Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan
anugerah kepada penyusun untuk dapat menyusun makalah ini yang berjudul
“KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI”. Sholawat dan salam semoga selalu tersanjungkan
kepada Nabiyullah Muhammad SAW.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah konsep dasar
keperawatan di Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surabaya. Untuk itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing
atas semua bantuan dan arahannya guna terselesainya penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan
kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat penyusun harapkan. Besar harapan
penyusun semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua dalam menambah pengetahuan
dan wawasan mengenai keperawatan.

Surabaya, 19 oktober 2016

Penyusun,

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................. ( i )

Kata Pengantar.............................................................................................................( ii )

Daftar Isi......................................................................................................................( iii )

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................( 1 )

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................( 1 )

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................( 1 )

1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................( 1 )

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................( 2 )

2.1 Definisi Keperawatan sebagai profesi...................................................................( 2 )

2.2 Perkembangan Profesionalisme Keperawatan.......................................................(

2.3 Fungsi, Peran Dan Tugas Perawat

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan.............

3.2 Saran........

Daftar Pustaka................................................................................

BAB I
2
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan merupakan profesi yang membantu dan memberikan pelayanan yang


berkonstribusi pada kesehatan dan kesejahteraan individu. Keperawatan juga diartikan
sebagai konsekuensi penting bagi individu yang menerima pelayanan. Profesi ini memenuhi
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh seseorang, keluarga atau kelompok di komanitas
( Comittee on Education American Nurses Association (ANA), 1965 ).

WHO Espert Committee on Nursing dalam Aditama (2000) mengatakan bahwa


pelayanan keperawatan adalah gabungan dari ilmu kesehatan dan seni melayani/memberi
asuhan ( care ), suatu gabungan humanistik dari ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan,
kegiatan klinik, kommunikasi dan ilmu sosisl.

Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian


integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh aspek kehidupan
manusia ( Lokakarya Nasional, 1983 ).

Sejak abad yang lalu keperawatan telah mengalami perubahan yang drastis, selain itu
juga telah mengikuti perundang-undangan dan mendapatkan penghargaan sebagai profesi
penuh. Perawat yang semula tugasnya hanyalah semata menjalankan perintah dokter kini
berupaya meningkatkan peran dan tugasnya sebagai mitra kerja profesi lain seperti yang telah
dilakukan di negara-negara maju.

1. 2 Rumusan Masalah

a) Apa yang dimaksud dengan keperawatan sebagai profesi ?

b) Bagaimana perkembangan profesionalisme keperawatan ?

c) Bagaiman fungsi, peran dan tugas perawat ?

1.3 Tujuan Penulisan

a) Menjelaskan tentang keperawatan sebagai profesi

b) Menjelaskan perkembangan profesionalisme keperawatan

c) Menjelaskan tentang fungsi, peran dan tugas perawat

BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1 Keperawatan Sebagai Profesi

Ada tiga istilah penting yang berhubungan dengan profesi, yaitu profesionalisme,
profesionalisasi, dan profesi.

1. Profesionalisme

Merujuk pada karakter profesional, semangat atau metode. Merupakan suatu sifat resmi,
cara hidup yang bertanggungjawab dan dapat dipercaya. Profesionalisme keperawatan telah
ada sejak zaman Florence Nightingale (1820 – 1910 )

2. Profesionalisasi

Profesionalisasi adalah suatu proses untuk menjadikan profesional dengan cara memenuhi
beberapa kriteria yang telah ditentukan/disepakati.

3. Profesi

Profesi menurut Webster adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan
menyangkut ketrampilan intelektual.

Hall ( 1968 ) memberikan gambaran tentang suatu profesi yaitu suatu pekerjaan yang
harus melalui proses empat tahapan, antara lain:

1. Memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi


2. Menjadi pekerjaan utama
3. Adanya organisasi profesi
4. Terdapat kode etik.
Hugnes E.C (1963) mengatakan bahwa “Profesi adalah seorang ahli, mereka
mengetahui lebih baik tentang sesuatu hal dari orang lain, serta mengetahui lebih baik
daripada kliennya tentang apa yang terjadi pada klien”. Dalam konsep profesi ada tiga nilai
penting yang perlu dipahami yakni:

1. Pengetahuan yang mendalam dan sistematik

2. Ketrampilan tehnik dan kiat yang diperoleh melalui latihan yang lama

3. Pelayanan asuhan kepada yang memerlukan berdasarkan ilmu pengetahuan,


ketrampilan tehnis dan pedoman serta falsafah moral yang diyakini (etika
profesi )

