Buku Pedoman Penulisan Tesis 2018
Buku Pedoman Penulisan Tesis 2018
ii
KATA PENGANTAR
Secara harfiah, kata tesis diambil dari Bahasa Latin mengandung arti
suatu penyataan atau teori yang ditempatkan di awal sebagai premis atau
landasan/dasar pemikiran untuk dibuktikan. Perguruan tinggi secara lebih
spesifik menyempitkan makna tesis sebagai esai atau karangan yang
panjang tentang penelitian individual yang digunakan bagi seorang
kandidat mendapatkan gelar akademik. Selanjutnya di dalam Peraturan
Akademik Universitas Mulawarman tahun 2016, tesis didefinisikan karya
tulis ilmiah hasil penelitian untuk menggambarkan suatu fenomena ilmu
pengetahuan secara komprehensif, merumuskan hipotesis berdasarkan
teori dan menghasilkanjawab dari hipotesis tersebut,dengan faktor peubah
3 – 4 buah.
Terlepas dari arti yang beragam, tesis sejatinya bermakna hasil
penelitian atau hasil pembuktian yang ditulis. Oleh karena ditulis, maka
tesis perlu diatur teknik penulisannya agar tercipta keseragaman sekaligus
menjadi penciri produk akademik satu institusi pendidikan tinggi yang
membedakannya dari institusi pendidikan tinggi yang lain. Untuk itulah
Pedoman Penulisan Tesis ini dibuat sebagai panduan bagi mahasiswa PS
Magister Ilmu Kehutanan dalam menyelsaikan tugas akhirnya
melaksanakan penelitian dan menuliskan hasilnya dalam bentuk dokumen
yang disebut juga tesis
Pedoman Penulisan Tesis ini telah mengadopsi teknik penulisan
kata, tanda baca, huruf dan lain-lain yang diatur di dalam Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) tahun 2016 menggantikan Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Untuk keperluan penyesuaian-
penyesuaian terhadap hal-hal baru di dalam teknis penulisan, pedoman ini
akan ditinjau dan dievaluasi secara periodik oleh pengelola PS Magister
Ilmu Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman.
Semoga dengan adanya pedoman penulisan tesis yang telah di revisi
ini dapat menjadi panduan yang jelas bagi mahasiswa dan dosen dalam
melakukan proses pembimbingan tesis yang merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh derajat Sarjana S2 Magister Ilmu Kehutanan.
DAFTAR ISI
Halaman
iv
v
DAFTAR TABEL
Tubuh Utama
vi
DAFTAR GAMBAR
Tubuh Utama
1
I. STRUKTUR TESIS
Struktur tesis terdiri dari bagian awal, tubuh utama dan bagian akhir
dengan jumlah halaman tidak dibatasi namun umumnya berkisar antara
75 hingga 120 halaman. Tesis yang baik akan memiliki bobot yang
berbeda dengan skripsi jenjang sarjana (S1) dan disertasi jenjang doktor
(S3). Perbedaan bobot atau kedalaman antara skripsi, tesis, dan disertasi
dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Pertimbangan / Bobot
No.
komponen Skripsi Tesis Disertasi
1 Filosofi Mahasiswa mampu Mahasiswa mampu Mahsiswa mampu
1.1 Tujuan menulis dan menulis, menulis,
menjelaskan hasil menganalisis dan menganalisis dan
penelitian menjelaskan hasil menjelaskan hasil
penelitian dari penelitian serta
mengembangankan
temuan ilmiah
1.2 Tingkatan Menyampaikan Menyampaikan “apa Menyampaikan
“apa (what)” (what)”, menjawab “apa (what)”,
“mengapa (why)” menjawab
“mengapa (why)”
dan merencanakan
“bagaimana (how)”
1.3. Rumusan 1-2 Minimal 3 Lebih dari 3
masalah
2 Akademik Lokasi umum Lokasi rinci, regional Lokasi dan regional
2.1 Lingkup penelitian umum rinci, internasional
umum
2.2 Metode/teknik Pengembangan Pengembangan Pengmebangan
penelitian dokumentasi (data dokumentasi dan dokumentasi,
sekunder) atau observasi/ observasi
observasi/ pengamatan lapanga /pengmatan
pengamatan atau eksperimen (uji lapangan dan
lapangan atau coba) (data primer eksperimen (uji
eksperimen (uji dan sekunder) coba) (data primer
coba) (data primer) dan sekunder)
2.3 Unit penelitian Boleh satu unit, Minimum dua unit, Minimum tiga unit,
misal semai misal semai dan misal semai,
pohon pancang dan pohon
2.4 Jumlah faktor Boleh satu faktor, Minimum dua faktor, Minimum tiga faktor,
yang diamati. misal pertumbuhan misal pertumbuhan misal pertumbuhan,
tanaman dan fisiologi tanaman fisiologi, dan ekologi
tanaman
2
Tabel 1 (lanjutan)
Pertimbangan / Bobot
No.
