PENDAHULUAN
2009) Hasil survei Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2000 menyatakan
tingkat gangguan jiwa orang di Indonesia tinggi dan di atas rata-rata gangguan
kesehatan jiwa di dunia. Hal ini ditunjukkan dengan data yang dikeluarkan oleh
Indonesia melakukan bunuh diri, sementara rata-rata dunia menunjukkan 15,1 dari
100.000 orang, rata-rata orang bunuh diri di Indonesia adalah 136 orang per-hari
ruang kenari pada tanggal 1-3 desember 2018 sebanyak 55 pasien, yang terdiri
sebanyak16 orang (29,1%), pasien harga diri rendah (HDR) 9 orang (16,4%),
pasien waham sebanyak 7orang (12,7%), pasien isolasi sosial sebanyak 3 Orang
(5,4%). Harga diri rendah menempati urutan ketiga dari masalah keperawatan
yang muncul (Data Rekam Medik RSJ Menur, 2018).Harga diri rendah adalah
perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat
evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri, dan sering disertai
dengan kurangnya perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selera makan menurun,
1
2
tidak berani menatap lawan bicara lebih banyak menunduk, berbicara lambat dan
Harga diri rendah sering di sebabkan karena adanya koping individu yang
tidak efektif akibat adanya kurang umpan balik, kurangnya umpan balik yang
pengulangan umpan balik yang negatif, disfungsi sistem keluarga serta terfiksasi
diri atau tidak dapat memecahkan masalah terhadap tuntuan hidup serta peran
yang dihadapi. Penyebab terjadinya harga diri rendah antara lain Faktor
predisposisi ( Stuard and Sudeen, 1998 ) Penolakan orang tua, Harapan orang tua
yang tidak realistis. Kegagalan yang berulang kali. Kurang mempunyai tanggung
jawab personal. Ketergantungan pada orang lain, Ideal diri tidak realistis. Faktor
presipitasi ( Stuard and Sudeen, 1998 ) Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh
faktor dari dalam atau faktor dari luar individu ( eksternal or internal sources )
dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi peran Transisi peran
keluarga melalui kelahiran atau kematian. Transisi peran sehat sakit sebagai akibat
pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan
oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi
3
mengancam kehidupan.
Salah satu gangguan jiwa yang ditemukan adalah gangguan konsep harga
diri rendah, yang mana harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri,
merasa gagal mencapai keinginan (Keliat, 1999). Perawat akan mengetahui jika
perilaku seperti ini tidak segera ditanggulangi, sudah tentu berdampak pada
gangguan jiwa yang lebih berat. Beberapa tanda-tanda harga diri rendah adalah
rasa bersalah terhadap diri sendiri, merendahkan martabat sendiri, merasa tidak
mampu, gangguan hubungan sosial seperti menarik diri, percaya diri kurang,
yang setelah mengalami suatu kejadian yang buruk dalam hidupnya, lalu akan
tidak dapat melakukan apa-apa lagi, semua yang telah dikerjakannya salah,
seorang individu kepada dirinya sendiri. Untuk itu, dibutuhkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak agar rasa percaya diri dalam individu itu dapat
muncul kembali. Termasuk bantuan dari seorang perawat. Perawat harus dapat
menangani pasien yang mengalami diagnosis keperawatan harga diri rendah, baik
bentuk hukuman atau punishment (Stuart & Laraia, 2005). Depresi adalah emosi
4
normal manusia, tapi secara klinis dapat bermakna patologik apabila mengganggu
perilaku telah dipertahankan dalam waktu yang lama atau kronik yang meliputi
mengatakan hal yang negative tentang diri sendiri dalam waktu lama dan terus
sesuatu, bergantung pada orang lain, tidak asertif, pasif dan hipoaktif, bimbang
dan ragu-ragu serta menolak umpan balik positif dan membesarkan umpan balik
dilakukan klien harga diri rendah adalah kegiatan yang dilakukan untuk lari
mekanisme koping jangka pendek tidak memberi hasil yang diharapkan individu
menutup identitas, dimana klien terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi
dari orang-orang yang berarti tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi
diri sendiri. identitas negative, dimana asumsi yang bertentangan dengan nilai dan
pada diri sendiri dan orang lain. terjadinya gangguan konsep diri harga diri rendah
social dan cultural. Factor biologis biasanya karena ada kondisi sakit fisik secara
yang dapat mempengaruhi kerja hormone secara umum, yang dapat pula
yang menurun dapat mengakibatkan klien mengalami depresi dan pada pasien
depresi kecenderungan harga diri rendah semakin besar karena klien lebih
merupakan fokus terbesar dari tingkat kepuasan klien. Jika klien merasakan
kasihan, dan tertarik terhadap mereka sebagai individu, mereka biasanya menjadi
teman sekerja yang aktif dalam merencanakan perawatan ( Attree, 2001 ). Caring
merupakan suatu bentuk perilaku yang ditunjukkan oleh perawat selama melakuk
merasakan perilaku dari perawat. Perilaku caring adalah tindakan yang dilakukan
yang dapat diterima dan diinginkan pasien dalam praktik keperawatan. Ada
bahwa mereka semakin puas saat perawat melakukan caring.Biasanya klien dan
perawat melakukan persepsi yang berbeda tentang caring ( Mayer, 1987; Wolf,
Miller, dan Devine, 2003 ). Untuk alasan tersebut, fokuskan pada membangun
suatu hubungan yang membuat perawat mengetahui apa yang penting bagi klien.
Contoh, perawat mempunyai klien yang takut untuk dipasang kateter intravena,
6
perawat tersebut adalah perawat yang belum terampil dalam memasukkan kateter
intravena. Perawat tersebut memutuskan bahwa klien akan lebih diuntungkan jika
kebutuhan klien. Watson ( 1988 ) menyarankan agar caring sebagai suatu sikap
moral yang ideal, memberikan sikap pendirian terhadap pihak yang melakukan
intervensi seperti perawat. Sikap pendirian ini perlu untuk menjamin bahwa
perawat bekerja sesuai standar etika untuk tujuan dan motivasi yang baik. Kata
etika merujuk pada kebiasaan yang benar dan yang salah. Dalam setiap pertemuan
dengan klien, perawat harus mengetahui kebiasaan apa yang sesuai secara etika.
berfokus pada hubungan antara individu dengan karakter dan sikap perawat
Isu sentral yang berkembang saat ini bagi perawat Indonesia yaitu era
dan patient safety. Sebagai profesi yang masih dalam proses menuju “perwujudan
pendidikan nasional, serta perubahan lainnyapada supra sistem dan pranata lain
yang terkait.Kinerja Caring yang kurang baik dari perawat disebabkan banyak
faktor, salah satu adalah perawat kurang mendapat penghargaan yang layak dalam
dibandingkan standar pemberian gaji ataupun insentif para perawat dari luar
negeri. Dimasa depan perlu diperjuangkan dan ditata tentang sistem pemberian
kurangnya rasa percaya diri bagi perawat. Banyak perawat yang tidak melihat
dirinya sebagai sumber informasi dari klien. Perasaan rendah diri/kurang percaya
diri tersebut timbul karena rendahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah di ruang kenari RSJ
Menur Surabaya
keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah di ruang kenari RSJ
Menur Surabaya
kepada pasien dengan harga diri rendah di ruang kenari RSJ Menur Surabaya
1.4.2.1 Bagi RS