Anda di halaman 1dari 35

Makalah-metabolisme

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di alam ini ada banyak sekali mahluk hidup yang tumbuh dan
b e r k e m b a n g d i habitatnya masing–masing. Setiap mahluk hidup mempunyai sifat
dan kebiasaan masing-masing. Salah satu ciri dari mahluk hidup ialah melakukan proses di
dalam tubuhnya. Proses tersebut ialah proses penguraian makanan yang dikonsumsi oleh semua
mahluk hidup.
Setiap mahluk hidup pasti memerlukan makanan untuk kelangsungan
hidupnya.Selain itu makanan juga menjadi sumber tenaga dan energi yang
dibutuhkan oleh tubuhmahluk hidup. Makanan tersebut masuk ke dalam tubuh
melalui organ pencernaan.Setelahmasuk ke dalam tubuh,makanan tersebut akan
mengalami proses perombakan. Zat -zat yangterkandung dalam makanan diuraikan
menjadi sumber energi.

Hasil dari penguraian zat-zat makanan tersebut yang menjadi sumber tenaga
untuk melakukan aktivitas kehidupan. Bisa kita bayangkan,jika zat-zat yang ada
dalam makanantidak diuraikan pasti tidak ada tenaga yang dihasilkan dalam tubuh. Maka
mahluk hidup tidak akan mempunyai kemampuan untuk menjalani aktivitas kehidupan. Sebagai
contoh kita dapat melihat seekor harimau yang memangsa makanannya. Makanan
yang di cerna oleh tubuhharimau diubah/dikonversi menjadi energi dan tenaga yang dapat di
gunakan oleh harimauuntuk berlari dan mencari mangsa yang lain.
Mungkin akan berbeda halnya jika makanan yang si makan oleh
h a r i m a u t i d a k mengalami proses penguraian, pasti harimau tersebut tidak akan
mempunyai kemampuanuntuk berlari bahkan mencari mangsanya. Oleh karena itu , harimau
memerlukan energi yangd i p e r o l e h d a r i p r o s e s p e n g u r a i a n z a t - z a t m a k a n a n .
P r o s e s i n i l a h ya n g k i t a k e n a l d e n g a n proses Metabolisme.
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan metabolisme?
2. Apa saja macam-macam proses metabolisme?
3. Bagaimana peranan enzim dalam proses metabolisme?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulis membuat makalah yang berjudul “Dasar-dasar metabolisme” adalah
sebagai berikut:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai metabolisme.
2. Dapat mengetahui tentang proses metabolisme dalam kehidupan kita.
3. Dapat mengetahui peranan enzim dalam proses metabolisme.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Metabolisme


Setiap mahluk pasti melakukan proses penguraian zat makanan dalam tubuhnya untuk
melakukan aktivitas kehidupan. Proses – proses tersebut berlangsung di dalam sel mahluk hidup.
Proses inilah yang sering disebut proses metabolisme mahluk hidup.
Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel
yang di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini terjadi di dalam sel mahluk
hidup. Proses yang ter jadi dapat berupa pembentukan zat atau dapat pula berupa penguraian zat
menjadi zat – zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan zat terjadi pada proses fotosintesis ,
kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis protein. Proses penguraian zat dapat berupa respirasi
sel dan fermentasi sel.
Metabolisme adalah segala proses resksi kimia yang terjadi di dalam mahluk
hidup mulai mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa,
jamur, tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang susunan tubuhnya sangat
kompleks. Di dalam proses ini mahluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai senyawa kimia
dari sekitarnya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.( Wirahadikusumah M. 1985 ).