komponen Skripsi Tesis Disertasi
2.5 Jumlah 2 sampai 3 variabel, 4 sampai 8 misal, Lebih dari 8 misal,
parameter/ misal tinggi diameter, jumlah tinggi diameter,
variabel yang tanaman, diameter daun, berat basah, jumlah daun, berat
diukur diamati batang dan jumlah berat kering , basah berat kering
daun semai kandungan klorofil, jumlah klorofil,
respirasi, fotosintesis respirasi
fotosintesis, kondisi
habitat,
penyerapan,
persaingan
2.6 Jumlah sampel/ Persentase jumlah Persentase datri Persentase dan
individu responden atau jumlah responden jumlah responden
luas area hutan atau luas areal hutan atau luas areal
atau jumlah atau jumlah tanaman hutan atau jumlah
tanaman antara 10- antara 10-100% di tanaman antara 10-
100% di satu lokasi satu lokasi atau lebih 100%. Minimum 2
lokasi yang
dibandingkan
2.7 Pemaparan hasil Dominan deskriptif Deskriptif dan analitis Analitis
3 Lain-lain
3.1 Daftar pustaka Minimum 30 Minimum 60 Lebih dari 100
‐ Artikel ilmiah Minimum 30% Minimum 50% Minimum 70%
3.2 Mata kuliah Maksimum 3 Maksimum 2 Maksimum 1
pendukung
dengan nilai
minimum C
3.3 Abstrak dalam Tidak wajib Wajib Wajib
Bahasa Inggris
3.4 Karya/ tulisan Tidak diwajibkan Wajib membuat Wajib membuat
ilmiah dan hasil minimum satu dan minimum satu dan
penelitian untuk terbit di jurnal diterbitkan di jurnal
jurnal nasional terakreditasi internasional
3.5 Perbandingan (20-25) : (75-80) (50-75) : (25-50) (75-80) : (20-25)
bobot substansi
aspek kehutannan
dengan aspek
lainnya di dalam
penelitian (%)
3
A. BAGIAN AWAL
Bagian awal dari tesis terdiri atas halaman sampul depan, halaman
judul, halaman pengesahan, Riwayat Hidup, Kata Pengantar, Daftar isi,
Daftar Tabel, Daftar Gambar, Intisari dan Abstract. Penjelasan mengenai
bagian awal tesis disajikan berikut ini.
1. Halaman Sampul Depan
Halaman ini berisi judul tesis yang diketik rata tengah (align center)
pada bagian paling atas. Di bawahnya diikuti tulisan “Tesis” dan kalimat
pernyataan “Untuk memenuhi sebagian persyaratan” dilanjutkan di
bagian bawahnya dengan pernyataan “Mencapai derajat Sarjana S2”
dan “Program Studi Magister Ilmu Kehutanan” yang juga rata tengah.
Selanjutnya lambang Universitas Mulawarman dalam format warna
diletakkan di bawah pernyataan di atas. Di bawah lambang, dilanjutkan
dengan tulisan “Diajukan oleh:” lalu dibawahnya dituliskan nama dan
nomor induk mahasiswa (NIM). Setelah NIM, dituliskan “Program Studi
Magister Ilmu Kehutanan” dibawahnya ditulis “Fakultas Kehutanan
Universitas Mulawarman”, lalu di tulis “Samarinda” dan dibagian paling
bawah ditulis tahun pembuatan tesis. Berikut adalah informasi tambahan
terkait halaman judul:..
2. Halaman Judul
Halaman judul adalah halaman sampul depan tanpa lambang
Universitas Mulawarman yang diatur sedemikian rupa agar posisi kalimat-
kalimat pernyataan secara vertikal proporsional.
3. Halaman Pengesahan
Pada halaman ini ditulis kata dan kalimat secara berurutan ke bawah
yakni: “Tesis”, setelahnya ditulis judul tesis, lalu kalimat “Dipersiapkan dan
4
Pada halaman ini ditulis riwayat hidup mahasiswa yang berisi antara
lain nama, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman
bekerja, pengalaman organisasi, serta sedikit riwayat keluarga jika sudah
menikah. Foto berwarna dari mahasiswa yang bersangkutan ukuran 3x4
cm perlu di tempelkan sebelah kiri atas. Penomoran halaman di mulai
pada halaman Riwayat Hidup ini. Nomor halaman dengan angka
Romawi kecil ditulis sebelah kanan atas. Cara meletakan nomor halaman
sama seperti pada peletakkan nomor halaman pada tubuh utama tesis.
