Anda di halaman 1dari 37

 

 
ii 
 

KATA PENGANTAR

Secara harfiah, kata tesis diambil dari Bahasa Latin mengandung arti
suatu penyataan atau teori yang ditempatkan di awal sebagai premis atau
landasan/dasar pemikiran untuk dibuktikan. Perguruan tinggi secara lebih
spesifik menyempitkan makna tesis sebagai esai atau karangan yang
panjang tentang penelitian individual yang digunakan bagi seorang
kandidat mendapatkan gelar akademik. Selanjutnya di dalam Peraturan
Akademik Universitas Mulawarman tahun 2016, tesis didefinisikan karya
tulis ilmiah hasil penelitian untuk menggambarkan suatu fenomena ilmu
pengetahuan secara komprehensif, merumuskan hipotesis berdasarkan
teori dan menghasilkanjawab dari hipotesis tersebut,dengan faktor peubah
3 – 4 buah.
Terlepas dari arti yang beragam, tesis sejatinya bermakna hasil
penelitian atau hasil pembuktian yang ditulis. Oleh karena ditulis, maka
tesis perlu diatur teknik penulisannya agar tercipta keseragaman sekaligus
menjadi penciri produk akademik satu institusi pendidikan tinggi yang
membedakannya dari institusi pendidikan tinggi yang lain. Untuk itulah
Pedoman Penulisan Tesis ini dibuat sebagai panduan bagi mahasiswa PS
Magister Ilmu Kehutanan dalam menyelsaikan tugas akhirnya
melaksanakan penelitian dan menuliskan hasilnya dalam bentuk dokumen
yang disebut juga tesis
Pedoman Penulisan Tesis ini telah mengadopsi teknik penulisan
kata, tanda baca, huruf dan lain-lain yang diatur di dalam Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) tahun 2016 menggantikan Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Untuk keperluan penyesuaian-
penyesuaian terhadap hal-hal baru di dalam teknis penulisan, pedoman ini
akan ditinjau dan dievaluasi secara periodik oleh pengelola PS Magister
Ilmu Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman.
Semoga dengan adanya pedoman penulisan tesis yang telah di revisi
ini dapat menjadi panduan yang jelas bagi mahasiswa dan dosen dalam
melakukan proses pembimbingan tesis yang merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh derajat Sarjana S2 Magister Ilmu Kehutanan.

Samarinda, Pebruari 2018


Koordinator Program Studi,

Dr. Erwin, S.Hut., M.P.


NIP. 19740412 199802 1 001
  iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii


DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi
I. STRUKTUR TESIS ............................................................................. 1
A. BAGIAN AWAL ............................................................................ 3
1. Halaman Sampul Depan .......................................................... 3
2. Halaman Judul ......................................................................... 3
3. Halaman Pengesahan............................................................... 3
4. Riwayat Hidup .......................................................................... 4
5. Kata Pengantar ........................................................................ 4
6. Daftar Isi ................................................................................... 5
7. Daftar Tabel ............................................................................. 5
8. Daftar Gambar ......................................................................... 5
9. Intisari ...................................................................................... 5
10. Abstract ................................................................................. 6
B. TUBUH UTAMA ........................................................................... 6
1. Bab Pendahuluan..................................................................... 6
2. Bab Tinjauan Pustaka .............................................................. 7
3. Bab Metode Penelitian ............................................................. 8
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan............................................ 10
5. Kesimpulan dan Saran .............................................................11
4. Daftar Pustaka ......................................................................... 11
C. BAGIAN AKHIR ............................................................................12
II. CARA PENULISAN TESIS...................................................................13
A. BAHAN DAN UKURAN KERTAS ................................................. 13
B. FORMAT PENULISAN TESIS ...................................................... 13
1. Jenis huruf ................................................................................ 13
2. Bilangan dan satuan ................................................................. 13
3. Jarak baris ................................................................................ 13
4. Batas tepi .................................................................................. 14
5. Pengisian ruang ........................................................................ 14
6. Paragraf baru ............................................................................ 14
7. Bab, subbab dan seterusnya .................................................... 15
8. Tabel ......................................................................................... 16
9. Gambar ..................................................................................... 19
10. Persamaan atau rumus ........................................................... 20
11. Catatan kaki (foot note) dan istilah baru ................................. 21
C. NOMOR HALAMAN...................................................................... 21
D. BAHASA DAN TANDA BACA ....................................................... 21

 
  iv

DAFTAR ISI (lanjutan)

E. PENULISAN PUSTAKA ................................................................ 23


1. Penulisan pustaka di dalam teks............................................... 23
2. Penulisan pustaka di dalam daftar putaka ................................ 25
III. KESALAHAN DI DALAM PENULISAN .............................................. 29

 
  v

DAFTAR TABEL

Tubuh Utama

No. Judul Halaman


1. Bobot Tesis Dibandingkan dengan Skripsi dan Disertasi ................ 1
2. Sifat Mekanik dan Fisik Papan Partikel Kayu Karet (Hevea
brasiliensis), Kayu Sengon (Falcataria moluccana) dan kayu
Akasia (Acacia mangium) ............................................................... 17
3. Komposisi Floristik dan Nilai Penting Jenis (NPJ) Tingkat Semai
di Hutan Rawan Pimping PT Inhutani I Kabupaten Bulungan ........ 18
4. Daftar pertanyaan yang berkaitan dengan Perburuan Babi Hutan
di Malinau ........................................................................................ 19

 
  vi

DAFTAR GAMBAR

Tubuh Utama

No. Judul Halaman


1. Grafik Intensitas Serangan Corticium salmonicolor pada Tegakan
Acacia Mangium Berbeda Umur yang Tumbuhan di Lembah dan
Puncak Bukti di PT ITCI, Kenangan ............................................... 20

 

 

I. STRUKTUR TESIS

Struktur tesis terdiri dari bagian awal, tubuh utama dan bagian akhir
dengan jumlah halaman tidak dibatasi namun umumnya berkisar antara
75 hingga 120 halaman. Tesis yang baik akan memiliki bobot yang
berbeda dengan skripsi jenjang sarjana (S1) dan disertasi jenjang doktor
(S3). Perbedaan bobot atau kedalaman antara skripsi, tesis, dan disertasi
dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1 Bobot Tesis Dibandingkan dengan Skripsi dan Disertasi

Pertimbangan / Bobot
No.
komponen Skripsi Tesis Disertasi
1 Filosofi Mahasiswa mampu Mahasiswa mampu Mahsiswa mampu
1.1 Tujuan menulis dan menulis, menulis,
menjelaskan hasil menganalisis dan menganalisis dan
penelitian menjelaskan hasil menjelaskan hasil
penelitian dari penelitian serta
mengembangankan
temuan ilmiah
1.2 Tingkatan Menyampaikan Menyampaikan “apa Menyampaikan
“apa (what)” (what)”, menjawab “apa (what)”,
“mengapa (why)” menjawab
“mengapa (why)”
dan merencanakan
“bagaimana (how)”
1.3. Rumusan 1-2 Minimal 3 Lebih dari 3
masalah
2 Akademik Lokasi umum Lokasi rinci, regional Lokasi dan regional
2.1 Lingkup penelitian umum rinci, internasional
umum
2.2 Metode/teknik Pengembangan Pengembangan Pengmebangan
penelitian dokumentasi (data dokumentasi dan dokumentasi,
sekunder) atau observasi/ observasi
observasi/ pengamatan lapanga /pengmatan
pengamatan atau eksperimen (uji lapangan dan
lapangan atau coba) (data primer eksperimen (uji
eksperimen (uji dan sekunder) coba) (data primer
coba) (data primer) dan sekunder)
2.3 Unit penelitian Boleh satu unit, Minimum dua unit, Minimum tiga unit,
misal semai misal semai dan misal semai,
pohon pancang dan pohon
2.4 Jumlah faktor Boleh satu faktor, Minimum dua faktor, Minimum tiga faktor,
yang diamati. misal pertumbuhan misal pertumbuhan misal pertumbuhan,
tanaman dan fisiologi tanaman fisiologi, dan ekologi
tanaman
  2

Tabel 1 (lanjutan)

Pertimbangan / Bobot
No.
komponen Skripsi Tesis Disertasi
2.5 Jumlah 2 sampai 3 variabel, 4 sampai 8 misal, Lebih dari 8 misal,
parameter/ misal tinggi diameter, jumlah tinggi diameter,
variabel yang tanaman, diameter daun, berat basah, jumlah daun, berat
diukur diamati batang dan jumlah berat kering , basah berat kering
daun semai kandungan klorofil, jumlah klorofil,
respirasi, fotosintesis respirasi
fotosintesis, kondisi
habitat,
penyerapan,
persaingan
2.6 Jumlah sampel/ Persentase jumlah Persentase datri Persentase dan
individu responden atau jumlah responden jumlah responden
luas area hutan atau luas areal hutan atau luas areal
atau jumlah atau jumlah tanaman hutan atau jumlah
tanaman antara 10- antara 10-100% di tanaman antara 10-
100% di satu lokasi satu lokasi atau lebih 100%. Minimum 2
lokasi yang
dibandingkan
2.7 Pemaparan hasil Dominan deskriptif Deskriptif dan analitis Analitis
3 Lain-lain
3.1 Daftar pustaka Minimum 30 Minimum 60 Lebih dari 100
‐ Artikel ilmiah Minimum 30% Minimum 50% Minimum 70%
3.2 Mata kuliah Maksimum 3 Maksimum 2 Maksimum 1
pendukung
dengan nilai
minimum C
3.3 Abstrak dalam Tidak wajib Wajib Wajib
Bahasa Inggris
3.4 Karya/ tulisan Tidak diwajibkan Wajib membuat Wajib membuat
ilmiah dan hasil minimum satu dan minimum satu dan
penelitian untuk terbit di jurnal diterbitkan di jurnal
jurnal nasional terakreditasi internasional
3.5 Perbandingan (20-25) : (75-80) (50-75) : (25-50) (75-80) : (20-25)
bobot substansi
aspek kehutannan
dengan aspek
lainnya di dalam
penelitian (%)