2.2 Proses Metabolisme


Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Anabolisme
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa
organiksederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Proses ini
membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa
energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat
senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses
ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan
kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam
amino,monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut menjadi
bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor tersebut menjadi
molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat.
Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut
misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat untuk pengkopian
informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur tubuh makhluk hidup, baik
intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis bahan-bahan ini lebih cepat dari perombakannya,
makaorganisme akan tumbuh.
Reaksi yang termasuk dalam reaksi anabolisme yaitu fotosintesis dan kemosintesis.
Fotosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan energi cahaya. sedangkan kemosintesis
ialah reaksi anabolisme yang menggunakan energi kimia. Berikut akan di jelaskan lebih lanjut
mengenai salah satu reaksi anabolisme yaitu fotosintesis.
Fotosintesis merupakan suatu proses dimana terjadi proses pengolahan energi yang
diperoleh dari sinar matahari dan juga karbon dioksida ( CO2 ) menjadi senyawa kimia organik.
Proses fotosintesis dilakukan oleh tumbuhan tingkat tinggi, tumbuhan pakis, lumut, ganggang (
ganggang hijau, biru, merah dan cokelat ).
Energi matahari yang di tangkap oleh proses fotosintesis merupakan lebih dari 90%
sumber energi yang di pakai oleh manusia untuk pemanasan, cahaya, dan tenaga.Batu bara, gas
bumi, dan minyak bumi adalah sumber energi yang berasal dari hasil perombakan bahan alam
hayati oleh adanya jasad berfotosintesis dalam waktu jutaan tahun yang silam. ( Wirahadi
kusumah, M. 1985 ).
Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap
yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital
ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan
alamutama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri.
Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun
secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di
organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil
fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian
utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya
tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di
dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan
menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang
membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang digunakan
dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan
cahaya matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom
karbon menjadi molekul gula. Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang
gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang
gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas
cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet (<
400 nm).
Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait
pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada
membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang
berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung
beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah.
Klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a
berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan
dalam reaksi terang. Proses absorpsi energi cahaya menyebabkan lepasnya elektron berenergi
tinggi dari klorofil a yang selanjutnya akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron.
Proses ini merupakan awal dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.
Berikut rumus umum atau persamaan umum dari proses fotosintesis :
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigenyang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan
proses ini berasal dari fotosintesis. Selain itu, cahaya matahari juga punya peran penting dalam
proses fotosintesis.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen
inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh
bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar
energi dihasilkan di daun.
Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta
kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan
yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah
terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Proses fotosintesis berlangsung pada organel tumbuhan yaitu
kloroplas. Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau,
termasuk batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang
berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang
yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran stroma ini
disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli.
Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk
membentuk grana(kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang
merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara
membran tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai
beberapa komponen seperti protein, klorofil a, klorofil b, karetonoid, dan lipid. Secara
keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin,
dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun perak (Cu). Pigmen fotosintetik
terdapat pada membran tilakoid. Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia
berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma.
Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang
dikenal sebagai fotosistem.
1. Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang
mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah.
Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam
senyawa sumber. Proses pembongkaran ini dibedakan menjadi dua macam.yaitu sebagai berikut
:
1. Apabila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan memerlukan cukup oksigen (aerob)
disebut proses respirasi.
2. Apabila pembongkaran suatu zat dalam dalam lingkungan tanpa memerlukan oksigen
(anaerob) disebut proses fermentasi.

Berikut contoh persamaan dua reaksi di atas :


Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O + 688KKal.
(glukosa)

Contoh Fermentasi :C6H12O6 ——————> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.


(glukosa) (etanol)
Seperti yang telah dijelaskan di atas proses katabolisme terbagi menjadi dua salah satunya
ialah respirasi. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat
sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan
dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak,dan
pertumbuhan.
Contoh respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya :
C6H,2O6 + 6 O2 ———————————> 6 H2 O + 6 CO2 + Energi
(glukosa)
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H2O + CO2 + Energi, melalui tiga tahap :
 Glikoliisis
Pembakaran glukosa memerlukan oksigen. Tetapi beberapa sel harus hidup dimana tidak
ada atau tidak selalu ada oksigen. Sebagai contoh sel – sel ragi di dalam botol anggur yang
tertutup rapat dan tidak ada oksigen. Maka ada alasan untuk percaya bahwa sel-sel pertama di
bumi kita ini hidup dalam suatu atmosfir yang tidak mengandung oksigen. Sekarang semua sel
mempunyai peralatan enzimatik untuk mengkatabolis glokosa tanpa bantuan oksigen.
Perombakan anaerobik ( tanpa udara, dan karena itu tanpa oksigen ) glukosa ini disebut
glikolisis. ( Kimball, W, John. 1983 ).