5. Kata Pengantar
5
6. Daftar Isi
Daftar isi ditulis untuk member gambaran secara menyeluruh dari isi
tesis dan memudahkan pembaca yang inign langsung membaca suatu
bab atau subbab tertentu. Di sini ditulis urutan bab, subbab dan sub-
subbab beserta nomor halamannya. Daftar isi harus sesuai dengan teks
tulisan utama tetapi tidak ditebalkan. Spasi tulisan tidak harus 2 spasi,
meliankan disesuaikan sedemikian rupa sehingga terlihat rapi, BIla tidak
cukup satu halaman, maka dilanjutkan ke halaman berikutnya dengan
menuliskan “DAFTAR ISI (Lanjutan)”. Posisi dan nomor halaman adalah
kelanjutan dari halaman Kata Pengantar.
7. Daftar Tabel
Bila di dalam tesis terdapat tabel, maka perlu dibuat Daftar Tabel
yang memuat urutan judul tabel beserta nomor dan halamannya. Tabel di
dalam tesis bisa terdapat di tubuh utama dan/atau di bagian lampiran,
sehingga dalam penulisan Daftar Tabel harus dibagi tabel mana yang
masuk di tubuh utama dan mana yang di bagian lampiran. Spasi tulisan
tidak harus 2 spasi, melainkan disesuaikan sedemikian rupa sehingga
terlihat rapi. Posisi dan nomor halaman adalah kelanjutan dari halaman
Daftar Isi. Bila tidak cukup satu halaman, maka dilanjutkan ke halaman
berikutnya dengan menuliskan “DAFTAR TABEL (Lanjutan)”.
8. Daftar Gambar
Bila didalam tesis terdapat gambar, baik berupa foto, sketsa tangan,
peta maupun grafik, maka perlu dibuat Daftar Gambar yang memuat
urutan judul gambar beserta nomornya. Gambar di dalam tesis bisa
terdapat di tubuh utama dan/atau di bagian lampiran, sehingga dalam
penulisan Daftar Gambar harus dibagi gambar mana yang masuk di tubuh
utama dan mana yang di bagian lampiran. Spasi tulisan tidak harus 2
spasi, melainkan disesuaikan sedemikian rupa sehingga terlihat rapi.
Posisi dan nomor halaman adalah kelanjutan dari halaman Daftar Tabel.
Bila tidak cukup satu halaman, maka dilanjutkan ke halaman berikutnya
dengan menuliskan “DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)”.
9. Intisari
6
10. Abstract
B. TUBUH UTAMA
Tubuh utama merupakan bagian pokok dari tesis yang meliputi Bab
Pendahuluan, Bab Tinjauan Pustaka, Bab Metode Penelitian, Bab Hasil
Penelitian dan Pembahasa, dan Daftar Pustaka.
1. Bab Pendahuluan
Bab ini terdiri atas subbab A. LATAR BELAKANG, B. TUJUAN PENELITAN
dan C. HASIL YANG DIHARAPKAN. Mulai dari Bab Pendahuluan ini nomor
halaman diberikan mulai dari angka 1 yang ditulis sebelah kanan bawah,
sedangkan halaman 2 dan seterusnya nomor halaman ditulis di sebelah
kanan atas.
7
a. Latar Belakang
Latar belakang berisi uraian yang melatar belakangi mengapa
penelitian dilakukan. Latar belakang yang baik dicirikan dari :
1) Adanya perumusan masalah yang jelas disertai alasan-alasan
mengapa tertarik mengkaji masalah tersebut,
2) Ada dukungan data dan telaah yang cukup dari hasil-hasil penelitian
yang telah ada sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang
dipilih,
3) Agar uraian di latar belakang tidak melebar, maka gunakan kata-kata
pada judul tesis sebagai kata kunci untuk dijelaskan di latar belakang.
4) Untuk menghindari kesalahan kutip dari suatu pernyataan, maka perlu
di baca pustaka aslinya dan tidak sekedar mengutip dari skripsi, tesis,
disertasi atau dokumen lain. Hindari kutipan seperti “Menurut ABC
(1999) dalam BGH (2001)....”.
b. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yaitu suatu pernyataan terarah dan spesifik
mengenai tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian yang akan
dilakukan. Tujuan penelitian ini harus dijabarkan di Bab Metode Penelitian
terkait bagaimana cara mencapainya. Tujuan penelitian harus sesuai
dengan judul tesis dan latar belakang.
c. Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan adalah penjelasan singkat mengenai manfaat
hasil penelitian dan sumbangan dari hasil penelitian tersebut untuk
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam sektor kehutanan dan
pemecahan masalah yang telah dideskripsikan di bagian latar belakang.
2. Bab Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini diuraikan secara sistematis mengenai hasil-hasil
penelitian yang yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Penyajiannya ialah dengan menunjukan
bahwa permasalahan yang diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan
secara memuaskan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Bukti-bukti yang
diajukan sebaiknya diambil/dikutip dari sumber aslinya. Semua sumber
yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan
tahun penerbit.