 
  3

A. BAGIAN AWAL

Bagian awal dari tesis terdiri atas halaman sampul depan, halaman
judul, halaman pengesahan, Riwayat Hidup, Kata Pengantar, Daftar isi,
Daftar Tabel, Daftar Gambar, Intisari dan Abstract. Penjelasan mengenai
bagian awal tesis disajikan berikut ini.
1. Halaman Sampul Depan
Halaman ini berisi judul tesis yang diketik rata tengah (align center)
pada bagian paling atas. Di bawahnya diikuti tulisan “Tesis” dan kalimat
pernyataan “Untuk memenuhi sebagian persyaratan” dilanjutkan di
bagian bawahnya dengan pernyataan “Mencapai derajat Sarjana S2”
dan “Program Studi Magister Ilmu Kehutanan” yang juga rata tengah.
Selanjutnya lambang Universitas Mulawarman dalam format warna
diletakkan di bawah pernyataan di atas. Di bawah lambang, dilanjutkan
dengan tulisan “Diajukan oleh:” lalu dibawahnya dituliskan nama dan
nomor induk mahasiswa (NIM). Setelah NIM, dituliskan “Program Studi
Magister Ilmu Kehutanan” dibawahnya ditulis “Fakultas Kehutanan
Universitas Mulawarman”, lalu di tulis “Samarinda” dan dibagian paling
bawah ditulis tahun pembuatan tesis. Berikut adalah informasi tambahan
terkait halaman judul:..

a. Susunan kata pada judul tesis diusahakan membentuk piramida


terbalik.
b. Lambang Universitas Mulawarman berwarna dengan diameter lebih
kurang 5,5 cm.
c. Nama mahasiswa ditulis lengkap (tanpa gelar kesarjanaan) dan di
bawahnya ditulis nomor induk mahasiswa tanpa kata NIM.
d. Tahun penulisan tesis adalah tahun tesis dipertahankan di dalam
sidang ujian tesis.
e. Tidak ada nomor halaman di bagian ini.
f. Template halaman sampul depan tersedia di bagian akhir pedoman
ini.

2. Halaman Judul
Halaman judul adalah halaman sampul depan tanpa lambang
Universitas Mulawarman yang diatur sedemikian rupa agar posisi kalimat-
kalimat pernyataan secara vertikal proporsional.
3. Halaman Pengesahan
Pada halaman ini ditulis kata dan kalimat secara berurutan ke bawah
yakni: “Tesis”, setelahnya ditulis judul tesis, lalu kalimat “Dipersiapkan dan

 
  4

disusun oleh : “. Di bawah kalimat tersebut ditulis nama mahasiswa dan


NIM “ dibawahnya ditulis “Telah dipertahankan didepan dewan penguji
pada tanggal ................ dan dinyatakan telah memenuhi syarat”,
“Sususnan Dewan Penguji”, “Pembimbing Utama”, “Pembimbing
Pendamping”, “Anggota Dewan Penguji”, “NIP” (Nomor Induk Pegawai)
Dewan Penguji ditullis dibawah namanya masing-masing, “Samarinda
....... “ (tanggal diserahkannya tesis ke pengelola PS), “Mengetahui Ketua
Program Studi Magister Ilmu Kehutanan di sebelah kanan dan Dekan
Fakultas Kehutanan Universitas Mulawaraman” di sebelah kirinya. Nama
Koordinator Program Studi, Dekan dan NIP ditulis dibawahnya. Berikut
adalah informasi tambahan terkait halaman persetujuan:
a. Nomor Induk Pegawai (NIP) terdiri dari 18 angka yang diselingi spasi
sebagaimana contoh pada template.
b. Gelar akademik pembimbing ditulis lengkap dan benar.
c. Template halaman persetujuan tersedia di bagian akhir pedoman ini.
d. Gunakan template halaman pengesahan tanpa merubah jenis font,
ukuran font, spasi serta tata letaknya.
4. Riwayat Hidup

Pada halaman ini ditulis riwayat hidup mahasiswa yang berisi antara
lain nama, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman
bekerja, pengalaman organisasi, serta sedikit riwayat keluarga jika sudah
menikah. Foto berwarna dari mahasiswa yang bersangkutan ukuran 3x4
cm perlu di tempelkan sebelah kiri atas. Penomoran halaman di mulai
pada halaman Riwayat Hidup ini. Nomor halaman dengan angka
Romawi kecil ditulis sebelah kanan atas. Cara meletakan nomor halaman
sama seperti pada peletakkan nomor halaman pada tubuh utama tesis.

5. Kata Pengantar

Pada halaman ini ditulis uraian singkat mengenai maksud


penyusunan tesis, penjelasan-penjelasan singkat yang ada hubunganya
dengan tesis dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang langsung
berhubungan dengan penelitian dan penulisan tesis diletakan paling awal.
Uraian di dalam kata pengantar tidak menyinggung hal-hal yang sifatnya
ilmiah, tetapi bahasanya tetap sopan dan sesuai dengan tata bahasa
Indonesia yang benar. Jenis hurufnya juga harus sama dengan yang
ditentukan. Penulisan gelar ditulis singkat dan akhiri degan titik, Contoh
Bapak Prof. Dr. Ir. H. Bambang Djakadewa, M.Sc. Kata “Penulis” Ditulis
dibawahnya. Posisi dan nomor halaman adalah kelanjutan dari halaman
Riwayat Hidup.

 
  5

6. Daftar Isi

Daftar isi ditulis untuk member gambaran secara menyeluruh dari isi
tesis dan memudahkan pembaca yang inign langsung membaca suatu
bab atau subbab tertentu. Di sini ditulis urutan bab, subbab dan sub-
subbab beserta nomor halamannya. Daftar isi harus sesuai dengan teks
tulisan utama tetapi tidak ditebalkan. Spasi tulisan tidak harus 2 spasi,
meliankan disesuaikan sedemikian rupa sehingga terlihat rapi, BIla tidak
cukup satu halaman, maka dilanjutkan ke halaman berikutnya dengan
menuliskan “DAFTAR ISI (Lanjutan)”. Posisi dan nomor halaman adalah
kelanjutan dari halaman Kata Pengantar.

7. Daftar Tabel

Bila di dalam tesis terdapat tabel, maka perlu dibuat Daftar Tabel
yang memuat urutan judul tabel beserta nomor dan halamannya. Tabel di
dalam tesis bisa terdapat di tubuh utama dan/atau di bagian lampiran,
sehingga dalam penulisan Daftar Tabel harus dibagi tabel mana yang
masuk di tubuh utama dan mana yang di bagian lampiran. Spasi tulisan
tidak harus 2 spasi, melainkan disesuaikan sedemikian rupa sehingga
terlihat rapi. Posisi dan nomor halaman adalah kelanjutan dari halaman
Daftar Isi. Bila tidak cukup satu halaman, maka dilanjutkan ke halaman
berikutnya dengan menuliskan “DAFTAR TABEL (Lanjutan)”.

8. Daftar Gambar

Bila didalam tesis terdapat gambar, baik berupa foto, sketsa tangan,
peta maupun grafik, maka perlu dibuat Daftar Gambar yang memuat
urutan judul gambar beserta nomornya. Gambar di dalam tesis bisa
terdapat di tubuh utama dan/atau di bagian lampiran, sehingga dalam
penulisan Daftar Gambar harus dibagi gambar mana yang masuk di tubuh
utama dan mana yang di bagian lampiran. Spasi tulisan tidak harus 2
spasi, melainkan disesuaikan sedemikian rupa sehingga terlihat rapi.
Posisi dan nomor halaman adalah kelanjutan dari halaman Daftar Tabel.
Bila tidak cukup satu halaman, maka dilanjutkan ke halaman berikutnya
dengan menuliskan “DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)”.

9. Intisari

Isi intisari ditulis dalam Bahasa Indonesia yang merupakan uraian


singkat memuat latar belakang penelitian yang dilakukan, tujuan

 
  6

penelitian, metode penelitian, hasil penelitian dan saran. Latar belakang


diringkas dari Bab pendahuluan, tujuan penelitian diringkas dari
cara/prosedur melakukan penelitian, hasil penelitian diambil dari
kesimpulan, saran diambil dari saran yang diringkas. Jadi intisari bukan
terjemahan dari Abstract dan cara menuliskan hasil penelitiannya tidak
sama dengan kalimat bersambung. Intisari ditulis dengan jarak satu
spasi. Pada awal baris ditulis “INTISARI”, kemudian dibawahnya ditulis
nama pengarang dan judul tesis disambung dengan kata “(di bawah
bimbingan……………)”. Tuliskan nama pembimbing utama dan
pendamping tanpa gelar pendidikan formal setelah kata tersebut. Gelar
yang diperoleh dari keturunan keluarga, gelar keagamaan dan dari
pemberian oleh masyarakat tetap dipakai. Contoh: Raden, Datuk, Aji,
Andi, Tengku, Haji (H), Hajjah (Hj), Kyai dan lain sebagainya.

10. Abstract

Isi Abstract ditulis dalam Bahasa Inggris dan bukan merupakan


terjemahan dari intisari. Di bagian ini dituliskan tujuan penelitian, hasil
penelitian dan saran yang diringkas, sehingga diupayakan tidak melebihi
satu halaman dengan jarak satu spasi. Pada awal baris ditulis
“ABSTRACT”, kemudian dibawahnya ditulis nama pengarang dan judul
tesis yang disambung dengan kata “(under supervision of . . . .. . . . . . . . . .
. .)”. Tuliskan nama pembimbing utama dan pendamping tanpa gelar
pendidikan formal setelah kata tersebut. Gelar yang diperoleh dari
keturunan keluarga, gelar keagamaan dan dari pemberian oleh
masyarakat tetap dipakai. Contoh: Raden, Datuk, Aji, Andi, Tengku, Haji
(H), Hajjah (Hj), Kyai dan lain sebagainya.