Glikolisis berlangsung di organel yang bernama sitoplasma. Proses glikolisis


menghsilkan 2 ATP menghasilkan 2 molekul asam piruvat, dan menghasilkan molekul NADH
yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi
tinggi.
 Daur Krebs
Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam
piruvat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia. Dalam daur krebs terjadi
pembentukan asam sitrat ( C6 ) dari asam asetat ( C2 ) dan asam oksaloasetat ( C4 ). Dalam daur
krebs menghasilkan 2 ATP, 6NADH, 2FADH, dan 6CO2. Proses daur krebs berlangsung di
dalam organel yang bernama matriks mitokondria.
 Transpor elektron
Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH +
H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang
dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai
hasil sampingan respirasi selain CO2. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya
dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa
pernafasan hewan tingkat tinggi.
Selain proses respirasi, dalam katabolisme ada juga proses fermentasi yaitu proses
pembongkaran yang tidak memerlukan oksigen. Pada kebanyakan tumbuhan dan hewan respirasi
yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob
terhambat dikarenakan oleh sesuatu hal, melangsungkan proses fermentasi yaitu proses
pembebasan energi tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob. Proses
fermentasi terjadi karena tidak adanya oksigen atau kandungan oksigen yang kurang memadai
untuk melakukan proses katabolisme.
Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat /asam susu dan
fermentasi alkohol.Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam
laktat. Peristiwa fermentasi asam laktat ini dapat terjadi di otot dan dalam kondisi anaerob.
Reaksinya: C6H12O6 ————> 2 C2H5OCOOH + Energi
enzim
Prosesnya :
1. Glukosa ————> asam piruvat (proses Glikolisis).
enzim
C6H12O6 ————> 2 C2H3OCOOH + Energi
2. Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat.
2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 ————> 2 C2H5OCOOH + 2 NAD
piruvat dehidrogenasa
Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat :
8 ATP — 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP.
Selain asam laktat, dalam proses juga terjadi pada alcohol. Pada beberapa mikroba
peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2
selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol.Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa
hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul
glukosa dalam fermentasi alkohol mampu menghasilkan 38 molekul ATP.
Reaksinya :
1. Gula (C6H12O6) ————> asam piruvat (glikolisis)
2. Dekarbeksilasi asam piruvat.
Asampiruvat ———————————————————> asetaldehid + CO2.
piruvat dekarboksilase (CH3CHO)
3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol
(etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2 —————————————> 2 C2HSOH + 2 NAD.
alkohol dehidrogenase
enzim
Ringkasan reaksi :
C6H12O6 —————> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi

2.3. Peranan Enzim dalam Proses Metabolisme


Reaksi kimia akan berjalan lebih cepat dengan adanya asupan energi dari luar (umumnya
pemanasan), maka reaksi kimia yang terjadi pada di dalam tubuh manusia harus diikuti dengan
pemberian panas dari luar. Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi kimia yang terjadi pada
makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup. Reaksi-reaksi ini meliputi sintesis molekul
besar menjadi molekul yang lebih kecil (anabolisme) dan penyusunan molekul besar dari
molekul yang lebih kecil (katabolisme). Enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi
menjadi lebih rendah dari yang semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar. Kerja
enzim dengan cara menurunkan energi aktivasi sama sekali tidak mengubah ΔG reaksi (selisih
antara energi bebas produk dan reaktan). Selain itu, enzim menimbulkan pengaruh yang besar
pada kecepatan reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Reaksi-reaksi yang
berlangsung selama beberapa minggu atau bulan di bawah kondisi laboratorium normal dapat
terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah pengaruh enzim di dalam tubuh.
Enzim- enzim yang terlibat alam proses metabolisme sebagai berikut:
1. Enzim katalase.
Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
Katalase 2H2O2 → 2H2O + O2
2. Enzim oksidase.
Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu substrat yang pada saat
bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O.
3. Enzim hidrase.
Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa menyebabkan
terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase, akonitase.
4. Enzim dehidrogenase.
Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang lain.
5. Enzim transphosforilase.
Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke molekul lain
dengan bantuan ion Mg2+.
6. Enzim karboksilase.
Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara bolak-balik. Contoh
pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase piruvat.
7. Enzim desmolase.
Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau penggabungan ikatan karbon.
Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton.
8. Enzim peroksida.
Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan oksigen yang
dipergunakan diambil dari H2O2.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari materi tentang metabolism yang telah diuraikan di atas, maka dapat ai ambil
kesimpulan sebagai berikut :
Metabolisme merupakan suatu proses dimana terjadi pembentukan atau penguraian zat di
dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. Proses metabolisme sangat penting
bagi mahluk hidup, karena melalui proses ininlah mahluk hidup dapat memperoleh energi untuk
bergerak dan melakukan aktivitas kehidupan. Dalam metabolisme terdapat dua proses yaitu
proses pembentukan ( anabolisme)dan proses penguraian ( katabolisme ).
Enzim mempunyai pengaruh besar dalam proses metabolisme. Dalam proses
metabolisme enzim bertugas sebagai katalisator yaitu senyawa yang dapat mempercepat proses
terjadinya reaksi tanpa berhenti bereaksi. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan
molekul zat – zat yang bereaksi.

3.2. Saran
Semoga apa yang penulis paparkan diatas dapat bermanfaat bagi kita semua. Setelah
mempelajarinya kita bisa lebih menghargai dalam mengapresiasi kerja enzim yang sangat
membantu dalam proses metabolisme dalam tubuh kita. Dengan kepedulian tersebut kita lebih
menjaga tubuh kita dari serangan parasit yang menghalangi kerja normal dalam tubuh.

S
Fotosintesis ini adalah sebuah proses biokimia dari pembentukan zat
makanan seperti karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan.

Khususnya pada tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau yang
biasa disebut sebagai klorofil.

Seperti yang telah kita ketahui, tumbuhan adalah salah satu jeni dari
makhluk hidup. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, tumbuhan ini
dapat menghasilkan makananya sendiri melalui proses fontosintesis.

