NAMA : DRIHANTA,SH
NOSIS : 197712033112
KELAS : B2
Pengertian Hukum Pidana.
Jika dilihat dari aspek penggolongan hukum menurut isinya terbagi 2 jenis
yaitu :
a. Hukum Publik
b. Hukm Privat
Hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang dengan
Negara , antara badan atau lembaga Negara yang satu dengan yang lain, dengan
menitik beratkan pada kepentingan masyarakat atau Negara.
Yang termasuk dalam hukum Publik antara lain : Hukum Pidana, hukum tata
Negara, Hukum tata pemerintah/Hukum Administrasi Negara.
Hukum Privat ialah Hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu
dengan orang yang lain sebagai anggota masyarakat, dan menitik beratkan pada
kepentingan perorangan yang berifat pribadi.
Kitab Undang-undang Hukum Pidana kita yang berlaku sekarang ini merupakan
warisan peninggalan bangsa Belanda, dan terjemahan dari KUHP Belanda yang
disebut“ Wetboek Van Strafrecht “
Adanya deferensi atau pembedaan perlakuan antara dua hokum pidana yaitu :
a. Hukum pidana yang berlaku bagi orang-orang Belanda dan orang-orang Eropa
lainnya yang berada di Nusantara, yaitu Wet Boek Van StrafrechtVoor de
Eropeanen.
b. Hukum Pidana yang berlaku bagi orang-orang Pribumi Indoensia dan golongan
Timur Asing (Arab , India ,China dan sebagainya )
Gambaran hokum pidana Indonesia yaitu berpedoman kepada KUHP yang terdiri
dari:
1. Buku I KUHP
Aturan Umum
Pasal 1-103, Bab 1-9
2. Buku II KUHP
Kejahatan
Pasal 104 - 488
Menurut KUHP, maka perbuatan yang dapat di hukum ialah segala kelakuan seperti yang di
nyatakan dalam buku kedua dan buku ketiga KUHP dalam pasal-pasal kedua buku itu tidak
pernah di muat syarat, bahwa si pembuat mesti dapat dipermasalahkan tentang
kelakuannya dan jarang ditentukan di dalamnya bahwa kelakuan mesti bertentangan
dengan keinsafan hukum atau menurut perkataan Yuridis yang lazim mesti melawan hak
umpamanya dalam Pasal 338 KUHP tercantum : “ Barang siapa dengan sengaja
menghilangkan jiwa orang lain di hukum, karena pembunuhan, dengan hukuman penjara
dan seterusnya “
Terminologi- terminologi lain untuk “ Delict “ dalam bahasa Indonesia yang termuka
Macam-Macam Delict.
Pembagian Delict menurut jenis-jenisnya itu dapat di tinjau dari berbagai sudut
pandangan karena itu, agar lengkap tetapi singkat dan jelas , pembagian Delict itu di
dalam KUHP dapat dijelaskan sebagai berikut.
Menurut KUHP, Delict itu dapat dibagi atas :
1) Delict kejahatan yaitu tindak pidana yang tergolong berat dan merugikan
terhadap orang atau pihak lain.
Contoh : Penipuan, penganiayaan, pencurian, pembunuhan, dan sebagainya.
2) Delict pelanggaran yaitu tindak pidana yang tergolong ringan dan belum tentu
menimbulkan karugian bagi pihak lain.
Contoh : Pelanggaran aturan lalu lintas pelanggaran Tata tertib
penyimpangan yang terlarang dan sebagainya.
Catatan : Pelanggaran Lalu Lintas pada saat jalan sedang sepi tidak
menimbulkan kerugian apapun.
Menurut Doktrin atau Ilmu Pengetahuan Hukum, Delict itu dapat di bagi menurut
beberapa sudut pandangan yakni :
1) Delict Dolus, yakni Delit yang dilakukan dengan sengaja oleh pelakunya
dalam arti akibat yang ditimbulkan oleh Delict tersebut memang di
kehendaki oleh si pelaku.
Contoh : Perampokan, Pembaja- kan, Makar dsbnya
2) Delict Culpa, yakni Delict yang secara tidak di sengaja telah dilakukan
oleh pelakunya (Sama sekali diluar kehendaknya)
Contoh : Tabrakan yang terjadi karena sopir terlambat menghentikan
mobilnya
Berdasarkan unsur Delict yang di larang oleh Undang -undang, Delict ini dapat di
bedakan atas :
Macam Vonis bila di pandang dari hal pemenuhan unsur-unsur dasar oleh
suatu Delict ada 3 yaitu :
a. Terdakwa dipidana atau dihukum (atas delict yang memenuhi
unsur-unsur secara sempurna atau lengkap).
- barang siapa (orang , badan hukum)
b. Terdakwa dibebaskan dari tuntutan hukum (atas delict yang tidak
secara lengkap memenuhi unsur delict dalam arti perbuatannya)
c. Terdakwa dilepaskan dari segala tuntutan hukum (atas delict yang
tidak secara lengkap memenuhi unsur-unsur delict dalam arti
pelakunya)
Teori pemidanaan
* teori absolut (sebelum abad 20 masehi)
Penebusan dosa
* Teori relatif / tujuan
Maksud dan tujuan orang dihukum
- untuk perbaikan pelaku
- menakut nakuti pelaku
- membinasakan pelaku
* Teori gabungan
2) Hukuman penjara
- Seumur hidup
(seusia tersangka saat melakukan tindak pidana E Y.
KANTER)
(Selama hayatnya di dalam tahanan ROESLAN SALEH)
- Sementara
* + 15 th + 5th =20 th (setinggi tinggi 15 th dapt di tambah 5th
maksimal 20 th psl 12 kuhp)
* - 1 hri
3) Hukuman Kurungan
Pasal 18 KUHP
- Setinggi tinggi nya 1 th dapat di tmbah 4 bl
- serendah rendahnya 1 hari
4) Hukuman denda
PERPUNO 18 1960
Setinggi tingginya 10 rb (X 15) = 150 rb psl 251, 403 KUHP
Serendah rendahnya 25,- (x15) PSL 30 (1)
Pasal 303 KUHP 25 jt , psl 303 bis 10 jt