B. TUBUH UTAMA

Tubuh utama merupakan bagian pokok dari tesis yang meliputi Bab
Pendahuluan, Bab Tinjauan Pustaka, Bab Metode Penelitian, Bab Hasil
Penelitian dan Pembahasa, dan Daftar Pustaka.
1. Bab Pendahuluan
Bab ini terdiri atas subbab A. LATAR BELAKANG, B. TUJUAN PENELITAN
dan C. HASIL YANG DIHARAPKAN. Mulai dari Bab Pendahuluan ini nomor
halaman diberikan mulai dari angka 1 yang ditulis sebelah kanan bawah,
sedangkan halaman 2 dan seterusnya nomor halaman ditulis di sebelah
kanan atas.

 
  7

a. Latar Belakang
Latar belakang berisi uraian yang melatar belakangi mengapa
penelitian dilakukan. Latar belakang yang baik dicirikan dari :
1) Adanya perumusan masalah yang jelas disertai alasan-alasan
mengapa tertarik mengkaji masalah tersebut,
2) Ada dukungan data dan telaah yang cukup dari hasil-hasil penelitian
yang telah ada sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang
dipilih,
3) Agar uraian di latar belakang tidak melebar, maka gunakan kata-kata
pada judul tesis sebagai kata kunci untuk dijelaskan di latar belakang.
4) Untuk menghindari kesalahan kutip dari suatu pernyataan, maka perlu
di baca pustaka aslinya dan tidak sekedar mengutip dari skripsi, tesis,
disertasi atau dokumen lain. Hindari kutipan seperti “Menurut ABC
(1999) dalam BGH (2001)....”.
b. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yaitu suatu pernyataan terarah dan spesifik
mengenai tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian yang akan
dilakukan. Tujuan penelitian ini harus dijabarkan di Bab Metode Penelitian
terkait bagaimana cara mencapainya. Tujuan penelitian harus sesuai
dengan judul tesis dan latar belakang.
c. Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan adalah penjelasan singkat mengenai manfaat
hasil penelitian dan sumbangan dari hasil penelitian tersebut untuk
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam sektor kehutanan dan
pemecahan masalah yang telah dideskripsikan di bagian latar belakang.
2. Bab Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini diuraikan secara sistematis mengenai hasil-hasil
penelitian yang yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Penyajiannya ialah dengan menunjukan
bahwa permasalahan yang diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan
secara memuaskan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Bukti-bukti yang
diajukan sebaiknya diambil/dikutip dari sumber aslinya. Semua sumber
yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan
tahun penerbit.
Isi Bab Tinjauan Pustaka ini harus sesuai dengan judul penelitian
yang akan dilakukan, sehingga dapat digunakan untuk pembahasan hasil
penelitian. Bab ini bukan berisi teori-teori atau definisi saja, melainkan

 
  8

menyajikan data, fakta dan informasi yang berkaitan dengan masalah


yang akan diteliti. Data, fakta dan informasi yang disajikan harus
mencantumkan sumber pustakanya sehingga bisa dilacak kembali oleh
pembaca tesis ini. Sama seperti Bab Pendahuluan, halaman pertama Bab
Tinjauan Pustaka diberi nomor halaman di sebelah kanan bawah dan
halaman selanjutnya di sebelah kanan atas. Nomor halaman berlanjut dari
nomor halaman terakhir di Bab Pendahuluan.
3. Bab Metode Penelitian
Bab ini terdiri atas subbab A. LOKASI DAN WAKTU, B. OBJEK
PENELITIAN, C. BAHAN DAN ALAT dan D. PROSEDUR PENELITIAN. Pada awal
Bab Metode Penelitian ini nomor halaman ditulis di sebelah kanan bawah
dan lanjutannya di sebelah kanan atas seperti pada halaman pada awal
Bab Pendahuluan dan Bab Tinjauan pustaka.
a. Lokasi dan Waktu
Bagian ini menjelaskan mengenai lokasi di mana penelitian akan
dilaksanakan, kapan dan berapa lama penelitian dilakukan, baik di
labolatarium maupun di lapangan (persemaian, hutan, desa, industri dan
lain sebagainya). Waktu penelitian harus diuraikan secara detil mencakup
keseluruhan rencana tata waktu efektif yang akan digunakan untuk
keseluruhan tahap kegiatan penelitian mulai dari persiapan penelitian
hingga pengumpulan data, tidak termasuk studi pustaka, penulisan
proposal, konsultasi dengan pembimbing, analisis/pengolahan data dan
penulisan tesis.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah objek yang dapat berupa benda mati (tanah,
air, serasah, kayu mati, log, dan lain sebagainya), benda hidup (binatang,
tumbuhan, tegakan hutan, manusia) yang disebutkan sifat-sifat atau
spesifikasi yang ditentukan untuk diteliti seperti semai, pancang, tiang,
pohon, nama satwa atau kelompok satwa, kelompok masyarakat yang
dibatasi dalam suatu unit ruang yang jelas misal di areal IUPHHK,
konseisi perkebunan, wilayah pertambangan, wilayah administrasi
kabupaten, provinsi, daerah aliran sungai dan lain sebagainya.
c. Bahan dan Alat
Bagian ini berisi penjelasan mengenai bahan dan alat apa saja yang
akan digunakan dalam penelitian dan perlu disertai gambar (foto) berikut
keterangannya apabila diperlukan. Tally sheet dan kuesioner termasuk
alat untuk mengumpulkan data, sehingga perlu dimasukkan dalam tesis.

 
  9

Bahan dan alat penelitian yang tertulis di subbab ini harus dijelaskan
kapan dan bagaimana digunakannya di subbab lainnya khususnya di
prosedur penelitian. Alat penelitian tidak termasuk alat tulis menulis,
kalkulator dan komputer karena peralatan ini digunakan untuk mengolah
data, kecuali penelitiannya harus menggunakan komputer seperti untuk
menganalisis data spasial menggunakan perangkat lunak sistem informasi
geografis (SIG) seperti ArcGIS, ENVI, dan lain-lain atau analisis data
statistik menggunakan perangkat lunak SPSS, Statgraph, dan lain-lain.
Bila data diolah atau dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak
komputer, maka nama program atau aplikasi perlu ditulis dan diberi
penjelasan secukupnya.
d. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian berisi uraian mengenai tahap-tahap penelitian
yang terdiri atas rincian sebagai berikut :
1). Persiapan: berisi bagaimana penelitian dipersiapkan. Apabila
penelitian dilaksanakan di laboratorium maka persiapan yang perlu ditulis
antara lain pembuatan preparat atau penyiapan spesimen yang akan diuji
dalam bentuk chip dan lain-lain. Penelitian di rumah kaca atau persemaian
maka persiapannya antara lain pembuatan media tanam, pengumpulan
benih atau biji, penentuan konsentrasi pestisida atau pupuk dan lain-lain.
Persiapan penelitian di lapangan antara lain orientasi lapangan,
pembuatan plot penelitian, penentuan luas sampel plot, penentuan desa
yang dipilih, penyiapan kuesioner dan lain-lain. Dalam subbab Persiapan
ini tidak perlu menjelaskan kembali apa yang sudah ada di dalam
Bab Tinjauan Pustaka.
2). Perlakuan yang diberikan: yaitu perlakuan yang digunakan dalam
penelitian apabila ada. Di beberapa penelitian di bidang kehutanan,
pemberian perlakuan tertentu terhadap objek penelitian adalah hal yang
lazim baik penelitian lapangan maupun penelitian di laboratorium maupun
rumah kaca/persemaian. Dalam subbab ini juga perlu dijelaskan
rancangan percobaan penelitian yang akan digunakan, seperti acak
lengkap, acak lengkap berblok, faktorial dan lain sebagainya. Sketsa
peletakan plot-plot penelitian di lapangan perlu juga digambarkan.
3). Tahapan penelitian: yaitu uraian mengenai tahap-tahap pelaksanaan
penelitian secara rinci. Hal ini sangat penting agar peneliti mengerti benar
hal-hal yang akan dilakukan di lapangan. Semakin jelas tahapan
penelitian yang dibuat maka semakin besar peluang penelitian yang
dilaksanakan akan berjalan dengan lancar. Bahan dan alat penelitian yang

 
  10

tertulis di subbab Bahan dan Alat harus dijelaskan di sini terkait


bagaimana dan kapan alat dan bahan tersebut akan digunakan.
4). Pengumpulan data: yaitu berisi penjelasan atribut atau parameter
objek penelitian yang akan diamati atau diukur. Misal objek penelitian
adalah tegakan hutan maka atribut yang diamati adalah seluruh pohon
berdiamater lebih dari 10 cm dan parameter tegakan yang diukur adalah
diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang, tinggi total, lebar tajuk dan
lain-lain. Parameter tegakan yang diukur disebut variabel data yang akan
dianalisis lebih jauh. Pada bagian ini dijelaskan pula bagaimana cara
mengukur diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang, lebar tajuk dan
lain sebagainya. Data yang dikumpulkan disesuaikan dengan tujuan yang
ingin dicapai yang tertulis di Bab Pendahuluan.
5). Pengolahan dan Analisis Data: berisi uraian cara mengolah dan
menganalisis data yang telah dikumpulkan. Data yang diperoleh dari
pengukuran seringkali memerlukan pengolahan terlebih dahulu. Misal data
tinggi pohon dari pengukuran lapangan diperoleh menggunakan nilai
sudut bacaan dari alat Klinometer. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana
nilai bacaan sudut tersebut ditransformasikan menjadi nilai tinggi pohon.
Rumus yang terkait dengan perhitungan tersebut dapat ditampilkan agar
pembaca paham. Manakala data telah siap (dalam format yang
diinginkan) selanjutnya dijelaskan bagaimana analisis dilakukan untuk
menjawab tujuan penelitian. Ingat bahwa analisis data dilakukan untuk
menjawab tujuan penelitian. Misalkan tujuan penelitian adalah mencari
hubungan diameter setinggi dada dengan tinggi pohon maka rumus-
rumus statistik analisis regresi dan korelasi perlu dituliskan. Dalam
menganalisis data tidak harus menggunakan statistik. Analisis data
terhadap penelitian yang bersifat deskriptif dapat dilakukan dalam bentuk
tabel dan grafik untuk mempermudah pemahaman pembaca terhadap
hasil analisis.

4. Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan


Bab ini  memuat data yang telah diperoleh dari penelitian. Banyaknya
Subbab tidak dibatasi tapi ada hubungan dengan banyaknya tujuan
penelitian yang harus dijawab oleh penelitian tesis. Data dapat ditampilkan
dalm bentuk tabel, gambar/grafik atau bentuk lain. Uraian mengenai hasil
penelitin langsung dibahas dengan memperhasilkan hasil uji statistik (bila
ada). Semua data yang dimuat di dalam tesis dalam bentuk tabel,
gambar/grafik atau bentuk lain tersebut harus disinggung minimal satu
kali di dalam teks.

 
  11

Tampilan data di tubuh utama dapat dipilih menggunakan tabel atau


grafik namun tidak kedua-duanya bila datanya sama. Grafik maupun tabel
dapat ditampilkan di bab hasil penelitian dan pembahasan, sedangkan
data asli atau pengolahan sebaiknya ditampilkan pada lampiran. Foto-foto
proses penelitian diperlukan untuk membuktikan bahwa penelitian benar-
benar dilakukan dan dicantumkan di bab ini bila tidak terlalu banyak.
Gambar berupa foto, sketsa tangan dan peta harus ada pembanding,
skala atau perbesarannya agar dapat diketahui ukuran sebenarnya.
Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan atas hasil yang
diperoleh terhadap teori yang berlaku atau terhadap data/informasi
empiris yang tersedia. Pembahasan dapat diterjemahkan pula sebagai
usaha membandingkan hasil penelitian tesis dengan hasil penelitian orang
lain yang telah dipublikasikan. Pada awal baris di bab ini ditulis “IV. HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN”.
5. Bab Kesimpulan dan Saran
Bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan
serta saran yang bisa diberikan yang masing-masing dibuat secara
terpisah menjadi Subbab. Kesimpilan merupakan pernyataan singkat dan
tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk
membuktikan kebenaran hipotesis, jadi tidak lagi mengulang menulis
seperti yang ada di hasil penelitian. Kesimpulan memuat hasil dari tujuan
penelitian yang dirumuskan di Bab Pendahuluan.
Saran ditulis berdasarkan hasil penelitian yang menjawab hasil yang
diharapkan di Bab Pendahuluan, sehingga penelitian yang telah dilakukan
terlihat manfaatnya bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan bidang
kehutanan dan/atau bagi para peneliti yang lain apabila akan melanjutkan
penelitian dengan topik yang serupa. Saran sebaiknya tidak berisi hal-hal
di luar penelitian yang telah disinggung di Bab Hasil Penelitian dan
Pembahasan. Menyarankan penelitian lanjutan juga perlu dihindari,
karena disinilah letak kelemahan penulis mengapa tidak diteliti sendiri.
6. Daftar Pustaka

Daftar pustaka menyajikan informasi pustaka yang dikutip penulis


yang tidak dapat dipisahkan di dalam struktur penulisan karya ilmiah
termasuk tesis. Daftar pustaka memberi peluang bagi pembaca termasuk
pembimbing dan penguji untuk melakukan validasi atau pengecekan
terhadap sumber yang dikutip. Hal ini penting untuk memastikan bahwa
sumber kutipan adalah valid dan tidak meragukan karena saat ini banyak

 
  12

sekali referensi yang dapat diperoleh di internet yang sering kali kurang
meyakinkan.
Daftar pustaka berisi pustaka (buku, e-book, artikel ilmiah di dalam
jurnal, prosiding, dokumen laporan, kliping surat kabar dan lain-lain) yang
dikutip di dalam Bab Pendahuluan, Bab Tinjauan Pustaka, Bab Metode
Penelitian dan Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan. Daftar pustaka
tidak memuat pustaka yang tidak dikutip langsung meskipun dibaca oleh
penulis. Semua kutipan harus ada di dalam Daftar Pustaka dan
disusun berurutan sesuai alfabet (A-Z) berdasarkan nama akhir penulis
pertama. Gaya penulisan daftar pustaka akan dijelaskan lebih lanjut di
dalam buku pedoman ini. Nomor halaman ditulis sebagai kelanjutan dari
bab-bab terdahulu. Daftar Pustaka bukan Bab sehingga di depan tulisan
“DAFTAR PUSTAKA” tidak diberi nomor bab.

C. BAGIAN AKHIR

Bagian ini terdiri atas lampiran-lampiran berupa keterangan


pelengkap/tambahan dari data atau informasi yang tertulis di tubuh utama.
Lampiran dapat berupa tabel dan gambar (bagan, grafik, foto, peta, sketsa
tangan) dan lain sebagainya. Suatu lampiran hendaknya bukan sebuah
uraian lepas, melainkan uraian tersebut diwujudkan dalam bentuk tabel
atau gambar. Judul (caption) tabel dan gambar pada bagian lampiran ini
tetap dimasukkan di Daftar Tabel dan Daftar Gambar.

 
13 
 

II. CARA PENULISAN TESIS

Cara penulisan tesis meliputi: bahan dan ukuran kertas, format dan
penulisan, nomor halaman, bahasa dan tanda baca, penulisan pustaka
dan penulisan bagian awal. Tata bahasa dan penulisan mengacu pada
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Tahun 2016 yang
dilampirkan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam pedoman
penulisan tesis ini.
A. BAHAN DAN UKURAN KERTAS
1. Naskah tesis ditulis dan dicetak pada kertas HVS 80 g/m2 berukuran A4
(21,0  29,7 cm) warna putih tanpa bolak balik.
2. Sampul depan (front cover) tesis dicetak keras (hard cover) dengan
menggunakan warna dasar abu-abu dengan kode RGB =127-127-127.
B. FORMAT PENULISAN TESIS
Dalam format penulisan tesis diuraikan ketentuan mengenai jenis
huruf, bilangan dan satuan, jarak baris batas sepi, pengisian ruang,
paragraf baru, bab, tabel, gambar dan persamaan.
1. Jenis Huruf
a. Huruf yang dipakai dalam tesis adalah Arial 12 pt baik di tubuh tulisan
maupun di dalam tabel. Bila di dalam tabel ternyata ukuran tersebut
memakan tempat sehingga lebar tabel melebihi ukuran batas (margin)
halaman, maka dapt digunakan Arial Narrow 12 pt atau dikecilkan
kurang dari 12 pt.
b. Lambang-lambang (misal lambang matematika) yang tidak tersedia di
komputer dapat ditulis tangan dengan tinta hitam.
2. Bilangan dan Satuan
a. Bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat harus
ditulis dengan kalimat. Contoh: Dua Puluh Lima Meter Tinggi
Pohon.......
b. Bilangan desimal ditulis dengan koma, bukan titik. Contoh: Berat buah
Tengkawang 20,5 gram. Begitu juga penulisan di dalam tabel.
c. Satuan dinyatakan dalam tingkatan tanpa titik dibelakangnya dan diberi
antara satu ketukan dengan angka didepannya. Contoh: 10 m, 100 m
dpl, 15 g 1000 cal, sedangkan penulisan persen, derajat menit dan
detik-detik diberi antara. Contoh: Temperatur udara 250c kelembapan
udara 75,5% , letak geografis 117o01’-1170’ BT dan 0050’-0045 LS,
kelerengan 100 dsb. Bila menyatakan “kisaran” atau “sampai” maka
  14

satuan pada angka pertama tidak perlu ditulis. Contoh: 10-15 m, 25-
300C, 10-250, 75,5-95,0%, tetapi tidak untuk letak geografis. Bila
menyatakan perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan,
maka ditulis sebagai berikut: 10x25 = 250; jarak tanam 3x3 m; 40:20 =
2; 300+50 = 350; 300-50 = 250; penelitian dilaksanakan dari tanggal 5-
21 Oktober 2008.
d. Lebih kurang (±) ditulis rapat dengan angkanya sebagai berikut:
±10.000, ±50 m, ±1.500 mm/th, ±90% dan lain sebagainya.
3. Jarak baris
a. Jarak antara dua baris kalimat adalah dua spasi, kecuali daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, intisari, abstract, judul tabel, judul gambar
dan daftar pustaka ditulis satu spasi, tetapi jarak antara judul adalah
dua spasi.
b. Jarak antara kalimat akhir dengan judul tabel atau gambar adalah dua
spasi, begitu juga jarak antara tabel atau gambar dengan paragraf baru.
4. Batas tepi
Batas-batas penulisan terhadap tepi kertas (margin) diatur sebagai
berikut: tepi atas 4 cm, tepi bawah 3 cm, tepi kiri 4 cm dan tepi kanan 3
cm bila kertas dalam posisi tegak (portrait). Dalam posisi rebah
(landscape), maka tepi atas 4 cm, sedangkan tepi bawah, tepi kanan dan
tepi kiri masing-masing 3 cm. Batas-batas tersebut tidak termasuk nomor
halaman, yang mana nomor halaman diletakkan di kanan atas pada posisi
tersebut.
5. Pengisian Ruang
Halaman kertas harus diisi penuh, mulai dari batas tepi kiri, kanan,
atas dan bawah, sehingga jangan menyisakan ruang kosong yang terlalu
banyak, kecuali ganti bab baru atau ada hal-hal khusus yang tidak bisa
dihindari. Sebelum dicetak, ukuran kertas pada printer perlu diatur terlebih
dahulu agar sama yakni ukuran A4 dan bukan “Letter” atau “Legal”.
6. Paragraf baru
a. Huruf pertama paragraf baru dimulai pada ketukan keenam dari batas
tepi kiri. Pada Microsoft Word dapat diatur dengan ukuran Default tab
stops sebesar 1 cm.
b. Jarak antara dua paragraph satu dengan lainnya tetap dua spasi,
sehingga tidak perlu dilebarkan lagi selain 2 spasi. Pada Intisari dan
Abstract jarak antar baris adalah 1 spasi.