Profesi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Didukung oleh badan ilmu yang sesuai dengan bidangnya ( Antalogi ), jelas wilayah
kerja keilmuannya ( Epistomologi ) dan aplikasinya ( Axiologi )

4
2. Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus menerus dan
bertahap
3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui
perundang – undangan.
4. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi ( standart
pendidikan dan pelatihan, standart pelayanan dan kode etik ) serta pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan – peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga
profesi ( Winsley, 1964 )
Kriteria Profesi

1. Memberi pelayanan untuk kesejahteraan manusia


2. Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan khusus dan dikembangkan secara terus-
menerus
3. Memiliki ketelitian, kemampuan intelektual dan rasa tanggung jawab
4. Lulus dari pendidikan tinggi
5. Mandiri dalam penampilan, aktifitas dan fungsi
6. Memiliki kode etik sebagai penuntun praktek
7. Memiliki ikatan/organisasi untuk menjamin mutu pelayanan

Wilayah Kerja Profesi

1. Pembinaan organisasi profesi


2. Pembinaan pendidikan dan pelatihan profesi
3. Pembinaan pelayanan profesi
4. Pembinaan iptek
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam
menentukan tindakannya didasarkan pada ilmu pengetahuan serta memiliki ketrampilan yang
jelas dalam keahliannya.

Menurut Pavalko keperawatan sebagai profesi mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Memiliki body of knowledge

5
Perawat bekerja dalam kelompok dan dilandasi dengan teori yang spesifik dan
sistematis yang dikembangkan melalui penelitian. Penelitian keperawatan yang dilakukan
pada tahun 1940 merupakan titik awal perkembangan keperawatan. Pada tahun 1950 dengan
semakin berkembangnya penelitian yang dilakukan mempunyai konstribusi yang cukup besar
dalam dunia pendidikan keperawatan. Dan pada tahun 1960 penelitian lebih banyak
dilakukan pada praktik keperawatan. Pada tahun 1970, penelitian keperawatan lebih banyak
dilakukan dengan memfokuskan diri pada praktik yang dihubungkan dengan isu-isu yang ada
pada saat itu.

Menurut Potter dan Perry ( 1997 ), perawat telah memperlihatkan diri sebagai profesi
dan dapat terlihat adanya pengetahuan keperawatan telah dikembangkan melalui teori – teori
keperawatan. Model teori memberikan kerangka kerja bagi kurikulum dan praktik klinis
keperawatan. Teori keperawatan mendorong ke arah penelitian yang meninngkatkan dasar
ilmiah untuk praktik keperawatan.

2. Berhubungan dengan nilai – nilai sosial

Kategori ini mendorong profesi untuk mendapatkan penghargaan yang cukup baik
dari masyarakat. Keperawatan telah diberi kepercayaan untuk menolong dan melayani orang
lain/klien. Pada awalnya perawat diharapkan dapat menyisihkan sebagian besar waktunya
untuk melayani, tetapi dengan semakin berkembangnya ilmu keperawatan tuntutan tersebut
telah bergeser, perawat juga mengharapkan kompensasi dan mempunyai kehidupan yang lain
disamping perannya sebagai perawat. Karakteristik keperawatan merupakan suatu bentuk
yang relevan dengan nilai – nilai masyarakat, seperti pentingnya kesehatan, kesembuhan dan
perawatan. Masyarakat pada umumnya mengakui bahwa perawat mempunyai tugas untuk
merawat klien dan juga melakukan upaya – upaya dalam promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit tetapi masih ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui bahwa perawat
adalah sebuah profesi. Untuk itu perlu adanya usaha dari perawat itu sendiri agar dapat
meyakinkan masyarakat guna mendapatkan pengakuan sesuai dengan yang diinginkan.

3. Masa Pendidikan

6
Kategori ini mempunyai empat bagian tambahan yaitu: isi pendidikan, lamanya
pendidikan, penggunaan simbol dan proses idealisme yang dituju, serta tingkatan dari
spesialisasi yang berhubungan dengan praktik. Menurut Nightingale pendidikan keperawatan
harus melibatkan dua area penting yaitu teori dan praktik yang sampai saat ini masih dianut.
Perkembangan pendidikan keperawatan dewasa ini sama dengan bidang ilmu yang lain, yaitu
pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi menimbulkan perubahan yang sangat berarti bagi
perawat terhadap cara pandang asuhan keperawatan. Secara bertahap keperawatan beralih
dari yang semula berorientasi pada tugas menjadi berorientasi pada tujuan yang berfokus
pada asuhan keperawatan yang efektif serta menggunakan pendekatan holistik dan proses
keperawatan.

