah satu penyakit yang umum pada rongga mulut akibat kolonisasi
mikroorganisme adalah karies gigi. Karies gigi diawali akibat pertumbuhan
Streptococcus mutans dan spesies Streptococcus lainnya pada permukaan gigi.
Hasil fermentasi metabolisme, menghidrolisis sukrosa menjadi komponen
monosakarida, fruktosa, dan glukosa. Enzim glukosiltransferasi selanjutnya
merakit glukosa menjadi dekstran. Residu fruktosa adalah gula utama yang
difermentasi menjadi asam laktat. Akumulasi bakteri dan dekstran menempel
pada permukaan gigi dan membentuk plak gigi. Populasi bakteri plak didominasi
oleh Streptococcus dan anggota Actinomyces. Karena plak sangat tidak
permeable terhadap saliva, maka asam laktat yang diproduksi oleh bakteri tidak
dilarutkan atau dinetralisasi dan secara perlahan akan melunakkan enamel gigi
tepat plak tersebut melekat.
5. Melalui Air
Penyakit infeksi dapat juga ditularkan melalui air minum yang tercemar.
Cara pengendaliannya adalah sebagai berikut.
 Pengendalian kesehatan masyarakat melalui penyuluhan tentang
mengonsumsi air yang bersih dan sehat
 Pengendalian pembuangan limbah yang memenuhi syarat kebersihan
 Pengawasan terhadap minuman olahan dan susu
 Pengawasan terhadap sanitasi dan kesehatan karyawannya yang bekerja di
industry minuman atau air minum.
6. Melalui Serangga
Jenis – jenis serangga tertentu merupakan vector yang sangat penting dalam
rantai penularan penyakit infeksi. Oleh karna itu, dalam penanggulanagan
infeksi yang diperantarai oleh serangga, pemutusan mata rantai penularan
melalui pemberantasan vector serangga sangat penting di lakukan.
7. Melalui Cara Lainnya
Di luar itu, bakteri juga bisa menyebar dengan cara yang berbeda, seperti
melalui:
1) Minum atau menggunakan air yang tercemar (kolera dan demam tifoid)
2) Kontak seksual (sifilis, gonore, klamidia)
3) Kontak dengan hewan (antraks, cat scratch disease)
4) Perpindahan bakteri dari salah satu bagian tubuh, yang menjadi habitat
sesungguhnya, menuju bagian lain, di mana bakteri menyebabkan penyakit
(seperti saat E coli berpindah dari usus ke saluran kemih sehingga
menyebabkan infeksi saluran kencing).
Daftar Pustaka

https://gudangngelmu.wordpress.com/2012/12/20/mikroorganisme-dan-jenis-jenisnya/

https://www.google.co.id/amp/s/hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/proses-
penyebaran-bakteri-adalah/amp/

Anda mungkin juga menyukai