Reaksi atau rangsangan dari fotosintesis ini dapat ini dapat terjadi
karena beberapa faktor diantaranya adalah klorofil dan cahaya matahari.

Sebagai salah satu jenis dari makhluk hidup, tumbuhan atau tanaman
memang bisa memenuhi syarat serta ciri-ciri makhluk hidup lainnya.

Ciri atau syarat tersebut seperti bernapas, bergerak serta berkembang


biak.

Namun terdapat satu hal yang membedakannya, antara tumbuhan


dengan makhluk hidup lain seperti manusia dengan hewan.

Yaitu dengan kemampuan pada tumbuhan untuk membuat makanannya


sendiri.

Tumbuhan tergolong ke dalam organisme autotrof yang bisa membuat


makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.

Seperti yang telah diuraikan di atas, fotosintesis ini adalah reaksi kimia
yang terjadi dengan cara memanfaatkan cahaya matahari untuk dapat
menghasilkan makanan yang diperlukan oleh tumbuhan.

Daftar Isi [hide]


 1. Fotosintesis
 2. Penemuan Fotosintesis
o Jan Baptista
o Joseph Priestley
o Jan Ingenhousz
o Jean Senebier
o Julius Robert Mayer
o Julius Sachs
 3. Fungsi Fotosintesis
 4. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan
 5. Fotosintesis pada Alga dan Bakteri
 6. Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis
 7. Proses atau Reaksi Fotosintesis
o 7.1 Reaksi terang
o 7.2 Reaksi gelap
 8. Reaksi Kimia Fotosintesis
o 8.1 Jenis Reaksi Kimia

1. Fotosintesis
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, fotosintesis
merupakan pemanfaatan dari energi cahaya matahari yang dilakukan
oleh tumbuhan berhijau daun atau bakteri untuk dapat mengubah
karbondioksida serta air menjadi karbohidrat.

Sementara, definisi umum dari fotosintesis yakni proses tumbuhan


dalam membuat makanannya sendiri dengan memanfaatkan cahaya
atau sinar matahari.

2. Penemuan Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses di mana tanaman serta beberapa
organisme hidup lainnya mendapatkan energi dari suatu sumber.
Sumber disini pada umumnya merupakan cahaya matahari.
Walaupun proses penting ini sudah ditemukan pada sejak awal waktu,
seluruh orang benar-benar menyadari keberadaannya, serta hal tesebut
tidak ditemukan hingga pada tahun 1800-an.

Beberapa ilmuwan yang berbeda selama dalam kurun periode lebih dari
200 tahun sudah memberikan kontribusinya kepada berbagai penemuan
fenomena alam mengenai fotosintesis ini.

Berikut adalah beberapa tokoh yang menemukan proses fotosintesis,


antara lain:

Jan Baptista

Fotosistesis sebagian ditemukan di tahun 1600-an oleh seorang ilmuwan


bernama Jan Baptista van Helmont.

Beliau merupakan seorang ahli kimia asal Belgia sekaligus ahli fisiologi
dan juga dokter. Helmont sudah melakukan percobaan dalam waktu 5
tahun yang melibatkan pohon willow yang ia tanam di dalam pot.
Dengan menggunakan tanah. Serta juga telah ditempatkan dalam
lingkungan yang terkendali.

Pohon willow dengan hati-hati serta disiram selama kurun waktu 5


tahun.

Di akhir eksperimennya Helmont kemudian mengambil kesimpulan jika


pertumbuhan pohon adalah hasil dari nutrisi yang sudah diterima dari
air.

Kesimpulan Helmont adalah yang paling akurat namun eksperimennya


juga membuktikan jika air memberikan kontribusi kepada pertumbuhan
tanaman.

Joseph Priestley

Joseph Priestley adalah seorang ilmuwanyang juga berkontribusi


terhadap penemuan fotosintesis.

Beliau lahir di tahun 1733 serta kemudian menjadi seorang ahli kimia,
menteri, filsuf alam, pendidik serta ahli teori politik.
Eksperimen yang dilakukan oleh Joseph Priestley termasuk di dalamnya
menempatkan lilin menyala di dalam stoples tertutup.

Lalu, di tahun 1774, hasil eksperimen tersebut diterbitkan pada bukunya


yang berjudul“Percobaan dan Pengamatan dari jenis yang berbeda dari
Air, Volume I.”

Walaupun Priestley tidak tahu pada waktu itu, eksperimen tersebut


membuktikan jika udara mengandung oksigen.

Jan Ingenhousz

Jan Ingenhousz merupakan ilmuwan lain yang juga turut berkontribusi


dalam penemuan fotosintesis.

Ia adalah seorang ahli kimia asal Belanda, biologi serta ahli fisiologi yang
melakukan eksperimen penting pada akhir 1770-an yang membuktikan
jika tanaman menghasilkan oksigen.