4. Motivasi

Motivasi untuk bekerja merupakan kategori keempat dari Pavalko. Motivasi bukan
hanya secara individu tetapi juga menyeluruh dalam kelompok. Motivasi diartikan sebagai
suatu perhatian yang mengutamakan pelayanan kelompok kepada klien. Ada beberapa
pendapat bahwa saat ini anak – anak muda menginginkan menempuh pendidikan tinggi agar
dapat mempunyai kehidupan yang lebih baik seperti mendapatkan gaji lebih, kekuasaan,
maupun status.

5. Otonomi

Kategori kelima Pavalko adalah kebebasan untuk mengontrol dan mengatur dirinya
sendiri. Profesi mempunyai otonomi untuk regulasi dan membuat standart bagi anggotanya.
Hak mengurus diri sendiri merupakan salah satu tujuan dari asosiasi keperawatan, karena hal
ini juga berarti keperawatan mempunyai status dan dapat mengontrol seluruh kegiatan praktik
anggotanya. Otonomi juga dapat diartikan sebagai suatu kebebasan bekerja dan
pertanggungjawaban dari suatu tindakan yang dilakukannya.

6. Komitmen

Manusia yang komitmen untuk bekerja menunjukkan adanya suatu keunggulan untuk
melaksanakan pekerjaannya dengan baik, mencegah terjadinya kemangkiran, menekuni
pekerjaannya seumur hidup atau dalam periode waktu yang lama. Komitmen perawat juga
dapat menurun, hal ini terjadi karena kebanyakan dari perawat adalah wanita, yang harus
membagi perhatiannya dengan keluarga, sehingga mereka sering mengalami konflik yang
berkepanjangan dan kadang-kadang harus keluar dari pekerjaannya.
7
Orientasi karir juga merupakansalah satu ciridari komitmen, karena dengan adanya
perkembangan karir melalui pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi membuat perawat dapat
bekerja dengan lebih baik dan bertanggung jawab dalam melakukan asuhan keperawatan.

7. Kesadaran Bermasyarakat

Kesadaran bermasyarakat bagi perawat diartikan sebagai anggota kelompok yang ikut

mengambil bagian dalam persamaan pedoman, nasib serta memilikikebudayaan tersendiri.


Perawat mempunyai simbol-simbol yang dikenal masyarakat sebagai ciri yang khas dari
sebuah profesi seperti seragam, pin dan cap. Walaupun akhir-akhir ini banyak yang
mengubah identitas tersebut, tetapi perawat telah memiliki perasaan yang kuat untuk tetap
bersatu dalam kelompoknya.

8. Kode Etik

Eksistensi kode etik merupakan katagori terakhir dari pavalko. Etika kepeerawatan
merujuk pada standard etik yang membimbing perawat dalam praktik sehari-hari seperti jujur
terhadap pasien, menghargai pasien atas hak-hak yang di rahasiakannya dan beradvokasi atas
nama pasien. Etika keperawatan di tunjukan untuk mengidentivikasi, memeriksa dan
membenarkan tindakan-tindakan kemanusiaan dengan menerapkan prinsip-prsinsip tertentu,
selain itu juga menegaskan tentang kewajiban-kewajiban yang secara sukarela di emban oleh
perawat dan mencari informasi mengenahi dampak dari keputusan-keputusan perawat yang
mempengaruhi kehidupan dari pasien dan keluarganya, Ciri dari praktik Profesional
adalah adanya komitmen yang kuat terhadap kepedulian individu , khususnya kekuatan
fisik, kesejahteraan dan kebebasan pribadi, sehingga dalam praktik selalu melibatkan
hubungan yang bermakna. Oleh karena itu seorang profesional harus memiliki orientasi
pelayanan, standard praktik dan kode etik untuk melindungi masyarakat serta memajukan
profesi.

Menurut Hood L.J dan Leddy S.K (2006),”Perawat Profesional akan menggunakan
pendekatan holistik dalam menemukan kebutuhan kesehatan bagi klien yang dirawatnya”.
Hal ini sesuai dengan pernyataan kebijakan yang disampaikan oleh American Nurses
Association (1995), ada empat ciri praktik profesional yang harus dilakukan oleh perawat:

8
1. Perawat menggunakan fokus orientasi pada masalah dengan memperhatikan
rangkaian seluruh respon manusia terhadap kesehatan dan penyakitnya

2. Perawat terintegrasi dalam tenaga kesehatan yang nenggunakan pengetahuannya


untuk membantu mencapai tujuan pasien dengan mengumpulkan data subyektif
maupun obyektif dan memahaminya secara individual atau kelompok

3. Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan melakukan hubungan terapeutik


dengan pasien untuk memfasilitasi kesehatan dan penyembuhan.