 
  15

7. Bab, subbab dan seterusnya


a. Nomor bab ditulis dengan angka Romawi I, II, III, dan seterusnya.
Contoh: I. PENDAHULUAN, II. TINJAUAN PUSTAKA, III. METODE
PENELITIAN. Judul bab ditulis dengan huruf kapital, ditebalkan (bold)
dan diletakkan di tengah kertas (center) dengan jarak 4 cm dari tepi
atas tanpa diakhiri dengan titik.
b. Nomor subbab ditulis dengan abjad huruf Latin capital A, B, C dan
seterusnya. Judul subbab ditulis dengan huruf kapital dalam format
small caps, ditebalkan dan diletakan ditengah dengan jarak 3 cm spasi
dari judul bab tanpa diakhiri dengan titik. Huruf pertama dari setiap kata
pada subbab dimulai dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung.
Huruf small caps dapat diatur di dalam Microsoft Word pada menu font.
Contoh: subbab A. Latar Belakang, setelah diatur menggunakan small
caps menjadi A. LATAR BELAKANG. Begitu juga subbab B. Tujuan
Penelitian dalam format small caps menjadi B. TUJUAN PENELITIAN.
Jarak dari subbab ke kalimat pertama adalah dua spasi.
c. Di bawah subbab ada sub-subbab. Jarak dari subbab ke sub-subbab
adalah dua spasi. Nomor sub-subbab ditulis dengan angka 1, 2, 3 dan
seterusnya. Judul sub-subbab ditulis dengan huruf kecil, huruf kapital
hanya pada huruf pertama dari kata-kata yang ada. Contoh: 1.
Persiapan Penelitian, 2. Prosedur Penelitian, 3. Analisis Data dan
seterusnya. Judul sub-subbab ditebalkan dan diletakkan di tepi kiri
dengan jarak 2 spasi dari subbab maupun paragraf tanpa diakhiri tanda
titik. Kalimat pertama pada sub-subbab dimulai dengan paragraph baru
(default tab stops 1 cm).
d. Di bawah sub-subbab bisa jadi masih ada sub-sub-subbab. Nomor sub-
sub-subbab ditulis dengan huruf latin kecil a, b, c dan seterusnya.
Posisi sub-sub-subbab diletakkan di tepi kiri tanpa diakhiri dengan titik
dan tidak ditebalkan. Huruf kapital hanya pada huruf pertama dari kata
pertama saja. Contoh: a. Faktor biotik, b. Faktor abiotik, dan
seterusnya. Kalimat pertama setelah sub-sub-subbab dimulai dengan
paragraf baru (default tab stops 1 cm).
e. BIla masih ada lagi sub-sub-sub-subbab lainnya, maka penomorannya
menggunakan angka dan diberi tanda kurung. Huruf kapital hanya pada
huruf pertama dari kata pertama saja dan diberi tanda baca titik dua.
Kalimat pertama dimulai dengan menyambungnya setelah titik dua
tersebut. Contoh: 1). Tinggi semai: Untuk mengukur diameter semai
dilakukan dengan menggunakan caliper. Kalimat selanjutnya pada tepi
kiri disejajarkankan dengan huruf awal setelah nomor angka yang diberi
tanda kurung tersebut.

 
  16

8. Tabel
a. Tabel diletakan simetris dengan halaman / kertas (sisi kiri dan kanan
tabel berada di batas margin kertas) dan diberi nomor dengan angka
berurutan terus dari tubuh utama sampai lampiran.
b. Huruf-huruf pertama dari setiap kata di judul tabel ditulis besar (kapital)
kecuali nama botani (yang diatur secara khusus) dan kata sambung.
Judul tabel tidak ditebalkan dan diakhiri tanpa titik.
c. Setelah nomor tabel tidak diberi tanda titik.
d. Judul tabel ditulis di atas tabelnya dengan jarak 6 pt dari teks di atasnya
dan 6 pt dari garis tabel di bawahnya.
e. Jarak antara baris di dalam judul itu sendiri adalah satu spasi (single)
agar tabel menjadi rapat.
f. Besar huruf judul tabel adalah 12 pt.
g. Di bawah tabel tidak perlu ditulis “Sumber: data primer yang diolah”.
h. Tabel diatur sedemikian rupa agar tidak terpotong oleh halaman,
namun apabila terlalu panjang maka tabel dilanjutkan di halaman
selanjutnya.
i. Tabel lanjutan pada halaman selanjutnya tidak perlu ditulis judulnya
melainkan nomornya saja dan ditambah kata “lanjutan” di dalam tanda
kurung dan tanpa titik. Contoh: Tabel 2 (lanjutan)
j. Kolom-kolom diberi nama tanpa nomor kolom dan dibuat agar
pemisahan antara satu dengan lainnya cukup jelas.
k. Nama-nama kolom tidak perlu ditebalkan dan hanya huruf pertama dari
kata pertama saja yang dibesarkan (kapital), kecuali nama tempat
seperti kota, kabupaten, propinsi, desa, kelurahan dan lain sebagainya.
l. Nama-nama kolom sebaliknya diatur rata tengah (center alignment)
m. Judul-judul kolom harus ditulis kembali pada tabel lanjutan dan jangan
menggunakan nomor kolom.
n. Bila kolomnya banyak dan memakan tempat sehingga melebihi ukuran
halaman kertas, maka dapat digunakan huruf Arial Narrow kurang dari
12 pt. BIla masih belum cukup, maka dapat diatur jarak tulisan dengan
garis kolomnya. Pada Microsoft Word, lakukan format paragraf dengan
mengecilkan angka pada bagian Left dan Right menjadi minus,
misalnya: -1 atau -1,5.
o. Jarak antara baris kalimat di dalam tabel (line spacing) dipilih “Single”.
p. Baris-baris diberi nama dan tidak perlu garis pemisah kata, kecuali bila
terlihat sulit dibaca.
q. Nama-nama baris tidak perlu ditebalkan dan hanya huruf pertama saja
yang dibesarkan, kecuali nama tempat seperti kota, kabupaten,
provinsi, desa, kelurahan dan lain sebagainya.

 
  17

r. Judul-judul pada baris-baris tidak perlu diberi nomor urut, kecuali bila
nomor-nomor urut itu ada artinya, misalnya menunjukkan rangking
dominasi suatu jenis flora atau fauna yang diinventarisir.
s. Nama/judul kolom dan baris ditulis sesuai keperluan misalnya dengan
huruf Latin, angka, satuan-satuan dan lain sebagainya.
t. Bila tabel lebih lebar dari ukuran margin kertas dengan posisi tegak
(portrait), maka dapat dibuat memanjang (landscape) di mana posisi
judul tabel ditempatkan di sebelah kiri kertas.
u. Tabel yang menempati lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat
ditempatkan di lampiran.
v. Tabel begitu juga gambar harus disinggung di teks (tubuh utama)
tulisan. Tabel yang disinggung di teks (tubuh utama) ditulis
menggunakan huruf kapital di awal kata “Tabel” harus dibesarkan dan
disertai dengan nomornya. Contoh: Pada Tabel 2 diperlihatkan data
sifat mekanik dan fisik papan partikel kayu karet, sengon dan akasia.
w. Tabel yang diletakkan di tubuh utama dan yang menjadi lampiran
adalah sama bentuk, cara penulisan dan namanya. Tabel yang
dilampirkan bukan dinamakan lampiran, melainkan tabel juga dan
nomornya berurutan terus dari tabel di tubuh utama.
x. Bila judul kolom atau baris diberi bayangan (shading), maka
diupayakan tidak terlalu tebal, sehingga judul-judul tersebut dapat
terbaca dengan jelas.
y. Semua bentuk tabel di dalam tesis harus sama (konsisten).
z. Contoh bentuk tabel dan cara penulisannya adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Sifat Mekanik dan Fisik Papan Partikel Kayu Karet (Hevea
brasiliensis), Kayu Sengon (Falcataria moluccana) dan Kayu
Akasia (Acacia mangium)

Papan partikel
Sifat
Kayu karet Kayu sengon Kayu akasia
Berat jenis 0,697 0,712 0,683
Ketenguhan lengkung
Maksimum (kg/cm2) 74,84 67,30 110,83
Keteguhan tekan (kg/cm2) 30,81 26,46 51,37
Penyerapan air (%) 96,34 130,91 62,16

 
  18

Tabel 2 (lanjutan)

Papan partikel
Sifat
Kayu karet Kayu sengon Kayu akasia
Pengembangan tebal (%) 29,14 69,47 18,46
Kandungan air (%) 9,78 8,72 10,56