Isi Bab Tinjauan Pustaka ini harus sesuai dengan judul penelitian
yang akan dilakukan, sehingga dapat digunakan untuk pembahasan hasil
penelitian. Bab ini bukan berisi teori-teori atau definisi saja, melainkan
8
9
Bahan dan alat penelitian yang tertulis di subbab ini harus dijelaskan
kapan dan bagaimana digunakannya di subbab lainnya khususnya di
prosedur penelitian. Alat penelitian tidak termasuk alat tulis menulis,
kalkulator dan komputer karena peralatan ini digunakan untuk mengolah
data, kecuali penelitiannya harus menggunakan komputer seperti untuk
menganalisis data spasial menggunakan perangkat lunak sistem informasi
geografis (SIG) seperti ArcGIS, ENVI, dan lain-lain atau analisis data
statistik menggunakan perangkat lunak SPSS, Statgraph, dan lain-lain.
Bila data diolah atau dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak
komputer, maka nama program atau aplikasi perlu ditulis dan diberi
penjelasan secukupnya.
d. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian berisi uraian mengenai tahap-tahap penelitian
yang terdiri atas rincian sebagai berikut :
1). Persiapan: berisi bagaimana penelitian dipersiapkan. Apabila
penelitian dilaksanakan di laboratorium maka persiapan yang perlu ditulis
antara lain pembuatan preparat atau penyiapan spesimen yang akan diuji
dalam bentuk chip dan lain-lain. Penelitian di rumah kaca atau persemaian
maka persiapannya antara lain pembuatan media tanam, pengumpulan
benih atau biji, penentuan konsentrasi pestisida atau pupuk dan lain-lain.
Persiapan penelitian di lapangan antara lain orientasi lapangan,
pembuatan plot penelitian, penentuan luas sampel plot, penentuan desa
yang dipilih, penyiapan kuesioner dan lain-lain. Dalam subbab Persiapan
ini tidak perlu menjelaskan kembali apa yang sudah ada di dalam
Bab Tinjauan Pustaka.
2). Perlakuan yang diberikan: yaitu perlakuan yang digunakan dalam
penelitian apabila ada. Di beberapa penelitian di bidang kehutanan,
pemberian perlakuan tertentu terhadap objek penelitian adalah hal yang
lazim baik penelitian lapangan maupun penelitian di laboratorium maupun
rumah kaca/persemaian. Dalam subbab ini juga perlu dijelaskan
rancangan percobaan penelitian yang akan digunakan, seperti acak
lengkap, acak lengkap berblok, faktorial dan lain sebagainya. Sketsa
peletakan plot-plot penelitian di lapangan perlu juga digambarkan.
3). Tahapan penelitian: yaitu uraian mengenai tahap-tahap pelaksanaan
penelitian secara rinci. Hal ini sangat penting agar peneliti mengerti benar
hal-hal yang akan dilakukan di lapangan. Semakin jelas tahapan
penelitian yang dibuat maka semakin besar peluang penelitian yang
dilaksanakan akan berjalan dengan lancar. Bahan dan alat penelitian yang
10
11
12
sekali referensi yang dapat diperoleh di internet yang sering kali kurang
meyakinkan.
Daftar pustaka berisi pustaka (buku, e-book, artikel ilmiah di dalam
jurnal, prosiding, dokumen laporan, kliping surat kabar dan lain-lain) yang
dikutip di dalam Bab Pendahuluan, Bab Tinjauan Pustaka, Bab Metode
Penelitian dan Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan. Daftar pustaka
tidak memuat pustaka yang tidak dikutip langsung meskipun dibaca oleh
penulis. Semua kutipan harus ada di dalam Daftar Pustaka dan
disusun berurutan sesuai alfabet (A-Z) berdasarkan nama akhir penulis
pertama. Gaya penulisan daftar pustaka akan dijelaskan lebih lanjut di
dalam buku pedoman ini. Nomor halaman ditulis sebagai kelanjutan dari
bab-bab terdahulu. Daftar Pustaka bukan Bab sehingga di depan tulisan
“DAFTAR PUSTAKA” tidak diberi nomor bab.
C. BAGIAN AKHIR
13
Cara penulisan tesis meliputi: bahan dan ukuran kertas, format dan
penulisan, nomor halaman, bahasa dan tanda baca, penulisan pustaka
dan penulisan bagian awal. Tata bahasa dan penulisan mengacu pada
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Tahun 2016 yang
dilampirkan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam pedoman
penulisan tesis ini.
A. BAHAN DAN UKURAN KERTAS
1. Naskah tesis ditulis dan dicetak pada kertas HVS 80 g/m2 berukuran A4
(21,0 29,7 cm) warna putih tanpa bolak balik.
2. Sampul depan (front cover) tesis dicetak keras (hard cover) dengan
menggunakan warna dasar abu-abu dengan kode RGB =127-127-127.
B. FORMAT PENULISAN TESIS
Dalam format penulisan tesis diuraikan ketentuan mengenai jenis
huruf, bilangan dan satuan, jarak baris batas sepi, pengisian ruang,
paragraf baru, bab, tabel, gambar dan persamaan.