Menurut Gary dan Pratt (1991), Kiozer Erb dan Wilkinson (1995) mengemukakan
karakteristik profesional sebagai berikut:

a. Konsep misi yang terbuka terhadap perubahan

b. Pengusaan dan penggunaan pengetahuan teoritis

c. Kemampuan menyelesaikan masalah

d. Pengembangan diri secara berkesinambungan

e. Pendidikan formal

f. Sistem pengesahan terhadap kompetensi

g. Penguatan secara legal terhadap standart profesional

h. Praktik berdasarkan etik

i. Hukum terhadap malpraktik

j. Penerimaan dan pelayanan kepada masyarakat

k. Perbedaan peran antara pekerja profesional dengan pekerjaan lain dan membolehkan
praktek yang otonom

Menurut Lindberg, Hunter dan Kruszewski (1993), Leddy dan Pepper (1993) serta
Berger dan Williams (1992), keperawatan sebagai suatu profesi memiliki karakteristik :
a. Kelompok pengetahuan yang melandasi ketrampilan untuk menyelesaikan masalah
dalam tatanan praktik keperawatan.

9
Pada awalnya praktik keperawatan dilandasi oleh ketrampilan yang bersifat intuitif.
Sebagai suatu disiplin, sekarang keperawatan disebut sebagai ilmu dimana
keperawatan banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar seperti ilmu perilaku,
sosial,fisika, biomedik dan lain-lain. Selain itu keperawatan juga mempelajari
pengetahuan inti yang menunjang praktik keperawatan yaitu fungsi tubuh manusia
yang berkaitan dengan sehat dan sakit serta pokok bahasan pemberian asuhan
keperawatan secara langsung kepada klien.

b. Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat


Fungsi unik perawat adalah memberikan bantuan kepada seseorang dalam melakukan
kegiatan untuk menunjang kesehatan dan penyembuhan serta membantu kemandirian
klien.

c. Pendidikan yang memenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan tinggi atau


universitas.
Beralihnya pendidikan keperawatan kepada institusi pendidikan tinggi memberikan
kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan
intelektual, interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan mereka menjalankan
peran dengan lebih terpadu dalam pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan
berkesinambungan. Disamping itu perawat dituntut untuk mengembangkan iptek
keperawatan.

d. Pengendalian terhadap standart praktik


standart adalah pernyataan atau kriteria tentang kualitas praktik. Standart praktik
keperawatan menekankan kepada tanggung jawab dan tanggung gugat perawat untuk
memenuhi standart yang telah ditetapkan yang bertujuan melindungi masyarakat
maupun pearawat. Perawat bekerja tidak di bawah pengawasan dan pengendalian
profesi lain.

e. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan.


Tanggung jawab (accountable) berarti perawat bertanggung jawab terhadap pelayanan
yang diberikan kepada klien. Tanggung gugat mengandung aspek legal terhadap
kelompok sejawat, atasan dan konsumen. Konsep tanggung gugat mempunyai dua
implikasi yaitu bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari tindakan yang
10
dilakukan dan juga menerima tanggung jawab dengan tidak melakukan tindakan pada
situasi tertentu.

f. Karir seumur hidup


Perawat bekerja sebagai tenaga penuh yang dibekali dengan pendidikan dan
ketrampilan yang menjadi pilihannya sendiri sepanjang hayat.

g. Fungsi mandiri
Perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan keperawatan walaupun
kegiatan kolaborasi dengan profesi lain kadang kala dilakukan dimana itu semua
didasarkan kepada kebutuhan klien bukan sebagai akstensi intervensi profesi lain.