Ingenhousz lantas menempatkan terendam tanaman di sinar matahari


serta kemudian di tempat teduh.

Kemudian ia menyadari jika gelembung kecil yang sudah diproduksi


oleh tanaman pada saat mereka berada di bawah sinar matahari.

Pada saat mereka sudah dipindahkan ke gelembung warna yang tidak


lagi diproduksi oleh tanaman ini.

Ingenhousz lalu memberikan kesimpulan jika tanaman bisa


memanfaatkan cahaya untuk menghasilkan oksigen.

Jean Senebier

Di tahun 1796, Jean Senebier yang merupakan seorang ahli botani asal
Swiss, pendeta sekaligus naturalis menyatakan jika tanaman menyerap
karbon dioksida serta melepaskan oksigen dengan menggunakan
bantuan sinar matahari.

Di awal tahun 1800-an Nicolas-Theodore de Saussure juga memberikan


informasi jika sementara tanaman memerlukan karbon dioksida,
peningkatan massa tanaman yang tumbuh bukanlah hasil dari karbon
dioksida saja melainkan juga hasil dari penyerapan air.

Julius Robert Mayer

Di tahun 1840-an, Julius Robert Mayer yang merupakan seorang dokter


asal Jerman sekaligus fisikawan, menyebutkan jika energi tidak bisa
diciptakan maupun dihancurkan.

Hal tersebut dikenal sebagai hukum pertama termodinamika. Ia


mengusulkan jika tanaman mengubah energi cahaya menjadi energi
kimia.

Julius Sachs

Di tahun 1862-1864 Julius Sachs membuat riset bagaimana pati


diproduksi di bawah pengaruh cahaya serta apa kaitannya dengan
klorofil.

Hal itu pada akhirnya bisa membuat ia menuliskan persamaan umum


untuk fotosintesis (6CO2+6H2O2→ (dengan energi cahaya)
C6H12O6+6O2/).

3. Fungsi Fotosintesis
Berikut adalah beberapa fungsi atau tujuan dari tumbuhan yang
melakukan fotosintesis, antara lain ialah sebagai berikut:
1. Memproduksi Glukosa

Fungsi dari fotosintesis yang pertama ialah guna membikin suatu zat
makanan dalam bentuk glukosa, di mana glukosa ini kemudian akan
dijadikan sebagai bahan bakar dasar serta kemudian diolah lagi hingga
menjadi zat makanan yang lain.

Hasil dari proses olahan tersebut berupa protein dan juga lemak yang
terdapat di dalam tumbuhan.

Zat-zat olahan tersebut kemudian juga akan memberikan manfaat untuk


manusia maupun hewan untuk dikonsumsi.

2. Menghasilkan O2 dan Mengurangi CO2

Proses fotosintesis yang memerlukan karbon dioksida ini ternyata bisa


membantu kita dalam mengurangi kadar karbon dioksida yang terdapat
di lingkungan hidup.

Serta seperti yang sudah kita ketahui jika hasil dari proses fotosintesis
salah satu yang paling penting ialah oksigen.

Oksigen adalah kebutuhan utama manusia dan makhluk hidup lainnya,


tanpa adanya oksigen atau udara yang bersih, maka manusia serta
makhluk hidup lainnya tidak akan bertahan hidup.

3. Menghasilkan Batubara

Fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan pada waktu tumbuhan


tersebut masih hidup ini ternyata bisa membuat sisa-sisa tumbuhan
yang tertimbun di dalam tanah selama bertahun-tahun dapat menjadi
batubara.

Hal ini juga sangatlah penting di dalam kehidupan sekarang ini,


mengingat batubara mempunyai banyak fungsi dan manfaat yang
beragam.

Sehingga, sebaiknya kita berupaya untuk terus melestarikan tumbuhan


yang ada di lingkungan hidup sekitar kita.
4. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan
Tumbuhan mempnya sifat autotrof. Autotrof sendiri memiliki arti yakni
bisa mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik.

Tumbuhan bisa memanfaatkan karbon dioksida serta air sebagai


penghasil gula dan oksigen yang sudah dibutuhkan sebagai makanannya.

Energi yang digunakan untuk melakukan proses ini berasal dari proses
fotosintesis.

Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis dalam menghasilkan


glukosa, yaitu:

Glukosa bisa dipakai dalam pembentukan senyawa organik lain seperti


selulosa serta juga dapat dipakai sebagai bahan bakar.

Proses tersebut berlangsung lewat respirasi seluler yang berlangsung


baik itu di dalam hewan ataupun di dalam tumbuhan.

Secara umum reaksi yang berlangsung di respirasi seluler berkebalikan


dengan persamaan yang ada di atas.

Dalam respirasi, gula (glukosa) serta senyawa yang lain akan bereaksi
dengan oksigen dalam hal menghasilkan karbon dioksida, air, dan juga
energi kimia.