Contoh Tabel 3 berikut ini menggunakan nomor urut yang menunjukkan


ranking/tingkat dominasi jenis tumbuhan dari yang tertinggi sampai
terendah dilihat dari Nilai Penting Jenis (NPJ).
Tabel 3 Komposisi Floristik dan Nilai Penting Jenis (NPJ) Tingkat Semai di
Hutan Rawa Pimping PT Inhutani I Kabupaten Bulungan
No. Jenis N/ha N (%) F F(%) NPJ (%)
1 Endiandra wrayi 566 11,59 12 14,46 26,05
2 Callophylum pulcherrimum 1001 17,39 7 8,43 25,82
3 Chaetocarpus castanocarpus 583 10,14 7 8,43 18,57
4 Gardenia sp. 292 5,07 6 7,23 12,30
5 Myristica maxima 416 7,25 4 4,82 12,07
6 Mangifera foetida 250 4,35 5 6,02 10,37
7 Xylopia caudate 250 4,35 4 4,82 9,17
8 Eugenia sp. 250 4,35 4 4,82 9,17
9 Polyalthia rumphii 166 2,90 4 4,82 7,72
10 Cratoxylon sp. 166 2,90 4 4,82 7,72
11 Eugenia grandis 166 2,90 4 4,82 7,72
12 Vatica oblongifolia 250 4,35 2 2,41 6,76
13 Aporosa frutescens 208 3,62 2 2,41 6,03
14 Heritiera elata 125 2,17 3 3,61 5,78
15 Blumeodendron sp. 166 2,90 2 2,41 5,31

Angka-angka desimal pada contoh-contoh tabel di atas tidak


menggunakan titik, melainkan koma. Bila menggunakan titik pada angka-
angka desimalnya, maka titik harus diubah menjadi koma di dalam
tesis, kecuali di Abstract yang ber-Bahasa Inggris. Contoh tabel berisi
kusioner yang dapat diletakkan di tubuh utama atau di lampirkan adalah
sebagai berikut:

 
  19

Tabel 4 Daftar Pertanyaan yang Berkaitan dengan Perburuan Babi Hutan


di Malinau

Nama Responden: ................... Pekerjaan pokok: .........................


Suku: ...................................... Pekerjaan sampingan: .................
Umur: ..................................... Jumlah anggota keluarga: ...........

Sebelum berangkat berburu:


1. Sudah berapa tahun anda berburu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . atau
sejenak umur berapa. . . . . . . . . . . . . . .
2. Alat yang pakai sekarang dan kelebihan serta kekurangannya.
3. Alat apa yang dipakai sekitar 5 tahun yang lalu . . . . . . . . . . . . . . . .
kalau diganti mengapa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. Kalau memakai anjing, berapa ekor anjingnya, . . . . . . jantan . . . . .
. dan betina. . . . . . . . .
5. Alat apa yang dipakai sebelum musim kemarau 1997 yang lalu . . .
. . . . . . . . . . kalau berubah alasannya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6. Sejak tahun berapa 2001, berapa kali berburu dalam satu minggu .
7. Berbutu sendirian atau dengan teman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
8. Kalau sendirian mengapa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . .dan kalau dengan teman mengapa . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
9. Berapaorang rata-rata pergi berburu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
10. Bagaimana cara menetukan lokasi untuk berburu . . . . . . . . . . . . .
11. dst . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

9. Gambar
a. Yang dimaksud dengan gambar adalah bagan, grafik, foto sketsa
tangan dan peta.
b. Gambar dapat diletakkan di tubuh utama atau di lampiran.
c. Gambar diletakkan simetris dengan halaman/kertas dan di beri nomor
dengan angka berurutan terus dari tubuh utama sampai yang
dilampirkan.
d. Huruf-huruf pertama dari setiap kata pada judul gambar ditulis dengan
huruf kapital kecuali nama jenis dan bahasa latin dan kata sambung.
e. Judul gambar ditulis di bawah gambarnya denga jarak 6 pt dan diakhiri
tanpa titik.
f. Setelah nomor gambar tidak diberi tanda titik.
g. Jarak antara baris di dalam judul itu sendiri adalah satu spasi (single).
h. Bila gambar lebih besar dari ukuran lebar kertas dengan posisi tegak
(portrait), maka dapat dibuat memanjang (landscape) dan posisi judul
gambar ditempatkan di sebelah kiri bawah kertas.

 
  20

i. Gambar tidak boleh dipotong dan penjelasannya diletakkan berdekatan


dengan gambarnya, sehingga pembaca tidak harus membolak-balik
halaman sebelum atau sesudahnya.
j. Gambar yang menempati lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat
ditempatkan di lampiran.
k. Suatu gambar harus ada skala atau pembandingnya atau
perbesarannya agar supaya besar gambar sesungguhnya dapat
diketahui.
1) Gambar harus disinggung di teks tulisan (tubuh utama). Seperti halnya
menulis kata tabel maka huruf pertama dari kata “gambar” yang
disinggung di teks tulisan harus dibesarkan dan ditulis nomornya.
Contoh: Pada Gambar 1 di bawah ini dapat dilihat benih Shorea
leprosula yang telah berhasil dikecambahkan di persemaian. Contoh
lain: Benih Shorea leprosula yang telah berkecambah dapat dilihat
pada Gambar 3 di bawah ini.
Contoh: grafik dua dimensi.

30
Intensitas Serangan  (%)

25
Lembah
20
Puncak
15
10
5
0
3 4 5 6

Umur dalam tahun

Gambar 1 Grafik Intensitas Serangan Corticium salmonicolor pada


Tegakan Acacia mangium pada Umur yang Berbeda di Lembah
dan Puncak Bukit di PT ITCI, Kenangan

10. Persamaan atau rumus

Persamaan atau rumus matematika, statistika, reaksi kimia dan lain


sebagainya diberi nomor urut mulai dari 1. Pemberian nomor ini untuk
memudahkan penulis ketika menyinggung rumus di dalam teks tulisan

 
  21

(tubuh utama). Nomor urut ditulis dengan angka di dalam tanda kurung
dan diletakkan di sebelah kanan persamaan, sejajar dengan batas margin
kanan kertas.
Contoh: 6CO2 + 6H20 C6H1206 +6O2 ......................................... ...(1)

11. Catatan kaki (foot note) dan istilah baru

a. Catatan kaki hanya dipakai bila dirasa sangat perlu.


b. Istilah-istilah baru yang dibakukan dalam Bahasa Indonesia dapat
digunakan asalkan konsisten. Pada penggunaan pertama kali perlu
diberikan padanannya dalam bahasa asing (di dalam tanda kurung).
c. Kalau banyak sekali menggunakan istilah baru, sebaiknya dibuatkan
daftar istilah di bagian akhir (dilampirkan).
C. NOMOR HALAMAN
a. Halaman-halaman yang perlu dinomori adalah semua halaman yang
ada di tesis, kecuali halaman sampul depan, halaman pengesahan
dan halaman “lampiran-lampiran”, tetapi jumlah halaman tetap
dihitung, kecuali halaman “lampiran-lampiran”. Halaman “lampiran-
lampiran” ini memisahkan antara Daftar Pustaka dengan isi lampiran.
b. Dari tubuh utama (I. Pendahuluan) sampai bagian akhir (Lampiran)
diberi nomor halaman dengan angka 1, 2, 3 dan seterusnya.
c. Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan atas. Khusus untuk
halaman pertama bab, nomor halaman tidak perlu ditampilkan.
d. Pada Microsoft Word, cara membuat nomor halaman yang berbeda
menggunakan “Break - Next Page”. Tutorial untuk melakukan proses
ini tersedia di internet dan salah satunya dapat diakses pada link
http://dasar-office.blogspot.co.id/2014/07/cara-membuat-nomor-
halaman-di-setiap-awal-bab-pada-word.html
D. BAHASA DAN TANDA BACA
Bahasa yang dipergunakan dalam tesis adalah bahasa Indonesia
formal yang sesuai dengan petunjuk penulisan yang diatur di dalam
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) tahun 2016 terlampir
di dalam pedoman ini. Berikut ini diberikan beberapa ketetapan standar
pemakaian bahasa dan tanda baca di dalam penulisan tesis.
a. Istilah bahasa asing termasuk bahasa daerah yang belum di-Indonesia-
kan ditulis miring.
b. Nama botani atau nama ilmiah flora dan fauna (Contoh Shorea laevis)
ditulis miring namun nama famili tidak dimiringkan (Contoh famili
Dipterocarpaceae).

 
  22

c. Nama genus diawali huruf besar namun nama spesies diawali huruf
kecil.
d. Apabila nama ilmiah mencantumkan inisial penemunya maka inisial
penemu tersebut ditulis tegak (Contoh Shorea laevis Ridl,
Dipterocarpus cornutus Dyer).
e. Bila menggunkan istilah asing, harus disertai dengan terjemahan
bahasa indonesianya dengan memberi tanda kurung pada istilah
asingnya. Contoh: serap (absorb), pemotongan citra (cropping).
f. Penulisan nama ilmiah untuk sp. dan spp. tidak ditulis miring (Contoh
Shorea sp., Eucalyptus spp.)
g. Di dalam tesis tidak diperkenankan menggunakan kata ganti untuk
orang pertama dan kedua seperti: saya, aku, kami, kita, engkau dan
dia. Kalimat dibuat sedemikian rupa dalam bentuk pasif.
h. Kata penghubung dan, maka, sehingga, sedangkan tidak boleh
dipakai untuk memulai suatu kalimat.
i. Kata-kata yang berakhiran -sa pada analisa, diagnosa, fotosintesa dan
simbiosa ditulis berakhiran -sis, yaitu analisis, diagnosis, fotosintesis
dan simbiosis.
j. Angka tidak boleh ditulis memulai suatu kalimat, melainkan ditulis
dengan huruf, Contoh: Sepuluh plot penelitian dibuat di hutan alam.
k. Cara menulis “kisaran” atau “sampai” yang dinyatakan dengan tanda “-”
ditulis rapat dengan angkanya. Contoh: 117001’-117007’ BT, 10-15 m,
24-300C, 75,5-95,0%, 10-250 dan lain sebagainya.
l. Tanda baca harus tepat penggunaannya di dalam kalimat. Tanda baca
koma, titik, titik koma dan titik dua statusnya sama di dalam kalimat,
sehingga dalam penulisannya juga sama, yaitu langsung diletakkan
setelah huruf terakhir tanpa spasi antara. Pengecualian terjadi bila pada
suatu deretan tulisan harus diluruskan dari atas kebawah. Contoh:

Nama : .................................................................
Tempat dan tanggal lahir : .................................................................
Jenis kelamin : .................................................................
Pekerjaan : .................................................................
Tempat tinggal : .................................................................