2.2 Perkembangan Profesionalisme Keperawatan

Melihat catatan sejarah tentang awal mula keberadaan perawat di Indonesia, yang
diperkirakan bermula pada awal abad ke 19, dimana disebutkan adanya perawat saat itu
adalah dikarenakan adanya upaya tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
lebih baik sehingga diperlukan tanaga yang dapat membantu atau tenaga pembantu. Tenaga
tersebut dididik menjadi seorang perawat melalui pendidikan magang yang berorientasi pada
penyakit dan cara pengobatannya. Sampai dengan perkembangan keperawatan di Indonesia
pada tahun 1983 PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) melakukan Lokakarya
Nasional Keperawatan di Jakarta. Melalui lokakarya tersebut perawat bertekad dan
bersepakat menyatakan diri bahwa keperawatan adalah suatu bidang keprofesian.
Perkembangan profesionalisme keperawatan di Indonesia berjalan seiring dengan
perkembangan pendidikan keperawatan yang ada di Indonesia. Pengakuan perawat
profesional pemula adalah bagi mereka yang berlatarbelakang pendidikan diploma III
Keperawatan. Program ini menghasilkan perawat generalis sebagai perawat profesional
pemula, dikembangkan dengan landasan keilmuan yang cukup dan landasan profesional yang
kokoh. Peningkatan kualitas organisasi profesi keperawatan dapat dilakukan melalui berbagai
cara dan pendekatan antara lain:
a. Mengembangkan sistem seleksi kepengurusan melalui penetapan kriteria dari berbagai
aspek kemampuan, pendidikan, wawasan, pandangan tentang visi dan misi organisasi,
dedikasi serta ketersediaan waktu yang dimiliki untuk organisasi.
b. Memiliki serangkaian program yang kongkrit dan diterjemahkan melalui kegiatan

11
organisasi dari tingkat pusat sampai di tingkat daerah. Prioritas utama adalah program
pendidikan berkelanjutan bagi anggotanya.
c. Mengaktifkan fungsi collective bargaining, agar setiap anggota memperoleh penghargaan
yang sesuai dengan pendidikan dan kompensasi masing-masing.
d. Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga keperawatan dapat
berbicara banyak dan memiliki potensi untuk menduduki berbagai posisi di pemerintahan
atau sektor swasta .
e. Meningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan di luar negeri,
bukan hanya untuk pengurus pusat tetapi juga mengikutsertakan pengurus daerah.

2.3 Peran, Fungsi, dan Tugas Perawat

Peran Perawat
Peran merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan.
Peran perawat menurut konsorium ilmu kesehatan (1989) terdiri dari peran sebagai pemberi
asuhan keperawatan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan
peneliti.

Fungsi Perawat

Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi


diantaranya: fungsi independen, fungsi dependen, dan fungsi interdependen.

FUNGSI INDEPENDEN

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat
dalam menjalankan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam
melakukan tindakan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia.

FUNGSI DEPENDEN

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi
dari perawat lain.

FUNGSI INTERDEPENDEN

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan
diantara satu dengan yang lain.
12
Tugas Perawat

Tugas perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan ini
dapat dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam proses kepearawatan. Tugas perawat ini
disepakati dalam lokakarya tahun 1983 yang berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan adalah sebagai berikut:

1. Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat serta sumber yang
tersedia dan potensi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Mengumpulkan data,
menganalisis dan menginterpretasikan data

2. Merencanakan tindakan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan


masyarakat berdasarkan diagnosis keperawatan. Mengambangkan rencana tindakan
keperawatan

3. Melaksanakan rencana keperawatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan,


pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan
termasuk pelayanan klien dan keadaan terminal. Menggunakan dan menerapkan
konsep-konsep dan prinsip ilmu perilaku, sosial budaya, biomedik dalam
melaksanakan asuhan keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia

4. Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan. Menentukan kriteria yang dapat diukur


dalam menilai rencana keperawatan. Menilai tingkat pencapaian tujuan.
Mengidentifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan

5. Mendokumentasikan proses keperawatan. Mengevaluasi data permasalahan


keperawatan. Mencatat data dalam proses keperawatan menggunakan catatan klien
untuk memonitor asuhan keperawatan

6. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti atau dipelajari serta merencanakan studi
kasus guna meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan ketrampilan dalam
praktik keperawatan

7. Berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada klien, keluarga,


kelompok serta masyarakat. Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan.
Membuat rencana penyuluhan kesehatan. Melaksanakan penyuluhan kesehatan dan
mengevaluasi hasil penyuluhan kesehatan

8. Bekerja sama dengan disiplin ilmu terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada klien
13
9. Mengelola perawatan klien dan berperan serta sebagai ketua tim dalam melaksanakan
kegiatan keperawatan. Menerapkan ketrampilan manajemen dalam keperawatan klien
secara menyeluruh.

