OLEH
KELAS D4 - 7C
ANGGOTA KELOMPOK 1 :
JURUSAN AKUNTANSI
BADUNG
2019
BAB IX
AUDIT LINGKUNGAN
Audit lingkungan merupakan alat manajemen, akan tetapi dapat juga digunakan
sebagai alat dari badan pengatur dan setiap kelompok yang berhubungan dalam menilai
kinerja lingkungan dan meningkatkan kinerja/ performa. Audit lingkungan harus sitematis
(bukan sembarangan), didoumentasikan, berkala (bukan hanya satu kali), dan obyektif
(bukan menutupi kesalahan-kesalahan). Selain itu, audit lingkungan juga memliki tujuan
memberi kontribusi untuk mengamankan lingkungan karna audit lingkungan juga
merupakan bagian dari sistem manajemen. Audit lingkungan berhubungan dengan menilai
kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan persyaratan peraturan, akan tetapi juga
dengan standar yang sesuai menurut pandangan manajemen.
Salah satu pendekatan untuk membedakan tipe dari risiko lingkungan adalah
mengidentifikasi penyebab dari kondisi industri yang berisiko, yaitu :
1. Orang yang tidak secara penuh memahami peraturan dan prosedur.
2. Fasilitas fisik yang tidak secara memadai didisain.
3. Sistem manajemen yang terbatas dalam ruang lingkup dan tidak lentur/fleksibel.
4. Prosedur yang tidak memadai.
5. Kekuatan Eksternal
6. Tekanan internal yang bersaing.
Proses audit tidak hanya berakhir pada simpulan dari audit ditempat. Pemimpin tim
audit menyiapkan suatu laporan sementara mengenai temuan dan observasi dalam dua
minggu dari audit ditempat. Laporan sementara ini dapat ditelaah oleh manajemen
fasilitas, dan lain-lain sebelum suatu laporan akhir diterbitkan. Ketika laporan akhir
disiapkan, proses perencanaan tindakan biasanya dimulai. Proses mencangkup
menentukan lokasi yang potensial, menyiapkan rekomendasi, memberikan tanggung
jawab untuk tindakan korektif dan menetapkan jadwal. Langkah terakhir dalam proses
audit secara keseluruhan dimulai dengan tindak lanjut terhadap rencana tindakan untuk
memastikan bahwa seluruh kekurangan dalam kenyataannya telah diperbaiki.
F. Audit Checklist
G. The Audit Process