 
  23

E. PENULISAN PUSTAKA

1. Penulisan pustaka di dalam teks


a. Penulis yang karyanya dikutip, dalam teks hanya disebutkan nama
akhirnya saja.
Contoh:
1) Menurut Silitonga (1987), Acacia mangium mempunyai sifat yang
baik untuk energi. Nama penulis adalah Edi Silitonga.
2) Jenis-jenis jamur Penicillium spp. adalah yang paling banyak
ditemukan diantara 28 jenis jamur lainnya di perakaran tanaman
strawberry (Watanabe dan Inoue, 1980). Nama penulis adalah
Tsuneo Watanabe dan Shoji Inoue.
b. Bila lebih dari dua orang, maka hanya nama akhir penulis pertama yang
dicantumkan dan ditambah dengan dkk bukan et al. Dalam hal ini
terdapat perbedaan dalam penulisan dkk. Bila tahunnya yang diberi
tanda kurung, maka dkk ditulis diikuti dengan tanda titik dan bila nama
penulis dan tahun yang diberi tanda kurung, maka dkk diikuti dengan
tanda titik dan koma.
Contoh:
1) Silverio dkk. (1981) menyatakan, bahwa nitrogen merupakan salah
satu nutrisi yang diperlukan organisme untuk merombak material
kompos.
2) Nitrogen merupakan salah satu nutrisi yang diperlukan organisme
untuk merombak material kompos (Silverio dkk., 1981).
c. Bila suatu uraian mengutip banyak penulis yang tahunnya berbeda,
maka ditulis tahun yang paling tua.
Contoh:
1) Menurut Nichols dan Pryde (1958), Momose (1978), Halle dan
Kamil (1981), Srivastava dan Manggil (1981), Smith (1987),
sejumlah percobaan telah dilakukan untuk mengembangkan jenis-
jenis Dipterokarpa dari stek batang dan daun.
2) Sejumlah percobaan telah dilakukan untuk mengembangakan jenis-
jenis Dipterokarpa dari stek batang dan daun (Nicholas dan Pryde,
1958; Momose, 1978; Halle dan Kamil, 1981; Srivastava dan
Manggil, 1981; Smith, 1987).
d. Bila suatu uraian diambil dari suatu tulisan, yang mana penulisannya
mengutip dari tulisan orang lain, maka dalam penulisannya perlu

 
  24

ditambahkan kata “yang mengutip dari” atau “yang dikutip oleh” atau
“dalam”.
Contoh:
1. Menurut Mulyono (1999) yang mengutip dari Riyanto (1988),
produktivitas adalah perbandingan antara output dan input.
2. Menurut Riyanto (1988) yang dikutip oleh Mulyono (1999),
produktivitas adalah perbandingan antara output dan input.
3. Menurut Riyanto (1998) dalam mulyono (1999), produktivitas adalah
perbandingan antara output dengan input.
Catatan:
Tetapi untuk menghindari kesalahan pengutipan yang mungkin berbeda
maksud atau isinya, maka cara ini sebaiknya ditiadakan dan
diusahakan membaca sendiri tulisan aslinya. Hal ini selain terhindar
dari kutipan yang salah, juga dapat menulis di daftar pustaka dengan
benar langsung dari pengarang atau penulis berikut jumlah halaman
tulisannya.

e. Nama-nama penulis, baik di dalam teks maupun di daftar pustaka tidak


perlu ditebalkan.
f. Di dalam teks tidak perlu ada kata yang menunjukkan dukungan,
penegasan atau tambahan oleh pengarang satu dengan pengarang
lainnya, seperti “didukung”, “dipertegas”, “ditambahkan” dan yang
sejenisnya. Karena antara penulis satu dengan penulis lainnya tidak
saling berhubungan dalam hal penulisan atau penelitian yang mereka
lakukan masing-masing. Apa lagi kalau tahunnya terbalik, yaitu hasil
penelitian yang “dipertegas” atau “didukung” atau “ditambahkan” lebih
muda tahunnya dari pada yang “mempertegas” atau yang “mendukung”
atau yang “menambahkan”.
Contoh salah:
Menurut Yepin (2000), kandungan lignin kayu Pendu dan Katiau
terbesar adalah pada bagian pangkal-gubal. Hasil ini didukung oleh
Fengel dan Wengener (1995), bahwa secara umum kayu gubal
mengandung lignin yang lebih besar dibandingkan kayu teras, karena
sel-sel kayu gubal masih aktif untuk bermetabolisme dan juga dinding
selnya terus mengalami proses lignifikasi.
Catatan:
Sebaiknya dapat dipakai kata “sesuai dengan”.

 
  25

Contoh benar:
Menurut Yepin (2000), kandungan lignin kayu Pendu dan Katiau
terbesar adalah pada bagian pangkal-gubal. Hasil ini sesuai dengan
penemuan Fengel dan Wegener (1995), bahwa secara umum..............
dst.
g. Tulisan-tulisan tanpa nama pengarang ditulis Anonim disusul dengan
tahun penerbitan termasuk pustaka yang dikeluarkan oleh institusi atau
lembaga menjadi Anonim. Pengutipan pustaka “Anonim” sebaiknya
diletakkan di akhir kalimat bukan menjadi bagian dari kalimat.
Contoh:
Hasil penelitian pada plot percobaan berumur 20 tahun di Hutan
Pendidikan Fakultas Kehutanan UNMUL Lempake membuktikan bahwa
di antara jenis-jenis Dipterokarpa, yang paling cepat pertumbuhannya
adalah Shorea leprosula (Anonim, 2008).
2. Penulisan pustaka di dalam daftar pustaka
Daftar pustaka di tesis hendaknya ditulis dengan benar dan lengkap.
Untuk menghindari kesalahan, maka perlu dibaca pustaka aslinya.
Kesalahan dapat terjadi misalnya dalam penulisan nama-nama, tahun,
judul, penerbit, kota penerbit dan jumlah halaman. Cara penulisan daftar
pustaka adalah sebagai berikut.
a. Buku (textbook): nama penulis, tahun penerbit, judul buku, jilid, terbitan
(edisi ke-....), nama penerbit/lembaga penerbit, kota penerbit/lembaga
penerbit dan jumlah halaman buku seluruhnya. Bila kota penerbit
tertulis lebih dari satu kota, maka dipilih satu kota saja dengan cara
melihat halaman di mana terdapat tulisan “printed in . . . . . . . . “,
karena ada suatu percetakan yang mempunyai cabang di lebih dari
satu kota dan bahkan negara. Misal ada buku yang kota penerbitnya
tertulis “New York, Toronto, London, Tokyo”, sedangkan di halaman
berikutnya tertulis “printed in Great Britian”, maka didalam daftar
pustaka yang ditulis hanya “London”.
Contoh:
Gomez, K.A., A.A. Gomez. 1984. Statistical Procedures for Agricultural
Research. 2 nd ed. John Wiley & Sons. Singapore. 680 h.
Pada contoh di atas, kota penerbit yang tertulis di bukunya adalah New
York, Manchester, Brisbane, Toronto, Singapore.
b. Chapter buku (buku yang berisi lebih dari satu judul di dalamnya):
nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, dalam buku apa (judul di
sampul depan), nama editor, ed. (kalau satu) dan eds. (kalau lebih dari

 
  26

satu orang) atau ditulis “penyunting” yang diletakkan di dalan tanda


kurung, halaman yang ditulis oleh penulis yang bersangkutan,
penerbit/lembaga dan kota penerbit.
Contoh:
Tama, K.A., A.A. El-Swaify. 1978. Carge, Colloidal and Structural
Stability Interrelationship for Oxidic Soils. Dalam: Modification of
Soil Structure (W.W. Emerson, R.D. Bond, A.R. Dexter (eds.)), h
41-49. John Wiley & Sons. Manchester.
c. Buku terjemahan: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, edisi ke-.....,
terjemahan oleh, penerbit, kota penerbit, jumlah halaman.
Contoh:
Booro, D.J., D.M. Delong, C.A. Triplehorn. 1992. Pengenalan
Pelajaran Serangga. Edisi ke-6 (Terjemahan oleh Partosujono,
S.). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1083 h.
d. Buku yang berupa prosiding hasil seminar, diskusi, lokakarya,
symposium atau sejenisnya: nama penulis, tahun terbit, judul
tulisan/makalah, nama prosiding (judul di sampul depan), nama editor
(ed. atau eds.) atau ditulis “penyunting” yang diletakkan di dalam tanda
kurung, halaman yang ditulis oleh penulis yang bersangkutan,
penerbit/lembaga dan kota penerbit.
Contoh:
Karnasudirdja, S., K. Kadir. 1993. Suatu Kajian Mengenai Kegunaan
Jenis Kayu Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk Pertukangan.
Prosiding Diskusi Sifat dan Kegunaan Jenis Kayu HTI (Buharman
S., K. Purba, S. Sutopo, M. Muslich, Riharto (penyunting). h 117-
126. Badan Litbang Kehutanan. Departeman Kehutanan. Jakarta.
e. Disertai / tesis / skripsi: nama penulis, tahun terbit, judul, jenis
dokumen, fakultas, universitas, kota dan jumlah halaman seluruhnya.
Contoh:
Syahfari, H. 1999. Kelimpahan Jamur Tanah Perombak Bahan Organik
Kelas Phycomycetes dan Deuteromycetes pada Lima Tipe
Vegetasi Penutup Tanah di Hutan Pendidikan Bukit Soeharto.
Tesis Program Studi Magister Ilmu Kehutanan Fakultas
Kehutanan. Universitas Mulawarman. Samarinda. 124 h.
f. Laporan penelitian lembaga: nama penulis, tahun terbitan, judul, jenis
dokumen, lembaga, kota dan jumlah seluruhnya.