BAB III
PENUTUP

14
3. 1 Simpulan
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Karena profesi
memiliki karakteristik sendiri yang membedakan dengan pekerjaan lain yaitu ketrampilan
yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis, asosiasi profesional, pendidikan yang ekstensif,
ujian kompetensi, pelatihan institusional, lisensi, otonomi kerja, kode etik, mengatur diri
layanan publik dan altruism, status dan imbalan yang tinggi. Keahlian profesi diperoleh
melalui pendidikan dan pelatihan profesi yang terarah,terencana, terus –menerus dan
berjenjang (life long eduation). Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui
legal melalui perundang-undangan, peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan
kehidupan profesi standart pendidikan dan pelatihan serta pengawasan terhadapa pelaksanaan
peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi.

Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan bagian dari tim kesehatan, yang
ikut bertanggungjawab dalam membantu klien sebagai individu, keluarga, maupun sebagai
masyarakat, baik dalam kondisi sehat ataupun sakit, yang bertujuan untuk tercapainya
pemenuhan kebutuhan dasar klien dimana dalam menentukan tindakannya didasarkan pada
ilmu pengetahuan, komunikasi interpersonal serta memiliki ketrampilan yang jelas dalam
keahliannya.

Tugas perawat dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai pemberi asuhan
keperawatan dapat dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam proses keperawatan.

3.2 Saran

Penyusun berharap agar semua perawat Indonesia dapat meningkatkan kualitas


kerjanya dan mampu menjadi seseorang yang profesional dalam bidangnya

DAFTAR PUSTAKA

Sumijatun.2000. Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta: Trans Info

15
Pro-Health.2009. Keperawatan Sebagai Suatu Profesi

(http:// nurse.blogspot.co.id/2012/04/makalah-keperawatan-sebagai-profesi.html?m=1)

16

Anda mungkin juga menyukai

  • Caring Dan Curing Dalam Keperawatan
    Caring Dan Curing Dalam Keperawatan
    Dokumen7 halaman
    Caring Dan Curing Dalam Keperawatan
    Febriani Lucky Amelia
    Belum ada peringkat
  • Leaflet DM PKM
    Leaflet DM PKM
    Dokumen2 halaman
    Leaflet DM PKM
    Febriani Lucky Amelia
    Belum ada peringkat
  • Kep. Sebagai Profesi
    Kep. Sebagai Profesi
    Dokumen13 halaman
    Kep. Sebagai Profesi
    Febriani Lucky Amelia
    Belum ada peringkat
  • Caring Dan Curing Dalam Keperawatan
    Caring Dan Curing Dalam Keperawatan
    Dokumen7 halaman
    Caring Dan Curing Dalam Keperawatan
    Febriani Lucky Amelia
    Belum ada peringkat
  • Sap DM PKM
    Sap DM PKM
    Dokumen9 halaman
    Sap DM PKM
    Febriani Lucky Amelia
    Belum ada peringkat
  • Dokumen3 halaman
    Febriani Lucky Amelia
    Belum ada peringkat
  • Cover Kwu
    Cover Kwu
    Dokumen3 halaman
    Cover Kwu
    Febriani Lucky Amelia
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen9 halaman
    Bab 1
    Febriani Lucky Amelia
    Belum ada peringkat
  • Askep Neonatus Icterum
    Askep Neonatus Icterum
    Dokumen3 halaman
    Askep Neonatus Icterum
    Febriani Lucky Amelia
    Belum ada peringkat
  • Cover Kwu
    Cover Kwu
    Dokumen3 halaman
    Cover Kwu
    Febriani Lucky Amelia
    Belum ada peringkat
  • Sap Tumbang 71
    Sap Tumbang 71
    Dokumen7 halaman
    Sap Tumbang 71
    Kristia Maciih Kecil
    Belum ada peringkat
  • Woc TB
    Woc TB
    Dokumen2 halaman
    Woc TB
    Febriani Lucky Amelia
    Belum ada peringkat
  • Askep Neonatus Icterum
    Askep Neonatus Icterum
    Dokumen3 halaman
    Askep Neonatus Icterum
    Febriani Lucky Amelia
    Belum ada peringkat
  • Cover Askep Anak
    Cover Askep Anak
    Dokumen5 halaman
    Cover Askep Anak
    Febriani Lucky Amelia
    Belum ada peringkat
  • SAP Alergi
    SAP Alergi
    Dokumen6 halaman
    SAP Alergi
    Syamsul Ma'arif
    100% (1)
  • Cover k3
    Cover k3
    Dokumen2 halaman
    Cover k3
    Febriani Lucky Amelia
    Belum ada peringkat