Tumbuhan kemudian akan menangkap cahaya dengan memakai pigmen


yang disebut sebagai klorofil. Pigmen itulah yang nantinya akan
memberi warna hijau pada tumbuhan tersebut.

Klorofil ada di dalam organel yang disebut sebagai kloroplas. Klorofil ini
berfungsi sebagai penyerap cahaya yang nantinya akan dipakai dalam
proses fotosintesis.

Walaupun semua bagian tubuh tumbuhan yang memiliki warna hijau


mengandung kloroplas, tetapi sebagian besar atau mayoritas energi
dihasilkan pada bagian daun.

Di dalam daun ada berbagai lapisan sel yang disebut sebagai mesofil
yang mengandung setengah juta kloroplas pada setiap milimeter
perseginya.
Cahaya tersebut lalu dibawa melewati lapisan epidermis tanpa warna
atau transparan, menuju mesofil, tempat berlangsungnya sebagian besar
proses fotosintesis.

Permukaan daun pada umumnya telah dilapisi oleh kutikula yang


berasal dari lilin yang sifatnya anti air untuk mencegah terjadinya
penyerapan sinar Matahari maupun penguapan air yang berlebihan.

5. Fotosintesis pada Alga dan Bakteri


Alga terdiri atas beberapa alga multiseluler contohnya ganggang sampai
alga mikroskopik yang hanya terdiri atas satu sel.
Walaupun alga tidak memiliki struktur sekompleks pada tumbuhan
darat, fotosintesis yang ada di keduanya terjadi dengan cara yang sama.

Hanya saja, sebab pada alga memiliki berbagai jenis pigmen di dalam
kloroplasnya, maka panjang dari gelombang cahaya yang akan
diserapnya juga akan lebih bervariasi.

Seluruh alga bisa menghasilkan oksigen di mana kebanyakan memiliki


sifat autotrof.

Hanya pada sebagian kecil saja yang memiliki sifat heterotrof yang
artinya bergantung pada materi yang bisa dihasilkan oleh organisme
lain.

Tumbuhan memerlukan sinar matahari, air, serta juga udara untuk


membuat makanannya sendiri. Setiap harinya, zat hijau daun yang ada
di daun tanaman bisa menyerap cahaya matahari.

Tumbuhan menggunakan cahaya matahari yang nantinya akan dirubah


menjadi karbon dioksida dari udara, serta air dari tanah yang akan
dirubah menjadi makanan yang sudah mengandung gula.

Sebelum proses fotosintesis berlangsung, hanya tumbuhan hijau saja


yang nantinya bisa melakukan proses tersevut sebab tumbuhan hijau
memiliki klorofil.

Tak hanya itu saja, fotosintesis juga bisa dilakukan di siang hari pada
waktu terdapat cahaya matahari.

Selain sinar matahari, tumbuhan juga membutuhkan air dan juga


karbondioksida untuk melakukan reaksi kimia fotosintesis.

Tumbuhan bisa memperoleh karbondioksida (CO2) di udara yang


nantinya akan masuk ke daun tumbuhan lewat stomata atau mulut daun.

Sedangkan untuk air (H2O) hanya dapat diperoleh melalui akar


tumbuhan yang nantinya akan diteruskan ke daun lewat batang
tumbuhan.
Pada waktu sinar matahari jatuh ke permukaan daun, lalu kemudian
klorofil menangkap energi dari cahaya matahari itu.

Cahaya yang telah ditangkap tersebut kemudian akan melewati lapisan


epidermis yang transparan. Dan kemudian diteruskan kembali menuju
mesofil. Pada mesofil inilah sebagian besar proses fotosintesis
berlangsung.

Energi tersebut lalu dipakai guna mengubah air menjadi gula atau
glukosa (C6H12O6) serta menjadi oksigen (O2). Sesudah itu, hasil dari
proses fotosintesis akan bisa menjadi makanan untuk tumbuhan.

Sementara oksigen yang dihasilkan selanjutnya akan dikeluarkan oleh


tumbuhan melalui stomata. Oksigen ini lalu dikelurkan di udara bebas
untuk dihirup oleh seluruh makhluk hidup seperti manusia dan juga
hewan.

6. Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis


Terdapat 4 faktor yang dapat mempengaruhi proses fotosintesis yang
diperlukan oleh tumbuhan untuk bisa melakukan proses terjadinya
fotosintesis.
Antara lain yakni klorofil, cahaya matahari, air serta karbondioksida.
Berikut ini akan kami berikan penjelasan lebih rinci pada masing-
masing komponen fotosintesis dan pengertiannya. Simak selengkapnya
di bawah ini:

1. Klorofil

Untuk dapat melakukan proses fotosintesis, maka tumbuhan harus


memiliki klorofil atau yang biasa kita kenal sebagai zat hijau daun.