1. Jenis Huruf
a. Huruf yang dipakai dalam tesis adalah Arial 12 pt baik di tubuh tulisan
maupun di dalam tabel. Bila di dalam tabel ternyata ukuran tersebut
memakan tempat sehingga lebar tabel melebihi ukuran batas (margin)
halaman, maka dapt digunakan Arial Narrow 12 pt atau dikecilkan
kurang dari 12 pt.
b. Lambang-lambang (misal lambang matematika) yang tidak tersedia di
komputer dapat ditulis tangan dengan tinta hitam.
2. Bilangan dan Satuan
a. Bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat harus
ditulis dengan kalimat. Contoh: Dua Puluh Lima Meter Tinggi
Pohon.......
b. Bilangan desimal ditulis dengan koma, bukan titik. Contoh: Berat buah
Tengkawang 20,5 gram. Begitu juga penulisan di dalam tabel.
c. Satuan dinyatakan dalam tingkatan tanpa titik dibelakangnya dan diberi
antara satu ketukan dengan angka didepannya. Contoh: 10 m, 100 m
dpl, 15 g 1000 cal, sedangkan penulisan persen, derajat menit dan
detik-detik diberi antara. Contoh: Temperatur udara 250c kelembapan
udara 75,5% , letak geografis 117o01’-1170’ BT dan 0050’-0045 LS,
kelerengan 100 dsb. Bila menyatakan “kisaran” atau “sampai” maka
14
satuan pada angka pertama tidak perlu ditulis. Contoh: 10-15 m, 25-
300C, 10-250, 75,5-95,0%, tetapi tidak untuk letak geografis. Bila
menyatakan perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan,
maka ditulis sebagai berikut: 10x25 = 250; jarak tanam 3x3 m; 40:20 =
2; 300+50 = 350; 300-50 = 250; penelitian dilaksanakan dari tanggal 5-
21 Oktober 2008.
d. Lebih kurang (±) ditulis rapat dengan angkanya sebagai berikut:
±10.000, ±50 m, ±1.500 mm/th, ±90% dan lain sebagainya.
3. Jarak baris
a. Jarak antara dua baris kalimat adalah dua spasi, kecuali daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, intisari, abstract, judul tabel, judul gambar
dan daftar pustaka ditulis satu spasi, tetapi jarak antara judul adalah
dua spasi.
b. Jarak antara kalimat akhir dengan judul tabel atau gambar adalah dua
spasi, begitu juga jarak antara tabel atau gambar dengan paragraf baru.
4. Batas tepi
Batas-batas penulisan terhadap tepi kertas (margin) diatur sebagai
berikut: tepi atas 4 cm, tepi bawah 3 cm, tepi kiri 4 cm dan tepi kanan 3
cm bila kertas dalam posisi tegak (portrait). Dalam posisi rebah
(landscape), maka tepi atas 4 cm, sedangkan tepi bawah, tepi kanan dan
tepi kiri masing-masing 3 cm. Batas-batas tersebut tidak termasuk nomor
halaman, yang mana nomor halaman diletakkan di kanan atas pada posisi
tersebut.
5. Pengisian Ruang
Halaman kertas harus diisi penuh, mulai dari batas tepi kiri, kanan,
atas dan bawah, sehingga jangan menyisakan ruang kosong yang terlalu
banyak, kecuali ganti bab baru atau ada hal-hal khusus yang tidak bisa
dihindari. Sebelum dicetak, ukuran kertas pada printer perlu diatur terlebih
dahulu agar sama yakni ukuran A4 dan bukan “Letter” atau “Legal”.
6. Paragraf baru
a. Huruf pertama paragraf baru dimulai pada ketukan keenam dari batas
tepi kiri. Pada Microsoft Word dapat diatur dengan ukuran Default tab
stops sebesar 1 cm.
b. Jarak antara dua paragraph satu dengan lainnya tetap dua spasi,
sehingga tidak perlu dilebarkan lagi selain 2 spasi. Pada Intisari dan
Abstract jarak antar baris adalah 1 spasi.
15
16
8. Tabel
a. Tabel diletakan simetris dengan halaman / kertas (sisi kiri dan kanan
tabel berada di batas margin kertas) dan diberi nomor dengan angka
berurutan terus dari tubuh utama sampai lampiran.
b. Huruf-huruf pertama dari setiap kata di judul tabel ditulis besar (kapital)
kecuali nama botani (yang diatur secara khusus) dan kata sambung.