 
  27

Contoh:
Okochi, I., A. Fathiah. 1994. Insects and Amphibians in Bukit Soeharto
Experimental Forest. Annual Research Report. Pusrehut Unmul.
Samarinda. 26 h.
g. Laporan penelitian kolektif / buletin / jurnal review: nama penulis, tahun
terbit, judul, nama laporan, volume (kalau ada), nomor terbitan dan
halaman yang ditulis oleh penulis yang bersangkutan.
Contoh:
Diehle, D.A., D.J. Royse. 1986. Shiitake Cultivation on Sawdust:
Evaluation of Selected Genotypes for Biological Efficiency and
Mushroom Size. Mycologia 78(6): 929-933.
h. Pustaka yang diambil dari internet: pengarang, tahun, judul, “Tersedia
di...link situs”, “Diakses pada..........”.
Contoh:
Suriawritia, U. 2005. Cara Menghindarkan Kematian Karena Makan
Jamur Liar. Tersedia di
http://www.polarhome.com/pipermail/marinir/2005. Diakses pada
25 Januari 2018.
i. Bila nama penulis lebih dari dua kata, maka cara penulisannya adalah
nama akhir diikuti koma dan singkatan nama depan, tengah dst. Yang
semuanya diberi titik.
Contoh:
Marlon Ivanhoe Aipassa ditulis Aipassa, M.I. Bila ada garis
penghubung seperti Hans-Joachim Weidelt ditulis Weidelt, H,-J.
Joachim Schneider- Christians ditulis Schneider-Christians, J.
j. Bila nama penulis lebih dari dua kata yang diikuti dengan nama tengah
dan akhir diikuti koma dan singkatan nama depan. Huruf pertama
nama-nama tengah itu dibuat kapital.
Contoh:
Nama Evans William Bernard da Costa ditulis da Costa, E.W.B. dan di
dalam teks ditulis da Costa; Antonio de Bary ditulis de Bary, A. dan di
dalam teks ditulis de Bary; Ludwig van Berthoven ditulis van
Berthoven, L. dan di dalan teks ditulis van Beethoven, Masing-masing
disusul dengan tahun.
k. Bila nama penulis terdapat kata Jr. (Junior) seperti George Walker
Bush Jr., maka penulisannya adalah Bush, G.W., Jr. dan di dalam teks
ditulis Bush disusun dengan tahun.

 
  28

l. Semua naskah / dokumen yan tidak tercantum nama penulis /


pengarangnya ditulis Anonim, tahun terbit, judul naskah atau dokumen,
penerbit, kota, jumlah halaman seluruhnya.
Contoh:
Anonim. 1981. Standardization of Wood Preservatives and Related
Materials. American Society of Testing and Materials.
Philadelphia. 100 h.
Catatan:
Tidak benar bila ditulis nama lembaga atau penerbit atau sejenisnya,
seperti FAO, WHO, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Dinas Lingkungan Hidup dan lain-lain sebagai nama pengarang.
m. Bila penulis yang sama menulis buku / dokumen dengan judul yang
berbeda tetapi tahunnya sama, maka harus diberi abjad huruf latin
kecil setelah tahun, baik di dalam teks maupun di daftar pustaka.
Contoh:
Anonim. 1999a; Anonim. 1999b dan seterusnya.
n. Naskah yang ditulis oleh lebih dari dua orang maka di dalam daftar
pustaka, semua nama penulis wajib ditulis, dan tidak boleh
menggunakan kata dkk.
Contoh:
Wulandari, A.S., S. Hadi, Y. Fakuara, I. Anas. 2001. Peroxidase
Activity in Paraserianthes falcataria Seedlings Infected by
Rhizoctonia sp. dalam: “Patalogi Hutan. Perkembangannya di
Indonesia” (S. Hadi, ed.). Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. 229-
234 h.
o. Tidak perlu menambahkan kata “dan” maupun “and” di Daftar Pustaka
yang umum diletakkan sebelum nama penulis terakhir. Namun kata
“dan” digunakan pada kutipan di teks (tubuh tulisan) khusus untuk
pustaka yang ditulis oleh dua orang saja.

Contoh:
Hasil penelitian pada plot percobaan berumur 20 tahun di Hutan
Pendidikan Fakultas Kehutanan UNMUL Lempake membuktikan
bahwa di antara jenis-jenis Dipterokarpa, yang paling cepat
pertumbuhannya adalah Shorea leprosula (Bratawinata dan Fatawi,
2008).

 
29 
 

III. KESALAHAN DI DALAM PENULISAN

Menghasilkan karya tulis dalam bentuk skripsi, tesis, disertasi


maupun artikel ilmiah adalah bentuk kemampuan dasar yang wajib dimiliki
oleh mereka yang akan menyelesaikan pendidikan pada jenjang diploma,
sarjana dan pascasarjana. Kewajiban menyusun karya ilmiah diharapkan
dapat memberikan keterampilan menulis yang memadai bagi lulusan
pendidikan tinggi sehingga mampu menyebarluaskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya melalui
budaya literasi. Meskipun demikian kemampuan menulis yang baik tidak
serta merta dimiliki oleh setiap orang meskipun telah menempuh
pendidikan di tingkatan sebelumnya. Selain butuh pengalaman dan
ketekunan, menulis juga memerlukan keseriusan, komitmen, konsistensi
dan semangat mencari dan membaca literatur yang mendukung
penelitian.
Evaluasi terhadap draft tesis masih ditemukan banyak kesalahan
mendasar yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Magister Ilmu
Kehutanan pada saat menyusun tesis. Kesalahan-kesalahan yang terjadi
umumnya disebabkan karena kurangnya mahasiswa membaca dan
mempelajari petunjuk atau pedoman penulisan tesis yang menjadi standar
karya tugas akhir di setiap program studi. Kesalahan ini diperparah
dengan budaya “salin dan tempel” atau “copy paste” yang semakin marak
di kalangan mahasiswa sebagai ekses buruk dari perkembangan internet
dan komputer dewasa ini. Berikut adalah beberapa permasalahan
mendasar dalam penulisan tesis yang seringkali dilakukan mahasiswa
yakni:
1. Pendahuluan tidak atau kurang menampilkan secara jelas pokok
permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian.
2. Pendahuluan tidak cukup banyak mengulas data, informasi, temuan
dari berbagai literatur yang “meyakinkan” perlunya permasalahan yang
akan ditemukan untuk diteliti lebih jauh.
3. Tidak atau kurangnya penggunaan literatur terbaru sehingga penelitian
yang dilakukan tidak jelas akan mengisi gap teori atau gap hasil
penelitian sebelumnya.
4. Minimnya penggunaan literatur khususnya artikel ilmiah terbaru.
5. Tinjauan Pustaka menampilkan definisi, teori umum yang terlalu
dominan karena kurangnya usaha mencari dan membaca artikel ilmiah
yang seharusnya lebih banyak ditampilkan di tesis.
  30

6. Beberapa penelitian didekati dengan kajian keproyekan sehingga


terkesan tidak orisinil, dangkal dan belum berorientasi pada publikasi
di jurnal ilmiah terakreditasi.
7. Teknik penulisan belum sepenuhnya mengikuti Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI) sehingga kesalahan mendasar seperti
penggunaan huruf kapital, tanda baca, penggunaan kata sambung dan
lain-lain masih banyak dijumpai.
8. Kurang memanfaatkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) untuk
memastikan kata (termasuk kata serapan bahasa asing) ditulis dengan
benar.
9. Metode penelitian tidak disusun dengan struktur yang baik untuk
menjawab tujuan penelitian.
10. Alat dan bahan penelitian tidak terurai dengan baik penggunaannya di
bagian prosedur penelitian.
11. Kebiasaan buruk “salin dan tempel” menyebabkan teknik penulisan
menjadi tidak konsisten dan rawan plagiasi.
12. Transisi antar paragraf tidak halus.
13. Perbedaan ukuran dan jenis font termasuk ukuran spasi antar
paragraf.
14. Perbedaan gaya kutipan yang digunakan, misalkan penggunaan dkk
dan et al pada teks secara bersamaan.
15. Kutipan ada yang ditebalkan dan ada pula yang tidak ditebalkan.
16. Gaya penulisan Daftar Pustaka tidak sama satu sama lain akibat
kebiasaan “salin dan tempel”.
17. Jarak antar baris kalimat di dalam tabel menggunakan 2 spasi
sehingga tabel menjadi lebar, memakan halaman banyak dan
menyebabkan tabel terpotong.
18. Ukuran lebar tabel kurang atau melebihi margin kiri kanan kertas.
19. Paragraf tidak dimulai dari batas margin kiri dan ketukan masuk kata
pertama terlalu dalam atau terlalu dangkal.
20. Judul tabel tidak diletakkan di atas tabel.
21. Tabel yang terpotong tidak diberi judul tabel di halaman selanjutnya.
22. Paragraf terlalu panjang (satu halaman penuh) atau sebaliknya terlalu
pendek (hanya terdiri dari satu kalimat).
23. Kesalahan penggunaan tanda baca titik dan koma dalam penulisan
angka atau bilangan sebagai akibat “salin dan tempel” dari program
Microsoft Excel.
24. Tabel dan gambar tidak disinggung di teks atau tubuh tulisan termasuk
lampiran.

 
 
 

Anda mungkin juga menyukai