BIOTEKNOLOGI
OLEH
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
Genetically Modified Organism) GMO
Para ahli melakukan serangkaian uji coba terhadap hewan yang diberi makan
GMO food dan mendapat hasil yang cukup mengejutkan. Uji coba tersebut
menunjukkan adanya kerusakan organ, kelainan gastrointestinal maupun sistem imun,
terjadinya proses pe-nuaan dini, serta mengakibatkan infertilitas atau kemandulan.
GMO food yang dikonsumsi oleh manusia memiliki kemungkinan besar untuk
meninggalkan material yang terkandung di dalam tubuh. Hal inilah yang
mengakibatkan GMO food beresiko buruk jika dikonsumsi dalam jangka yang
panjang.
Beberapa masalah kesehatan semakin bermunculan semenjak dikenalkannya
GMO food pada tahun 1996. Masalah kesehatan tersebut beragam mulai dari alergi
makanan, masalah pencernaan, masalah reproduksi, kelainan genetik, hingga
meningkatnya resiko kanker. Konsumsi GMO food juga mengakibatkan badan
menjadi resisten atau kebal terhadap antibiotik.
Walaupun belum terdapat penelitian mendalam yang menyatakan bahwa
konsumsi GMO food merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap
meningkatnya masalah kesehatan tersebut, para dokter dan ahli kesehatan seperti
American Academy of Environmental Medicine (AAEM) menyarankan untuk
menghindari konsumsi GMO food sebagai proteksi dini.
c. GMO Food Berdampak pada Lingkungan
Hal tersebut masih dalam penelitian lebih lanjut, namun pada budidaya
tanaman transgenik penghasil GMO food berpotensi untuk mengganggu
keseimbangan ekosistem. Salah satunya kemungkinan terbesar adalah terbentuknya
hama atau gulma super (yang lebih kuat atau resisten) di lingkungan. Selain itu
pembiakan tanaman transgenik dapat menimbulkan perpindahan gen secara tidak
terkendali dari tanaman transgenik ke tanaman lain di alam melalui penyerbukan
(polinasi) dengan bantuan angin atau hewan.
Akibatnya, dapat terbentuk tumbuhan baru dengan sifat yang tidak diharapkan
dan berpotensi merugikan lingkungan serta menyebabkan fenomena kontaminasi
benih. Kontroversi mengenai GMO food terus bergulir melibatkan para konsumen,
petani, perusahaan bio-teknologi, pembuat kebijakan, organisasi nirlaba, dan juga
ilmuwan. Beberapa kampanye penolakan penggunaan tanaman transgenik sebagai
sumber makanan pun juga banyak bermunculan.
d. Cara Menghindari Konsumsi Gmo Food
Usahakan untuk mengonsumsi makanan yang ber-asal dari pertanian lokal yang
masih alami atau menggunakan pangan organik.
Bila mengonsumsi produk makanan impor (baik yang segar maupun beku),
selalu perhatikan label yang tercantum. Cari produk dengan segel yang
bertuliskan ‘organic product’ atau ‘non-GMO verified project’.
Minimalisir konsumsi produk makanan impor yang disinyalir merupakan hasil
transgenik seperti alfalfa, canola, jagung manis, kapas, pepaya Hawaii, kedelai,
kacang polong, gula bit, zucchini, edamame, tomat, dll.
Sering-seringlah mencari tahu mengenai informasi dari mana sumber makanan
yang anda konsumsi itu diproduksi.
Untuk produk ikan, lebih baik memilih produk ikan laut segar tangkapan
nelayan, bukan produk ikan budidaya yang diberi pakan tambahan.