Definisi dari klorofil menurut KBBI adalah sebuah zat penghijau


tumbuhan (khusunya pada daun) yang terpenting dalam proses
fotosintesis.

Organisme atau tumbuhan yang tidak memiliki klorofil tidak bisa


melakukan proses fotosintesis. Sedangkan untuk tumbuhan yang
memiliki klorofil memiliki sifat autotrof.

Yaitu organisme yang dapat menghasilkan makanan sendiri melalui


proses fotosintesis.

2. Cahaya Matahari

Salah satu faktor fotosintesis yang sanat penting adalah adanya cahaya
matahari.

Apabila tidak terdapat cahaya matahari, maka tumbuhan hijau tidak


akan bisa melakukan proses fotosintesis ini.

Hal itu tentulah yang menjadi proses fotosintesis hanya bisa berlangusng
di waktu siang hari ketika matahari tengah bersinar.

Intensitas cahaya matahari akan sangat memiliki pengaruh yang besar di


dalam terjadinya proses fotosintesis.

Semakin tinggi intensitas cahaya dari matahari, maka energi yang akan
dihasilkan juga akan semakin banyak. Sehingga proses fotosintesis yang
berlangsung pun akan semakin cepat dan begitu juga sebaliknya.

3. Air (H2O)
Dalam melakukan reaksi fotosintesis, tumbuhan ini juga akan
memerlukan air atau H2O sebagai salah satu faktor atau bahannya.

Apabila tidak terdapat air, maka proses fotosintesis dapat terhambat. Air
hanya bisa diperoleh oleh akar yang menyerap air lewat tanah.

Kekurangan air pada waktu kekeringan bisa menimbulkan stomata yang


ada di tumbuhan akan tertutup. Hal ini bisa menimbulkan penyerapan
karbondioksida akan menurun.

Serta bisa juga menghambat proses fotosintesis. Maka dari itu, air sangat
diperlukan di dalam proses fotosintesis.

Baca juga: Pencemaran Tanah

4. Karbondioksida (CO2)

Tak hanya air saja, tumbuhan juga membutuhkan adanya


karbondioksida atau CO2 untuk dapat melakukan proses fotosintesis.

Karbondioksida akan menjadi komponen yang penting pada waktu


proses fotosintesis berlangsung. Tumbuhan dapat memperoleh
karbondioksida di udara bebas melalui stomata.

Dan termasuk dari hasil sisa respirasi yang dilakukan oleh manusia
ataupun hewan.

Semakin banyak karbondioksida yang ada di udara, maka akan semakin


banyak jumlah bahan karbondioksida yang bisa dipakai oleh tumbuhan
untuk melakukan suatu proses fotosintesis.

5. Reaksi Fotosintesis

Secara umum, tumbuhan memakai karbondioksida dan juga air untuk


dapat menghasilkan glukosa atau gula serta oksigen yang dibutuhkan
sebagai makanannya dalam suatu proses fotosintesis dengan bantuan
sinar matahari.

Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis.

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 + 6O2


Keterangan:

H2O = air
CO2 = karbondioksida
C6H12O6 = gula atau glukosa
O2 = oksigen

7. Proses atau Reaksi Fotosintesis


Di dalam suatu proses atau reaksi pada proses fotosintetis terdapat dua
macam, yaitu reaksi terhadap terang dan gelap.
Berikut ini merupakan reaksi dari fotosintetis:

7.1 Reaksi terang

Reaksi terang terjadi vdi dalam membran tilakoid yang ada pada bagian
grana.

Grana adalah suatu struktur bentukan dari membran tilakoid yang


terbentuk dalam stroma, yang merupakan salah satu ruangan yang ada
di dalam kloroplas.

Di dalam grana ada klorofil sebagai pigmen yang berperan dalam


berlangsungnya proses fotosintesis.

Reaksi terang disebut sebagai fotolisis sebab terjadi proses penyerapan


energi cahaya serta penguraian molekul air yang berubah menjadi
oksigen dan hidrogen.

7.2 Reaksi gelap

Reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Reaksi ini akan membentuk gula
dari bahan dasar CO2 yang didapatkan dari udara serta energi yang
didapatkan dari reaksi terang tersebut.

Tidak lagi memerlukan cahaya matahari, namun pada reaksi ini tidak
bisa terjadi apabila belum terjadi siklus terang. Sebab energi yang
dipakai berasal dari reaksi terang.

Di dalam reaksi gelap terdapat dua macam siklus, yakni siklus Calin-
Benson serta siklus hatch-Slack.

Di dalam siklus Calin-Benson, tumbuhan tersebut nantinya akan


menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa
3-fosfogliserat.

Siklus tersebut sangat dibantu oleh adanya enzim rubisco.

Sementara di dalam siklus hatch-Slack, tumbuhan nantinya akan


menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon empat.
Enzim yang berperan dalam siklus kedua ini
adalah phosphoenolpyruvate carboxylase.