Judul tabel tidak ditebalkan dan diakhiri tanpa titik.
c. Setelah nomor tabel tidak diberi tanda titik.
d. Judul tabel ditulis di atas tabelnya dengan jarak 6 pt dari teks di atasnya
dan 6 pt dari garis tabel di bawahnya.
e. Jarak antara baris di dalam judul itu sendiri adalah satu spasi (single)
agar tabel menjadi rapat.
f. Besar huruf judul tabel adalah 12 pt.
g. Di bawah tabel tidak perlu ditulis “Sumber: data primer yang diolah”.
h. Tabel diatur sedemikian rupa agar tidak terpotong oleh halaman,
namun apabila terlalu panjang maka tabel dilanjutkan di halaman
selanjutnya.
i. Tabel lanjutan pada halaman selanjutnya tidak perlu ditulis judulnya
melainkan nomornya saja dan ditambah kata “lanjutan” di dalam tanda
kurung dan tanpa titik. Contoh: Tabel 2 (lanjutan)
j. Kolom-kolom diberi nama tanpa nomor kolom dan dibuat agar
pemisahan antara satu dengan lainnya cukup jelas.
k. Nama-nama kolom tidak perlu ditebalkan dan hanya huruf pertama dari
kata pertama saja yang dibesarkan (kapital), kecuali nama tempat
seperti kota, kabupaten, propinsi, desa, kelurahan dan lain sebagainya.
l. Nama-nama kolom sebaliknya diatur rata tengah (center alignment)
m. Judul-judul kolom harus ditulis kembali pada tabel lanjutan dan jangan
menggunakan nomor kolom.
n. Bila kolomnya banyak dan memakan tempat sehingga melebihi ukuran
halaman kertas, maka dapat digunakan huruf Arial Narrow kurang dari
12 pt. BIla masih belum cukup, maka dapat diatur jarak tulisan dengan
garis kolomnya. Pada Microsoft Word, lakukan format paragraf dengan
mengecilkan angka pada bagian Left dan Right menjadi minus,
misalnya: -1 atau -1,5.
o. Jarak antara baris kalimat di dalam tabel (line spacing) dipilih “Single”.
p. Baris-baris diberi nama dan tidak perlu garis pemisah kata, kecuali bila
terlihat sulit dibaca.
q. Nama-nama baris tidak perlu ditebalkan dan hanya huruf pertama saja
yang dibesarkan, kecuali nama tempat seperti kota, kabupaten,
provinsi, desa, kelurahan dan lain sebagainya.
17
r. Judul-judul pada baris-baris tidak perlu diberi nomor urut, kecuali bila
nomor-nomor urut itu ada artinya, misalnya menunjukkan rangking
dominasi suatu jenis flora atau fauna yang diinventarisir.
s. Nama/judul kolom dan baris ditulis sesuai keperluan misalnya dengan
huruf Latin, angka, satuan-satuan dan lain sebagainya.
t. Bila tabel lebih lebar dari ukuran margin kertas dengan posisi tegak
(portrait), maka dapat dibuat memanjang (landscape) di mana posisi
judul tabel ditempatkan di sebelah kiri kertas.
u. Tabel yang menempati lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat
ditempatkan di lampiran.
v. Tabel begitu juga gambar harus disinggung di teks (tubuh utama)
tulisan. Tabel yang disinggung di teks (tubuh utama) ditulis
menggunakan huruf kapital di awal kata “Tabel” harus dibesarkan dan
disertai dengan nomornya. Contoh: Pada Tabel 2 diperlihatkan data
sifat mekanik dan fisik papan partikel kayu karet, sengon dan akasia.
w. Tabel yang diletakkan di tubuh utama dan yang menjadi lampiran
adalah sama bentuk, cara penulisan dan namanya. Tabel yang
dilampirkan bukan dinamakan lampiran, melainkan tabel juga dan
nomornya berurutan terus dari tabel di tubuh utama.
x. Bila judul kolom atau baris diberi bayangan (shading), maka
diupayakan tidak terlalu tebal, sehingga judul-judul tersebut dapat
terbaca dengan jelas.
y. Semua bentuk tabel di dalam tesis harus sama (konsisten).
z. Contoh bentuk tabel dan cara penulisannya adalah sebagai berikut:
Tabel 2 Sifat Mekanik dan Fisik Papan Partikel Kayu Karet (Hevea
brasiliensis), Kayu Sengon (Falcataria moluccana) dan Kayu
Akasia (Acacia mangium)
Papan partikel
Sifat
Kayu karet Kayu sengon Kayu akasia
Berat jenis 0,697 0,712 0,683
Ketenguhan lengkung
Maksimum (kg/cm2) 74,84 67,30 110,83
Keteguhan tekan (kg/cm2) 30,81 26,46 51,37
Penyerapan air (%) 96,34 130,91 62,16
18
Tabel 2 (lanjutan)
Papan partikel
Sifat
Kayu karet Kayu sengon Kayu akasia
Pengembangan tebal (%) 29,14 69,47 18,46
Kandungan air (%) 9,78 8,72 10,56
19
9. Gambar
a. Yang dimaksud dengan gambar adalah bagan, grafik, foto sketsa
tangan dan peta.
b. Gambar dapat diletakkan di tubuh utama atau di lampiran.
c. Gambar diletakkan simetris dengan halaman/kertas dan di beri nomor
dengan angka berurutan terus dari tubuh utama sampai yang
dilampirkan.
d. Huruf-huruf pertama dari setiap kata pada judul gambar ditulis dengan
huruf kapital kecuali nama jenis dan bahasa latin dan kata sambung.
e. Judul gambar ditulis di bawah gambarnya denga jarak 6 pt dan diakhiri
tanpa titik.
f. Setelah nomor gambar tidak diberi tanda titik.
g. Jarak antara baris di dalam judul itu sendiri adalah satu spasi (single).
h. Bila gambar lebih besar dari ukuran lebar kertas dengan posisi tegak
(portrait), maka dapat dibuat memanjang (landscape) dan posisi judul
gambar ditempatkan di sebelah kiri bawah kertas.
20
30
Intensitas Serangan (%)
25
Lembah
20
Puncak
15
10
5
0
3 4 5 6
Umur dalam tahun
21
(tubuh utama). Nomor urut ditulis dengan angka di dalam tanda kurung
dan diletakkan di sebelah kanan persamaan, sejajar dengan batas margin
kanan kertas.
Contoh: 6CO2 + 6H20 C6H1206 +6O2 ......................................... ...(1)
22
c. Nama genus diawali huruf besar namun nama spesies diawali huruf
kecil.
d. Apabila nama ilmiah mencantumkan inisial penemunya maka inisial
penemu tersebut ditulis tegak (Contoh Shorea laevis Ridl,
Dipterocarpus cornutus Dyer).
e. Bila menggunkan istilah asing, harus disertai dengan terjemahan
bahasa indonesianya dengan memberi tanda kurung pada istilah
asingnya. Contoh: serap (absorb), pemotongan citra (cropping).
f. Penulisan nama ilmiah untuk sp. dan spp. tidak ditulis miring (Contoh
Shorea sp., Eucalyptus spp.)
g. Di dalam tesis tidak diperkenankan menggunakan kata ganti untuk
orang pertama dan kedua seperti: saya, aku, kami, kita, engkau dan
dia. Kalimat dibuat sedemikian rupa dalam bentuk pasif.
h. Kata penghubung dan, maka, sehingga, sedangkan tidak boleh
dipakai untuk memulai suatu kalimat.
i. Kata-kata yang berakhiran -sa pada analisa, diagnosa, fotosintesa dan
simbiosa ditulis berakhiran -sis, yaitu analisis, diagnosis, fotosintesis
dan simbiosis.
j. Angka tidak boleh ditulis memulai suatu kalimat, melainkan ditulis
dengan huruf, Contoh: Sepuluh plot penelitian dibuat di hutan alam.
k. Cara menulis “kisaran” atau “sampai” yang dinyatakan dengan tanda “-”
ditulis rapat dengan angkanya. Contoh: 117001’-117007’ BT, 10-15 m,
24-300C, 75,5-95,0%, 10-250 dan lain sebagainya.
l. Tanda baca harus tepat penggunaannya di dalam kalimat. Tanda baca
koma, titik, titik koma dan titik dua statusnya sama di dalam kalimat,
sehingga dalam penulisannya juga sama, yaitu langsung diletakkan
setelah huruf terakhir tanpa spasi antara. Pengecualian terjadi bila pada
suatu deretan tulisan harus diluruskan dari atas kebawah. Contoh:
Nama : .................................................................
Tempat dan tanggal lahir : .................................................................
Jenis kelamin : .................................................................
Pekerjaan : .................................................................
Tempat tinggal : .................................................................
23
E. PENULISAN PUSTAKA
24
ditambahkan kata “yang mengutip dari” atau “yang dikutip oleh” atau
“dalam”.
Contoh:
1. Menurut Mulyono (1999) yang mengutip dari Riyanto (1988),
produktivitas adalah perbandingan antara output dan input.
2. Menurut Riyanto (1988) yang dikutip oleh Mulyono (1999),
produktivitas adalah perbandingan antara output dan input.
3. Menurut Riyanto (1998) dalam mulyono (1999), produktivitas adalah
perbandingan antara output dengan input.
Catatan:
Tetapi untuk menghindari kesalahan pengutipan yang mungkin berbeda
maksud atau isinya, maka cara ini sebaiknya ditiadakan dan
diusahakan membaca sendiri tulisan aslinya. Hal ini selain terhindar
dari kutipan yang salah, juga dapat menulis di daftar pustaka dengan
benar langsung dari pengarang atau penulis berikut jumlah halaman
tulisannya.
25
Contoh benar:
Menurut Yepin (2000), kandungan lignin kayu Pendu dan Katiau
terbesar adalah pada bagian pangkal-gubal. Hasil ini sesuai dengan
penemuan Fengel dan Wegener (1995), bahwa secara umum..............
dst.
g. Tulisan-tulisan tanpa nama pengarang ditulis Anonim disusul dengan
tahun penerbitan termasuk pustaka yang dikeluarkan oleh institusi atau
lembaga menjadi Anonim. Pengutipan pustaka “Anonim” sebaiknya
diletakkan di akhir kalimat bukan menjadi bagian dari kalimat.