Produk akhir siklus gelap didapatkan glukosa yang nantinya akan


dipakai oleh tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai
cadangan energi atau makanan.

Terdapat dua macam jenis proses fotosintesis. Yakni


fotosintesis oksigenik serta fotosintesis anoxygenic. Berikut
penjelasan selengkapnya:

1. Fotosintesis Oksigenik

Fotosintesis oksigenik adalah suatu proses yang paling umum serta


terlihat di tanaman, alga dan juga cyanobacteria.

Selama proses fotosintesis oksigenik berlangsung, cahaya nantinya akan


mentransfer energi elektron yang berasal dari air (H2O) menjadi karbon
dioksida (CO2) serta akhirnya akan menghasilkan karbohidrat.

Pada proses transfer ini, CO2 yang “berkurang,” atau menerima


elektron, serta juga air akan menjadi “teroksidasi,” ataupun kehilangan
elektron.

Sehingga pada akhirnya, oksigen nantinya akan diproduksi bersamaaan


dengan karbohidrat.

Fungsi dari fotosintesis oksigenik adalah sebagai penyeimbang respirasi,


diperlukan dalam karbondioksida yang nantinya akan dihasilkan oleh
seluruh organisme bernafas serta akan diberikan kembali dalam bentuk
oksigen ke udara bebas.

Dalam artikelnya di tahun 1998, “Sebuah Pengantar Fotosintesis dan


Aplikasi nya,” Wim Vermaas yang merupakan seorang profesor asal
Arizona State University menduga jika “tanpa oksigenik fotosintesis,
oksigen di udara akan habis dalam kurun waktu beberapa ribu tahun.”

2. Fotosintesis Anoxygenic
Di sisi lain, fotosintesis anoxygenic akan memakai elektron donor selain
air. Proses ini pada umumnya berlangsung pada bakteri seperti bakteri
ungu serta bakteri belerang hijau.

Fotosintesis anoksigenik ini tidak akan menghasilkan oksigen, sehingga


David Baum yang merupakan profesor botani asal University of
Wisconsin Madison menuturkan:

Apa yang akan dihasilkan akan tergantung pada donor elektron.

Sebagai contoh, adanya bakteri yang memakai gas telur berbau yaitu
hidrogen sulfida serta sulfur untuk memproduksi padatan sebagai
produk sampingan.

8. Reaksi Kimia Fotosintesis


Di dalam suatu reaksi fontosintesis, energi yang berasal dari matahari
kemudian akan diubah menjadi suatu energi kimia.
Energi kimia tersebut nantinya akan disimpan di dalam bentuk glukosa
(gula).

Karbondioksida, air serta juga sinar matahari itu akan dipakai untuk
menghasilkan glukosa, oksigen dan juga air.

Persamaan kimia untuk proses fotosintesis ini yaitu:

6CO2 + 12H2O + cahaya matahari → C6H12O6 + 6O2 + 6H2O

Apabila kita lihat pada reaksi di atas, maka 6 molekul karbon dioksida
(6CO2) serta 12 molekul air (12H2O) dikonsumsi di dalam proses.

Sedangkan untuk glukosa (C6H12O6), enam molekul oksigen (6O2), dan


juga enam molekul air (6H2O) yang dihasilkan.

Persamaan ini bisa juga kita sederhanakan menjadi:

6CO2 + 12H2O + cahaya → C6H12O6 + 6O2 + 6H2O.

8.1 Jenis Reaksi Kimia

Sedangkan untuk jenisnya sendiri, reaksi kimia ini dapat dikelompokkan


dengan dilihat dari kesamaannya. Dengan tujuan untuk bisa
memudahkan dalam proses mempelajarinya.

Salah satu sistem yang dipakai dalam menggelompokkannya yaitu


berdasarkan dengan cara atom bisa tersusun kembali di dalam reaksi
kimia. Berikut ulasan selengkapnya…

A. Reaksi penggabungan

Kelompok ini bisa berlangsung jika diantara kedua zat atau bisa lebih
beraksi serta kemudian membentuk zat lain

Sebagai contoh seperti pada hydrogen dan juga oksigen yang bereaksi
dan nantinya akan menghasilkan air, yaitu 2H2 + O2 → 2H2O

B. Reaksi penguraian
Sementara kelompok yang kedua ini bisa terjadi apabila satu zat
diuraikan serta menjadi satu zat atau juga dapat lebih

Sebagai contoh: 2NH3 → N2 + 3H2

C. Reaksi penggantian

Sementara untuk kelompok yang terakhir bisa berlangung pada saat satu
atom menggantikan atom yang lainnya yang terdapat di dalam satu
senyawa.

Sebagai contoh seperti: Mg + 2HCl → MgCl2 + H2. Dalam reaksi


tersevut Mg menggantikan Cl.

Anda mungkin juga menyukai