Contoh:
Hasil penelitian pada plot percobaan berumur 20 tahun di Hutan
Pendidikan Fakultas Kehutanan UNMUL Lempake membuktikan bahwa
di antara jenis-jenis Dipterokarpa, yang paling cepat pertumbuhannya
adalah Shorea leprosula (Anonim, 2008).
2. Penulisan pustaka di dalam daftar pustaka
Daftar pustaka di tesis hendaknya ditulis dengan benar dan lengkap.
Untuk menghindari kesalahan, maka perlu dibaca pustaka aslinya.
Kesalahan dapat terjadi misalnya dalam penulisan nama-nama, tahun,
judul, penerbit, kota penerbit dan jumlah halaman. Cara penulisan daftar
pustaka adalah sebagai berikut.
a. Buku (textbook): nama penulis, tahun penerbit, judul buku, jilid, terbitan
(edisi ke-....), nama penerbit/lembaga penerbit, kota penerbit/lembaga
penerbit dan jumlah halaman buku seluruhnya. Bila kota penerbit
tertulis lebih dari satu kota, maka dipilih satu kota saja dengan cara
melihat halaman di mana terdapat tulisan “printed in . . . . . . . . “,
karena ada suatu percetakan yang mempunyai cabang di lebih dari
satu kota dan bahkan negara. Misal ada buku yang kota penerbitnya
tertulis “New York, Toronto, London, Tokyo”, sedangkan di halaman
berikutnya tertulis “printed in Great Britian”, maka didalam daftar
pustaka yang ditulis hanya “London”.
Contoh:
Gomez, K.A., A.A. Gomez. 1984. Statistical Procedures for Agricultural
Research. 2 nd ed. John Wiley & Sons. Singapore. 680 h.
Pada contoh di atas, kota penerbit yang tertulis di bukunya adalah New
York, Manchester, Brisbane, Toronto, Singapore.
b. Chapter buku (buku yang berisi lebih dari satu judul di dalamnya):
nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, dalam buku apa (judul di
sampul depan), nama editor, ed. (kalau satu) dan eds. (kalau lebih dari
26
27
Contoh:
Okochi, I., A. Fathiah. 1994. Insects and Amphibians in Bukit Soeharto
Experimental Forest. Annual Research Report. Pusrehut Unmul.
Samarinda. 26 h.
g. Laporan penelitian kolektif / buletin / jurnal review: nama penulis, tahun
terbit, judul, nama laporan, volume (kalau ada), nomor terbitan dan
halaman yang ditulis oleh penulis yang bersangkutan.
Contoh:
Diehle, D.A., D.J. Royse. 1986. Shiitake Cultivation on Sawdust:
Evaluation of Selected Genotypes for Biological Efficiency and
Mushroom Size. Mycologia 78(6): 929-933.
h. Pustaka yang diambil dari internet: pengarang, tahun, judul, “Tersedia
di...link situs”, “Diakses pada..........”.
Contoh:
Suriawritia, U. 2005. Cara Menghindarkan Kematian Karena Makan
Jamur Liar. Tersedia di
http://www.polarhome.com/pipermail/marinir/2005. Diakses pada
25 Januari 2018.
i. Bila nama penulis lebih dari dua kata, maka cara penulisannya adalah
nama akhir diikuti koma dan singkatan nama depan, tengah dst. Yang
semuanya diberi titik.
Contoh:
Marlon Ivanhoe Aipassa ditulis Aipassa, M.I. Bila ada garis
penghubung seperti Hans-Joachim Weidelt ditulis Weidelt, H,-J.
Joachim Schneider- Christians ditulis Schneider-Christians, J.
j. Bila nama penulis lebih dari dua kata yang diikuti dengan nama tengah
dan akhir diikuti koma dan singkatan nama depan. Huruf pertama
nama-nama tengah itu dibuat kapital.
Contoh:
Nama Evans William Bernard da Costa ditulis da Costa, E.W.B. dan di
dalam teks ditulis da Costa; Antonio de Bary ditulis de Bary, A. dan di
dalam teks ditulis de Bary; Ludwig van Berthoven ditulis van
Berthoven, L. dan di dalan teks ditulis van Beethoven, Masing-masing
disusul dengan tahun.
k. Bila nama penulis terdapat kata Jr. (Junior) seperti George Walker
Bush Jr., maka penulisannya adalah Bush, G.W., Jr. dan di dalam teks
ditulis Bush disusun dengan tahun.
28
Contoh:
Hasil penelitian pada plot percobaan berumur 20 tahun di Hutan
Pendidikan Fakultas Kehutanan UNMUL Lempake membuktikan
bahwa di antara jenis-jenis Dipterokarpa, yang paling cepat
pertumbuhannya adalah Shorea leprosula (Bratawinata dan Fatawi,
2008).
29